• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kita lanjut.

F-PG (MELCHIAS MARCUS MEKENG):

Pimpinan, pimpinan.

Interupsi sebentar, Pimpinan, sebelum ke acara berikutnya. Saya Melchias Marcus Mekeng.

KETUA RAPAT:

Bisa kita interupsi nanti setelah pidato, Pak, karena mungkin yang Bapak interupsi ada jawabannya di pidato nanti.

F-PG (MELCHIAS MARCUS MEKENG):

Bukan sebetulnya saya ingin mempertanyakan mekanisme pembacaan surat masuk di dalam parlemen kita.

KETUA RAPAT:

Belum Pak, belum Pak, nanti ada Pak.

F-PG (MELCHIAS MARCUS MEKENG):

Tidak, tadi kan PAW itu masuk karena ada surat masuk, surat masuk tentang pergantian PAW. Apakah ada perbendaaan antara surat masuk yang dari Presiden dan surat masuk dari lain.

KETUA RAPAT:

Ada perbedaan-perbedaan surat masuk sesuai Tatib.

F-PG (MELCHIAS MARCUS MEKENG):

Dimana dasar hukumnya.

KETUA RAPAT:

Nanti kita akan ada penjelasannya Pak, disini.

F-PG (MELCHIAS MARCUS MEKENG):

Baik, habis pidato Ketua DPR, saya minta waktu untuk saya bisa tanyakan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik, kita lanjutkan.

Sidang dewan yang kami hormati,

Sebelum memulai pidato, perlu kami beritahukan bahwa Pimpinan Dewan telah menerima 5 pucuk surat dari Presiden Republik Indonesia yaitu yang Pertama, No. R75/Pres/XII/2014 tertanggal 8 Desember 2014, perihal permohonan pertimbangan bagi pencalonan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh atau Dubes LBBP Republik Ghana untuk Republik Indonesia.

Kedua, No. R76/Pres/XII/2014, tertanggal 23 Desember 2014, perlihal permohonan pertimbangan bagi pencalonan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Negara Sahabat untuk Republik Indonesia.

Ketiga, Nomor R.01/Pres/01/2015, tertanggal 2 Januari 2015, perihal permohonan pertimbangan kewarganegaraan RI atas nama saudara Biu Paulin Piere.

Keempat, Nomor R.02/Pres/01/2015, tertanggal 2 Januari 2015, perihal permohonan pertimbangan kewarganegaraan Republik Indonesia atas nama saudara Liungse Mao As Jack alias Jakson Liung.

Kelima, Nomor R.01/Presiden/01/2015, tertanggal 9 Januari 2015, perihal pemberhentian dan pengangkatan Kapolri.

Selanjutnya untuk surat pertama dan kedua akan dibahas dalam pertemuan konsultasi antara Pimpinan Dewan dengan Pimpinan Komisi I DPR RI dan Pimpinan Fraksi-Fraksi secara rahasia.

Untuk surat ketiga, ke empat dan kelima, sesuai dengan Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, surat tersebut akan ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

Di samping itu, Pimpinan Dewan juga menerima surat-surat masuk dari berbagai pihak, termasuk diantaranya surat dari DPP Partai Golkar, Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan dan surat-surat lainnya yang masuk pada masa reses.

Pimpinan DPR RI juga banyak menerima surat dari masyarakat yang tentunya akan ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Yang terhormat para Anggota DPR RI,

Karena itulah marilah kita memasuki acara rapat paripurna hari ini yaitu pidato Ketua DPR RI pembukaan masa persidangan II Tahun 2014-2015. Kepada Ketua DPR RI kami persilakan.

F-PG (TANTOWI YAHYA):

Interupsi Pimpinan.

Sebelum pidato dari Pimpinan DPR RI.

Tantowi Yahya A-252 dari Dapil DKI III.

KETUA RAPAT:

Pak Tantowi, bisa tidak nanti kita selesaikan.

F-PG (TANTOWI YAHYA):

Sebentar saja Pimpinan, karena masih terkait dengan poin yang baru saja disampaikan oleh Pimpinan.

