6. Melakukan pengawasan lapangan
2.1. Persepsi tentang permasalahan HIV dan AIDS
Bagaimana persepsi tentang isu rentan pada populasi kunci di kabupaten/kota ini?
Bagaimana tingkat penularan HIV pada setiap populasi kunci? • Apakah kebijakan tingkat kabupaten/kota dibuat untuk
mengatasai masalah HIV/AIDS saat ini? Bagaimana dukungan pemerintah daerah untuk pencegahan HIV yang efektif pada populasi kunci di kabupaten/kota?
2.2.Program untuk populasi kunci
Apakah ada lembaga yang bergerak dalam program pengendalian HIV-AIDS di wilayah tersebut?
Program apa saja yang dilakukan masing-masing lembaga tersebut?
Dimana area kerja masing-masing lembaga tersebut?
Siapa yang merupakan populasi sasaran dari program ini?
Apa jenis fasyankes yang diberikan terkait dengan program yang mereka lakukan?
Seberapa jauh pencapaian [rogram kegiatan masing-masing lembaga?
Apakah ada lembaga yang tidak berkerja dalam isu penegendalian HIV-AIDS tetapi bekerja untuk populasi kunci tertentu di wilayah tersebut? Apa program kerjanya? Seberapa jauh populasi kunci memanfaatkan fasyankes yang diberikan oleh lembaga tersebut?
2.3.Ketersediaan Fasilitas Kesehatan
dapat diakses oleh populasi kunci di sekitar lokasi/hotspot?
Apa jenis fasyankes yang diberikan? (IMS, KTH, kesehatan dasar, pengobatan ARV, dll)
Apakah fasyankes ini bisa diakses secara gratis oleh populasi kunci? Jika tidak, berapa biaya untuk mengkases masing-masing jenis fasyankes?
Apakah ada jadwal dan alu pelayanan yang terpisah untuk populasi kunci dalam mengakses fasyankes ini?
Siapa nama orang yang bisa dihubungi untuk memudahkan akses ke fasyankes ini?
Seberapa besar populasi yang mengakses fasyankes utama setiap minggu atau setiap bulan?
Bagaimana penilaian terhadap kualitas yang diberikan pada setiap fasyankes dari sudut pandang komunitas dan pemangku kepentingan kunci?
2.4.Outlet kondom
Dimana kondom tersedia di outlet yang terdekat dengan
hotspot?
Apa jenis outlet dan bagaimana statusnya? (Apakah outlet mandiri atau outlet yang mendapat pasokan kondom dari KPA, BKKBN, atau donor lain)
Bagaimana mekanisme distribusi atau pemanfaatan setiap outlet ini?
Bagaimana tingkat kecukupan kondom di setiap persediaan?, setiap outlet?
Bagaimana Anda tanggapan populasi kunci atau komunitas tentang keberadaan outlet kondom?
3. Sumber daya
Fasilitas kesehatan apa yang tersedia di sekitar lokasi/hotspot?
Apakah ada kemudahan akses ke fasyankes bagi populasi kunci?, Bagaimana prosedur yang diterapkan?
kesehatan oleh populasi kunci ?
Bagaimana pemanfaatan layanan di fasyankes? Apakah Maksimal atau tidak?
Bagaimana kesulitan atau kemudahan populasi kunci dalam mengakses fasilitas kesehatan yang ada?
Bagaimana bentuk layanan kesehatan yang dibutuhkan oleh populasi kunci? Bagaimana upaya perbaikan fasilitas kesehatan yang ada?
4. Jaringan Sosial
Mengidentifikasi orang dari populasi kunci yang disegani atau berpengaruh di lokasi?
Apakah ada dari luar populasi kunci di sekitar lokasi/hotspot, orang yang disegani oleh penguasa atau sekitar lokasi? (Baik dengan populasi kunci atau bukan populasi kunci)
Khusus untuk jaringan sosial terkait dengan struktur sosial, hal apa yang paling kuat dan berpengaruh? (Apakah menggali pertanyaan secara probing)
Siapa yang paling berpengaruh dan berkuasa di hotspot ini?
Mengapa dianggap berpengaruh dan kuat ?
Apa bentuk pengaruhnya/ kekuasaannya ?
Menggali pengaruh dan kekuatan masing-masing tingkat untuk piramida piramida tingkat di bawah itu?
