• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sudah lama Pak, mohon dipercepat.

F-PDIP (SONNY T. DANAPARAMITA):

Ya terakhir Mas Bimo.

Terkait dengan Banpres BPOM, meskipun ini domain-nya Kementerian Koperasi saya titip kepada Pak Menteri agar menertibkan Bank Himbara.

Kalau saya mau sebut misalkan BRI, ada 1 nasabah yang tidak pernah mengajukan usul Banpres tapi tiba-tiba dapat, sementara banyak pelaku UMKM yang harusnya mendapatkan tapi tercoret. Nah, saya kira ini penting untuk dilakukan jangan sampai Himbara hanya untuk kepentingan merawat nasabah, kepentingan memperbanyak nasabah melakukan hal-hal yang sebetulnya jauh dari kepentingan Banpres.

Saya kira itu, kurang lebihnya mohon maaf.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Wa’alaikumsalam.

Terima kasih Pak Sonny. Selanjutnya kita akan selesai sementara pukul 17.00 WIB ya.

(RAPAT:SETUJU)

Kami persilakan Bu Siti Mukaromah sama Ibu Melani mohon waktunya dipersingkat saja 2 menit. Kami persilakan Bu Melani.

F-PDIP (ST. ANANTA WAHANA, S.H., M.H.):

Saya juga daftar loh Pak Ketua.

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Oh Pak Ananta?

F-PDIP (ST. ANANTA WAHANA, S.H., M.H.):

Iya, habis Pak Sonny tadi saya daftar.

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Silakan Pak Ananta. Bu Siti Mukaromah nanti dulu.

F-PD (Hj. MELANI LEIMENA SUHARLI):

Saya atau Pak Ananta nih?

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Iya Bu Melani dulu.

F-PD (Hj. MELANI LEIMENA SUHARLI):

Sebentar saya cuman nggak banyak kok.

F-PKB (SITI MUKAROMAH, S.Ag., M.AP.):

Saya daftar Ketua, sedikit saja.

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Bu Melani.

F-PD (Hj. MELANI LEIMENA SUHARLI):

Iya, terima kasih Pimpinan.

Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi VI.

Yang terhormat Pak Menteri dan Pak Wamen, juga Dirut Bio Farma.

Saya sudah banyak yang ditanyakan oleh teman-teman tapi saya mau menanyakan tentang apa namanya vaksinasi yang katanya nanti kalau berakhir semuanya terus suntik itu mungkin baru bulan Maret 2022, sedangkan ini banyak jamaah haji itu kan bulan Juni udah berangkat sedangkan negara Arab sendiri memohon kalau yang mau pergi haji harus semuanya membawa apa namanya sertifikat sudah divaksin. Nah saya mau menanyakan apakah ada kebijakan karena kalau tidak yang daftar tunggu haji itu lebih lama lagi ya.

Jadi mungkin ada kebijakan apa pakai vaksin mandiri yang tidak gratis atau ada kebijakan yang lain untuk supaya agar jamaah haji tahun ini dari mulai bulan Juni mungkin akan bisa berangkat mendapatkan prioritas mungkin untuk divaksin lebih dahulu. Saya nggak tahu vaksin yang mana, tetapi saya juga mungkin menjadi wakil dari para lansia nih karena seminggu lagi saya umurnya udah 70 tahun. Jadi saya mau menanyakan karena dari tadi tidak ada yang menanyakan yang aman yang mana untuk para lansia karena saya tahunya Sinovac tidak boleh umur 58 ke atas tidak bisa disuntik dengan Sinovac, tetapi yang saya tahu bahwa Pfizer dan Moderna itu bagus cuman katanya ada dari segi hukum yang belum selesai karena vaksin Sinovac dan Moderna itu tidak mau bertanggung jawab kalau ada apa-apa terjadi sesudah disuntik vaksin Pfizer dan Moderna, ini juga mungkin hoax atau benar saya juga minta apa namanya bagaimana caranya.

