• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1.4. Keterampilan Guru dalam Pembelajaran

Mengajar adalah proses yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan kegiatan belajar siswa. Hal ini proses mengajar oleh guru menghadirkan proses belajar pada pihak siswa yang berwujud perubahan tingkah laku meliputi perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi (Witherington dalam Murni, dkk., 2011: 13).

Nasution (dalam Suryosubroto, 2009: 15) mengatakan bahwa mengajar merupakan suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik- baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi belajar mengajar.

Keterampilan dasar mengajar merupakan suatu karakteristik umum dari seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan melalui tindakan (Rusman, 2012: 80).Terdapat 9 ketrampilan yang berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

2.1.4.1. Ketrampilan membuka pelajaran

Keterampilan membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam memberikan pengantar atau pengarahan mengenai materi yang akan dipelajari

siswa, sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikutinya (Murni, dkk., 2011: 50). Komponen dalam membuka pelajaran menurut (Anitah, dkk., 2009: 8.6) adalah sebagai berikut.

a) Menarik perhatian siswa dengan gaya mengajar, penggunaan media pembelajaran, dan pola interaksi pembelajaran yang bervariasi.

b) Menimbulkan motivasi dan memperhatikan minat siswa.

c) Memberi acuan melalui berbagai usaha seperti mengemukakan tujuan pembelajaran dan mengajukan beberapa pertanyaan.

d) Memberikan appersepsi (memberikan kaitan antara materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari).

Menurut Usman (dalam Rusman, 2011: 81), komponen membuka pelajaran antara lain: menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan melalui berbagai usaha dan memberikan apersepsi.

2.1.4.2. Keterampilan bertanya

Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban/balikan dari orang lain. Hampir seluruh evaluasi, pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan (Murni, dkk., 2012: 50).

Komponen keterampilan bertanya (Anitah, dkk., 2009: 8.6) adalah sebagai berikut.

a) Pertanyaan yang diungkapkan guru hendaknya singkat dan jelas.

b) Sebelum bertanya, guru perlu memberikan acuan berupa informasi yang perlu diketahui oleh siswa.

c) Pemusatan.

d) Memberikan kesempatan kepada siswa lain dengan cara pemindahan giliran. e) Menyebarkan giliran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. f) Guru memberikan waktu untuk berpikir.

g) Memberikan tuntunan agar siswa mampu memberikan jawaban yang diharapkan.

Prinsip penggunaan keterampilan bertanya menurut Anitah, dkk., (2009: 7.16) adalah sebagai berikut.

a) Kehangatan dan Keantusiasan

Dalam mengajukan pertanyaan hendaknya menarik dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa.Sehingga dapat mempengaruhi kesungguhan siswa dalam menjawab pertanyaan.

b) Menghindari kebiasaan-kebiasaan seperti mengulangi pertanyaan sendiri, mengulangi jawaban siswa, menjawab pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan yang memancing jawaban serentak, mengajukan pertanyaan ganda dan menentukan siswa yang akan menjawab pertanyaan.

c) Memberikan waktu berpikir.

d) Mempersiapkan pertanyaan pokok yang akan diajukan. e) Menilai pertanyaan yang telah diajukan.

Sedangkan keterampilan bertanya menurut Rusman (2011: 82) bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa, membangkitkan minat dan rasa ingi tahu siswa, membangkitkan pola berpikir dan cara belajar aktif, menuntun proses

berpikir siswa dan memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.

2.1.4.3. Keterampilan menjelaskan

Keterampilan memberi penjelasan adalah penyajian informasi secara lisan yang dikelola secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan satu dengan yang lainnya (Asril, 2011: 84). Keterampilan menjelaskan dalam penelitian ini seberapa jauh dan keluasan guru dalam menjelaskan materi kepada siswa.Sehingga materi yang disampaikan dapat diterima oleh siswa dengan mudah.

Komponen keterampilan menjelaskan (Anitah, dkk., 2009: 7.56) adalah sebagai berikut.

a) Kejelasan ucapan dalam berbicara. b) Penggunaan contoh dan ilustrasi. c) Pemberian tekanan.

d) Balikan.

2.1.4.4. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Diskusi kelompok kecil merupakan suatu proses yang melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan suatu pemecahan masalah (Hasibuan, 2009: 88). Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa secara berkelompok. Komponen

keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil (Anitah, dkk., 2009: 8.21) adalah sebagai berikut.

a) Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi dengan cara merumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi.

b) Memperjelas masalah untuk menghindarkan kesalahpahaman dengan cara meminta komentar siswa dan memberikan informasi tambahan agar kelompok peserta diskusi memperoleh pengertian yang lebih jelas.

c) Menganalisis pandangan siswa.

d) Meningkatkan urunan siswa yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan menantang, memberikan contoh dengan tepat dan memberikan waktu berpikir. e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi.

f) Menghindari monopoli pembicaraan dalam diskusi dan menutup diskusi. 2.1.4.5. Keterampilan mengadakan variasi

Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam situasi belajar mengajar siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi (Asril, 2011: 86). Pada keterampilan mengadakan variasi ini yang dapat dilakukan oleg guru adalah keterampilan guru dalam menggunakan media pada saat pelaksanaan pembelajaran.

