• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

C. Keterbatasan Penelitian

1. Penulis tidak mendapatkan laporan keuangan tahunan Yayasan Bina Bhakti dikarenakan bersifat rahasia dan penulis hanya memperoleh laporan keuangan bulanan.

2. Penulis hanya menyajikan laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas yang masih bisa disesuaikan dengan kondisi laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti.

3. Penulis menyajikan nilai aset kendaraan menggunakan nilai perolehan sekarang dan nilai perolehan tanah menggunakan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik. Jakarta: Erlangga. _____. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Halim, Abdul. 2012. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik Dari

Anggararan Hingga Laporan Keuangan, dari Pemerintah Hingga Tempat Ibadah. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) No. 45. Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba.

Keating, Elizabet. K, Peter Frumkim. 2003. Reengineering Nonprofit Financial

Accountability: Toward a More Reliable Foundation for Regulation. International Journal of Public Sector Management. Harvard University.

Mahsun, Moh, Firma Sulistiyowati, Heribertus Andre Purwanugraha. 2007.

Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.

_______. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.

_______.2013. Akuntansi Sektor Publik. Cetakan keempat. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Offset. Nordiawan, Deddi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta:Salemba Empat.

Renyowijoyo, Muindro. 2008. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba. Penerbit Mitra Wacana Media.

Sumarni, Murti, Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Suwardjono. 2003. Akuntansi Pengantar. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Yudianti, Ninik., Anantasia Diana dan Caecilia Dwiyani. 1996. Pengantar Akuntansi 1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

DRAFT WAWANCARA

1. Dalam membuat laporan keuangan, apakah ada acuan/pedoman yang diikuti oleh Yayasan Bina Bhakti?

2. Bagaimana pelaporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti?

3. Siapa saja yang dapat mengakses laporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti?

4. Apakah Yayasan Bina Bhakti mempunyai pendonor atau penyumbang tetap yang merencanakan program bersama dengan pendonor atau penyumbang?

5. Dalam menyusun laporan keuangan, aplikasi apa yang digunakan oleh Yayasan Bina Bhakti?

6. Laporan akuntansi di Yayasan Bina Bhakti berisi tentang apa saja?

7. Apakah selain laporan yang berisi penerimaan dan pengeluaran, adakah laporan seperti laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas?

8. Daftar aset tetap apa saja yang ada di Yayasan Bina Bhakti?

9. Berapa nilai perolehan dari masing-masing yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti?

10. Apa maksud dari item-item yang terdapat dalam laporan keuangan bulanan yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti?

Pada laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti terdapat biaya aktiva tetap dan biaya kendaraan, apakah biaya tersebut dimaksudkan akumulasi penyusutan aktiva tetap dan akumulasi penyusutan kendaraan

TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber : Bu Agnes Agustini

Bagian : Bendahara

1. Dalam membuat laporan keuangan, apakah ada acuan/pedoman yang diikuti oleh Yayasan Bina Bhakti?

“Dalam pembuatan laporan keuangan, Yayasan kami tidak mengikuti acuan/pedoman dari mana pun. Karena yayasan kami dalam membuat laporan keuangan sangat sederhana dan kami tidak tahu dan tidak mengerti acuan/pedoman apa yang digunakan oleh pemerintah sekarang”.

2. Bagaimana pelaporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti?

„Pelaporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti ini dibuat oleh bendahara. Bendahara mencatat aktivitas penerimaan dan pengeluaran di buku kas harian, setelah itu bendahara membuat di buku kas mingguan. Kemudian, bendahara merekapitulasi buku kas mingguan dalam pembuatan laporan penerimaan dan pengeluaran kas bulanan. Setelah laporan penerimaan dan pengeluaran kas bulanan di buat, laporan tersebut diserahkan kepada ketua yayasan untuk merekapitulasi laporan keuangan bulanan ke laporan tahunan”.

3. Siapa saja yang dapat mengakses laporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti?

“Yang dapat mengakses laporan keuangan ini adalah pengurus harian yang terdiri dari ketua harian, sekretaris, bendahara dan ketua yayasan”.

4. Apakah Yayasan Bina Bhakti mempunyai pendonor atau penyumbang tetap yang merencanakan program bersama dengan pendonor atau penyumbang?