Kemudian satu lagi, kalau misalnya vaksin ini tadi Pak Menteri katakan bahwa tiap tahun akan divaksin, nah karena berlakunya 1 tahun. Sedangkan seperti apakah nanti seperti meningitis, jadi kalau kita setiap mau naik haji atau umroh harus ada disuntik meningitis selama paling dia berlakunya selama 2 tahun, nah ini bagaimana berlakunya nanti vaksin yang Pfizer, Moderna ataupun Sinovac.

Mungkin saya itu saja.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Wa’alaikumsalam.

Itu Bu Melani di belakangnya bunga-bunga kayak bidadari ya tadi gambar.

F-PD (Hj. MELANI LEIMENA SUHARLI):

Iya dong biar muda.

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Oh ya biar bisa disuntik vaksin Bu ya.

F-PD (Hj. MELANI LEIMENA SUHARLI):

Iya.

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Silakan sebelum Pak Ananta Bu Siti. Bu Siti Mukaromah apakah masih bisa komunikasi?

F-PKB (SITI MUKAROMAH, S.Ag., M.AP.):

Masih Pak.

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Monggo.

F-PKB (SITI MUKAROMAH, S.Ag., M.AP.):

Iya. Tadinya sebenarnya saya sudah mau meng-cancel, tapi terima kasih Pak Bimo sudah memberikan kesempatan kepada saya. Terima kasih.

Assalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang kami hormati Pimpinan Komisi VI dan seluruh Anggota Komisi VI.

Pak Menteri dan juga Pak Wamen Wamen I, Wamen II dan seluruh jajarannya.

Pertama, selamat Pak Wamen Pak Pahala sudah menjadi Wakil Menteri mudah-mudahan Kementerian BUMN menjadi semakin lebih kuat, lebih baik dan lebih memberikan nilai kemanfaatan buat masyarakat untuk seluruh Indonesia.

Yang kedua, Pak Menteri terima kasih. Kami mengapresiasi apa yang sudah dipaparkan oleh Pak Menteri tadi tentang penggunaan anggaran, betul apa yang disampaikan oleh teman-teman bahwa anggaran tidak besar tentunya akan sangat tidak bagus kalau anggaran tidak besar tapi pemanfaatannya juga tidak maksimal. Namun mungkin juga ikut mengingatkan mudah-mudahan dengan anggaran yang tidak besar tapi akan mampu mengelola dan juga menjadi leader buat seluruh BUMN yang ada di Indonesia seluruh BUMN sehingga bisa memberikan nilai-nilai profit yang lebih tinggi dan memberikan dividen yang lebih tinggi lagi, kalau tadi apa namanya bertarget 50% dari yang diharapkan oleh Kementerian Keuangan mudah-mudahan lebih dari itu.

Satu hal lagi Pak Menteri dari apa yang sudah dilakukan dan juga hari ini menjadi konsep apa yang dikerjakan oleh Kementerian BUMN tentunya sekali lagi juga kami pegang dari apa yang menjadi slogan Pak Menteri di Kementerian BUMN yaitu berakhlak, maka kami juga berharap bagaimana bahwa komitmen seluruh Kementerian BUMN, seluruh karyawannya, seluruh BUMN, dan seluruh karyawannya juga bagaimana berkomitmen tentang berkebangsaan yang lebih baik lagi dan harapannya adalah bagaimana bahwa di dalam pemahaman-pemahaman ke Indonesia-an kita semuanya purna termasuk di teman-teman di Kementerian BUMN baik jajaran direksi maupun karyawannya.

Kalau mungkin bagaimana tentang Indonesia bernegara perlu di-refresh dan sebagainya saya pikir kementerian bisa melibatkan apa namanya pihak dari apa namanya lembaga-lembaga yang ada di kita di Indonesia untuk bisa menguatkan kembali ke NKRI dan sebagainya sehingga di dalamnya tidak berkembang dalam konsep keberagaman yang mungkin kurang pas ketika kita berbicara tentang Indonesia sebagai negara Pancasila dan lain sebagainya. Itu masukkan sedikit Pak Menteri mudah-mudahan bisa menjadi Pak Menteri untuk apa lebih konsep berakhlak itu bisa lebih meng-Indonesia meng-NKRI untuk kita semuanya.