Mengenai poin pertama, mengenai proses persetujuan dari DPR RI untuk Ketua atau Pimpinan dari perwakilan negara-negara sahabat untuk Indonesia, apakah itu duta besar atau jabatan sejenisnya, saya ingin memanfaatkan karena sekarang ini adalah DPR RI baru, periodesasinya baru, saya ingin menegaskan Pimpinan bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia, di mana proses pemberian persetujuan kepada calon duta-duta besar negara sahabat untuk Indonesia atau agreement dilakukan oleh DPR RI dan ini adalah amanat dari konstitusi perubahan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa proses pemberian persetujuan atau Agrimong itu di negara-negara lain dilakukan oleh pemerintah melalui proses yang sangat sulit karena tidak mudah bagi negara akreditasi untuk menerima calon duta-duta besar untuk negara mereka. Dalam observasi saya selama 5 tahun sebelumnya, proses pemberian agreement atau persetujuan kepada calon-calon duta besar negara sahabat berlangsung sangat mudah, karena apa, karena forum komunikasi.

KETUA RAPAT:

Pak Tantowi, mohon maaf.

F-PG (TANTOWI YAHYA):

Sebentar Pimpinan.

Yang diwakili oleh perwakilan-perwakilan Fraksi tidak memberikan pengetahuan yang cukup atau penekanan yang cukup kepada perwakilan dari Fraksi. Oleh karena itu Pimpinan mohon ke depan karena kita sekarang baru mulai, mohon kepada perwakilan dari Fraksi-Fraksi ketika hadir dalam rapat komunikasi tersebut pertama harus hadir, kedua harus memberikan atau melakukan pekerjaan rumah terkait dengan calon-calon duta besar tersebut. Jangan asal menyetujui sebagaimana yang kita praktekan pada periode sebelumnya. Agreement adalah sesuatu yang sangat strategis, sangat penting dan tidak mudah diberikan begitu saja.

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Baik, nanti di dalam pidato Ketua DPR RI kita akan banyak mendengarkan hal-hal yang sebetulnya ingin kita interupsikan, karena itu kami persilakan kepada Ketua DPR RI untuk membacakan pidatonya.

KETUA RAPAT (Drs. SETYA NOVANTO):

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang kami hormati para Wakil Ketua DPR RI, para Pimpinan Alat Kelengkapan DPR RI dan para Anggota DPR RI.

Alhamdulillaahi Robbil’alaamiin, puji dan syukur kita panjatkan kekhadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga hari ini kita bersama-sama dapat hadir pada rapat paripurna pembukaan masa persidangan II Tahun Sidang 2014-2015 sesuai dengan

keputusan rapat konsultasi pengganti rapat Bamus DPR Republik Indonesia pada tanggal 2 Desember 2014. Masa sidang II ini rencananya akan berlangsung selama 28 hari kerja, dimulai hari ini tanggal 12 Januari hingga tanggal 18 Februari 2015.

Berdasarkan amanat Pasal 225 Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib, maka rapat paripurna pembukaan ini menyampaikan rencana kegiatan DPR yang akan dilaksanakan pada masa sidang II dan masalah-masalah lain yang dipandang perlu untuk disampaikan.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, izinkan kami mewakili seluruh Anggota DPR menyampaikan ucapan selamat kepada saudara Feri Kase, S.H., dari Partai Hati Nurani Rakyat, daerah pemilihan NTT II yang baru saja diambil sumpahnya untuk menjadi Anggota DPR. Semoga kehadiran saudara Feri Kase dapat turut memperkuat pelaksanaan tugas-tugas DPR.

Kepada saudara Feri Kase dimohon untuk berdiri sejenak.

Kami persilakan duduk kembali.

Sidang Dewan yang terhormat,

Terlebih dahulu Dewan menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya berbagai musibah bencana yang menimpa saudara kita di berbagai belahan negeri di penghujung Tahun 2014 seperti kecelakaan pesawat, tanah longsor, letusan gunung, banjir dan kebakaran.

Kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 sudah tentu menjadi keprihatinan dan duka kita bersama. DPR menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah pesawat AirAsia tersebut, semoga keluarga serta kerabat korban yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan. Begitu juga atas musibah tanah longsor yang terjadi di Banjarnegara, di mana Pimpinan DPR telah melakukan kunjungan langsung yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR bidang Korkesra ke lokasi bencana.

Ada ya di foto-fotonya ada?

