• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keuangan Daerah

Dalam dokumen Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah (Halaman 61-65)

Kinerja keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sampai dengan triwulan III-2011 belum menunjukkan kinerja yang optimal. Capaian realisasi pendapatan yang melebihi targetnya tidak dibarengi oleh realisasi belanja. Sampai dengan triwulan III-2011 realiasi pendapatan mencapai 79,30% dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2011. Sementara itu, realisasi belanja daerah baru mencapai 50,95%, lebih

rendah dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercapai sebesar 62,36%8.

Disamping itu, realisasi belanja terutama masih dalam bentuk belanja pegawai, dengan belanja modal yang masih rendah.

Dapat ditambahkan bahwa APBD-Perubahan (APBD-P) tahun 2011 telah disahkan pada bulan September 2011. Anggaran pendapatan provinsi Jawa Tengah bertambah sebesar 19,37% yaitu dari Rp5,93 triliun pada APBD murni 2011 menjadi Rp7,07 triliun pada APBD-P 2011. Selanjutnya untuk anggaran belanja provinsi Jawa Tengah juga mengalami penambahan sebesar 29,72% yaitu dari Rp6,18 triliun pada APBD murni 2011 meningkat menjadi Rp8,02 triliun pada APBD-P 2011. Disamping itu, terdapat tambahan anggaran terkait program percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia yang terutama digunakan untuk memperkuat infrastruktur di daerah.

4.1. Realisasi Pendapatan Daerah

Sampai dengan triwulan III-2011, realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mencapai 79,30%. Dari anggaran yang telah ditetapkan dalam APBD-P 2011, realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tercatat Rp 5,61 triliun. Capaian ini cukup baik, melampaui target sebesar 75% namun masih lebih rendah dibandingkan capaian di 2010 yang tercatat sebesar 93,63%.

Berdasarkan komponennya, realisasi pendapatan terutama dalam bentuk pendapatan asli daerah (PAD). Realisasi PAD tercatat sampai dengan triwulan III-2011 sebesar Rp4,10 triliun atau 79,56% yang sebagian besar disumbang dari penerimaan pajak daerah sebesar Rp3,35 triliun. Penerimaan pajak mempunyai pangsa sebesar 59,70% dari keseluruhan pendapatan APBD periode laporan, dengan realisasi sebesar 78,63%. Selanjutnya, dana perimbangan terealisasi sebesar 78,41%, dengan realisasi tertinggi dicapai oleh dana alokasi umum yang sebesar 83,33% (untuk lebih jelasnya lihat boks).

8

Keuangan daerah dari sektor pemerintah yang disampaikan dalam laporan kajian ini hanya mencakup realisasi anggaran pemerintah daerah tingkat provinsi Jawa Tengah. Keuangan daerah dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah belum dapat kami sajikan karena adanya keterbatasan data.

Pada APBD 2011 terdapat penambahan komponen pendapatan khususnya dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah. Sejalan dengan rencana Pemerintah dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), kawasan Jawa akan dikembangkan menjadi koridor pengembangan industri pengolahan. Untuk itu, telah dialokasikan dana percepatan khususnya untuk pembangunan infrastruktur (sebesar Rp3,10 triliun) yang diharapkan dapat memberikan efek ganda (multiplier effect) dalam percepatan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Selain itu, terdapat penambahan komponen pada pos lain-lain pendapatan yang sah, yaitu dana penyesuaian dan otonomi khusus sebesar Rp1,74 triliun dan dana insentif daerah (DID) sebesar Rp27,20 triliun (tabel 4.1). Khusus terkait dana insentif daerah, dana tersebut dialokasikan kepada daerah berprestasi yang memenuhi kriteria tertentu untuk melaksanakan fungsi pendidikan, disamping pengelolaan ekonomi dan inflasi. Dapat ditambahkan bahwa tujuan utama pengalokasian DID adalah untuk mendorong agar daerah berupaya untuk mengelola keuangannya dengan lebih baik dan mendorong agar daerah berupaya untuk selalu menetapkan APBD secara tepat waktu.

Sesuai polanya, realisasi pendapatan pada triwulan III-2011 meningkat dibanding triwulan-triwulan sebelumnya. Pada triwulan III-2011 realisasi pendapatan lebih tinggi dibanding dua triwulan sebelumnya. Hal tersebut didukung oleh upaya Pemerintah untuk meningkatkan intensifikasi penerimaan pajak daerah. Namun demikian, bila dibandingkan dengan pendapatan pada triwulan yang sama tahun sebelumnya, pendapatan pada periode laporan mengalami penurunan yang cukup signifikan.