Mengidentifikasi badan-badan pemerintah lainnya (misalnya, polisi, pemerintah desa, atau pengurus RT/RW) yang mengetahui keberadaan lokasi/hotspot dari populasi kunci?
Bagaimana tanggapan lembaga pemerintahan mengenai keberadaan populasi kunci ?
Apakah ada kerjasama yang erat antara populasi kunci dengan orang lain di sekitar lokasi?
Siapa orang-orang kunci di pusat jaringan sosial (tempat bertanya, mengeluh, menjadi panutan, solusi masalah) di semua tingkatan yang ada?
Secara umum, apa latar belakang pekerjaan pasangan seks dari populasi kunci yang ada di sini?
Bagaimana cara mendapatkan populasi ini di hotspot, apakah ini pasangan seks atau pelanggan? Jika ada orang perantara atau siapa pun?
Proporsi populasi kunci yang memiliki pasangan tetap dan tidak tetap?
Rata-rata jumlah pasangan seks komersial dan non komersial dalam seminggu?
Tahapan Pemetaan
1. Pertemuan persiapan di tingkat provinsi
a. Pertemuan persiapan bertujuan untuk mengkoordinasikan seluruh
kegiatan pemetaan khususnya dengan LSM setempat untuk membahas rencana pelatihan dan kegiatan pemetaan secara keseluruhan.
b. Pertemuan ini dilaksanakan di kantor KPAP atau LSM dan dihadiri 2
orang dari provinsi yang sudah dilatih ToT pemetaan di Jakarta dan 2 orang mewakili komunitas dan 1 orang dari Sekretariat KPAP.
c. Jika provinsi melakukan beberapa pemetaan populasi kunci maka
pertemuan ini juga untuk membahas semua pemetaan tsb.
Supporting document laporan keuangan
a. Bukti penerimaan transport lokal
Tanda terima petugas pemetaan
Untuk transport lokal ke hotspot, selain tanda terima juga
disertai dengan laporan singkat
b. Bukti pembelian/ pengadaan konsumsi
Voucher pembelian ATK
Voucher pembelian konsumsi
Untuk pertemuan petugas pemetaan, juga disertakan
absensi
c. Laporan pelaksanaan kegiatan pertemuan persiapan di tingkat
provinsi
No Activity PackagePerson/ Day/ Month Unit UnitCost Total
1 Meeting package full day
5 1 hr 1 kl 1 Prov 48.000 240.000
Surat Undangan
TOR
Absensi
2. Pelatihan di tingkat provinsi
No Activity PackagePerson/ Day/ Month Unit UnitCost Total
a Participants
1 Meeting package Full Board 3 2 HR 1 kab/
kota 1 400,000 2.400.000
2 Perdiem 3 3 HR 1 kotakab/ 1 125,000 1.125.000
3 Transport lokal 3 1 TR 1 kotakab/ 1 250,000 750.000
4 Pesawat/ Kapal
5 1. Belu - Kupang - Belu 3 1 roundtrip 1 kotakab/ 1 2,000,000 6,000,000
6 2. Sikka - Kupang - Sikka 3 1 round
trip 1
kab/
kota 1 2,000,000 6,000,000
7 3. Mimika - Jayapura -Mimika 3 1 roundtrip 1 kotakab/ 1 2,000,000 6,000,000
8 4. Merauke - Jayapura -Merauke 3 1 roundtrip 1 kotakab/ 1 2,000,000 6,000,000
9 5. Sorong - Manokwari -Sorong 3 1 round
trip 1
kab/
kota 1 2,000,000 6,000,000
a. Pelatihan dilakukan dengan metode tatap muka, diskusi kelompok, dan simulasi. Yang melatih tim provinsi, yang dilatih tim kab kota.
b. Tujuan dari kegiatan ini adalah melatih KPAK tentang teknis
pemetaan. Isi pelatihan adalah metode, tools, tugas dan tanggung jawab, serta dana yang digunakan untuk pemetaan.
c. Tiap provinsi akan mengundang 3 orang perwakilan kab/kota yang
melakukan pemetaan.