Ada ya, karena nanti kita biasakan semua dari Anggota DPR yang ada di komisi-komisinya kalau kita membacakan kita akan tayangkan, bukan hanya Pimpinan tetapi seluruh Anggota kita tayangkan kejadian-kejadian yang ada di daerahnya masing-masing. Dan tentunya juga di sisi lain yang berkaitan dengan Gunung Merapi di beberapa daerah di Indonesia masih memperlihatkan aktivitasnya seperti Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

Atas berbagai peristiwa bencana yang terjadi, DPR memandang bahwa sistem mitigasi bencana kita masih sangat lemah untuk dapat mengidentifikasi sumber-sumber potensi bencana alam, untuk itu pemerintah perlu melakukan perbaikan secara menyeluruh dan komprehensif atas sistem mitigasi dan penanganan bencana yang terus mengancam kehidupan masyarakat.

Terkait kecelakaan pesawat AirAsia XZ8501, DPR menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah dan tim SAR gabungan di bawah koordinasi Basarnas dan juga kepada relawan serta masyarakat nelayan atas upayanya yang tak kenal lelah dalam pencarian pesawat dan mengevakuasikan

para korban. DPR juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada negara-negara sahabat yang ikut membantu.

Selanjutnya Pimpinan DPR berpandangan bahwa perlu dilakukan pembenahan berbagai aspek melalui regulasi dan pengawasan yang ketat, baik oleh pemerintah maupun oleh operator sendiri untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan transportasi udara mengalami peningkatan rata-rata sekitar 15% per tahun. Keprihatinan sudah tentu juga kita sampaikan atas peristiwa penyerangan Kantor Majalah Charlie Hebdo di Paris Perancis beberapa waktu yang lalu, DPR berharap kejadian ini tidak berulang dan ada upaya sungguh-sungguh dari masyarakat internasional untuk turut mengatasi berbagai aksi kekerasan, terorisme, dan ekstrimisme yang kerap merenggut korban jiwa dari pihak masyarakat secara umum.

Sidang Dewan yang terhormat,

Masyarakat Indonesia sedang menunggu apa yang dilakukan DPR pada masa sidang II Tahun Sidang 2014-2015 ini, maka dari itu Pimpinan DPR mengajak seluruh Anggota DPR pada masa sidang II ini untuk secara sungguh-sungguh menjalankan tugas konstitusional yang diamanatkan kepada kita dalam kerangka check and balances, kita satukan hati dan rasa membangun, kolektivitasme kerja untuk menjalankan fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan atas kerja-kerja pemerintah, karena sesungguhnya tidak ada pemerintah yang baik tanpa adanya lembaga pengawas yang kuat sebagai representasi daulat kuasa rakyat.

Untuk itu di bidang legislasi, DPR pada masa sidang II ini akan segera menyusun program legislasi nasional atau Prolegnas yang merupakan daftar rancangan undang-undang atau RUU sebagai acuan pelaksanaan fungsi legislasi DPR selama 5 tahun ke depan.

Pimpinan DPR mengharapkan baik di DPR maupun pemerintah dapat mengajukan daftar RUU yang sangat mendesak untuk dibentuk dan dibahas serta mempunyai nilai kepentingan yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Oleh karena itu, menjadi penting untuk diperhatikan bahwa Prolegnas ini harus realistis serta sesuai dengan arah hukum yang hendak diwujudkan, sehingga dapat diselesaikan bersama oleh DPR dan pemerintah secara tepat waktu.

Berdasarkan realisasi pembentukkan undang-undang yang telah dilaksanakan oleh DPR bersama dengan pemerintah pada periode sebelumnya, jumlah RUU yang dapat diselesaikan dalam 1 tahun adalah berkisar antara 20 sampai 30 RUU. Dengan demikian untuk menyusun jumlah RUU yang realistis masuk dalam Prolegnas 2015-2019 adalah sekitar 100-150 RUU. Hal ini perlu menjadi pertimbangan DPR dan pemerintah dalam menetapkan Prolegnas.

