BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Implikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan latihan menggunakan metode internal imagery lebih baik daripada metode latihan external imagery. Hal ini memberi gambaran bahwa dalam upaya meningkatkan free kick dalam olahraga sepakbola lebih baik ditempuh dengan metode latihan internal imagery. Latihan internal imagery telah terbukti mampu memberikan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan ketepatan free kick pada pemain sepakbola di SSB Gama dan Indonesia Muda
Konsentrasi tinggi juga lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi rendah pada saat melakukan free kick Berkenaan dengan hasil penelitian ini bermanfaat bagi pelatih untuk dapat memahami mengenai latihan mental yang dapat membantu pemain sepakbola dalam mencapai hasil yang maksimal pada saat free kick
B. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian maka kepada pelatih dan para peneliti lain, diberikan saran-saran sebagai berikut.
1. Peneliti selanjutnya harus membagi empat kelompok eksperimen dengan empat orang pemberi perlakuan
2. Bagi Peneliti selanjutnya agar memperhatikan untuk tempat perlakuan dan waktu perlakuannya harus beda
92
3. Latihan mental dan tehnik seharusnya di berikan simulasi atau ditekankan lagi sehingga mendapatkan hasil yang baik.
4. Peneliti selanjutnya agar memperhatikan kontrol validitas eksternal agar mendapatkan hasil yang maksimaL.
93
DAFTAR PUSTAKA
Ambarukmi, D. A. (2007). Pelatihan pelatih fisik level I. Deputi Bidang Peningkatan Prestasi dan IPTEK Olahraga. Jakarta: Kemenpora
Ademir, F, S & Marcelo, S (2017) salivary steroid rresponse and competitive anxiety in elite basketball players: effect of opponent level. Elsevier journal. Pp291- 296 Apta. (2015). Psikologi olahraga. Jakarta: PT Bumi Aksara
Anam K. (2013). Pengembangan Latihan Ketepatan Tendangan dalam Sepakbola untuk Anak Kelompok Umur 13-14 Tahun. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 3. Nomor 2. Edisi Desember 2013. ISSN: 2088-6802
Bakti, Sidik (2016) Hubungan Tingkat Kecemasan dan Konsentrasi dengan Hasil penalty stroke pada permainan hoki field
Dimyati. (2017). Psikologi olahraga untuk sepakbola. Yogyakarta: UNY Press
Ebadian, M. (2014). The relaionship between the self efficacy and internal and external imagery ability with table tennis athlete’s performance. International Journal of Sport Studies. Vol 4 (4), pp.428-433
Enrique, T. (2014). Rugby the art of scrummaging. United Kingdom: Meyer & Meyer sport
Firmansyah, H. (2011). Perbedaan Pengaruh Latihan Imagery Dan Tanpa Latihan Imagery Terhadap Keterampilan Senam Dan Kepercayaan Diri Atlet. Jurnal Olahraga Prestasi. vol 7 pp 1-10.
Gooding, A & Gadner, L, F. & (2016). an investigation of the relationship between mind fulness, preshoot routine, and basketball free throw peercentage. Journal of clinical psychology. Vol3, 4
Gunarsa, S.D. (2008). Psikologi olahraga prestasi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia
Ghozali (2013). Aplikasi analisis multivariate dengan program ibm spss21. Semarang:
Badan penerbit Universitas Diponegoro
Hughes (2017). Student Achievment perpectives, Assessment and Improvement Strategies. New York: Nova science publisher inc
Hojjati, A. (2014). Comparison ability of movement imagery perspectives in elite, sub-elite and non sub-elite athletes. International research journal of applied and basic sciences. Vol, 8 (6): 712-716.
Hastjarjo, T. D. (2011). Validitas eksperimen. Buletin Psikologi. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. 19 (2), 70-80. ISSN: 0854-7108
Indrawan, R., & Yaniawati, P. (2014). Metodologi penelitian. Bandung: Refika
94 Aditama.
Irianto, D.P. (2018). Dasar-dasar latihan olahraga untuk menjadi atlet juara. Bantul:
Pohon Cemara
Komarudin. (2013). Psikologi olahraga (latihan mental dalam olahraga kompetitif).