Selanjutnya berkaitan dengan tentang apa hari ini dan lain sebagainya satu hal yang mungkin ingin kami sampaikan Pak Menteri bahwa banyak hal tadi yang sudah disampaikan oleh sahabat-sahabat dari Anggota DPR yang ada baik secara langsung maupun yang dari virtual bahwa hari ini memang kita butuh menguatkan kepada masyarakat, kita butuh memberikan penjelasan yang purna kepada masyarakat dan ini menjadi kewajiban kita bersama agar persoalan vaksin ini bisa menjadi suatu hal yang tidak menjadi fobia buat masyarakat, tidak menjadi persoalan yang menambah pada persoalan-persoalan yang sudah ada, dan juga bisa masyarakat mempunyai rasa keyakinan dan kepastian dari apa yang sudah dikonsepkan oleh pemerintah oleh negara. Termasuk bahwa tadi juga sudah disampaikan di beberapa tentang sebenarnya vaksin mana sih yang tepat untuk dipakai, vaksin mana sih yang pas untuk mereka karena masyarakat kecil selalu bertanya-tanya itu, kemudian amankah itu gitu. Termasuk bahwa apakah mereka mampu menjangkau ketika bahwa mereka juga berpikir ya sudahlah belajar untuk mandiri gitu kan, apakah mereka juga mampu menjangkau dan mana yang bisa untuk mereka bisa jangkau dengan angka atau kemampuan yang mereka miliki.

Demikian juga dengan masalah keamanan, seperti tadi Ibu Melani sampaikan bahwa vaksin ini apakah aman kalau untuk seperti mereka yang usianya adalah di atas 58 atau mereka yang punya penyakit seperti gula, kemudian juga kolesterol, dan sebagainya. Ini juga menjadi pertanyaan dan bagaimana solusinya ketika mereka untuk memastikan bahwa dirinya adalah tidak kena gula, tidak bagian dari yang apa namanya kolesterol, sementara untuk cek itu juga mereka membutuhkan biaya. Nah artinya Pak Menteri karena juga kalau tadi Pak Marwan menyampaikan konstituen ada di pesantren dan sebagainya.

Kita juga para ibu-ibu muslimat yang usianya juga sudah apa namanya sudah di atas 50 dan sebagainya ini juga membutuhkan apa ya namanya

kekuatan atau di ditenangkan dan dinyamankan oleh kita sebagai bagian dari pemangku kebijakan di negara kita ini agar mereka juga tidak merasa resah dan gundah karena sering sampai hari ini juga Pak Menteri meskipun sudah ada Pak Jokowi yang melakukan vaksin kemarin tapi juga masyarakat masih mau tanyakan itu. Iya Pak?

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Cukup-cukup Bu kepanjangan Bu, sudah pada kedinginan di sini.

F-PKB (SITI MUKAROMAH, S.Ag., M.AP.):

Siap, siap, siap, siap oke. Iya Pak Menteri, Pak Wamen, dan Pak Pimpinan saya pikir itu. Terima kasih, mohon maaf kalau waktunya terlebihkan.

Wallahul Muwafiq Illa Aqwamith Thariq.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Wa’alaikumsalam.

Terima kasih dari Bu Siti Mukaromah.

Selanjutnya persingkat Pak Ananta.

F-PDIP (ST. ANANTA WAHANA, S.H., M.H.):

Iya, terima kasih Pak Ario Bimo mohon maaf dan Pak Menteri beserta jajarannya saya langsung saja, nanti takutnya kalau dipotong Pak Ario Bimo.