“Yayasan Bina Bhakti tidak mempunyai pendonor atau penyumbang tetap. Walaupun tidak mempunyai pendonor tetap, tetapi yayasan kami setiap hari ada saja yang menyumbang di yayasan ini untuk oma-opa. Kami juga tidak mempunyai program bersama dengan pendonor atau penyumbang untuk oma-opa. Disini kami hanya benar-benar merawat oma-opa karena oma-opa yang sudah tua dan banyak yang tidak mau melakukan aktivitas. 5. Dalam menyusun laporan keuangan, aplikasi apa yang digunakan oleh

Yayasan Bina Bhakti?

“Dalam penyusunan laporan keuangan, kami menggunakan aplikasi Ms.

Excel saja karena kami hanya membuat laporan keuangan dalam bentuk

yang sangat sederhana dan kami juga tidak mengerti dan tidak mengetahui aplikasi selain Ms. Excel”.

6. Laporan akuntansi di Yayasan Bina Bhakti berisi tentang apa saja?

“Laporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti ini masih sangat sederhana hanya berisi tentang penerimaan dan pengeluaran kas saja, selebihnya tidak ada”.

7. Apakah selain laporan yang berisi penerimaan dan pengeluaran, adakah laporan seperti laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas?

“Yayasan kami hanya membuat laporan keuangan bulanan yang terdiri dari pengeluaran dan pemasukan, selain itu kami tidak membuat laporan yang mbaknya katakan tadi, seperti laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas. Kami tidak begitu mengerti membuat laporan semacam itu, kami hanya mengerti laporan seperti yang kami buat sekarang, yaitu penerimaan dan pengeluaran Yayasan. Jika mbaknya bersedia membantu dan mengajari kami tentang pembuatan laporan keuangan yang baik, kami sangat senang sekali”.

8. Daftar aset apa saja yang ada di Yayasan Bina Bhakti?

“Aset tetap yang Yayasan Bina Bhakti miliki ada tanah, gedung, kendaraan, komputer, print, kursi roda, tongkat, tempat tidur, tv”.

9. Berapa nilai perolehan dari masing-masing aset yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti?

“Nilai perolehan dari masing-masing aset tetap yang dimiliki yayasan, kami tidak terlalu hapal karena kami juga sudah lupa waktu itu belinya berapa karena kami sudah membeli sudah lumayan lama. Jadi, kami hanya memperkirakan saja ya mbak harga perolehannya. Kami mempunyai 3 kendaraan yang terdiri dari 1 motor honda dengan harga Rp 5.650.000, 1 mobil pick-up Rp57.200.000, dan 1 mobil kijang inova kira-kira harganya 127 juta. Selain itu kami mempunyai gedung yang terbagi menjadi 10 gedung, yang meliputi ruang oma-opa, kapel, dapur, asrama karyawan, gudang dan rumah kecil. Kami lupa membangun 1 gedung ini berapa, tetapi kira-kira 1 gedung itu 500 juta. Kami juga mempunyai tanah 1,2

hektar. Kami membelinya tidak sekaligus tetapi bertahap jika kami mempunyai uang untuk membeli tanah waktu itu. Harga tanah itu Rp 2.300.000 per m2. Kami juga mempunyai komputer untuk kantor kira-kira harganya itu 7 juta dan print kira-kira harganya 5 juta. Kami juga mempunyai kursi roda, tongkat, dan tempat tidur untuk kebutuhan oma-opa. Kursi roda, kami mempunyai 30 yang harganya kira-kira 2 juta. Tongkat mempunyai 20 dengan harga kira-kira 100 ribu, dan tempat tidur yang berjumlah 100 dengan 1 tempat tidur kira-kira 6 juta. Kami juga memiliki tv yang berjumlah 10 unit kira-kira harganya 2 juta”.

10. Apa maksud dari item-item yang terdapat dalam laporan keuangan bulanan yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti?

“Maksud dari item-item tersebut, yaitu pendapatan poliklinik itu pendapatan yang kami peroleh dari klinik. Kami mempunyai klinik yang diperuntukkan untuk orang-orang sekitar yang tinggal di dekat yayasan. Klinik tersebut memasang tarif tidak mahal, hanya Rp 10.000. Pendapatan donatur itu merupakan pendapatan yang didapat dari para donatur yang menyumbang di Yayasan Bina Bhakti. Kami tidak memiliki donatur tetap yang setiap bulannya menyumbang di yayasan. Walaupun begitu ada saja setiap harinya para donatur yang menyumbang di Yayasan Bina Bhakti. Pendapatan pasien merupakan pendapatan dari pasien, dimana setiap pasien yang masih mampu dalam hal finansial membayar setiap bulannya sebesar Rp 1.000.000. Jika ada keluarga pasien yang tidak mampu, kami juga tidak menuntut untuk membayar dan kami tetap mengizinkan untuk