Selain itu, masih dalam konteks fungsi legislasi, DPR juga akan segera menyusun daftar RUU yang masuk dalam Prolegnas prioritas tahun 2015 sehingga mulai masa sidang ini komisi-komisi dapat segera menjalankan tugas penyusunan dan pembahasan RUU sesuai dengan prioritas masing-masing komisi berdasarkan Undang-undang MD3 ketentuan Pasal 103 ayat 3 dan Pasal 184 Peraturan DPR

mengenai Tata Tertib disebutkan juga bahwa setiap Anggota memiliki hak mengajukan usul RUU. Untuk itu setiap ... harapkan dapat ... usul RUU dengan mekanisme pengajuan RUU.

Disamping itu, DPR juga akan menggiatkan program sosialisasi undang-undang yang telah disahkan agar masyarakat memahami lebih awal setiap kebijakan yang dikeluarkan. Terkait dengan pembahasan RUU di Masa Sidang II ini, tugas pembahasan RUU yang penting untuk segera dilakukan adalah pembahasan terhadap peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota dan Perpu Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pembahasan kedua Perpu tersebut penting untuk dilakukan karena pada tahun 2015 kita harus mempersiapkan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dengan baik melalui aturan hukum yang pasti.

Disamping pembahasan terhadap Perpu yang harus diselesaikan pada Masa Sidang II ini, akan diprioritaskan juga pembahasan terhadap RUU tentang KUHAP dan RUU tentang KUHP untuk segera diselesaikan dalam periode DPR RI saat ini. Dengan demikian pada Masa Sidang II ini DPR menyelesaikan sekurang-kurangnya 3 RUU yaitu 2 penetapan Perpu menjadi undang-undang dan 1 penetapan APBNP Tahun Anggaran 2015.

Oleh karena itu DPR meminta pemerintah untuk segera menyampaikan RAPBNP Tahun Anggaran 2015. Pengajuan RAPBNP Tahun Anggaran 2015 tidak dapat dilepaskan dari keberadaan APBN Tahun Anggaran 2015 yang disusun pada masa peralihan dan pemerintahan terdahulu kepada pemerintahan baru yang hanya bersifat baseline dengan maksud memberikan ruang bagi pemerintahan baru untuk dapat melakukan perubahan dengan memasukkan program-program prioritas untuk dilaksanakan di tahun 2015.

Terkait kebijakan itu, maka komisi-komisi perlu mengkritisi RAPBNP terutama yang terkait dengan kebijakan peningkatan penerimaan pajak, belanja modal, untuk infrastruktur dan pengurangan defisit anggaran. Pimpinan DPR berharap Badan Anggaran dan komisi-komisi terkait segera melakukan pembahasan paling lama satu bulan dalam masa sidang sesuai dengan ketentuan Pasal 160 Ayat (1) Tata Tertib DPR RI.

Sebagaimana diketahui bahwa pada akhir-akhir ini kecenderungan harga minyak mentah internasional mengalami penurunan yang drastis bahkan sampai di bawah level angka US$ 50 per barel. Sementara itu asumsi harga minyak mentah internasional dalam APBN 2015 dipatok sebesar US$ 105 per barel. Kondisi ini akan berpengaruh kepada menurunnya penerimaan yang berasal dari Migas.

Oleh karena itu, pemerintah perlu mengupayakan optimalisasi dari pendapatan terutama dari sektor pajak yang memang pada akhir-akhir ini kecenderungan tidak mencapai target.

Di sisi lain, kita mengetahui bahwa visi misi presiden yang difokuskan pada pembangunan infrastruktur perlu menjadi pokok bahasan yang dikritisi oleh masing-masing komisi terutama yang berkaitan dengan infrastruktur bidang pekerjaan umum, perhubungan dan pertanian dalam rangka untuk mendukung

konektivitas antar wilayah serta untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kedaulatan energi dan pengembangan pariwisata.

