LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori 1. Metode Pembelajaran
5. Keterampilan Berfikir Kreatif
a. Pengertian Keterampilan Berfikir Kreatif
Semua manusia sudah menjadi fitrahnya memiliki akal pikiran yang membedakan nya dengan hewan, hal tersebuh sudah dimiliki manusia sejak ia terlahir ke dunia. Antara satu manusia dengan manusia yang lain nya memiliki keterampilan yang berbeda-beda, tidak bis disamakan antara keterampilan berfikir antara mausia yang satu dengan yang lainnya. Keterampilan membutuhkan pengetahuan, perbuatan dan mudah dipelajari dalam waktu yang singkat. Kreativitas berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada.29
Para ahli memiliki pengertian yang beragam untuk memahami pengertian kreativitas. Peneliti mengambil diantaranya kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Kreativitas juga dapat diartikan sebagai kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah dimana penekanannya adalah ketepatgunaan dan keragamanan jawaban. Pengertian lainya adalah kemampuan mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir serta mengolaborasikan
29
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 28
(mengembangkan, memperkaya memperinci suatu gagasan).30
Definisi kemampuan berfikir secara kreatif dilakukan dengan menggunakan pemikiran dalam mendapatkan idea-idea yang baru, kemungkinan yang baru, ciptaan yang baru berdasarkan kepada keaslian dalam penghasilannya.”31
Maksud dari kreativitas diatas adalah kreativitas itu bukan penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi dirinya bukan bagi orang lain.
Berdasarkan eksperimen Maltzman dalam Oemar, menyatakan bahwa ternyata latihan (belajar) menambah kreatifitas, baik aspek keluwesannya, maupun aspek keaslian dan jumlah, dari jenjang yang rendah sampai pada jenjang yang tinggi.32 Oleh karena itu penulis dapat menyimpulkan bahwa suatu respon kreatif dalam mengajar bisa berupa rencan prosedur yang baru, cara baru untuk menarik minat setiap peserta didik, pengorganisasian masalah yang lebih baik, atau metode pengajaran yang lebih bervariasi. Kreativitas mengajar terkait dengan kemampuan mengajar untuk menciptakan suasana yang membuat peserta didik merasa nyaman dan tertantang dalam belajar dengan membuat kombinasi-kombinasi baru dan
30 S.C.U. Munandar, “Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat ”. (Jakarta: Granada Pustaka Utama,2002) h. 21-22
31
Agung Iskandar, Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran bagi Guru, (Jakarta: Bestari Buana Murni,2010) h. 88
32
Hamali oemar, perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem. (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2004). h. 180
memungkinkan untuk menemukan banyak jawaban terhadap suatu permasalahan dimana hal tersebut dapat menjadi karya yang sebelumnya tidak ada.
Kemampuan berpikir kreatif merupakan bagian dari kreativitas, dimana kemampuan berpikir kreatif adalah aspek kognitif dari kreativitas. Munandar juga mengemukakan pengertian kreativitas dilihat dari beberapa dimensi yaitu dimensi pribadi (person),proses (process), produk (product) dan dorongan (press). Kreativitas menurut dimesi pribadi merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis yaitu intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian atau motivasi. Menurut dimensi proses, kreativitas merupakan proses kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai dengan menyampaikan hasil. Definisi produk menekankan pada produk kreatif yang mengedepankan orisinalitas atau keaslian. Piers mengemukakan bahwa karakteristik kreativitas adalah sebagai berikut:
a. Memiliki dorongan yang tinggi b. Memiliki keterlibatan yang tinggi c. Memiliki rasa ingin tahu yang besar d. Memiliki kemandirian yang tinggi e. Penuh percaya diri
f. Bebas mengambil keputusan g. Senang humor
h. Cenderung tertarik pada hal – hal yang kompleks.33
Dipihak lain Miller dan Gerard (mengemukakan adanya pengaruh keluarga pada perkembangan kreativitas anak yaitu Orang tua yang memberikan rasa aman, Orang tua mempunyai berbagai macam minat pada kegiatan di dalam dan di luar rumah, Orang tua memberikan kepercayaan dan memhargai kemampuan anaknya, Orang tua memberikan kebebasan pada anaknya, Orang tua mendorong anak melakukan sesuatu dengan sebaik–baiknya.