No Activity Person/
Package Day/ Month Unit
Unit
Cost Total
11 Karimun7. Karimun - Tj.Pinang - 3 1 roundtrip 1 kotakab/ 1 1,000,000 3,000,000
12 8. Jayapura - Jayawijaya -Jayapura 3 1 roundtrip 1 kotakab/ 1 2,000,000 6,000,000
13 9. Jayapura - Nabire -Jayapura 3 1 roundtrip 1 kotakab/ 1 2,000,000 6,000,000
14 10. Jayapura - Paniai -Jayapura 3 1 roundtrip 1 kotakab/ 1 2,000,000 6,000,000
15 11. Manokwari - Sorong -Manokwari 3 1 roundtrip 1 kotakab/ 1 2,000,000 6,000,000
16 12. Manokwari - Fakfak -Manokwari 3 1 roundtrip 1 kotakab/ 1 2,000,000 6,000,000
b Fasilitator
1 Meeting package Full Board 2 2 HR 1 Prov 1 200,000 800.000
2 Perdiem 2 3 HR 1 Prov 1 70,000 420.000
3 Transport lokal 2 3 TR 1 Prov 1 75,000 450.000
No Activity PackagePerson/ Day/ Month Unit UnitCost Total
c Pantia
1 Meeting package Full Board 2 3 HR 1 Prov 1 200,000 1.200.000
2 Perdiem 2 3 HR 1 Prov 1 70,000 420.000
3 Transport lokal 2 3 TR 1 Prov 1 75,000 450.000
d ATK
d. Tiap kab/kota kan diwakili oleh 3 orang (Dinas Kesehatan, KPAK, dan LSM/ Komunitas). Peserta kab/kota yang mengikuti pelatihan selanjutnya menjadi pelatih bagi petugas pengumpul data
lapangan.
e. Akan ada 2 fasilitator di tiap provinsi yang akan memfasilitasi
kegiatan ini.
f. Dua panitia terdiri dari Sekretaris dan Admin/ Keuangan. Sekretaris
bertugas membuka pelatihan dan Admin/ Keuangan bertugas mengatur administrasi selama proses pelatihan termasuk pembayaran.
g. Pertemuan akan dilakukan di provinsi selama 3 hari 2 malam.
h. Peserta dari luar kota akan dibiayai dengan paket fullboard,
sementara peserta dalam kota akan dibiayai dengan paket fullday. Beberapa kota tidak memungkinkan melakukan perjalanan darat, sehingga akan diakomodir dengan pesawat/ kapal. Pelatihan ini untuk semua kegiatan pemetaan (WPS, LSL, dan Waria)
Supporting document laporan keuangan
a. Laporan pelaksanaan pelatihan di tingkat provinsi
b. Dokumentasi kegiatan
c. Absensi peserta
d. Surat undangan kegiatan
e. TOR
f. Voucher transaksi keuangan sesuai dengan RAB pemuktahiran
data pemetaan
g. Lampiran 3 penawaran bila ada transaksi diatas Rp. 5,000,000.-
3. Pertemuan sosialisasi di tingkat kab/kota
Untuk kab/kota yang melaksanakan 2 pemetaan populasi kunci
Untuk kab/kota yang melaksanakan 3 pemetaan populasi kunci
a. Pertemuan sosialisasi bertujuan untuk menginformasikan kepada
stakeholder di tingkat kab/kota tentang kegiatan pemetaan. Isi dari pertemuan adalah kaitan pemetaan dengan pengembangan
No Activity PackagePerson/ Day/ Month Unit UnitCost Total
a Pemetaan 1 pop
1 Perdiem 15 1 HR 1 kotakab/ 1 50,000 750.000
2 Meeting package Full day 15 1 HR 1 kotakab/ 1 150,000 2.250.000
3 Local transport 15 1 HR 1 kotakab/ 1 50,000 750.000
4 foto copyBahan Administrasi dan 15 1 pt 1 kotakab/ 1 20,000 300.000
No Activity PackagePerson/ Day/ Month Unit UnitCost Total
b Pemetaan 2 pop
1 Perdiem 20 1 HR 1 kab/
kota 1 50,000 1.000.000
2 Meeting package Full day 20 1 HR 1 kab/
kota 1 150,000 3.000.000
3 Local transport 20 1 HR 1 kab/
kota 1 50,000 1.000.000
4 foto copyBahan Administrasi dan 20 1 pt 1 kotakab/ 1 20,000 400.000
No Activity PackagePerson/ Day/ Month Unit UnitCost Total
c Pemetaan 3 pop
1 Perdiem 25 1 HR 1 kotakab/ 1 50,000 1.250.000
2 Meeting package Full day 25 1 HR 1 kotakab/ 1 150,000 3.750.000
3 Local transport 25 1 HR 1 kotakab/ 1 50,000 1.250.000
program, keterlibatan stakeholder, metode, tools, dan output pemetaan.