Komponen dalam mengadakan variasi (Murni, 2012: 122) adalah sebagai berikut.

a) Variasi gaya mengajar guru yang meliputi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak pandang, gerakan badan dan mimik serta perubahan dalam posisi guru.

b) Variasi penggunaan media dan bahan-bahan pengajaran.

Media belajar, dilihat dari alat indera yang dipergunakan dapat dibedakan menjadi media dengar, media pandang, media dengar pandang yang dapat dimanipulasi anak.

c) Variasi pola interaksi

Interaksi belajar mengajar dapat divariasikan dengan metode dan strategi yang digunakan.

2.1.4.6. Keterampilan mengelola kelas

Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial (Asril, 2011: 72). Sedangkan menurut Usman (dalam Rusman 2011:90) pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya jika terjadi gangguan dalam proses pembelajaran.

Komponen keterampilan mengelola kelas dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu keterampilan bersifat preventif dan keterampilan bersifat represif (Anitah, 2009: 8.37) adalah sebagai berikut.

a) Keterampilan yang bersifat preventif meliputi menunjukkan sikap tanggap, membagi perhatian, memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjuk yang jelas, menegur, memberi penguatan.

b) Keterampilan yang bersifat represif meliputi memodifikasi tingkah laku, pengelolaan kelompok.

2.1.4.7. Keterampilan memberi penguatan

Penguatan adalah respon positif yang dilakukan guru atas perilaku positif yang dicapai siswa dalam proses belajarnya, dengan tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut (Murni, 2012: 108).

Komponen keterampilan memberikan penguatan (Asril, 2011: 79) meliputi: a) penguatan verbal, berupa kata-kata atau kalimat seperti saya senang, ya, dan

sebagainya;

b) penguatab non-verbal, berupa mimic, dan gerakan tubuh.

Keterampilan mengelola kelas menurut Usman (dalam Rusman 2011: 90), yaitu menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya jika terjadi gangguan dalam proses pembelajaran.

2.1.4.8. Keterampilan pembelajaran perseorangan

Pembelajaran individual adalah pembelajaran yang paling humanis untuk memenuhi kebutuhan dan interes siswa.Pembelajaran ini terjadi bila jumlah siswa yang dihadapi oleh guru jumlahnya terbatas, yaitu antara dua sampai delapan orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan (Rusman, 2012: 91).

Beberapa komponen dalam pembelajaran perseorangan menurut Anitah (2009: 8.56) sebagai berikut.

a) Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi. b) Keterampilan mengorganisasi kegiatan pembalajaran.

c) Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar siswa, yaitu memungkinkan guru membantu siswa untuk maju tanpa mengalami frustasi. d) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. 2.1.4.9. Keterampilan menutup pelajaran

Keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan merangkum inti pelajaran pada akhir setiap penggal kegiatan (Murni, dkk. 2012: 50).Komponen menutup pelajaran (Anitah, dkk., 2009: 8.6) adalah sebagai berikut.

a) Guru melakukan peninjauan kembali tentang penguasaan siswa.

b) Pada akhir satu pelajaran guru hendaknya menutup dengan menilai penguasaan siswa tentang pelajaran yang telah dibahas.

c) Agar siswa dapat memantapkan/mengembangkan kemampuan yang baru dipelajari, guru perlu memberikan tindak lanjut.

komponen menutup pelajaran menurut Usman (dalam Rusman, 2011: 92), sebagai berikut.

a) Meninjau kembali penguasaan materi pokok dengan merangkum atau menyimpulkan hasil pembelajaran.

b) Melakukan evaluasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketrampilan guru merupakan aspek yang harus selalu ditingkatkan meliputi ketrampilan yang

dimulai sejak awal pelajaran dimulai hingga akhir pelajaran. Apabila guru dapat melaksanakan perannya dengan ketrampilan yang baik, maka kualitas kegiatan pembelajaran akan meningkat dan mendorong tercapainya prestasi belajar siswa yang diharapkan.

Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan komponen keterampilan dasar mengajar meliputi: (a) ketrampilan membuka pelajaran; (b) keterampilan bertanya; (c) keterampilan menjelaskan; (d) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil; (e) Keterampilan mengadakan variasi; (f) Keterampilan mengelola kelas; (g) Keterampilan memberi penguatan; (h) Keterampilan pembelajaran perseorangan; (i) Keterampilan menutup pelajaran.

Dokumen terkait