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Komarudin. (2015). Psikologi olahraga. Bandung: PT Remaja Roksada karya Offset.
Mark, S. (2013) Emotions correlate with perceived mental effort and concentration discruption adult sport performers. Europe journal of sport science. vol3 issue 6 pp 697-706
Matt, B., & Jane. L. (2015). Adventure Sports Coaching. New York: Routledge Milenkovic, D., & Stanojevic, I., (2013). Accuracy in football: scoring a goal as the
ultimate objective of football game. (IJCRSEE) International Journal of Cognitive Research in science, engineering and education, 1(2), 1-5, UDK: 796.332.574.45;
796.332.015.
Nasution, Y. (2010). Menjadi pelatih mental bagi olahragawan. Jakarta: Deputi Bidang Peningkatan Prestasi dan IPTEK Olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga
Ollson, C. J. (2008). Imaging imagining actions. Doctoral Dissertation From The Department Of Integrative Medical Biology, section for Psychology. Journal Umea University. S-901 87 Umea, Sweden, ISSN 0346-6612
Vanissa, (2017). Pengertian dan macam-macam tendangan bebas dalam permainan Sepakbola. Perpustakaan.id
Purnama, S (2013). Latihan imagery. Jakarta: Jurnal IPTEK KONI vol1, no1 pp37-47 Purwanto, E. (2016). Metodologi penelitian kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Paul, J. (2012) Emotions, Cognitive interference, and Concentration Disruption in youth sport. Original article journal. Pp 505-515
Suryabrata, S. (2012). Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada Suharjana. (2013). Kebugaran jasmani. Yogyakarta. Jogja Global Media.
Timo Jankowski. (2016). Coaching Soccer like Guardiola and Mourinho: The concept of Tactical Periodization. United Kingdom: Meyer & meyer sport
Thewell, R. (2006). Examining the efficacy of the concentration grid exercise as a concentrtion enchancement exercise. Journal Psychology of Sport and Exercise.
7. (page 29-39). doi:10.1016/j.psychsport.2005.02.001
Weinberg, R.S. & Gould, D. (2007). Fourth edition: Foundations of sport and exercise psychology. United States: Human Kinetics.
95
Weinberg, R.S. & Gould, D. (2011). Fifth edition: foundations of sport and exercise psychology. United States: Human Kinetics.
Yu, Q.H., Fu, A.S.N., Kho, A., Li, J., Sun, X.H., & Chan, C.C.H.,. (2014). Imagery perspective among young athletes: Differentiation between external and internal visual imagery. Journal of Sport and Health Science. 1-8.
96
LAMPIRAN
97 Lampiran 1.Surat Izin Penelitian
98 Lampiran 2.data penelitian
NO HASIL KATEGORI KETERANGAN PEMBAGIAN KELOMPOK
1 21 Tinggi
27% Atas konsentrasi Tinggi
2 20 Tinggi
3 20 Tinggi
4 20 Tinggi
5 19 Tinggi
6 19 Tinggi
7 18 Tinggi
8 18 Tinggi
9 18 Tinggi
10 17 Tinggi
11 15 Sedang
12 15 Sedang
13 15 Sedang
14 15 Sedang
15 15 Sedang
16 15 Sedang
17 14 Sedang
18 14 Sedang
19 14 Sedang
20 14 Sedang
21 14 Sedang
22 13 Sedang
23 13 Sedang
24 13 Sedang
25 13 Sedang
26 13 Sedang
27 12 Sedang
28 12 Sedang
29 10 Rendah Konsentrasi Rendah
30 10 Rendah
31 10 Rendah
32 9 Rendah
99
33 9 Rendah
34 8 Rendah
35 8 Rendah
36 7 Rendah
37 7 Rendah
38 6 Rendah
Lampiran 3.Panduan Latihan Imagery ketepatan free kick
Panduan Program Latihan Internal Imagery untuk Ketepata Free Kick ssb gama fc dan Indonesia muda u-13
A. Pengantar
Model latihan disusun bedasarkan materi yang sudah ada dengan penyesuaian tujuan kemampuan ketepatan free kick atlet sepakbola ssb gama fc dan Indonesia muda U-13 dengan memberikan dua bentuk latihan mental yaitu latihan mental internal imagery perspective dan latihan mental external imagery perspective. Metode yang digunakan dalam latihan imagery ini adalah ceramah yang menunjukan suatu pola gerak atau suatu kondisi melalui auditori atau diskusi, memvisualisasikan atau membayangkan dan di praktekan. Dalam hal ini akan dilakukan dua belas kali. Pertemuan setiap minggu dilakukan tiga kali. Menurut Richard H.Cox (2011) pelatihan imagery bertujuan untuk meningkatkan aspek psikologis dan keterampilan atlet dilakukan sebanyak delapan sampai dua belas kali pertemuan.