b. Peserta sosialisasi disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan
kab/kota.
c. Kab/kota yang melakukan pemetaan 1 pop kunci maka peserta
yang diundang adalah 15 orang (Staf Sekretariat KPAK, Dinas Kesehatan, Perwakilan Komunitas, LSM, dan stakeholder terkait)
d. Kab/kota yang melakukan pemetaan 2 pop kunci maka peserta
yang diundang adalah 20 orang (Staf Sekretariat KPAK, Dinas Kesehatan, Perwakilan Komunitas, LSM, dan stakeholder terkait)
e. Kab/kota yang melakukan pemetaan 3 pop kunci maka peserta
yang diundang adalah 25 orang (Staf Sekretariat KPAK, Dinas Kesehatan, Perwakilan Komunitas, LSM, dan stakeholder terkait)
f. Stakeholder yang diundang ke pertemuan sosialisasi disesuaikan
dengan kebutuhan
Supporting document laporan keuangan
a. Laporan pelaksanaan pertemuan sosialisasi
b. Dokumentasi kegiatan
c. Absensi peserta
d. Surat undangan kegiatan
e. TOR
f. Voucher transaksi keuangan sesuai dengan RAB pemuktahiran
pemetaan data
g. Lampiran 3 penawaran bila ada transaksi diatas Rp. 5,000,000.-
4. Pertemuan persiapan di tingkat kab/kota
Untuk kab/kota yang melaksanakan 2 pemetaan populasi kunci
No Activity PackagePerson/ Day/ Month Unit CostUnit Total
a Pemetaan 1 pop
1 + sekretaris (1)Peserta (6), narasumber (3)
2 Perdiem 10 1 HR 1 kotakab/ 1 50,000 500.000
3 Meeting package Full day 10 1 HR 1 kotakab/ 1 150,000 1.500.000
4 Local transport 10 1 HR 1 kotakab/ 1 50,000 500.000
5 Honor fasilitator 2 1 HR 1 kotakab/ 1 150,000 300.000
6 Bahan Administrasi dan fotocopy 1 1 pt 1 kotakab/ 1 200,000 200.000
No Activity PackagePerson/ Day/ Month Unit UnitCost Total
b Pemetaan 2 pop
1 + sekretaris (1)Peserta (12), narasumber (3)
2 Perdiem 16 1 HR 1 kab/
kota 1 50,000 800.000
3 Meeting package Full day 16 1 HR 1 kab/
kota 1 150,000 2.400.000
4 Local transport 16 1 HR 1 kab/
kota 1 50,000 800.000
5 Honor Fasilitator 2 1 HR 1 kab/
kota 1 150,000 300.000
6 Bahan Administrasi dan fotocopy 1 2 pt 1 kab/
Untuk kab/kota yang melaksanakan 3 pemetaan populasi kunci
a. Persiapan di kab/kota bertujuan untuk melatih petugas lapangan
mengenai pengumpulan data di lapangan (metode dan alat) termasuk hal-hal yang bersifat administratif. Materi ini adalah materi standar dari nasional.
b. Pelatihan ini diberikan oleh tim pemetaan kab/kota yang terlatih
kepada tim petugas lapangan
c. Tiap pemetaan populasi kunci di kab/kota terdiri dari 6 petugas
lapangan, jika 2 populasi kunci dipetakan maka akan ada 12 petugas lapangan, dan jika 3 populasi kunci dipetakan maka akan ada 18 petugas lapangan.
d. Dari 6 petugas lapangan tsb dibagi menjadi 3 tim, sehingga tiap
tim terdiri dari 2 orang. Pertemuan ini akan difasilitasi oleh 3 orang yang sudah dilatih di Provinsi dan 1 orang Sekretaris/ yang mewakili Kab/Kota.
e. Honor diberikan untuk fasilitator yang memberikan materi di
persiapan petugas lapangan dan tidak digaji dari sumber dana GF
f. Pemilihan petugas lapangan
Pilih petugas lapangan yang jujur, memahami lapangan, dan
bersedia bekerja dalam tim.
