• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Keterbatasan Penelitian

Bagaimanapun, metode Bridging Exercise disamping memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot, juga memiliki berbagai keterbatasan, kesulitan, dan kelemahan, yang peneliti temukan sebagai berikut:

1. Saat melakukan intervensi kepada penderita stroke terkadang pasien sulit mengerti aba-aba yang dimaksud oleh peneliti saat memberikan latihan.

2. Tidak semua pasien stroke yang berobat di RSUD Sinjai di intervensi menggunakan metode Bridging Exercise tapi menggunakan metode penggobatan fisioterapi lain seperti PNF.

3. Terkait dengan faktor perasaan penderita stroke kadang malas latihan, sehingga sulit dalam memberikan intervensi Bridging Exercise.

4. Keterbatasan waktu penelitian, hanya diberikan 6 kali terapi Bridging Exercise untuk setiap penderita stroke dengan gangguan kelemahan otot glutei. Hal ini mungkin tidak maksimal untuk mengevaluasi efek jangka panjang setelah diberikan 6 kali terapi Bridging Exercise, karena gangguan kelemahan otot yang dialami oleh penderita stroke cukup bervariasi, dan terkait dengan faktor psikologis penderita.

53 PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu :

1. Distribusi frekuensi kekuatan otot glutei pada pasien post stroke di RSUD Sinjai sebelum diberikan latihan Bridging Exercise dengan nilai mean 3,25 dan median 3,00.

2. Distribusi frekuensi kekuatan otot glutei pada pasien post stroke di RSUD Sinjai setelah di berikan latihan Bridging Exercise dengan nilai mean 4,45 dan median 4,00.

3. Terdapat pengaruh kekuatan otot glutei pada pasien post stroke sebelum dan setelah pemberian terapi Bridging Exercise dengan selisih nilai mean yaitu 1,2.

4. Terdapat pengaruh teknik terapi Bridging Exercise terhadap peningkatan kekuatan otot glutei pada pasien post stroke dengan nilai p=0,001

54

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh Bridging Exercise terhadap peningkatan kekuatan otot glutei pada pasien post stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai maka penulis mengemukakan beberapa saran, yaitu :

1. Kepada instansi Rumah Sakit agar dapat memfasilitasi latihan Bridging Exercise untuk diberikan intervensi pada pasien post stroke yang mengalami kelemahan pada ototnya.

2. Sebaiknya bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti pengaruh Bridging Exercise terhadap peningkatan kekuatan otot glutei pada pasien post stroke sebanyak enam kali dengan sampel homogen dan jumlah sampel yang lebih banyak.

55

Hernawati, IY. 2009. Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Pasien Paca Stroke Hemorage Dextra Stadium Recovery. Dalam Feigin, V. 2006. Stroke . Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Hernawati, IY. 2009. Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Pasien Paca Stroke Hemorage Dextra Stadium Recovery. Dalam Peter Duus.1996. Diagnosis Topik Neurologi: Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala, cetakan pertama.

Jakarta: EGC.

Hernawati, IY. 2009. Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Pasien Paca Stroke Hemorage Dextra Stadium Recovery. Dalam JG Chusid. 1993.

Neuroanatomi Korelatif Dan Neurologi Fungsional cetakan ke empat.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Irfan, Muhammad. 2010. Fisioterapi Bagi Insan Stroke. Edisi pertama cetakan pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kartika, Ita. 2015. Hubungan Uji Menggambar Jam Dengan Indeks Barthel Pada Penderita Stroke Hemisfer Kanan. Tesis: Program Pendidikan Dokter Spesialis I Program Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

Kusnanto; Retni Indarwati; dan Nisfil Mufidah. 2014. Peningkatan Stabilitas Postural Pada Lansia Melalui Balanced Exercise. Jurnal media Ners, Volume 1 nomor 2, hal.49.

Miller, Sarka-Jonae. 2012. Pelvic Bridging Exercise, (online).

(http://www.ehow.com/way_5385407_pelvic-bridging-exercise.html, diakses 30 Mei 2012).

Quinn, Elizabeth. 2012. Bridge Exercise, Online).

(http://sportsmedicine.about.com/od/strengthtraining/qt/bridge-exercise.htm, diakses 30 Mei 2012).

Sidharta, Priguna. 2015. Neurologis Klinis Dalam Praktek Umum. Jakarta: Dian Rakyat.

56

Snell, Richard. 2015. Neuroanatomi Klinik edisi kelima. Jakarta: EGC.

Caplan, L.R. 2009. Caplan’s Stroke : A Clinical Approach. 4th ed.

Saunders Elsevier. Philadelphia.

Data RSUD Sinjai. 2016. Kunjungan Penderita Stroke. Maret 2016 – April 2016.

Goldstein, L.B. 2006. Primary Prevention of Ischemic Stroke: A Guideline From the American Heart Association/ American Stroke Association Stroke

Counsil. Stroke. 37: 1583-1633.

http://stroke.aha.journals.org/content/37/6/1583.full Diakses tanggal 3 oktober 2013.