Iya tadi Pak Menteri Pak Menteri kemudian Pak Idrus tadi Idrus Laena menyampaikan kebutuhan vaksin itu kira-kira Rp70 triliun, kemudian Pak Tommy bilang Rp80 triliun, tapi kalau secara kasar saya catat kalau ini semua rakyat mendapatkan vaksin secara gratis maka dana yang dibutuhkan kira-kira Rp100 triliun. Sebagai partai PDIP Perjuangan yang yang dekat dengan wong cilik tentunya kami menghargai dan mendukung kalau ini benar-benar diberikan secara gratis kepada rakyat dan tentunya ketika ini diberikan akan mendapatkan prestasi yang gemilang yang akan dicatat sepanjang sejarah.

Kemudian kami juga mengapresiasi Pak Menteri dan Bio Farma yang berhasil rebutan vaksin dan Indonesia mendapatkan itu. Nah kemudian saya pertanyaan saya pertama, itu vaksin Sinovac itu kalau nggak salah di Brazil itu mengenai kemanjurannya itu kira-kira hanya 50% tidak sampai 70 sampai 90% dan efektivitasnya itu katanya setelah 10 bulan.

Nah saya ingin menanyakan kira-kira kalau itu benar saya pikir skenarionya Pak Menteri itu kayak bagaimana ya, jadi apa ada rencana lapis kedua itu itu yang pertama yang perlu kami sampaikan, kemudian apakah ini juga ada kaitannya dengan memperbanyak ragam vaksin-vaksin dan jenis dan tentunya itu yang yang pertama. Kemudian yang kedua saya sebetulnya

juga siap untuk divaksin tetapi karena 12 penyakit ini apakah bisa divaksin saya tidak tahu nah ini kaitannya dengan orang yang sudah terpapar atau sudah kena apa namanya Covid itu katanya tidak bisa divaksin oleh Sinovac iya kan kalau ini divaksin membuat menjadi kondisinya lebih lebih parah. Nah kaitannya dengan Bio Farma apakah Bio Farma ini sudah koordinasi dengan Kemenkes maupun BNPB kaitannya karena ini banyak ya supaya ini tidak terjadi tumpang tindih.

Kemudian tadi Pak Menteri mengatakan bahwa ekonomi kita berat dan sebagainya, nah kaitannya dengan dengan vaksin merah-putih. Jadi meskipun tadi sudah dijelaskan tapi kalau kita bisa dorong mengenai vaksin kita genjot vaksin merah-putih ini kalau kita bisa berdagang di saat sekarang ini tentunya kita akan mendapatkan keuntungan di saat banyak negara membutuhkan vaksin, jadi mestinya vaksin merah-putih itu juga didorong.

Kemudian yang terakhir mengenai pupuk. Saya pernah dengar bahwa Presiden juga marah terhadap apa namanya subsidi pupuk yang tidak tepat sasaran iya kan, nah karena Pak Menteri ini juga komandannya dari BUMN pupuk saya ingin tahu sebetulnya supaya kita tahu. Jadi ketika seperti itu apa yang dilakukan Pak Menteri kaitannya dengan Pupuk Indonesia, apakah mengevaluasi, apakah menyambungkan kemarahan itu karena ini merugikan petani di saat situasi yang susah.

Kira-kira itu Pak Ario Bimo yang bisa kami sampaikan.

Terima kasih atas perhatiannya.

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Terima kasih Pak Ananta.

Selanjutnya dari meja Pimpinan Pak Demer.

F-P.GOLKAR (GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E., M.A.P.):

Terima kasih Pak Aria Bima.

Pak Menteri beserta jajaran yang saya hormati, dan Rekan-rekan sekalian yang saya hormati pula.

Kalau tadi bicara vaksin saya juga mau bicara vaksin, tapi vaksinnya tentang ekonominya Pak. Yang pertama adalah mengenai relaksasi, relaksasi daripada teman-teman karena ini juga akan berbahaya ke depan kalau ini tidak diselesaikan kita coba selesaikan paling tidak me-minimize daripada kondisi-kondisi yang berada di negeri kita ini tentang keekonomian.