No Activity PackagePerson/ Day/ Month Unit UnitCost Total
c Pemetaan 3 pop
1 + sekretaris (1)Peserta (18), narasumber (3)
2 Perdiem 22 1 HR 1 kotakab/ 1 50,000 1.100.000
3 Meeting package Full day 22 1 HR 1 kotakab/ 1 150,000 3.300.00
4 Local transport 22 1 HR 1 kotakab/ 1 50,000 1.100.000
5 Honor fasilitator 2 1 HR 1 kotakab/ 1 150,000 300.000
Satu tim lapangan terdiri dari 2 petugas. Salah satu dari petugas lapangan adalah perwakilan dari populasi kunci. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses masuk dan mendapatkan informasi dari populasi kunci.
Tiap kab/kota merekrut 3 tim lapangan (6 orang).
Petugas lapangan yang direkrut akan dilatih terlebih dahulu
sebelum turun lapangan.
g. Pembuatan listinghotspot
List hotspot adalah nama-nama lokasi hotspot dimana biasanya
populasi kunci berkumpul (nongkrong). Jumlah populasi kunci di tiap lokasi sebaiknya tidak perlu dimasukkan dalam list, hal ini untuk mengurangi bias.
List hotspot dibuat dalam daftar master hotspot (Lampiran F)
List hotspot bisa diperoleh dari hasil pemetaan sebelumnya,
data LSM, data komunitas, dsb.
Sebelum turun lapangan, list hotspot ini harus sudah selesai
dibuat. Inilah yang selanjutnya menjadi bahan verifikasi tim petugas lapangan.
h. Pembagian wilayah kerja
Karena akan ada 3 tim yang turun lapangan, maka pembagian
wilayah kerja harus jelas.
Jumlah hotspot di tiap kab/kota berbeda, maka target kerja
harian disesuaikan keadaan tiap kab/kota. Waktu pengumpulan data lapangan maksimal 2 minggu.
Supporting document laporan keuangan
a. Laporan pelaksanaan pertemuan sosialisasi
b. Dokumentasi kegiatan
c. Absensi peserta
d. Surat undangan kegiatan
e. TOR
f. Voucher transaksi keuangan sesuai dengan RAB pemuktahiran
pemetaan data
g. Lampiran 3 penawaran bila ada transaksi diatas Rp. 5,000,000.-
5. Pemetaan tingkat hotspot: Pengumpulan Data
Untuk kab/kota yang melaksanakan 1 pemetaan populasi kunci
No Activity PackagePerson/ Day/ Month Unit UnitCost Total
a Pemetaan 1 pop
1 Local transportpengumpulan data 2 3 klp 1 kab/kota 14 100,000 8,400,000 2 Cross check antar tim 2 3 klp 1 kab/kota 2 100,000 1.200.000 3 Cross check oleh pengawas 3 1 klp 1 kab/kota 4 100,000 1.200.000
4 Local transport FGD 10 2 klp 1 kab/kota 1 50,000 1.000.000
5 Penggandaan kuesioner danATK 1 1 pt 1 kab/
Untuk kab/kota yang melaksanakan 2 pemetaan populasi kunci
Untuk kab/kota yang melaksanakan 1 pemetaan populasi kunci
a. Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data di lapangan.
b. Pengumpulan data: 2 orang, 3/6/9 tim, 14 hari kerja, dan 100.000
per hari turun. Kegiatan ini dilakukan oleh Petugas Lapangan yang sudah terlatih.
c. Cross check antar tim: 2 orang, 3/6/9 tim, 2 hari kerja, dan 100.000
per hari turun. Kegiatan ini pun dilakukan oleh Petugas Lapangan yang sudah terlatih.