100 B. Tujuan Latihan Imagery
Pelatihan imagery yang dibuat digunakan untuk meningkatkan kemampuan ketepatan Free Kick atlet sepakbola SSB gama fc dan Indonesia Muda U-13., ada beberapa tujuan yang spesifikasi didalamnya adalah bertujuan untuk:
1. Membentuk atlet meningkatkan keterampilan tehnik agar lebih konsisten saat melakukan dan kemampuan psikologis untuk meningkatkan prestasinya sebaik mungkin
2. Meningkatkan tehnik dan ketrampilan atlet 3. Mengurangi rasa cemas pada atlet
4. Membantu atlet dalam melakukan tehnik secara spesifik 5. Memberikan gambaran dan pemahaman pada atlet C. Sasaran Latihan Imagery
Dalam latihan imagery yang telah dibuat ini, sasaran pelatihan yaitu pemain SSB gama fc dan Indonesia muda u-13
D. Langkah - langkah Latihan Imagery
Pertama kali latihan imagery dilakukan dengan rileksasi terlebih dahulu. Apabila seseorang sedang belajar suatu bidang tertentu yang dianggap sulit dan sudah lama ditekuni, maka rileksasi dalam waktu yang tepat dan dalam waktu yang singkat akan memberikan peningkatan dan kemajuan yang pesat dalam hal tehnik psikis. Dalam
101
latihan imagery akan terjadi dialog antara otak dengan tubuh atlet selama berlangsung latihan imagery.
Langkah-langkah latihan imagery
a) Duduk dan berbaring dengan senyaman mungkin dan mata ditutup b) Usahakan rileks terlebih dahulu
c) Bernapaslah dalam beberapa kali
d) Usahakan membayangkan atau membuat imajinasi satu persatu pengalaman yang berhubungan dengan panca indra
e) Atlet dilatih untuk membuat khayalan - khayalan mental mengenai suatu gerakan atau keterampilan tertentu atau mengenai apa yang harus dilakukannya dalam situasi tertentu ( membuat cognitive images)
f) Atlet disuruh untuk melihat, mengamati, memperhatikan dan membayangkan dengan seksama pola gerak tertentu.
g) Mengingat - ingat kembali gerakan tersebut kedalam otak seperti dalam olahraga sepakbola, seorang atlet membayangkan pemain sedang melakukan ancang - ancang dalam melakukan free kick sepak bola sambil memfokuskan pikiran terhadap sasaran (arah) yang akan di capai, sampai pada atlet menendang bola
102
h) Menggunakan external perspektif (membayangkan dengan melihat dari diri dari luar diri) dan internal perspektif (membayangkan dan meresapi saat melakukan gerakan atau pengalaman).
i) Melakukan latihan imagery dengan bantuan gerakan gerakan kinestetik yang dinamis seperti seolah-olah melakukan gerakan yang sebenarnya pada saat pertandingan.
j) Membayangkan kecepatan imagery dalam tempo yang tepat sesuai dengan gerakan yang sebenarnya, jangan pernah dilakukan dengan slow motion atau lebih cepat.
k) Dari proses diatas harus dilakukan berulang kali dan tetap fokus supaya rangkaian gerak bisa ditampilkan dengan baik.
