2.9.1 Pengaruh Likuiditas (Loan to Deposit Ratio) Terhadap Profitabilitas (BOPO)
Likuiditas merupakan salah satu indikator kesehatan perbankan dan likuiditas merupakan penentu apakah bank itu mampu membayar kembali
kewajiban-kewajiban, sementara laba mencakup salah satu tujuan fundamental bisnis perbankan untuk memperoleh kentungan optimal dengan memberikan layanan jasa keuangan kepada masyarakat yang saling mempengaruhi. Apabila likuiditas sebuah bank tidak baik, maka artinya bank tersebut tidak mampu untuk membayar kembali kewajiban-kewajiban yang ada, dengan demikian maka akan semakin menambah beban sebuah bank dan akan mengurangi laba bank tersebut.
Menurut Lukman Dendawijaya (2009:116) mengatakan bahwa:
“Likuiditas (LDR) tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namun dalam praktiknya akan dapat mempengaruhi profitabilitasnya”.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Husnah pada tahun 2006 dalam jurnal Fordema Volume 6 Nomor 2, November 2006:127-138 dengan judul “Analisis Penggunaan Dana Bank Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Saldo Giro Wajib Minimum (GWM) Pengaruhnya terhadap Rentabilitas PT. Bank Tabungan Negara (Persero) di Indonesia”, secara simultan penggunaan dana bank khusus untuk penyediaan kredit (LDR) untuk masyarakat dan simpanan wajib giro di Bank Indonesia berpengaruh terhadap rentabilitas, sedangkan pengujian secara parsial rnenyatakan bahwa LDR dan GWM tidak rnemiliki pengaruh yang berarti terhadap rentabilitas PT. BTN (persero).
Sementara menurut penelitian Bambang Sudiyatno dan Jati Suroso seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Dengan kata lain, LDR berpengaruh sangat kecil terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Atma Hayat tahun 2008 dalam jurnal Jepma Volume 7 Nomor 1, April 2008:112-125 yang berjudul “ Analisis
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Rentabilitas Perusahaan Perbankan yang Go Public di Pasar Modal Indonesia” menunjukkan bahwa LDR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas (ROA).
Penelitian lainnya dilakukan oleh Yuliani pada tahun 2007 dalam jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Volume 5 Nomor 10, Desember 2007:16-43 dengan judul “Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Jakarta Periode 2004 - 2006”. Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini antara lain MSDN (pangsa pasar dana pihak ketiga yang dihimpun oleh masing-masing bank secara individu) sebagai variabel X1, CAR sebagai variabel X2, BOPO sebagai variabel X3, LDR sebagai variabel X4 dan ROA sebagai variabel Y untuk menunjukkan kinerja profitabilitas. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (dalam penelitian tersebut digunakan ROA).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas, walaupun pengaruhnya kecil. Namun bank harus memelihara likuiditasnya tapi juga harus mencegah jumlah kas, investasi jangka pendek, piutang kepada nasabah yang berlebihan agar tidak terjadi pengendapan dana yang mengakibatkan penurunan profitabilitas bank.
2.9.2 Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas (BOPO)
Sumber dana yang berasal dari masyarakat sebagai dana pihak ketiga sangat besar pengaruhnya. Sumber dana yang didapatkan oleh bank akan disalurkan kembali oleh bank dalam bentuk kredit. Dengan penyaluran kredit tersebut bank akan memperoleh pendapatan dari bunga kredit yang dibayarkan oleh debitur ke bank. Dengan adanya pendapatan bagi bank, maka akan mempengaruhi laba yang akan diperoleh oleh bank. Maka dengan kata lain, apabila dana pihak ketiga meningkat, maka kemungkinan pendapatan bank akan meningkat dan pada akhirnya akan mempengaruhi nilai BOPO.
Menurut Taswan (2008:215) berpendapat bahwa:
“Dengan meningkatnya jumlah dana pihak ketiga sebagai sumber dana utama pada bank, bank menempatkan dana tersebut dalam bentuk aktiva produktif misalnya kredit. Penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan kontribusi pendapatan bunga bagi bank yang akan berdampak terhadap profitabilitas (laba) bank.”
Sementara berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putu Nila Krisna Dewi dan I Wayan Suartana pada tahun 2008 dalam jurnal Audi : Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 4 Nomor 2, Juli 2009:189-199 dengan judul “Pengaruh Pertumbuhan Aktiva Produktif dan Dana Pihak Ketiga pada Kinerja Operasional (BOPO) Lembaga Perkreditan Desa Badung periode 2003 - 2007”, variabel dana pihak ketiga (pertumbuhan tabungan dan deposito) tidak signifikan mempunyai pengaruh pada kinerja operasional (rasio BOPO) LPD di Kabupaten Badung periode 2003 - 2007.
Penelitian lainnya yang meneliti tentang pengaruh dana pihak ketiga terhadap profitabilitas yaitu penelitian yang dilakukan oleh Bambang Sudiyatno dan Jati Suroso dalam jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan Volume 2 Nomor 2, Mei 2010:125-137 dengan judul “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR dan LDR terhadap Kinerja Keuangan (ROA) pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005 – 2008”. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dana pihak ketiga dapat mempengaruhi profitabilitas (laba) bank. Sehingga jika dana pihak ketiga terhimpun dengan baik dimana nasabah atau masyarakat menyimpan uangnya di bank maka kegiatan usaha bank akan berjalan dengan lancar. Namun sebaliknya jika dana pihak ketiga tidak terhimpun dengan baik maka akan menyebabkan terganggunya kelancaran kegiatan usaha bank tersebut.
2.9.3 Pengaruh Likuiditas (Loan to Deposit Ratio) dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas (BOPO)
Dana pihak ketiga atau dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (bisa mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank). Dana dari masyarakat tersebut terdiri atas beberapa jenis, yaitu giro, tabungan, dan deposito.
Dengan meningkatnya jumlah dana pihak ketiga sebagai sumber dana utama pada bank, bank menempatkan dana tersebut dalam bentuk aktiva produktif misalnya kredit. Penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan kontribusi pendapatan bunga bagi bank yang akan berdampak terhadap profitabilitas (laba) bank. Kontribusi pendapatan bunga kredit di Indonesia masih mendominasi pendapatan bank dibanding dari fee base income.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Bambang Sudiyatno dan Jati Suroso LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Sementara DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa LDR memiliki pengaruh yang kecil terhadap profitabilitas, sementara DPK memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa dana pihak ketiga dapat berpengaruh terhadap tingkat likuiditas serta dapat menentukan tingkat profitabilitas (laba) yang diperoleh oleh bank. Atau dengan kata lain, LDR dapat menunjukkan seberapa besar DPK yang diraih oleh sebuah bank dan keduanya dapat menentukan profitabilitas yang akan diperoleh oleh bank atau dalam hal ini dapat menentukan seberapa besar nilai BOPO.