• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

C. Keterbatasan

Adapun keterbatasan dari penelitian ini di samping lokasi dan jumlah sampel yang terbatas, pada sampel juga tidak dikendalikan dalam hal penggunaan terapi farmakologik untuk hipertensi. Tinjauan terjadinya hipertensi adalah bersifat holistik mencakup Bio-psiko-sosial, sehingga pendekatannya juga harus holistik. Akan tetapi, dikarenakan keterbatasan waktu dan juga keterbatasan biaya, maka penelitian ini baru mencakup salah satu pendekatan terapi, yaitu pendekatan secara psikologis. Sedangkan pendekatan lainnya masih belum dilaksanakan dan pengukuran stres psikososial tidak dilaksanakan selama penelitian.

Keterbatasan lain pada penelitian ini adalah, belum dinilai adanya komorbiditas dengan gangguan psikis yang telah diketahui sangat berhubungan dengan hipertensi. Seperti dinyatakan oleh Schatzberg (2004) yang menyatakan bahwa adanya komorbiditas hipertensi dan gangguan psikis adalah biasa, dan seringkali membingungkan yang mana muncul lebih dulu dan mana yang menjadi penyebab, tetapi jelas ada korelasinya. Hubungan di antara keduanya adalah kompleks dan tidak dapat diduga. Dan ternyata pada banyak kasus penyakit tidak bisa dibedakan menjadi kategori mental dan somatik.

Walaupun sebelum penelitian terapis mendapat bimbingan atau semacam uji kompetensi dengan pembimbing, tetapi karena terapis dan penilai adalah peneliti sendiri, tentu saja faktor subjektivitasnya menjadi sangat tinggi, sehingga mungkin hasilnya menjadi bias.

Adanya perubahan jadwal pengambilan data pada saat kontrol yang biasanya sebulan sekali menjadi seminggu sekali merupakan faktor yang mempengaruhi terhadap hasil penelitian, yang sebelummnya tidak diperkirakan. Sehingga hal ini harus menjadikan pertimbangan pada penelitian selanjutnya dalam pengambilan data dan pengukuran terhadap subjek penelitian, karena kompleknya faktor yang mempengaruhi terhadap subjek.

BAB VI

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Didapatkan perbedaan yang bermakna penurunan tekanan darah pada kelompok perlakuan logoterapi dibandingkan kelompok kontrol, secara perhitungan statistik ditemukan penurunan tekanan darah kelompok penelitian adalah lebih rendah secara bermakna dibandingkan dengan tekanan darah pada kontrol. Penurunan ini baik sistolik maupun diastolik Dengan hasil tersebut maka hipotesis di atas diterima, yaitu; terdapat perbedaan penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi lanjut usia yang mendapatkan logoterapi dibandingkan pasien yang tidak mendapatkan logoterapi. Ini berarti bahwa Logoterapi adalah efektif sebagai terapi tambahan untuk pasien hipertensi usia lanjut.

B.

Implikasi

Logoterapi adalah efektif sebagai terapi tambahan untuk pasien dengan hipertensi. Dengan demikian penelitian ini dapat digunakan untuk memperluas dan memperdalam bidang kajian psikiatri khususnya tentang hipertensi, dan logoterapi. Penelitian ini juga dapat menjadi landasan penelitian lanjutan sehingga dapat memberikan keuntungan dalam hal penatalaksanaan pasien dengan keluhan fisik hipertensi di masa mendatang.

Selain itu, penelitian ini bisa dimanfaatkan dalam penyusunan Standart Operasional Procedure (SOP) terhadap penatalaksaanaan pasien dengan keluhan hipertensi di Pelayanan kesehatan dasar, dan juga sebagai alternatif terapi tambahan di bidang liaison psychiatry dalam

penanganan pasien dengan penyakit kronis pada umumnya dan khususnya dalam penanganan pasien dengan hipertensi.

C.