E. Panduan Latihan Internal Imagery Secara Umum
Latihan internal imagery dilakukan pada awal sesi latihan. Latihan ini dilakukan 12 kali tatap muka dalam setiap sesi latihan dilakukan 25 menit dengan rincian sesi latihan imagery 10 menit dan aktualisasi imagery 15 menit. Dalam pelaksanaannya internal imagery secara umum yang pertama dilakukan dengan pembukaan terlebih dahulu yang berisi (doa, persiapan dan penjelasan mengenai pelatihan yang akan dilakukan) Dibawah ini adalah urutan panduan latihan internal imagery secara umum:
103 N
o
Uraian Keterangan
1 Pelatih maupun atlet melakukan kegiatan berdoa bersama sama menurut kepercayaan masing masing
2 pelatih membagi atlet menjadi kelompok konsentrasi tinggi dan konsentrasi rendah yang bedasarkan hasil dari Grid concentration test
Ada dua kelompok latihan
3 Setiap kelompoknya di dampingi satu orang pelatih 4 Pelatih memberi arahan pada kedua kelompok atlet untuk
menepatkan diri pada sudut tempat latihan yang beda dan kondusif
Latihan dilakukan pada tempat yang tenang
5 Pelatih memberikan intruksi atau arahan pada atlet untuk melakukan streching statis
Atlet melakukan streching ringan untuk mengatasi keetegangan otot
6 Pelatih mengkondisikan atlet untuk memposisikan dirinya serileks mungkin dengan posisi duduk dan tutup mata
Posisi yang baik untuk latihan imagery adalah duduk atau tidur terlentang 7 Pelatih melaksanakan latihan imagery internal dengan
memberi intruksi pada atlet untuk melakukan visualisasi terkait gerakan free kick
Volume untuk melakukan latihan Imagery 10 menit
8 Pelatih memberikan intruksi atau arahan latihan imagery menggunakan panduan latihan internal imagery yang sudah disiapkan
Pelatih dalam memberi mengintru si menggunakan script
9 Setelah tahapan selesai visualisasi pelatih mengintruksikan para atlet untuk melakukan visualisasi rangkaian gerakan free kick secara singkat kemudian melakukan gerakan secara nyata
Set: 3 Repetisi: 10 Durasi: 15 menit
1 0
Pada sesi akhir latihan pelatih melakukan evaluasi terkait jalannya sesi latihan
F. Panduan Penerapan Latihan Internal Imagery
Latihan ini terdiri dari tiga tahapan yaitu pembukaan (berdoa dan persiapan latihan inti), latihan inti (menampilkan sebuah video terkait rangkaian gerak tehnik free kick sepakbola dan yang terakhir adalah penutup (pemberian masukan dan evaluasi).
Panduan naskah (Script) latihan internal imagery tehnik free kick berdasarkan program latihan PETTLEP (Holmes & Collins dalam Dave Smith: 2010) seperti dibawah ini.