Di bidang pengawasan, pada Masa Sidang II ini DPR akan melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pemerintah melalui rapat kerja dan rapat dengar pendapat komisi-komisi DPR RI dengan mitra kerjanya masing-masing maupun rapat dengar pendapat umum untuk memperoleh masukan dari masyarakat. Pimpinan DPR mendapat banyak evaluasi dari publik bahwa dalam Masa Sidang I yang lalu, peran dan kontribusi DPR dalam melaksanakan check and balances masih sangat minim, banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menyangkut kepentingan hidup masyarakat banyak belum dapat dikritisi oleh DPR secara kelembagaan. Diantaranya perubahan nomenklatur kabinet, penerbitan Kartu Pintar, Kartu Sehat, Kartu Keluarga Sejahtera, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi, perubahan sistem penetapan harga BBM bersubsidi, kenaikan harga LPG 12 kg dan berbagai kebijakan lain yang menyangkut kehidupan masyarakat, khusus terkait dengan pengalihan subsidi BBM, DPR melalui komisi-komisi dan anggotanya harus meningkatkan daya kritis dan kontrol kepada pemerintah agar janji pemerintah yang mengalihkan anggaran untuk kegiatan bersifat produktif dan kepentingan peningkatan standar kehidupan masyarakat kecil benar-benar terlaksana secara konsisten. Terkait pengangkatan pejabat publik pada Masa Sidang I lalu, DPR melalui Komisi III telah melakukan fit and proper test terhadap calon Pimpinan KPK untuk mengisi salah satu jabatan Pimpinan KPK dan akan ditindaklanjuti dalam Masa Sidang II ini. Masih terkait dengan fungsi pengawasan, DPR juga akan segera memberikan pertimbangan terhadap penempatan 12 calon duta besar luar biasa dan berkuasa penuh negara sahabat untuk Republik Indonesia.

Sementara itu, dalam rangka melaksanakan peran diplomasi parlemen, dapat kami sampaikan bahwa delegasi DPR yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Bidang Korpolkam saat ini sedang menghadiri Sidang Tahunan Asia Pasific Parliamentary Forum (APPF) ke-23 di Quito, Ecuador. Delegasi DPR juga direncanakan akan menghadiri Konferensi ke-10 Uni Parlemen Negara-negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam (POIC) yang diselenggarakan di Istambul, Turki dalam waktu dekat dan Sidang Tahunan Konferensi Parlemen tentang WTO yang diselenggarakan di Jenewa, Swiss bulan Februari 2015. Disamping itu DPR juga akan menerima kunjungan Delegasi Parlemen Madagasar dan Delegasi Majelis Syura Arab Saudi yang akan berkunjung ke Indonesia pada Bulan Januari ini.

Berkaitan dengan peran diplomasi parlemen, DPR sudah tentu perlu terus aktif membantu pelaksanaan politik luar negeri RI yang bebas dan aktif antara lain dengan meningkatkan kerjasama antar parlemen khususnya dengan parlemen dari negara-negara sahabat yang memiliki pengaruh penting di tingkat kawasan dan internasional. Selain itu juga menjalin komunikasi yang intensif dengan semua pemangku kepentingan di bidang luar negeri khususnya dengan Kementerian Luar Negeri dan perwakilan RI di luar negeri.

Sidang Dewan yang terhormat,

Sebagai pelaksanaan dari Undang-undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3), DPR dituntut untuk melakukan reformasi dan penguatan kelembagaan maka DPR akan segera menyusun rencana strategis (Renstra) DPR RI 2015-2019. Dokumen perencanaan strategis ini akan menjadi pedoman bagi DPR dalam melaksanakan tugas konstitusionalnya, Renstra akan memuat program dan kegiatan yang dilakukan DPR selama 5 tahun. Disamping itu, Renstra juga memberikan gambaran perencanaan kegiatan DPR jangka pendek dan jangka menengah didukung dengan anggaran untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas konstitusionalnya, Renstra akan memuat agenda stratagis yang perlu dilakukan DPR guna mewujudkan reformasi DPR RI. Untuk percepatan sesuai tuntutan Undang-undang MD3 tersebut, maka Pimpinan DPR akan segera membentuk Tim Implementasi Reformasi DPR yang akan bertugas melakukan percepatan sistem reformasi menuju parlemen modern. Selain Renstra sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, DPR akan menyusun arah kebijakan umum pengelolaan anggaran tahun 2019 untuk menjadi acuan penyusunan anggaran DPR tahun tersebut dan DPR juga akan melanjutkan pembahasan evaluasi dan penyempurnaan Peraturan DPR RI tentang Kode Etik dan Tata Beracara Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Sidang Dewan yang terhormat,

Terkait perubahan Undang-undang MD3, maka juga harus dilakukan perubahan terhadap Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib.

