• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul “Upaya Pengembangan Pendidikan Karakter di SD Negeri Sosrowijayan” ini masih terdapat kekurangan karena keterbatasan peneliti. Kekurangan tersebut yakni waktu penelitian

131

yang bersamaan dengan ujian akhir semester dan libur sekolah menyebabkan sebagian waktu penelitian wawancara dengan kepala sekolah dan guru harus dilakukan pada kondisi libur sekolah sehingga waktu penelitian menjadi panjang, hal ini dikarenakan menunggu waktu luang kepala sekolah dan guru yang harus menyelesaikan tugas dan kewajiban hingga menyerahkan raport kepada wali murid. Peneliti juga tidak dapat mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan karakter yang sudah dilaksanakan oleh sekolah sebelum peneliti melakukan penelitian, data kegiatan tersebut didapatkan dari dokumentasi pelaksanaan kegiatan. Selain itu, peneliti tidak mengajak teman sejawat dalam melaksanakan penelitian sehingga peneliti tidak bisa mengamati upaya pengembangan pendidikan karakter di SD Negeri Sosrowijayan Yogyakarta secara keseluruhan.

132

Tabel 1. Upaya Pengembangan Pendidikan Karakter

No Upaya pengembangan pendidikan karakter Nilai pendidikan karakter kegiatan 1. Program Pengembangan diri Kedisiplinan dan keteladanan a. Kegiatan rutin :

- Kepala sekolah dan guru harus datang sebelum pembelajaran dimulai untuk melaksanakan briefing pagi dan pulang setelah briefing siang.

- Guru dan siswa telah melaksanakan tugas piket sudah dengan baik. petugas piket kelas melaksanakan piket dengan cara menurunkan kursi-kursi siswa sebelum pembelajaran. Seusai pembelajaran, mereka menyapu ruang kelas dibantu oleh guru.

- Guru menjalankan tugas piket setiap hari dengan menyambut siswa di gerbang sekolah dengan salam dan jabat tangan. Guru dan siswa juga mengucapkan salam dan jabat tangan sebelum masuk ke dalam kelas.

Jujur dan disiplin

b. Kegiatan spontan :

- Kegiatan tersebut antara lain adalah kerja bakti incidental pada tanggal 2 Januari 2014 guru dan karyawan melaksanakan kerja bakti dengan membersihkan dan menata kantor guru dalam rangka persiapan semester yang akan datang.

- Kepala sekolah dan guru selalu memberi contoh yang baik dengan mengenakan

133

seragam dan atribut lengkap seperti bet, pin dsb., apabila ada anak yang kurang rapi anak tersebut didekati lalu dirapikan, contoh ada anak putri dengan rambut panjang yang digerai maka didekati kemudian dirapikan dengan diikatkan rambutnya menggunakan karet gelang, setelah rapi diberitahu besok lagi rambutnya diikat biar rapi.

- Siswa yang terlambat mengikuti upacara dipanggil ke ruang guru untuk diberikan teguran dan dicatat.

- Siswa yang datang terlambat ditanya oleh guru alasan kenapa datang terlambat dan dinasehati agar lain kali tidak terlambat, apabila 3 kali berturut-turut datang terlambat maka orang tua siswa tersebut akan dipanggil ke sekolah. - Kepala sekolah dan guru

mengingatkan siswa untuk

tidak menyontek,

mengingatkan siswa yang tidak berpakaian rapi, mengoreksi kesalahan yang dilakukan oleh siswa secara spontan dengan membenahi perilaku siswa dari hal-hal yang kecil seperti disiplin dalam menggunakan waktu istirahat, posisi makan yang baik dan cara berbicara yang sopan.

134 Disiplin dan tanggung jawab

c. Keteladanan

- Kepala sekolah, guru, dan karyawan berusaha menjadi model karakter bagi siswa baik dalam kerapian diri, kedisiplinan, serta menaati peraturan sekolah.