104
Berikut adalah urutan latihan penerapan internal imagery
N Urutan latihan Keterangan Durasi
1 Pelatih dan atlet melakukan doa bersama sebelum melakukan kegiatan
Pembukaan 5 menit
2 Posisikan badan anda dengan nyaman dan fokuskan pikiran anda hanya pada intruksi yang saya berikan
3 Perlahan munculkanlah gambaran dalam pikiran terkait teknik free kick
4 Bayangkan sedang melakukan sikap tehnik free kick
Latihan inti 5 Perlahan bayangkan dari
proses bagaimana anda berdiri dengan kaki yang bersentuhan dengan lapangan Bayangkan kaki di buka selebar bahu dengan seimbang , dan Atur nafas sebaik mungkin untuk mengatasi ketegangan Rasakan cuaca dan suasana disekitar Bayangkan Posisi badan anda menghadap ke gawang dengan mata melihat ke sudut gawang
Indra peraba
Indra penciuman
Indra penglihatan
Indra pendengar
20 menit
105 6 Kemudian dengarlah suara
perintah peluit Selanjutnya Rasakan bola berpusat pada kaki bagian luar , rasakan ketika menendang bola menuju sudut gawang ,arah pandangan mata menuju gawang, bayangkan gerakan free kick canon, swerve, atau knuckle sampai bola masuk ke gawang
Instruksi
berdasarkan teknik free kick yang
benar dan
memaksimalkan panca indra
7 Mendengarkan sorak-sorak penonton yang bergemuruh kencang, dan bayangkan ekspresi pada saat berhasil mencetak gol ke gawang lawan
8 Buka mata untuk mengakhiri imagery dan kembali duduk bersila
9 Atlet melakukan pendinginan dengan berpasangan yang diteruskan dengan evaluasi dan penutup
penutup 5 menit
Lampiran 4.Panduan latihan eksternal imagery ketepatan free kick
Panduan Program Latihan External Imagery untuk Ketepatan Free Kick di ssb gama fc dan Indonesia muda u-13
A. Pengantar
Model latihan disusun berdasarkan materi yang sudah ada dengan penyesuaian tujuan kemampuan ketepatan free kick ssb gama fc dan Indonesia muda u-13 dengan memberikan dua bentuk latihan mental yaitu latihan mental internal imagery perspective dan latihan mental external imagery perspective.
106
Metode yang digunakan dalam latihan imagery ini adalah ceramah yang menunjukan suatu pola gerak atau suatu kondisi melalui auditori atau diskusi, memvisualisasikan atau membayangkan dan di praktekan. Dalam hal ini akan dilakukan enam kali. Pertemuan setiap minggu dilakukan dua kali. Menurut Richard H.Cox (2011) pelatihan imagery bertujuan untuk meningkatkan aspek psikologis dan keterampilan atlet dilakukan sebanyak delapan sampai dua belas kali pertemuan
B. Tujuan Latihan Imagery
Pelatihan imagery yang dibuat digunakan untuk meningkatkan kemampuan ketepatan Free Kick atlet sepakbola ssb gama fc dan Indonesia muda u-13, ada beberapa tujuan yang spesifikasi di dalamnya adalah bertujuan untuk:
2. Membentuk atlet meningkatkan keterampilan tehnik agar lebih konsisten saat melakukan dan kemampuan psikologis untuk meningkatkan prestasinya sebaik mungkin
3. Meningkatkan tehnik dan keterampilan atlet.
4. Mengurangi rasa cemas pada atlet
5. Membantu atlet dalam melakukan tehnik secara spesifik 6. Memberikan gambaran dan pemahaman pada atlet C. Sasaran Latihan Imagery
Dalam latihan imagery yang telah dibuat ini, sasaran pelatihan yaitu pemain ssb gama fc dan Indonesia muda u-13.
107 D. Langkah - Langkah latihan Imagery
Pertama kali latihan imagery dilakukan dengan rileksasi terlebih dahulu.
Apabila seseorang sedang belajar suatu bidang tertentu yang dianggap sulit dan sudah lama ditekuni, maka rileksasi dalam waktu yang tepat dan dalam waktu yang singkat akan memberikan peningkatan dan kemajuan yang pesat dalam hal tehnik psikis. Dalam latihan imagery akan terjadi dialog atara otak dengan tubuh atlet selama berlangsung latihan imagery.
Langkah-langkah latihan imagery
a) Duduk dan berbarang senyaman mungkin dan mata ditutup b) Usahakan rileks terlebih dahulu
c) Bernafaslah dalam beberapa kali
d) Usahakan membayangkan atau membuat imajinasi satu persatu pengalaman yang berhubungan dengan panca indra
e) Atlet dilatih untuk membuat khayalan-khayalan mental mengenai suatu gerakan atau keterampilan tertentu atau mengenai apa apa yang harus dilakukannya dalam situasi tertentu ( membuat cognitive images)
f) Atlet disuruh untuk melihat, mengamati, memperhatikan dan membayangkan dengan seksama pola gerak tertentu.
