BAB I PENDAHULUAN
1.2. Rumusan Masalah
2.1.2. Kualitas Pembelajaran
2.1.2.1. Keterampilan Guru dalam Pembelajaran
Guru memiliki peran yan sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilkasanakannya. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki keterampilan dasar dalam mengajar. Menurut Usman (2013:74)
ketermapilan dasar mengajar guru dikategorikan dalam delapan keterampilan dasar mengajar sebagai berikut:
2.1.2.1.1 Keterampilan Bertanya
Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting, sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat pula akan memberikan dampak positif terhadap siswa. Keterampilan bertanya dapat dibagi menjadi 2, yakni sebagai berikut:
a. Keterampilan bertanya dasar, komponen-komponennya sebagai berikut: penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemindahan giliran, penyebaran, pemberian waktu berpikir, dan pemberian tuntunan.
b. Keterampilan bertanya lanjut, komponen-komponennya sebagai berikut: pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan, pengaturan urutan pertanyaan, penggunaan pertanyaan pelacak, dan peningkatan terjadinya interaksi.
Petanyaan yang baik dapat dilihat melalui dasar-dasar sebagai berikut: a. Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.
b. Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan. c. Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu.
d. Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan.
f. Berikan respos yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab atau bertanya.
g. Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang benar.
2.1.2.1.2 Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi si penerima (siswa) atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi. Penguatan dapat diberikan dalam bentuk:
a. Verbal, yaitu berupa kata kata pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebagainya.
b. Nonverbal, yaitu berupa penguatan gerak isyarat, penguatan pendekatan, penguatan dengan sentuhan, penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, dan peguatan simbol atau benda.
2.1.2.1.3 Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.
Tujuan dan manfaat mengadakan variasi yaitu:
a. Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar mengajar yang relevan.
b. Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentag hal-hal yang baru
c. Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik.
d. Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya
2.1.2.1.4 Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dalam pengajaran ialah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui. Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam interaksinya dengan siswa di dalam kelas.
Tujuan memberikan penjelasan adalah sebagai berikut:
a. Membimbing murid untuk mendapat dan memahami hukum, dalil, fakta, definisi, dan prinsip secara objektif dan bernalar.
b. Melibatkan murid untuk berpikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan.
c. Untuk mendapatkan balikan dari murid mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.
d. Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.
2.1.2.1.5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Membuka pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajarinya. Sedangkan menutup pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar.
Komponen-komponen keterampilan membuka dan menutup palajaran adalah sebagai berikut:
a. Membuka pelajaran, mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Menarik perhatian siswa dengan berbagai cara, antara lain dengan gaya mengajar guru, penggunaan alat bantu pelajaran, dan pola interaksi yang bervariasi.
2. Menimbulkan motivasi dengan cara: kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, dan memperhatikan minat siswa.
3. Memberikan acuan dengan cara: mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, dan mengajukan pertanyaan.
4. Membuat kaitan, dengan cara mengajukan pertayaan apersepsi atau merangkum pelajaran yang lalu.
b. Menutup pelajaran, mencakup hal-hal sebagai berikut:
2. Mengadakan evaluasi penguasaan siswa, dengan meminta mereka untuk: mendemonstrasikan keterampilan, menerapkan ide baru pada situasi lain, mengeksplorasikan pendapat sendiri, dan memberikan soal tertulis.
2.1.2.1.6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil ialah keterampilan melaksanakan kegiatan membimbing siswa agar dapat melaksanakan diskusi kelompok kecil dengan efektif. Komponen keterampilan yang perlu dimiliki oleh guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil adalah sebagai berikut: (1) Memusatkan perhatian; (2) Memperjelas masalah atau urunan pendapat; (3) Menganalisis pandangan siswa; (4) Meningkatkan urunan pendapat siswa; (5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi; (6) Menutup diskusi.
2.1.2.1.7. Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas ialah keterampilan dalam menciptakan dan memelihara kondisi yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Komponen dalam mengelola kelas antara lain sebagai berikut.
a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal. Penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal dapat dilakukan dengan cara berikut: menunjukkan sikap tanggap, membagi perhatian secara visual dan verbal, memusatkan perhatian kelompok, memberi petunjuk-petunjuk yang jelas, menegur secara bijaksana, dan memberikan penguatan jika perlu.
b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal. Meliputi komponen-komponen sebagai berikut: modifikasi tingkah laku, pengelolaan atau proses kelompok, menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
2.1.2.1.8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Mengajar kelompok kecil dan perorangan, terjadi dalam konteks pengajaran klasikal di dalam kelas. Guru mungkin menghadapi banyak kelompok kecil serta banyak siswa, dimana masing-masing diberi kesempatan belajar secara kelompok maupun perorangan. Ada 4 kelompok keterampilan yang perlu dikuasai oleh guru dalam kaitan ini, yaitu sebagai berikut: (1) Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi; (2) Keterampilan mengorganisasikan; (3) Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar; (4) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan guru adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai bekal untuk menerapkan pembelajaran di kelas. Aspek indikator keterampilan guru adalah keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Teori di atas digunakan untuk mengembangkan instrumen penelitian berupa lembar observasi keterampilan guru. Adapun
indikator keterampilan guru yang diamati dalam pembelajaran IPA melalui model kooperatif dengan metode eksperimen adalah:
a. Melakukan apersepsi dan motivasi (keterampilan membuka pelajaran, keterampilan bertanya)
b. Menguasai materi yang akan disampaikan (keterapilan menjelaskan) c. Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif (keterampilan mengadakan
variasi, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil)
d. Menerapkan Metode Eksperimen (keterampilan mengadakan variasi, keterampilan mengelola kelas,)
e. Membimbing siswa dalam pembelajaran di kelas (keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan)
f. Memanfaatkan sumber belajar/media pembelajaran (keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan)
g. Memberikan penghargaan kepada siswa (keterampilan memberi penguatan)
h. Mengakhiri pembelajaran dengan efektif (keterampilan menutup pelajaran)