No Activity Person/
Package Day/ Month Unit
Unit
Cost Total b Pemetaan 2 pop
1 Local transportpengumpulan data 2 6 klp 1 kotakab/ 14 100,000 16.800.000
2 Cross check antar tim 2 6 klp 1 kotakab/ 2 100,000 2.400.000
3 Cross check oleh pengawas 3 2 klp 1 kotakab/ 4 100,000 2.400.000
4 Local transport FGD 10 4 klp 1 kotakab/ 1 50,000 2.000.000
5 dan ATKPenggandaan kuesioner 1 2 pt 1 kotakab/ 1 500,000 1.000.000
No Activity Person/
Package Day/ Month Unit
Unit
Cost Total c Pemetaan 3 pop
1 Local transportpengumpulan data 2 9 klp 1 kotakab/ 14 100,000 25.200.000
2 Cross check antar tim 2 9 klp 1 kotakab/ 2 100,000 3.600.000
3 Cross check oleh pengawas 3 3 klp 1 kotakab/ 4 100,000 3.600.000
4 Local transport FGD 10 6 klp 1 kotakab/ 1 50,000 3.000.000
d. Cross check oleh pengawas: 3 orang, 1/2/3 tim, 4 hari kerja, dan 100.000 per hari turun. Kegiatan ini dilakukan oleh Pengawas yang sudah terlatih.
e. Local transport FGD oleh pengawas: 10 orang, 2/4/6 tim, 1 hari
kerja, dan 50.000 per hari FGD. Kegiatan ini pun dilakukan oleh Petugas Lapangan yang sudah terlatih.
f. Penggandaan kuesioner dan ATK, disesuaikan dengan jumlah
pemetaan yang dilakukan.
1 populasi: 500.000
2 populasi: 1.000.000
3 populasi: 1.500.000
g. Observasi dan wawancara sesuai hasil listing
Sebelum petugas lapangan mewawancarai informan kunci
tentang jumlah populasi kunci di lokasi tsb, lakukan observasi di lokasi. Ini untuk melihat waktu sepi dan waktu ramai lokasi juga untuk menentukan siapa informan kunci yang representative untuk diwawancara.
Jumlah populasi kunci di hotspot yang ditanyakan kepada
informan kunci adalah jumlah pada saat ramai dan jumlah pada saat ramai nasional
Persen dari populasi kunci yang tidak pernah ke hotspot adalah
perbandingan dari populasi yang tidak datang ke hotspot pada
saat pemetaan berlangsung. Jika orang kunci mengalami kesulitan menentukan persentase, maka petugas lapangan membantu menentukan besaran persentase yang dimaksud.
Jika kunjungan pertama tim adalah waktu sepi, maka kunjungan
kedua di hotspot tersebut harus pada waktu ramai
Jika kunjungan pertama tim adalah waktu ramai, maka hotspot
tersebut tetap harus dikunjungi lagi pada saat ramai di waktu yang berbeda.
Jika jumlah hotspot terlalu banyak dan dana tidak mencukupi, dapat menggunakan dana operasional kab kota atau sumber dana lain.
Menilai mobilitas : Apakah populasi kunci pergi ke beberapa
hotspot dalam satu hari/malam
Lakukan wawancara ke beberapa informan kunci dari populasi
kunci dan beberapa informan kunci bukan populasi kunci.
Tanyakan apakah ada hotspot lain selain di hotspot tersebut.
Cek master hotspot apakah hotspot yang disebutkan telah
terdaftar dalam list. Jika belum, laporkan kepada tim pengawas.
h. Memasukkan data dalam tools
Informasi yang diperoleh dari informan kunci pada saat turun
lapangan, dimasukkan dalam tools standar (lampiran L).
Jika berdasarkan hasil observasi dan wawancara diperoleh
beberapa angka yang berbeda, maka tim petugas lapangan yang menentukan 1 angka sebagai hasil pemetaan (lihat cara menentukan angka hasil pemetaan)
i. Menjamin kualitas data di lapangan
Cross check data oleh tim pengawas
o Data dikumpulkan secara rutin oleh tim petugas lapangan
kepada tim pengawas lapangan
o Tim pengawas meninjau lembar data hotspot setelah tim
petugas lapangan selesai turun lapangan di satu hotspot,
jumlah yang dilaporkan harus masuk akal (ada penjelasan jika angka berbeda jauh dari hasil pemetaan sebelumnya)
o Tim pengawas memastikan timpetugas lapangan mengikuti
standar minimum jumlah dan jenis informan kunci yang diwawancarai, mengunjungi lokasi pada waktu puncak,
menghabiskan waktu yang cukup di hotspot untuk
o Bila terdapat ketidakkonsistenan data dalam lembar data
hotspot, tim pengawas perlu segera mengklarifikasi informasi dan melakukan kunjungan ulang di lokasi tersebut jika diperlukan.
o Tim pengawas harus mengunjungi sedikitnya 20% hotspot
secara random untuk melakukan crosscheck data.