tinggal di yayasan. Angsuran karyawan merupakan pembayaran atas pinjaman yang dilakukan oleh karyawan yang bekerja di yayasan. Bank itu sebenarnya merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh yayasan, dimana yayasan kami mengeluarkan uang untuk menabung di bank sebagai tabungan yayasan jika sewaktu-waktu diperlukan. Inventaris perlengkapan merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh yayasan kami untuk membeli kompor jika kompor rusak, membeli peralatan makan oma-opa, peralatan tidur untuk oma opa maupun karyawan. Biaya belanja dapur merupakan pengeluaran yang dilakukan yayasan kami untuk belanja kebutuhan makan sehari-hari. Biaya kesejahteraan pasien itu biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pasien (oma-opa) jika ada oma-opa yang sakit. Honor karyawan itu biaya yang dikeluarkan untuk gaji para karyawan yang bekerja di yayasan kami. Biaya kesehajteraan karyawan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh yayasan kami untuk membiayai jika ada karyawan yang sakit dan juga untuk biaya lembur jika ada karyawan yang lembur. Biaya listrik untuk membayar listrik yayasan setiap bulannya. Biaya perlengkapan kantor itu biaya yang dikeluarkan untuk kantor, seperti membeli kertas, tinta print, map, dll yang diperuntukkan untuk kantor. Biaya aktiva tetap merupakan biaya dimana untuk membiayai perawatan gedung seperti renovasi gedung maupun perbaikan gedung. BBM itu merupakan biaya yang dikeluarkan oleh yayasan kami untuk membeli BBM kendaraan operasional yayasan dan juga membeli gas untuk masak. Biaya lain-lain itu biaya yang dikeluarkan untuk biaya-biaya yang tak

terduga, seperti biaya sumbangan RT/RW, dll, karena yayasan kami berada di tengah komplek warga. Jadi, jika kami diminta untuk sumbangan kami pasti memberi walaupun dalam jumlah sedikit. Biaya kendaraan itu biaya yang dikeluarkan oleh yayasan kami untuk membiayai perawatan kendaraan operasional yayasan, seperti service jika kendaraan yayasan bermasalah. Biaya telepon merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar tagihan telepom setiap bulannya”.

11. Pada laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti terdapat biaya aktiva tetap dan biaya kendaraan, apakah biaya tersebut dimaksudkan akumulasi penyusutan aktiva tetap dan akumulasi penyusutan kendaraan?

“ Biaya kendaraan dan biaya aktiva tetap bukan dimaksudkan akumulasi penyusutan. Kami sedikit tahu tentang akumulasi penyusutan tetapi yayasan kami tidak menggunakan hal itu karena kami tidak begitu mengerti dan paham tentang akumulasi penyusutan sehingga dalam pembuatan laporan keuangan tidak kami masukkan karena kami membuat laporan yang sederhana saja dan yang kami mengerti. Jadi, biaya aktiva tetap dan biaya kendaraan yang kami maksudkan seperti biaya perawatan”.

Lampiran 1: Laporan Keuangan Bulanan Yayasan Bina Bhakti Periode Januari-Desember 2016

Lampiran 2: Laporan Keuangan Bulanan Yayasan Bina Bhakti Periode Januari-Desember 2015

Lampiran 3: Hasil rekomendasi penulis dalam penyusunan laporan posisi keuangan per 2 Januari 2016

YAYASAN BINA BHAKTI

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PERIODE 2 JANUARI 2016

(dalam rupiah)

Aktiva Lancar : Jumlah Utang : Jumlah

Kas 151.915.150 Utang 0

Bank 215.000.000

Piutang Karyawan 13.250.000

Jumlah Aktiva Lancar 380.165.150 Jumlah Utang 0

Aktiva Tetap : Modal:

Tanah 2.364.000.000 Modal Yayasan Bina Bhakti 3.581.779.150

Gedung 630.201.000 Kendaraan 189.850.000 Inventaris dan perlengkapan 17.563.000

Jumlah Aktiva Tetap 3.201.614.000 Jumlah Modal 3.581.779.150 Total Aktiva 3.581.779.150 Total Utang+Modal 3.581.779.150

Lampiran 4: Hasil Rekomendasi Penulis dalam Menyusun Laporan Posisi Aktivitas Periode 2016