Tidak hanya relaksasi dalam perbankan saya juga minta nanti teman-teman di BUMN selama masih punya cash flow untuk membayar hutang-hutang kepada supplier, kepada kontraktornya sama masih punya punya apa cash flow-nya tolong ini juga diminta untuk mereka membayar karena ini untuk menggerakkan ekonomi juga.

Dan saya melihat usaha-usaha dari Pak Erick sudah cukup bagus karena saya lihat SWF mudah-mudahan berhasil SWF-nya nanti menghasilkan banyak investasi masuk gitu sehingga ini menjadi semacam

inovasi barulah untuk menyelesaikan persoalan perekonomian kita. Nah di samping itu yang ke dalam itu saya bilang masalah kebijakan-kebijakan tidak hanya masalah utang-utang masyarakat tapi kebijakan-kebijakan juga mungkin ada yang sewa dan sebagainya ke ke BUMN yang masih bisa di ya cut sedikit mungkin sebagian karena kondisinya sedang tidak juga dia menghasilkan jangan sampai nanti sudah jatuh tertimpa tangga juga gitu.

Itu saja Pak Menteri mungkin ini menjadi suatu saran dan mengingatkan Pak Menteri untuk fokusnya ke orang juga ke korporasi ke perekonomian kita.

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Terima kasih Pak Demer.

F-P.GERINDRA (ANDRE ROSIADE):

Mas Bimo boleh 20 detik nggak masyarakat, tanya doang.

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Oh sudah terlalu banyak Pak.

F-P.GERINDRA (ANDRE ROSIADE):

20 detik saja Mas.

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Ndak usah Pak nanti dulu Pak, sebentar. Nanti kalau mau ditambahkan di kesimpulan saja Pak ya.

F-P.GERINDRA (ANDRE ROSIADE):

Ya nggak, saya mau nanya dikit aja. Pak Menteri 20 detik saja nih, mohon maaf Pak soal big data-nya Pak ini kan Bapak memvaksin seluruh orang di Indonesia tolong manfaatkan data itu untuk big data supaya besok tidak ada lagi seperti yang di Kemensos nih 16,7 juta orang gak punya NIK dapat bantuan, pemilu bermasalah, BLT bermasalah. Jadi tolong benar data vaksin ini dipakai untuk kepentingan bangsa dan negara dan dikelola dengan baik Pak.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (ARIA BIMA):

Nggih. Saya kira itu kawan-kawan kita mau kesimpulan tambahan saja untuk Bio Farma kalau dari saya karena tugasnya adalah memastikan ketersediaan pasokan vaksin tentunya sesuai dengan agenda vaksin nasional yang yang penting tadi banyak disampaikan kawan-kawan setelah distribusikan apakah ruang penyimpanannya memadai.

Selanjutnya hal yang penting Pak Menteri karena semua urusan vaksin itu identik dengan Menteri BUMN yang dalam ini Pak Erick, maka perlu ada satu dukungan politik yang sangat kuat kita Komisi VI tetap akan berikan satu dukungan. Maka untuk itu tadi seperti Pak Rosiade bilang ya kan data yang akurat berkaitan dengan penyebaran pandemi ini Pak ini kita lihat terus berjalan infeksi ini tidak mengalami penurunan tapi justru mengalami satu peningkatan peningkatan dan tentunya penyebaran pandemi inilah harus ter-interconnect dengan yang namanya vaksinisasi itu ini yang yang yang kita ingin data akuratnya seperti apa seperti orang yang meninggal saat ini yang murni Covid itu yang seperti apa sih sebenarnya kita juga belum ngerti karena antara yang murni Covid meninggal atau orang yang meninggal karena Covid disertai riwayat penyakit, ini kan nanti akan terlihat vaksin yang 3 juta mau ke mana dulu gitu ada hipertensi, ada jantung, ada diabetes dan lain-lain juga jumlah orang yang sembuh dari Covid.