Cross check data oleh tim lapangan lain
o Untuk menguji konsistensi data, tim pengawas akan
menentukan 10% dari lokasi untuk dikunjungi oleh tim yang berbeda.
o Tim kedua harus mengunjungi hotspot pada waktu ramai di
lain waktu.Sebagai contoh, jika kunjungan pertama kali
hotspot dipetakan pada hari Jumat malam antara jam
09.00-12.00, maka untuk crosscheck ke hotspot dipetakan pada hari
Sabtu antara jam 09.00-12.00, dengan asumsi bahwa hari Jumat dan Sabtu adalah waktu ramai lokasi.
o Tujuan dari cross check ini adalah untuk menjaga metode
yang digunakan oleh tim lapangan. Crosscheck harus
dilakukan pada awal pemetaan. Tim harus mendiskusikan
perbedaan data hotspot dari kedua tim
o Pilih berbagai lokasi yang berbeda
o Segera setelah hasil kedua tim lengkap, tim pengawas harus
membandingkan dua lembar hotspot untuk melihat apakah
jumlah populasi kunci yang diamati dan hasil akhir dari jumlah populasi kunci di lokasi tersebut adalah relatif sama. Hasilnya tidak diharapkan harus tepat tetapi perbedaan dalam hasil harus berkisar antara 10-15 %. Tim pengawas harus memeriksa standar kualitas untuk melihat apakah kedua tim mengikuti standar
o Ketika perbedaan besar ditemukan, tim lapangan yang
melakukan pemetaan hotspot harus diajak berdiskusi untuk
membahas dan memahami mengapa perbedaan yang didapat begitu besar. Tim harus dapat menjelaskan mengapa informan kunci tertentu dapat memberikan informasi yang lebih baik atau metode untuk membangun hubungan
dengan gatekeeper yang mungkin telah menghalangi salah
satu tim mendapatkan akses yang lebih baik ke hotspot dan
informan kunci, dll.
o Untuk tujuan analisis, angka konsensus harus dipilih atau diisi
di lembar data hotspot untuk kemudian dientri.
Supporting document laporan keuangan
a. Tools per hotspot yang sudah terisi oleh Petugas Lapangan (hardcopy)
b. Hasil focus group discussion yang sudah dirangkum dan dibuat
kesimpulan
c. Form transport lokal setiap petugas, disebutkan tanggal, tempat/
lokasi, tujuan
d. Bukti pembelian ATK dan fotocopy
Apabila masalah berulang kali ditemukan di lokasi yang dipetakan oleh tim lapangan tertentu, sebaiknya dilakukan pelatihan penyegaran untuk tim lapangan tersebut atau mempertimbangkan keterlibatan staf lapangan lainnya.
Analisis dan Pemanfaatan Data
Setelah hotspot dikunjungi, data harus dikumpulkan dan dianalisis.
Langkah-langkah kunci dari fase ini meliputi:
a. Memasukan data
Data harus dimasukan dari Lembar Data Hotspot ke Lembar Ringkasan
Data Kabupaten/Kota yang disediakan. Informasi ini akan membantu mendokumentasikan proses dan menyoroti pengendalian mutu yang dilakukan pada saat pemetaan geografis kabupaten/kota. Setelah data dimasukan, format harus disimpan sebagai cadangan sampai seluruh data lengkap dan mendapat dukungan dari pemangku kepentingan di tingkat kabupaten/kota. Hal ini juga untuk memastikan tidak ada kesalahan entri data atau untuk menangkap rincian lebih lanjut dari catatan yang ditulis pada lembar data lokasi. Format data lokasi berbasis kertas harus disimpan dengan aman dalam lemari terkunci ketika tidak aktif digunakan.
b. Meringkas hasil
Lembar Ringkasan Data Kabupaten/Kota dirancang sedemikian rupa sehingga mudah untuk diisi, angka statistik dihasilkan dari perhitungan program yang ditandai dengan warna kuning.
Ukuran pengendalian mutu dihitung dari:
Ukuran kunci Penjelasan
Total jumlah hari kerja untuk mengunjungi semua hotspot
Ukuran ini dapat dibandingkan dengan durasi kegiatan pemetaan sebelumnya di kecamatan atau