Saran

Selanjutnya perlu dilakukan penelitan dengan populasi di pelayanan kesehatan utama, apakah logoterapi efektif khususnya bidang yang berhubungan dengan kesehatan lanjut usia.

Perlu adanya penelitian lanjutan dengan disain penelitian klinik acak terkontrol tersamar ganda, jumlah sampel yang lebih besar dan waktu yang lebih panjang, mengendalikan semua faktor perancu, mencari adanya komorbiditas dengan gangguan somatik (khususnya hipertensi) karena komorbiditas antara tekanan darah dan kondisi psikologis adalah sangat umum terjadi, dan juga perlu membandingkan penggunaan logoterapi pada nyeri kronik dengan psikoterapi jenis lain untuk hasil yang lebih valid.

KEPUSTAKAAN

Ahmad Watik Pratiknya, 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran & Kesehatan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Andreasen NC. 2001; Introductory textbook of psychiatry: the neurobiology of mental illness, mood disorder. USA : American Psychiatry publishing, p.155-310.

Aranson SC. 2000 : Depression : a treatment algorithm for the family psysician. Http:// www.medscape.com.

Arjatmo T., Sumedi S. 1999. Metodologi Penelitian bidang Kedokteran, Cetakan ketiga, balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Bastaman, H.D. (2007). Logoterapi – Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Ed.1, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada. P : 36 – 107

Benson H, Klipper M.Z., 2000. Metode Respon Relaksasi terjemahan dari The Relaxation Response, oleh Nurhasan, Kaifa Bandung.

Budhi Darmojo. R., dan Hadi Martono. 2004. Penatalaksanaan Hipertensi Pada Usia Lanjut dalam Buku Ajar Geriatri. Edisi 3, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta 2004.

Budiarto, E. 2004; Metodologi Penelitian Kedokteran: Sebuah Pengantar, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Damping CE dan Hervita D., 2003. Implikasi Klinis Depresi Pada Lanjut Usia : Teori Terkini. Kongres Nasional Gerontologi . Jakarta.

Diane V., Jacquelin FB., Janice ZP., 2001. Depression as a risk Factor for Coronary Heart Disease: Implication for Advance Practice Nurses. Topic in Advance Practice Nursing eJournal I. (3)

Espinosa E, Bermudez-Rattoni F.2001. Behavior-immunity relationship: the role of cytokines. Rev Invest Clin. ; 53(3):240-53.

Gandolfi Roy. 2006. Manual of Blood Pressure Measurement Standardization Protocol. Heart disease and stroke preventing program. Utah department of health.

Gee L, Abbott J, Conway P.S, Etherington C. and Webb K.A. 2000. Development of Disease spesific health related quality of life measure for adults and adolescents with cystic fibrosis. Thorax. 55: 946-951.

Gutmann and David. (1996). Logotheraphy – For The Helping Professional : Meaningfull Social Work. New York, Springer Publishing, P : 48 - 56

Jain R.. 2004; Adressing both the emotional and physical symptom in depression. Http:// www.medscape.com

Kadera SW., Lambert MJ. and Andrew AA. 1996. How Much Therapy Is Really

Enough? A Session-by-Session Analysis of the Psychotherapy Dose-Effect Relationship; Journal of Psychotherapy Practice and Research 5: 132-151.

Kaschka WP. 1996. How are psychological processes, the neuroendocrine system

and immune sistem integrated? Z Klin Psychol Psychiatr Psychother; 44(3):280-9. Kemeny ME and Gruenewald TL. 1999. Psychoneuroimmunology update. Semin

Gastrointest Dis.;10(1):20-9.

Kronfol Z and Remick DG. 2000. Cytokines and the Brain: Implications for Clinical Psychiatry Am J Psychiatry; 157:683-694

Lestariningsih, 2002. Penanganan Depresi Usia Lanjut dengan ACE Inhibitor. Naskah Lengkap Temu Ilmiah Nasional I dan Konferensi Kerja III, ed R Boedhi Darmojo, dkk., Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hal: 715-722.

