TES “T” KEMAPUAN AKHIR
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini tidak terlepas dari keterbatasan, yaitu: 1. Proses pengambilan sampel didasarkan pada populasi terjangkau kelas
VIII SMP Negeri 20 Pekanbaru, oleh karena itu hasil penelitian belum dapat digeneralisasikan untuk populasi dengan ruang lingkup yang lebih besar lagi.
2. Hal-hal lain yang ikut mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika tidak diteliti.
3. Hasil yang diperoleh dalam kemampuan pemecahan masalah matematika pada penelitian ini tidak cukup untuk menggeneralisasikan pada prestasi matematika secara keseluruhan.
4. Membuat susasana yang aktif dan menerapkaan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) dengan pendekatan open ended pada awal penelitian dirasakan cukup sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama, hal ini dikarenakan kebiasaan siswa dalam proses pembelajaran yang diterapkan pembelajaran konvensional.
5. Membiasakan siswa mengerjakan soal open-ended cukup sulit, dikarenakan kebiasaan siswa yang cenderung mendapatkan soal tertutup atau close ended.
Peneliti berharap kepada peneliti-peneliti selanjutnya, agar meminimalisir kekurangan dalam penelitian agar pelaksanaan dan hasil yang didapat lebih optimal.
138 A. Kesimpulan
Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Pekanbaru antara siswa yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan open ended dan siswa yang diterapkan pembelajaran konvensional. Hasil dari perhitungan tes “t” diperoleh = 3,27, dengan dk = 78. Dari daftar distribusi t diperoleh
pada taraf signifikan 5% adalahsebesar1,99 dan pada taraf signifikansi
1% adalah 2,64.. Aturan untuk mengujinya adalah Ha diterima jika jika
> dan Haditolak jika ≤ . Dari perhitungan didapat = 3,27 jelas berada pada daerah penerimaan Ha.
Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 74,41 lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 63,75. Berarti nilai rata-rata kelas eksperimen lebih baik dari pada nilai rata-rata kelas kontrol. Dengan demikan, terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Pekanbaru antara siswa yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan open ended dan siswa yang diterapkan pembelajaran konvensional. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) dengan pendekatan open ended berpengaruh terhadap kemampuan
B. Saran
Berdasarkan temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Dalam menerapkan soal open ended sebaiknya guru melakukan persiapan yang maksimal untuk merancang soal sehingga proses pembelajaran berjalan lancar dan efektif sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan. 2. Sebaiknya dalam pembelajaran matematika guru tidak hanya
menggunakan menggunakan soal tertutup tetapi juga bisa diselingi dengan soal terbuka agar siswa memperoleh pengetahuan, pengalaman dan menyelesaikan persoalan dengan berbagai cara.
3. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan open ended ini, masih ada siswa yang kurang aktif dalam melaksanakan diskusi. Diharapkan kepada guru agar bisa mengontrol siswa secara maksimal dalam melaksanakan diskusi.
4. Penelitian ini hanya difokuskan untuk melihat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, bagi peneliti lain yang ingin meneliti dapat meneliti objek lain dari siswa misalnya berfikir kreatif, kemampuan komunikasi dan sebagainya.
140 Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anas Sudijono. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Anita Lie. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Ariyadi Wijaya,Pendidikan Matematika Realistik, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2012
Awaludin. 2008. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Siswa Dengan
Kemampuan Matematis Rendah Melalui Pembelajaran Open Ended Dengan Pemberian Tugas Tambahan. Diakses 3 Februari 2012.http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/152086572.pdf
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Model PenilaianKelas,Jakarta: Depdiknas.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Erman Suherman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika KontemporerBandung: JICA UPI.
Fakhrudin, Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Open Ended, Tesis, Tidak Diterbitkan,
2010, Diakses 29 Maret 2012, h. 1,
http://repository.upi.edu/operator/upload/d_mtk_0707260_chapter2.pdf
Hartono. 2008. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar. _______. 2009. PAIKEM, Pekanbaru: Zanafa.
_______. 2010. Analisis Item Instrumen. Bandung: Nusa Media _______. 2011 Motodologi Penelitian, Pekanbaru: Zanafa,
http://ebookuniverse.net/rpp+open+ended+pada+kubus+balok
http://educare.efkipunla.net/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=54 _Diakses: 11 Juni 2012
141
Japar. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open-Ended. Jurnal tidak
diterbitkan. diperoleh melalui :
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/51085361.pdf, diambil pada tanggal 11 Januari 2011
Made Wena. 2011. Strategi Pembelajaran InovatifKontemporer, Jakarta: Bumi Aksara.
Martinis Yamin. 2009. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa, Jakarta: GaungPersada Press
Mas’ud Zein. 2012. Evaluasi Pembelajaran Analisis Soal Essay. Makalah dalam bentuk power point.
Mulyono Abdurrahman. 2012. Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Nobuhiko Nodha . 2007. The Significance of an Open-Ended Approach, dalam J. P. Becker dan S.Simada (Ed.). The Open-Ended Approach: A New Proposal For Teaching Mathematics. Virginia: National Council of teachers of mathematics.
Oemar Hamalik. 2009. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Aglesindo.
Riduwan. 2010. Belajar MudahPenelitian. Bandung: Alfabeta.
________.2003. Dasar-Dasar Statistik. Bandung: Alfabeta.
Risnawati. 2008. StrategiPembelajaranMatematika. Pekanbaru: Suska Press.
Robert E Slavin. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktis. Bandung: Nusa Media.
Rusman 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Shigeru Shimada. 2007. The Significance of an Open-Ended Approach, dalam J.
142
_______.2011. Metode penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: RinekaCipta.
________ .2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Suyanto. 2012. Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional,
Yogyakarta: Multi Pressindo.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Mas Media Pustaka.
Syaiful Bahri Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta. Toshi Swada. 2007. The Significance of an Open-Ended Approach, dalam J. P.
Becker dan S.Simada (Ed.). The Open-Ended Approach: A New Proposal For Teaching Mathematics. Virginia: National Council of teachers of mathematics.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: KencanaPrenada Media Group.
Wina Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Yoshihiko Hashimoto. 2007. The Significance of an Open-Ended Approach, dalam J. P. Becker dan S.Simada (Ed.). The Open-Ended Approach: A New Proposal For Teaching Mathematics. Virginia: National Council of teachers of mathematics.
Zainal Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Zakaria Effandi. 2007. Trend Pengajarandan Pembelajaran Matematik. Kuala
Lumpur: Lohprint SDN,BHD.