• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi masih ada beberapa keterbatasan yang tidak mungkin dilakukan, yaitu:

1. Waktu penelitian. Penelitian ini berlangsung selama empat kali pertemuan dengan satu Kompetensi Dasar IPS, sehingga ada kemungkinan pengaruh perlakuan belum nampak jelas, sebaiknya bagi peneliti yang lain berikutnya dapat mempertimbangkan menambah waktu penelitian agar mendapatkan data yang telah meyakinkan.

2. Metode pembelajaran kontekstual masih dianggap baru oleh sebagian guru dan siswa. Oleh karena itu, guru yang mengampu pada kelompok siswa yang belajar dengan metode kontekstual bersikap hati-hati dan teliti dalam menyusun perangkat pembelajaran, menjelaskan prosedur pembelajaran dan dalam memilih permasalahan/pertanyaan yang akan dianalisis dalam proses pembelajaran.

4. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk instrumen motivasi belajar siswa disusun oleh peneliti berdasarkan landasan teori yang digunakan, demikin juga instrumen tes hasil belajar yang disusun dalam dikembangkan

oleh peneliti sendiri, sehingga perlu diujicobakan terlebih dulu. Instrumen tes hanya sekali diujicobakan yaitu di SMPN 14 Balikpapan. Perhitungan hasil uji coba instrumen dilakukan menggunakan teknik statistik dengan bantuan komputer program SPSS Versi 10.

5. Sampel penelitian ini terbatas pada siswa SMPN 18 Balikpapan. Peneliti berasumsi bahwa jika eksperimen sejenis ini dilakukan di Iuar SMP negeri yang lain, kemungkinan memiliki hasil yang berbeda. Hal ini dipengaruhi faktor-faktor seperti karakteristik siswa, kondisi sekolah, kesiapan guru dan faktor pendukung lainnya dari masing-masing sampel yang akan digunakan. Maka hasil penelitian ini belum dapat digeneralisasikan untuk sekolah di Iuar SMPN 18 Balikpapan.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Balikpapan dengan menggunakan analisis varian dua jalan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Ada pengaruh penerapan metode pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar IPS Geografi yaitu dapat memberikan hasil belajar IPS Geografi yang lebih tinggi dibandingkan pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional dengan demikian hipotesis 1 terbukti.

2. Ada pengaruh tingkat motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Geografi yaitu siswa yang memiliki motivasi tinggi akan memperoleh hasil belajar lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki motivasi lebih rendah dengan demikian hipotesis 2 terbukti.

3. Tidak terdapat pengaruh antara penerapan pembelajaran kontekstual dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Geografi, sehingga hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini tidak teruji kebenarannya. Ada beberapa kemungkinan mengapa hipotesis ketiga tidak teruji kebenarannya dalam penelitian ini, diantaranya : (a) penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode kontekstual dalam waktu singkat, hanya dalam empat kali pertemuan; (b) materi kependudukan merupakan materi yang relatif mudah karena dapat dilihat dan dijumpai setiap saat oleh siswa di lingkungannya; (c) peningkatan motivasi dipengaruhi oleh banyak faktor tidak hanya pembelajaran saja, sehingga siswa yang memiliki motivasi tinggi dengan pembelajaran apapun

yang mereka lakukan bagaimana dapat memahami materi pelajaran sehingga akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula. Sementara yang memiliki motivasi rendah, mereka enggan belajar, sewaktu penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode kontekstual bagi mereka menyenangkan saja dan usaha untuk memahami dan mendapatkan hasil belajar yang baik tidak mereka hiraukan.

B. Implikasi 1. Implikasi Teoretis

Berdasarkan hasil penelitian ternyata penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPS Geografi siswa SMPN 18 Balikpapan. Dalam penelitian ini terbukti bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi cenderung akan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi rendah. Hasil ini memperkuat teori yang menyatakan bahwa ”profesionalisme seorang guru bukanlah pada kemampuannya mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi lebih pada kemampuannya untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi

siswanya”. Guru dituntut selalu kreatif, inovatif dan variatif dalam mengembangkan metode pembelajaran agar pembelajaran agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat menarik, bermakna sekaligus membelajarkan siswa.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini telah membuktikan bahwa pertama, penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPS Geografi siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Balikpapan. Pembelajaran kontekstual

memperoleh informasi karena lingkungan merupakan sumber belajar bagi mereka.