Lenze EJ and Dew MA. 2002 : Combined pharmacotherapy and psychotherapy as

maintenance treatment for late-life depression effect on social adjustment. Am J Psychiatry; 159:466-468

Machale Siobhan. 2002; Managing depression in physical illness. Advances in psychiatric treatment. vol.8:297-306

Manning S. 2003: The brain – body connection and the relationship between depression and pain. Http:// www.medscape.com.

Maslim R. 2003: Diagnosis Gangguan Jiwa: Rujukan ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta. hal.64. Mausch K. 2002. Psychological interventions and their immune consequences,

PsychiatrPol.; 36(6):945-52.

Meliala L. 2004. Terapi rasional nyeri: tinjauan khusus nyeri neuropatik. Yogyakarta: Aditya Media, hal. 1-48, 81-97

Miller MD. 1997. Recognizing and treating depression in elderly. Medscape psychiatry and mental health ejournal. 2(2)

Moravec C.S.2008. Biofeedback therapy in cardiovascular disease: Rationale and research overview. Cleveland clinic journal of medicine. Volume 75. Supplement 2

Mudjaddid, 2002. Komorbiditas Depresi dengan Penyakit Fisik pada Lansia. Temu Nasional dan Konferensi Kerja III PERGEMI . Semarang.

Mulyata Stephanus, 2005: “Paket Penyuluhan dan Senam Hamil Mengurangi stres

dan Nyeri serta mempercepat penyembuhan luka persalinan”, Pidato Pengukuhan Guru Besar; Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Noviastuti, 2002. Diagnosis dan Penafsiran Depresi Pada Lansia. Temu Nasional dan Konferensi Kerja III PERGEMI . Semarang.

Nuhriawangsa I, 2002. Penatalaksanaan Depresi yang Rasional pada Lansia. Temu Nasional dan Konferensi Kerja III PERGEMI. Semarang.

Lenze EJ and Dew MA. 2002. Combined pharmacotherapy and psychotherapy as

maintenance treatment for late-life depression effect on social adjustment. Am J Psychiatry; 159:466-468

Raison C.L and Miller A.H, 2003. When Not Enough Is Too Much: The Role of Insufficient Glucocorticoid Signaling in the Pathophysiology of Stres- Related Disorders. Am J Psychiatry; 160:1554-1565.

Rainforth M.V, Schneider R.H, Nidich S.I, Gaylord-King C, Salerno J.W, and Anderson J.W. 2007. Stress Reduction Programs in Patients with Elevated Blood Pressure: A Systematic Review and Meta-analysis.Curr Hypertens Rep. 9(6): 520–528.

Rhen T and Cidlowski J.A. 2005. Mechanisms of Disease: Antiinflammatory Action of Glucocorticoids New Mechanisms for Old Drugs. N Engl J Med; 353: 1711-23.

Sadock BJ and Sadock VA. 2003. Synopsis of Psychiatry Ed.9th. USA. Lippincott Williams and Wilkin.

Schrag A, Selaic C, Jahanshanhi M, and Qiunn P.N. 2000: The EQ-56-ageneric quality of measure is useful instrument to measure quality of life in patients with Parkinson’s disease. J Neurol Neurosurg Psychiatry. 69: 67-73

Sudiyanto A. 2003. “Pengalaman Klinik Penatalaksanaan nonfarmakologik

Gangguan Ansietas” dalam Pertemuan Ilmiah Dua Tahunan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, Jakarta 5-8 Juli 2003.

Surachno R dan Roesli R. 2002. Treating High Risk Hypertensives, 13th Asian Colloquium in Nephrology, International Society of Nephrology, Bali– Indonesia. P:353-363.

Wolffsohn J S, Cochrane A.L, and Watt N.A. 2000. Implementation methods for version quality of life questionnares. Br. .J Opthalmol. 84: 1035-1040.

Dokumen terkait