Ini yang saya kira penting karena kita akan tahu placement yang diutamakan secara bertahap tadi Pak Idris Laena bilang baru September 2021 kita mencapai 142 juta. Nah juga data jumlah yang terinfeksi saat ini apakah di kota atau di daerah, kemudian objektifnya yang seperti apa apakah di ruang tertutup ya. Ini yang saya kira perlu ada data yang akurat sehingga berdasarkan itulah kebijakan atau langkah-langkah penanggulangan Covid kita bisa terukur untuk upaya penghambatan penyebaran pandemi ini dan kemudian dapat menentukan prioritas dari distribusi dan jumlah vaksin yang pengadaannya sangat terbatas kepada kelompok-kelompok mana dan daerah-daerah mana yang rentan terhadap penularan Covid-19 ini, antara yang di ruang AC atau yang di ruang ber-AC seperti perkantoran atau fasilitas publik seperti transportasi umum.

Nah ini supaya nanti ada argumentasi-argumentasi karena apa distribusi yang diprioritaskan ini adalah kelompok-kelompok yang rentan terhadap adanya penularan-penularan ini sehingga kemudian tidak asal distribusikan yang tentunya akan menuai kritik, ini yang saya kira perlu kami sampaikan.

Kemudian mengenai hal yang menyangkut vaksin mandiri kita akan support karena jelas akan mengurangi beban APBN, kemudian vaksin mandiri juga tentu akan menyelamatkan ekonomi nasional, mempercepat proses herd immunity, dan tentunya perusahaan yang selama ini cash flow-nya kacau juga akan ikut menangani persoalan dengan vaksin mandiri ini dapat membantu proses pemulihan kondisi perusahaannya dan yang penting datanya satu yang sudah divaksin mandiri dan yang gratis ini jangan terjadi overlapping sehingga nanti akan menimbulkan kecurigaan-kecurigaan.

Demikian yang bisa kami sampaikan beberapa hal yang terkait dengan pendalaman, karena begitu banyaknya pertanyaan sebagai komitmen kawan-kawan Komisi VI yang tentunya merekam dari berbagai persoalan yang ada di masyarakat terutama terkait dengan berbagai persoalan-persoalan dampak

Covid yang Komisi VI sangat berharap dari berbagai rapat-rapat yang ada kementerian atau mitra Komisi VI ada tiga hal.

Yang pertama adalah penanganan virusnya, itu sudah kita lakukan dengan berbagai rapat-rapat dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi. Kemudian penanganan penularannya dan penularan dampaknya, ini luar biasa dan kita percaya dari Kementerian BUMN banyak hal menyangkut masalah penanganan virusnya, penanganan penularannya, dan dampak terutama ke ekonominya kita sangat berharap kinerja ini akan mendapatkan dukungan berbagai semua pihak. Dan tentunya kalau dari anggaran selalu yang menjadi perhatian kita adalah antara kalkulasi dari perhitungan anggaran cost-nya dan benefit-nya Pak Menteri kita sangat berharap di situ dan tentunya kalau anggaran Kementerian BUMN tidak begitu besar tapi justru kebijakan Kementerian BUMN inilah yang akan terlihat tidak hanya benefit korporasi tapi lebih negara yang mendapatkan keuntungan terutama dalam situasi pandemi Covid-19.

Kami akan berikan kesempatan pada Pak Menteri untuk beberapa hal saja yang kira-kira bisa direspon terutama yang berkaitan dengan publik karena rapat ini terbuka mohon bisa dijawab pertanyaan-pertanyaan kawan-kawan yang yang yang jawaban itu sangat ditunggu oleh masyarakat dengan berbagai apa ya seling surup atau berbagai hal-hal yang masih belum jelas dan pertanyaan-pertanyaan yang lain tentunya kami akan minta secara tertulis saja.

Waktu dan tempat kami persilakan Pak Menteri.

Dokumen terkait