Misbach,J. 2007. Pandangan Umum Mengenai Stroke. Balai Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Seong-Hun Yu. 2013. The Effects of Core Stability Strength Exercise on Muscle Activity and Trunk Impairment Scale in Stroke Patients. http://www.e-jer.org/journal/view.php?number=2013600035. Diakses tanggal 30 September 2013.

Sjahrir,H. 2003. Stroke Iskemik. Yandira Agung. Medan

World Health Organization. 2006. STEP Stroke Surveilance.

http://www.who.int/entity/chp/steps/section1_Introduction.pdf. Diakses tanggal 04 Oktober 2013.

Kenyon, Jonathan dan Karen Kenyon. 2015. The Physiotherapist’s Pocket Book.

London: Elsevier

Miller, Sarka-Jonae. 2012. Pelvic Bridging Exercise, (online).

(http://www.ehow.com/way_5385407_pelvic-bridging-exercise.html, diakses 30 Mei 2012).

Siregar. H dan Yusuf. I. 2010. Neurofisiologi, Edisi III. Ujung Pandang: Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedoteran Universitas Hasanuddin.

Snell, Richard. 2015. Neuroanatomi Klinik edisi kelima. Jakarta: EGC

Dimas Sondang Irawan. 2012. Fisioterapi bagi insan stroke.

http://Fisioterapi.umm.ac.id/page/id-file_home_7006-6.pdf. Diakses tanggal 4 oktober 2013

Okti Sripurwanti. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke.

http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/471/ Diakses tanggal 3 Oktober 2013.

Prasetyo, Yudik. 2010. Latihan Pada keadaan Immobilisasi Yang Lama.

Widagda, I Made. 2002. Penilaian Tingkat Ambulasi Penderita Hemiparesis Pasca Stroke Dengan Functional Ambulatian Category (FAC) Bagi Yang Mendapat Program Rehabilitasi Medik di RS Dr Kariadi Semarang. Tesis: Program Studi Rehabilitasi Medik, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.

Prodi S1 Fisioterapi Unhas. 2016. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar:

Prodi S1 Fisioterapi, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

58

Lampiran 1. Informed Consent

SURAT PERNYATAAN

KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Menyatakan bahwa saya bersedia sebagai responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Dian Angriani, yang berjudul “Pengaruh Bridging Exercise Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Glutei Pada Pasien Post Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai ”.

Demikian surat pernyataan kesediaan saya buat dengan penuh rasa kesadaran dan sukarela.

Makassar, ………. 2016 Yang membuat pernyataan,

Lampiran 2. Blanko Penelitian

60

Lampiran 3. Master Tabel

No Nama Umur Jenis Kelamin Hasil Kekuatan Otot Pre-test Post-tes

1. AL 55 L 2 4

2. SUK 49 L 4 5

3. MUS 59 L 4 5

4. AM 46 P 3 5

5. BHM 53 L 4 4

6. ICA 40 P 3 4

7. MYS 54 L 3 5

8. ARM 50 L 4 5

9. DEN 45 P 4 4

10. RUD 52 L 3 5

11. AD 60 L 4 5

12. HA 44 L 4 4

13. AA 47 L 4 5

14. SYU 57 L 3 4

15. SU 43 L 3 4

16. ILH 53 L 3 5

17. RF 49 L 3 4

18. AS 50 P 3 4

19. RE 50 L 2 4

20. HI 53 P 2 4

Lampiran 6. Hasil Analisis dan Pengolahan Data

Statistics

Jenis Kelamin dan Klasifikasi Umur

N

Valid 20

Missing 0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Laki-laki 15 75.0 75.0 75.0

Perempuan 5 25.0 25.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Klasifikasi Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

64

Kekuatan Otot Pre-test

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Descriptives

Statistic Std. Error

Kekuatan Otot Pre-test

Mean 3.25 .160

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 2.91

66

a. Kekuatan Otot Post-test < Kekuatan Otot Pre-test b. Kekuatan Otot Post-test > Kekuatan Otot Pre-test c. Kekuatan Otot Post-test = Kekuatan Otot Pre-test

Test Statisticsa

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks.

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian

68

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Dian Angriani

Tempat/Tanggal Lahir : Sinjai, 14 Agustus 1994

Alamat : Jl. Dr. Sutomo No. 28 Kab. Sinjai

No Telp : 082291591959

Email : [email protected]

Jurusan : Fisioterapi

Fakultas : Kedokteran

Nama Ayah : Basir HM

Nama Ibu : Sumarni Muin

Riwayat Pendidikan :

1. (1999-2000) TK Pertiwi II Sinjai 2. (2000-2006) SDN 2 Sinjai Utara

3. (2006-2009) SMP Negeri 1 Sinjai Utara 4. (2009-2012) SMA Negeri 1 Sinjai Utara

5. (2012-2016) Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran UNHAS Riwayat Organisasi :

1. (2012-2013) Anggota Divisi Humas Organda IKMS DPW-UH 2. (2013-2014) Sekertaris Umum Organda IKMS DPW-UH 3. 2014-2015) Sekertaris Umum Organda IKMS MPW-UH 4. (2014-2015) Anggota Divisi Hubungan Luar Himafisio FK-UH 5. (2015) Anggota DPP organda IKMS

Dokumen terkait