Kedua, motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang sangat

menentukan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini membuktikan bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi memperoleh hasil belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki motivasi rendah. Hal ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi guru IPS, khususnya guru mata pelajaran IPS - Geografi dalam mengelola proses pembelajaran. Begitu pentingnya pengaruh motivasi siswa dalam belajar, maka guru perlu mengidentifikasi kemampuan dasar dan karakteristik siswa agar mendapatkan cara mengelola pembelajaran IPS Geografi seoptimal mungkin. Dilihat dari teknologi pendidikan, kepribadian dan karakteristik siswa perlu dianalisis agar guru dapat mengelola pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan pendidikan.

Ketiga, suatu metode pembelajaran belum tentu dapat meningkatkan

motivasi secara signifikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Terbukti dalam penelitian ini bahwa tidak ada interaksi pengaruh antara penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode kontekstual dan motivasi siswa terhadap hasil belajar siswa. Mengacu dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada metode pembelajaran yang paling baik dan tepat, namun demikian metode pembelajaran yang baik dan tepat adalah metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, materi ajar dan lain sebagainya. Dengan kata lain bahwa seorang guru harus kreatif, inovatif, dan variatif dalam menerapkan metode pembelajaran di kelas.

menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran kontekstual terbukti mempunyai pengaruh lebih baik terhadap hasil belajar IPS Geografi yang dicapai siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, maka penulis menyarankan kepada khususnya guru IPS Geografi dan guru mata pelajaran lain pada umumnya untuk menerapkan metode pembelajaran kontekstual.

2. Terbukti bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi akan memperoleh hasil belajar lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki motivasi lebih rendah, maka penulis menyarankan dalam merancang pembelajaran guru harus menganalisa, mengenali potensi dasar dan karakteristik siswa agar didapat pembelajaran dan hasil belajar yang optimal.

3. Tidak terbuktinya pengaruh penerapan pembelajaran kontekstual dan motivasi siswa terhadap hasil belajar IPS Geografi siswa SMP Negeri 18 Balikpapan dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan metode kontekstual dalam pembelajaran dijadikan salah satu alternatif, namun demikian guru harus mengembangkan potensi diri dalam pembelajaran dengan inovatif, kreatif, dan variatif dalam penggunaan metode pembelajaran satu anggapan bahwa tidak ada metode pembelajaran yang paling baik.

Ahmad Munif. 2003. Tinjauan tentang Pembaharuan Kurikulum. Semarang: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah.

Ahmadi, Abu, Uhbiyati, Nur.2003. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Arief Furchan.1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.

Arikunto, Suharsimi, 1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara

____________. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidika n Nasional. Jakarta : Depdiknas RI.

____________. 2003. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta : Depdiknas

____________. 2004. Pedoman Umum Pengembangan Penilaian Kurikulum 2004. Jakarta : Depdiknas.

Dawidji.2008. Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Geografi pada siswa Kelas VII C SMPN I Mojosongo Boyolali Tahun Pembelajaran 2007/2008. (Tesis) Surakarta : Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret.

Departemen Pendidikan Nasional.2001.Belajar dan Mengajar Kontekstual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dimyati dan Mudjiono.1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Hadi, Sutrisno.2000. Statistik Jilid I. Yogjakarta : Andi

Hasan, Iqbal.2004. Analisis Data penelitian dengan statistic, Jakarta : Bumi Aksara

Kuswanto. 2005. Pendekatan Pembelajaran Modern : Contextual Teaching Learning. Surakarta : The Surakarta Post.

Mujiyanto, Paulus. 2004. Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Semarang : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah.

Nana Sudjana .1995. P enilaian Proses Hasil Belajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Nugroho. 2003. Reposisi Peran Guru dalam Praksis Pembelajaran Modern. Semarang : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah.

Nurhadi.2002. Pendekatan kontekstual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Nurhadi dan Agus Gerran Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual. Malang : Universitas Negeri Malang.

Nurhadi, Burhanudin Yasin, Agus Gerrad Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual ( CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang : UNM

Nursisto. 2001. Spektrum Pengalaman Lapangan dalam Dunia Pendidikan. Jakarta : Depdiknas

Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Sardiman AM. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sarwiji Suwandi. 2004. Penerapan Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam mengimplementasikan KBK. Jurnal Retorika Vol.2 No. 2 UNS Surakarta

Soekamto, Toeti. 1996. Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka

Sri Anitah W, Noorhadi. 1994. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Suharsimi, Arikunto. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Sumarwan, FX. 2004. Contextual Teaching and Learning. Semarang : LPMP Jawa Tengah.

Sutrisno Hadi. 1993. Metode Statistik I. Yogyakarta: Psikologi UGM.

Trianto. 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual di Kelas. Jakarta : Cerdas Pustaka Publisher

Winkel, WS. 1996. Psikologi Pengajaran. Edisi Revisi. Jakarta: Grasindo

Dokumen terkait