- Kepala sekolah juga memberikan teladan bagi guru, karyawan, siswa dan bahkan orangtua/wali dengan cara mengedepankan sikap disiplin dan tegas dalam hal waktu, kepala sekolah sering datang paling pagi dan pulang paling akhir, tertib administrasi dengan membuat buku harian kepala sekolah, dan atribut yang dikenakan seperti topi, bet, name take. - Kepala sekolah dan guru

berusaha untuk datang lebih awal, mendampingi siswa piket, dan berpakaian rapi. Selain itu, guru juga memberikan keteladanan kepada siswa dengan memberi contoh nyata seperti ikut membersihkan kaca jendela kelas yang kotor.

Jujur, toleransi dan tanggung jawab

d. Pengkondisian

- Sekolah menyediakan alat kebersihan seperti sapu, serok sampah, kemoceng dan penghapus di tiap kelas. Tempat sampah juga disediakan di tiap kelas berwarna hijau dan beberapa sudut sekolah berwarna merah, kuning dan hijau. Pot tanaman juga disediakan di depan tiap kelas, tempat cuci

135

tangan di beberapa sudut sekolah, serta air yang lancar dan kamar mandi yang cukup bersih berlantai keramik.

- Kepala sekolah dan guru menegakkan tata tertib dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Setiap ruang di SDN Sosrowijayan seperti ruang guru dan karyawan, ruang kepala sekolah, ruang kelas I-VI,

ruang UKS, ruang

perpustakaan dan ruang serba guna terdapat tata tertib sekolah dan slogan karakter, secara fisik sudah berlantaikan keramik dan mudah dibersihkan. Pengkondisian dirasa belum maksimal diterapkan karena tagline yang ada sudah banyak yang usang dan berdebu sudah harus diganti dengan yang baru dan isi mading sudah lama tidak diperbaharui.

2. Pengintegrasian dalam mata pelajaran

Belum ada a. Silabus

- Guru belum mencantumkan nilai-nilai karakter dalam silabus tetapi sudah mencantumkannya ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Disiplin, tanggung jawab, demokrasi dan toleransi. b. RPP

- Guru menanamkan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran adalah dengan menyisipkan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran terutama nilai disiplin, tanggung jawab,

136

demokrasi dan toleransi. Toleransi dan

disiplin

c. Proses pembelajaran

- Guru mengembangkan nilai-nilai karakter dengan menyesuaikan materi yang akan di sampaikan, serta nilai-nilai tersebut sudah tercantum ke dalam RPP yang digunakan. Siswa masih kurang aktif dalam aktifitas pembelajaran sehingga masih dibutuhkan dorongan dan motivasi dari guru.

3. Pengintegrasian dalam budaya sekolah Disiplin, toleransi dan tanggung jawab a. Kelas

- Dilaksanakan pelajaran seni tari dan pendisiplinan tata tertib sekolah.

- Guru memberikan sanksi bagi siswa yang melanggar peraturan sekolah, sanksi tersebut disesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan siswa. Sementara itu, penanaman karakter melalui mata pelajaran seni tari dilaksanakan dengan menempatkan seni tari sebagai mata pelajaran wajib oleh sekolah.

Religius,

disiplin, cinta tanah air dan toleransi.

b. Sekolah

- Sekolah menanamkan nilai disiplin dan cinta tanah air dengan kegiatan keagamaan dan pengenalan budaya daerah serta cinta lingkungan. Guru dan siswa juga digiatkan untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tugas piket secara teratur, kerja bakti seminggu sekali dan kerja bakti yang bersifat insidentil

137

apabila ada yang perlu segera dibersihkan. Selain itu, guru dan siswa juga melakukan ibadah bersama sesuai agama masing-masing untuk mengajarkan nilai religius dan toleransi.

Nilai toleransi dan tanggung jawab

c. Luar sekolah

- Sekolah berperan aktif dalam mengikuti kegiatan luar sekolah, seperti kegiatan festival, lomba atau kegiatan seni dan olah raga. Kemudian, kegiatan-kegiatan penunjang karakter yang tercantum dalam kurikulum SD Negeri Sosrowijayan adalah wajib mengikuti kegiatan pramuka pada hari jumat dan kegiatan taekwondo setiap hari sabtu untuk kelas tinggi.

138

Dokumen terkait