Amanat perubahan MD3 juga menuntut DPR segera melakukan penambahan satu orang Pimpinan di masing-masing Alat Kelengkapan DPR. Dua hal tersebut akan segera diselesaikan di awal masa sidang ini. Disamping itu perlu kami tegaskan kembali bahwa Undang-undang MD3 melahirkan serangkaian tradisi baru dalam tata cara persidangan di DPR diantaranya kewajiban Anggota untuk menyebut nama dan daerah pemilihan dalam setiap mengawali pembicaraan dan pemberian hak kepada Anggota untuk menyampaikan aspirasi dari daerah pemilihan dalam awal Sidang Paripurna ini.

Sidang Dewan yang terhormat,

Demikian antara lain pokok-pokok kegiatan yang akan dilakukan oleh DPR pada Masa Sidang II ini dan berbagai hal yang menjadi sorotan DPR dalam kerangka pelaksanaan fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan serta peran diplomasi parlemen dan agenda penguatan kelembagaan DPR.

Dan akhirnya dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya atas nama Pimpinan DPR RI mengumumkan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa

Masa Sidang II DPR RI Tahun Sidang 2014-2015 yang akan dimulai sejak hari ini Senin 12 Januari 2015 akan berlangsung sampai dengan tanggal 18 Februari 2015.

Dengan demikian selesai sudah Rapat Paripurna dalam rangka Pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2014-2015.

Atas nama Pimpinan DPR RI, kami menyampaikan selamat bekerja, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk kepada kita sekalian.

Amin.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Baik, demikianlah tadi pembacaan naskah pidato Ketua DPR RI dan kami perlu menggarisbawahi ada banyak hal yang relatif kita tradisikan mulai diantaranya bahwa DPR harus mengumumkan dimulainya masa sidang dan juga nanti mengumumkan dimulainya masa reses. Jangan sampai kehadiran kita dan ketidakhadiran kita itu seperti tidak diketahui oleh masyarakat.

Dengan demikian setelah acara inti dari Rapat Paripurna hari ini, ada interupsi tadi? Saya persilahkan.

F-PDIP (INDAH KURNIA):

Terima kasih Pimpinan.

Indah Kurnia dari Fraksi PDI Perjuangan, Daerah Pemilihan Jawa Timur I Surabaya, Sidoarjo.

Menggarisbawahi apa yang telah disampaikan, saya diberi izin Pimpinan?

KETUA RAPAT:

Ya begini, kalau ada lebih dari satu interupsi saya mulai dari Ibu Indah Kurnia, nomor dua siapa? Pak Anang dari PAN. Kemudian dari Pak Yandri, Banten II. Lanjut, cukup? Baik saya persilahkan Ibu Indah.

F-PDIP (INDAH KURNIA):

Terima kasih Pimpinan.

Selamat tahun baru untuk kita semua, semoga 2015 menjadi tahun yang produktif dan efektif bagi kita.

Menggarisbawahi apa yang telah disampaikan oleh pimpinan pada pidatonya tadi bahwa saat ini masyarakat sedang menanti kinerja lembaga pengawas yang kkuat sebagai representasi kedaulatan rakyat. Salah satu aspek

pendukung untuk kita melaksanakan tugas-tugas konstitusi kita adalah hunian atau rumah tinggal bagi anggota. Jadi ini saya merepresentasikan juga dari beberapa anggota yang sampai saat ini pimpinan belum mendapatkan hunian. Untuk itu melalui pimpinan, kami mohon Sekjen beserta dengan seluruh pihak yang terkait menjalankan tugas dan fungsinya dengan maksimal karena belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu pada saat awal masa sidang tahun kedua ini kita harusnya sudah bisa memasuki rumah kita masing-masing bersama dengan

pendukung untuk kita melaksanakan tugas-tugas konstitusi kita adalah hunian atau rumah tinggal bagi anggota. Jadi ini saya merepresentasikan juga dari beberapa anggota yang sampai saat ini pimpinan belum mendapatkan hunian. Untuk itu melalui pimpinan, kami mohon Sekjen beserta dengan seluruh pihak yang terkait menjalankan tugas dan fungsinya dengan maksimal karena belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu pada saat awal masa sidang tahun kedua ini kita harusnya sudah bisa memasuki rumah kita masing-masing bersama dengan

Dokumen terkait