g) Mengingat - ingat kembali gerakan tersebut kedalam otak seperti dalam olahraga sepakbola, seorang atlet membayangkan pemain sedang melakukan ancang - ancang dalam melakukan shooting sepakbola sambil memfokuskan
108
pikiran terhadap sasaran (arah) yang akan di capai, sampai pada atlet menendang bola
h) Menggunakan external perspektif (membayangkan dengan melihat dari diri dari luar diri) dan internal perspektif (membayangkan dan meresapi saat melakukan gerakan atau pengalaman).
i) Melakukan latihan imagery dengan bantuan gerakan gerakan kinestetik yang dinamis seperti seolah-olah melakukan gerakan yang sebenarnya pada saat pertandingan.
j) Membayangkan kecepatan imagery dalam tempo yang tepat sesuai dengan gerakan yang sebenarnya, jangan pernah dilakukan dengan slow motion atau lebih cepat.
k) Dari proses diatas harus dilakukan berulang kali dan tetap fokus supaya rangkaian gerak bisa ditampilkan dengan baik.
E. Panduan Pelaksanaan Latihan External Imagery Secara Umum
Pelaksanaan latihan external imagery secara umum pertama - pertama dalam melakukan pembukaan terlebih dahulu yang didalamnya terdapat (berdoa, persiapan dan penjelasan mengenai pelatihan yang akan dilakukan). Berikut adalah urutan latihan penerapan external imagery:
109
No Uraian Keterangan
1 Latihan external imagery sebuah metode laihan mental dengan menggunakan bantuan video untuk membantu atlet dalam melakukan visualisasi terkait pemahaman dan penanaman memori tehnik yang benar 2 Latihan external imagery dilakukan pada
awal setiap sesi latihan yang dilakukan sebanyak 12 kali tatap muka. Setiap sesi latihan dilaksanakan 25 menit dengan pembagian sesi imagery 10 menit dan sesi aktualisasi imagery 15 menit
Frekuensi latihanya 12 kali tatap muka
3 Pelatih membagi atlet menjadi kelompok konsentrasi tinggi dan konsentrasi rendah yang bedasarkan hasil dari Grid concentration test
Ada dua kelompok latihan
4 Setiap kelompok didampingi satu orang pelatih
5 Pelatih memberi arahan pada kedua kelompok atlet untuk menepatkan diri pada sudut tempat latihan yang beda dan kondusif
Latihan dilakukan pada tempat yang tenang
6 Pelatih memberikan intruksi atau arahan pada atlet untuk melakukan streching statis
Atlet melakukan streching ringan untuk mengatasi keetegangan otot 7 Pelatih mengkondisikan atlet untuk
memposisikan dirinya serileks mungkin dengan posisi duduk
osisi yang baik untuk latihan imagery adalah duduk atau tidur terlentang
8 Pelatih melaksanakan latihan external imagery dengan memberikan video terkait tehnik free kick
Volume untuk melakukan latihan imagery 10 menit 9 Pada waktu atlet melihat dan memperhatikan
video, pelatih memberikan intruksi dan sugesti kepada para atlet yang terkait kata kunci dari rangkaian tehnik free kick
Pelatih dalam mengintruksi menggunakan kata kunci (trigger) 10 Setelah tahapan selesai memperhatikan video
dan visualisasi terkait tehnik free kick maka pelatih mengintruksikan kepada atlet untuk melakukan visualisasi rangkaian gerakan free
Pelaksanaan melakukan free kick Set: 3 Repetisi: 10 Durasi: 15 menit
110
kick secara singkat setelah itu melakukan free kick secara nyata
11 Pada sesi akhir latihan pelatih melakukan evaluasi terkait jalannya sesi latihan
F. Panduan Penerapan Latihan External imagery