b. Indikator Keterampilan Berfikir Kreatif
Berikut adalah beberapa komponen atau indikator untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif menurut Munandar dalam marhami yaitu34:
Tabel 2.2
Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Indikator Ciri-ciri Perilaku peserta didik
Berpikir Lancar (Fluency) 1. Mencetuskan banyak gagasan,jawaban, penyelesaina masalah atau pertanyaan. 2. Memberikan banyak
cara atau saran untuk melakukan berbagai hal. 3. Selalu memikirkan lebih
dari satu jawaban.
1. Mengajukan banyak pertanyaan.
2. Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada.
3. Mempunyai banyak gagasan mengenai suatu masalah
4. Lancar mengungkapkan gagasan-gagasanya. 5. Bekerja lebih cepat dan
melakuka lebihdari orang lain.
33
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja, (Bumi Aksara, Jakarta, 2006). h.41
34
Marhami. Membangun kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematis melalui pembelajaran problem based learning . ISBN 978-602-73403-0-5
6. Dapat dengan cepat melihat kesalahan dan kelemahan dari suatu objek atau situasi. Berpikir
luwes (flexibility)
1. Menghasilkan gagasan , jawaban yang bervariasi 2. Dapat melihat suatu
masalah dari sudut pandang yang berbeda. 3. Mencari banyak
alternatif yang berbeda-beda.
4. Mampu mengubah cara pendekatan atau
pemikiran.
1. Memberikan aneka ragam penggunaan yang tak lazim terhadap suatu objek.
2. Memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu gambar, cerita atau masalah. 3. Menerapkan suatu
konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda. 4. Memberikan
pertimbangan terhadap situasi yang berbeda dari yang diberikan orang lain.
5. Dalam membahas, mendiskusikan suatu situasi selalu mempunyai posisi yang bertentangan dengan mayoritas
kelompok.
6. Jika diberikan suatu masalah biasanya memikirkan bermacam-macam cara untuk menyelesaikannya. 7. Menggolongkan hal-hal
menurut pembagian (kategori) yang berbeda-beda.
8. Mampu mengubah arah berpikir secara spontan.
Berpikir orisinil (originality)
1. Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik.
2. Memikirkan cara-cara yang tak lazim untuk mengungkapkan diri 3. Mampu membuat
kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian.
1. Memikirkan masalah-masalah atau hal yang tidak terkpikirkan orang lain.
2. Mempertanyakan cara-cara yang lama dan berusaha memikirkan cara-cara yang baru. 3. Memilih cara berpikir
yang lain daripada yang lain
4. Mencari pendekatan yang baru.
5. Setelah membaca atau mendengar gagasan-gagasan, bekerja untuk menemukan
penyelesaian yang baru. 6. Lebih senang mensintesa daripada menganalisis sesuatu Berpikir terperici (elaboration) 1. Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan. 2. Menambah atau
memperinci suatu objek atau gagasan secara detail sehingga lebih menarik.
1. Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan
melakukan langkah-langkah yang terperinci. 2. Mengembangkan atau
memperkaya gagasan orang lain.
3. Mencoba atau menguji detail-detail untuk melihat arah yang akan ditempuh.
4. Mempunyai rasa keindahan yang kuat,
sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana. 5. Menambah garis-garis, warna-warna, dan detail-detail (bagian-bagian) terhadap gambaranya sendiri atau gambar orang lain.
Adapun indikator kemampuan berpikir kreatif yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.3
Indikator kemampuan berpikir kreatif yang digunakan Indikator Ciri-ciri
Berpikir Lancar (Fluency)
1. Mencetuskan banyak gagasan,jawaban, penyelesaina masalah atau pertanyaan. 2. Memberikan banyak cara atau saran untuk
melakukan berbagai hal. Berpikir luwes
(flexibility)
1. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda.
2. Mencari banyak alternatif yang berbeda-beda. Berpikir orisinil
(originality)
1. Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik.
2. Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian
Berpikir terperici (elaboration)
1. Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan.
2. Menambah atau memperinci suatu objek atau gagasan secara detail sehingga lebih menarik.