YAYASAN BINA BHAKTI

LAPORAN AKTIVITAS

PERIODE 31 DESEMBER 2016

(dalam rupiah)

NO. AKUN PENDAPATAN : JUMLAH TOTAL

43 Pendapatan Poliklinik 71.227.000 40 Pendapatan Pasien 349.350.000 42 Pendapatan Donatur 908.803.800 JUMLAH 1.329.380.800 PENGELUARAN: 40 Biaya Dapur 135.255.800

41 Biaya Kesejahteraan Pasien 18.121.000

43 Honor Karyawan 76.216.000

45 Biaya Kesejahteraan Karyawan 170.333.320

46 Biaya Listrik 38.415.700

47 Biaya Perlengkapan Kantor 72.584.150

48 Biaya Aktiva Tetap 175.102.000

50 BBM 82.469.400 51 Biaya Lain-lain 77.247.650 52 Biaya Kendaraan 28.085.000 53 Biaya Telepon 12.187.000 JUMLAH 886.017.020 LABA BERSIH 443.363.780

Lampiran 5: Hasil Rekomendasi Penulis dalam Menyusun Laporan Aktivitas Berdasarkan PSAK No. 45 Periode 2016

YAYASAN BINA BHAKTI

LAPORAN AKTIVITAS

PERIODE 31 DESEMBER 2016

(dalam rupiah)

PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT Pendapatan:

Sumbangan 908.803.800

Jasa Layanan 420.577.000

Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E) 0 Penghasilan investasi lain-lain (catatan E) 0 Penghasilan neto investasi jangka panjang yang belum direalisasi 0

Lain-Lain 0

Jumlah 1.329.380.800

Aset Neto yang Berakhir Pembatasannya (catatan D) 0

Pemenuhan program pembatasan 0

Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan 0

Berakhirnya pembatasan waktu 0

Jumlah 0

Jumlah Pendapatan 1.329.380.800

Beban:

Beban Dapur 135.255.800

Beban Kesejahteraan Pasien 18.121.000

Honor Karyawan 76.216.000

Beban Kesejahteraan Karyawan 170.333.320

Beban Listrik 38.415.700

Beban Perlengkapan Kantor 72.584.150

Beban Perawatan Aktiva Tetap 175.102.000

BBM 82.469.400

Beban Lain-lain 77.247.650

Beban Perawatan Kendaraan 28.085.000

Beban Telepon 12.187.000

Jumlah Beban 886.017.020 Kenaikan aset neto tidak terikat 443.363.780

Lampiran 6: Hasil Rekomendasi Penulis dalam Menyusun Laporan Posisi Keuangan Periode 31 Desember 2016

YAYASAN BINA BHAKTI

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PERIODE 31 DESEMBER 2016

(dalam rupiah)

Aktiva Lancar : Jumlah Utang : Jumlah

Kas 32.227.930 Utang 0

Bank 517.700.000

Piutang Karyawan 2.000.000

Jumlah Aktiva Lancar 551.927.930 Jumlah Utang 0

Aktiva Tetap : Modal:

Tanah 2.364.000.000 Modal Yayasan Bina Bhakti 3.783.329.930

Gedung 630.201.000

Kendaraan 189.850.000 Inventaris dan perlengkapan 47.351.000

Jumlah Aktiva Tetap 3.231.402.000 Jumlah Modal 3.783.329.930

Lampiran 7: Hasil Rekomendasi Penulis dalam Menyusun Laporan Posisi Keuangan Periode 31 Desember 2016 Berdasarkan PSAK No. 45

YAYASAN BINA BHAKTI

LAPORAN POSISI KEUANGAN

PERIODE 31 DESEMBER 2016

(dalam rupiah)

ASET Aset Lancar:

Kas dan setara kas 549.927.930

Piutang karyawan 2.000.000

Aset tetap:

Tanah 2.364.000.000

Gedung 630.201.000

Kendaraan 189.850.000

Inventaris dan perlengkapan 47.351.000

Jumlah Aset Tetap 3.231.402.000

Jumlah Aset 3.783.329.930

LIABILITAS

Liabilitis jangka pendek:

Utang dagang 0

Pendapatan diterima dimuka yang dapat dikembalikan 0

Utang lain-lain 0

Utang wesel 0

Liabilitas Jangka panjang:

Kewajiban tahunan 0

Utang jangka panjang 0

Jumlah liabilitas 0

ASET NETO

Tidak terikat 3.783.329.930

Terikat temporer 0

Terikat permanen 0

Jumlah Aset neto 3.783.329.930

Dokumen terkait