Latihan ini terdiri dari tiga tahapan yaitu pembukaan (berdoa dan persiapan latihan inti), latihan inti (menampilkan sebuah video terkait rangkaian gerak tehnik free kick sepakbola dan yang terakhir adalah penutup (pemberian masukan dan evaluasi). Panduan naskah (Script) latihan external imagery tehnik free kick berdasarkan program latihan PETTLEP (Holmes & Collins dalam Dave Smith: 2010) seperti dibawah ini. Berikut adalah urutan latihan penerapan external imagery
Berikut adalah urutan latihan penerapan eksternal imagery
N Urutan latihan Keterangan Durasi
1 Pelatih dan atlet melakukan doa bersama sebelum melakukan kegiatan
Pembukaan 5 menit
2 Pelatih dan atlet memposisikan diri sesuai kelompok, setiap kelompok berbeda tempat
3 Pelatih mengitruksikan atlet untuk memposisikan badan serileks mungkin agar pemain bisa meperhatikan dengan baik
111 4 Pelatih menampilkan video
terkait rangkaian gerak tehnik free kick
Latihan inti 20 menit 5 Pada saat atlet fokus
memperhatikan video maka pelatih masuk memberikan intruksi terkait rangkaian gerak tehnik free kick dengan benar selain itu pelatiih memberikan kata kunci dari setiap rangkaian gerak free kick
6 Pada waktu atlet memperhatikan video setelahnya pelatih mengarahkan atlet untuk melakukan visualisasi terkait rangkaian gerak tehnik free kick yang benar
7 Pelatih berperan untuk mengarahkan atlet memiliki gambaran pada rangkaian gerakan free kick dengan benar
8 Pelatih mengintruksikan dengan kata kunci terkait gerakan free tkick yang benar yaitu :
Tehnik free kick Konsentrasi
112 Arah atau target
9 Tahapan terakhir dari latihan ini adalah setiap atlet melakukan visualisasi tehnik free kick secara singkat
10 Atlet melakukan pendinginan dengan berpasangan yang diteruskan evaluasi dan penutup
penutup 5 menit
Rangsangan yang melalui pemutaran video seperti ini dilakukan berulang - ulang selama melakukan pelatihan imagery dalam waktu 30 menit. Setelah 30 menit melakukan latihan mental imagery. Pelatih memberi arahan para atlet untuk melakukan setelah itu latihan free kick secara nyata.
113 Lampiran 5.Test Ketepatan Free Kick
114 Tes Konsentrasi
115 Lampiran 7. Data statistika
Descriptives
Notes
Output Created 2-JAN-2023 20:58:09
Comments
Input Data 2023\Data Tesis Arifin\Data Tesis
Arifin fix\Data penelitian Arifin.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 41
Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated as missing.
Cases Used All non-missing data are used.
Syntax DESCRIPTIVES
VARIABLES=PretestA1B1 PosttestA1B1 PretestA2B1 PosttestA2B1 PretestA1B2 PosttestA1B2 PretestA2B2 PosttestA2B2
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.03
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pre test A1B1 5 9.00 15.00 11.8000 2.16795
Post test A1B1 5 15.00 21.00 17.8000 3.03315
Pre test A2B1 5 7.00 10.00 8.2000 1.30384
Post test A2B1 5 10.00 13.00 11.4000 1.14018
Pre test A1B2 5 6.00 9.00 7.6000 1.14018
Post Test A1B2 5 9.00 13.00 11.0000 1.58114
Pre test A2B2 5 8.00 12.00 9.6000 1.51658
116
Post test A2B2 5 12.00 15.00 13.6000 1.51658
Valid N (listwise) 5
Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Hasil Ketepatan Free Kick
Source
Type III Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 145.750a 3 48.583 12.702 .000
Intercept 3618.050 1 3618.050 945.895 .000
MetodeLatihan 18.050 1 18.050 4.719 .045
Konsentrasi 26.450 1 26.450 6.915 .018
MetodeLatihan *
Konsentrasi 101.250 1 101.250 26.471 .000
Error 61.200 16 3.825
Total 3825.000 20
Corrected Total 206.950 19
117 Lampiran 8. Dokumentasi
Gambar 1. Sesi penjelasan dan tes konsentrasi
Gambar 2. Sesi Instruksi Latihan Eksternal Imageri
118
Gambar 3 sesi instruksi latihan internal imagery
Gambar 4. Test free kick