TABEL 4.1

REALISASI PENDAPATAN DAERAH APBD PROVINSI JAWA TENGAH TRIWULAN III-2011 (Rp JUTA)

Sumber : Biro Keuangan, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah *) APBD-P ditetapkan pada September 2011

APBD APBD APBD - P*)

2010 2011 2011 TW III-10 % III-10 TW II-11 % II-11 TW III-11 % III-11

A PENDAPATAN

1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 3.729.061,65 4.182.627,06 5.158.663,99 3.579.827,78 97,85 2.610.976,48 62,42 4.104.087,38 79,56

- Pajak Daerah 2.994.000,00 3.413.750,00 4.263.000,00 2.888.606,72 98,26 2.068.576,38 60,60 3.351.981,25 78,63

- Retribusi Daerah 122.037,79 53.758,07 60.626,58 87.828,64 68,15 26.152,76 48,65 40.466,60 66,75

- Hasil Pengelolaan 164.780,77 193.576,97 212.158,06 186.117,96 120,85 194.560,32 100,51 211.976,16 99,91

Kekay. Daerah Yg Dipisahkan

-- Lain--Lain PAD Yang Sah 448.243,09 521.542,01 622.879,35 417.274,46 95,78 321.687,02 61,68 499.663,38 80,22

2 DANA PERIMBANGAN 1.757.663,52 1.748.279,36 1.889.203,97 1.393.692,24 82,86 934.580,30 53,46 1.481.344,39 78,41

- Dana Bagi Hsl Pjk/Bukan Pjk 551.136,77 527.701,80 561.233,95 408.380,74 74,54 174.604,90 33,09 379.018,52 67,53

- Dana Alokasi Umum 1.168.787,76 1.168.787,76 1.276.180,22 973.989,80 86,14 744.438,46 63,69 1.063.483,52 83,33

- Dana Alokasi Dana Khusus 37.739,00 51.789,80 51.789,80 11.321,70 15.536,94 30,00 38.842,35 75,00

3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 24.590,16 32.054,26 26.605,34 550,00 29.065,50 90,68

-Hibah

-Dana Peny. dan Otonomi Khusus 1.740,75 2.015,18 1.305,56 75,00

-Dana Insentif Daerah 24.590,16 27.209,94 24.590,16 27.209,94 100,00

-Dana Percepatan Pemb. Infrstrkr Daerah 3.103,57

-Pendapatan Lainnya 550,00 550,00 0,00

JUMLAH PENDAPATAN 5.511.315,33 5.930.906,42 7.079.922,22 5.000.125,36 93,63 3.546.106,78 59,79 5.614.497,27 79,30

4.2. Realisasi Belanja Daerah

Dari sisi belanja daerah, realisasi pengeluaran masih rendah. Realisasi total belanja daerah pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada triwulan III-2011 tercatat masih sebesar 50,95% atau Rp4,08 triliun. Bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya realisasi belanja pemerintah triwulan ini jauh lebih rendah. Realisasi triwulan III-2010 tercatat sebesar 62,36% atau sebesar Rp3,53 triliun.

Dilihat komponennya, realisasi belanja pegawai masih merupakan yang tertinggi, sementara belanja modal masih rendah. Sampai dengan triwulan III-2011, realisasi belanja pegawai dan belanja modal masing-masing mencapa 56,99% dan 40,39%. Dapat ditambahkan bahwa tiga pos terbesar dalam keseluruhan belanja APBD-P 2011 adalah belanja modal, belanja pegawai dan belanja bantuan keuangan kepada Kab/Kot/Desa dengan porsi masing-masing sebesar 25,39%, 21,07% dan 20,78%. 1. Belanja Tidak Langsung :

Realisasi Belanja tidak langsung triwulan ini tercatat senilai Rp2,71 triliun atau sebesar 50,31%. Angka rasio realisasi belanja tidak langsung terbesar adalah realisasi belanja pegawai yaitu sebesar 69,93%, yang disusul oleh belanja hibah sebesar 65,19%. Berikutnya adalah pos belanja bantuan sosial sebesar 46,64%% dan belanja bagi hasil kepada kab/kota sebesar44,27%. Rasio realisasi belanja tidak langsung triwulan ini jauh lebih rendah dibanding realisasi triwulan yang sama tahun sebelumnya yang telah tercatat sebesar 64,47%.

2. Belanja Langsung :

Realisasi Belanja Langsung triwulan ini tercatat sebesar 52,27% atau senilai Rp1,37 triliun (tabel 4.2). Belanja pegawai dan belanja barang dan jasa masing-masing terealisasi sebesar 56,99% dan 54,97%. Realisasi belanja modal yang yang diharapkan menjadi salah satu sumber pendorong investasi daerah justru tercatat masih sangat kecil yaitu hanya sebesar 40,39%. Realisasi belanja langsung triwulan ini lebih rendah dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya yang telah mencapai 58,85%, namun untuk realisasi belanja modal triwulan ini sedikit lebih tinggi bila dibandingkan triwulan III-2010 yang tercatat sebesar 36,82%.

TABEL 4.2

REALISASI BELANJA DAERAH APBD PEMERINTAH PROVINSI TRIWULAN III-2011 (RP JUTA)

Sumber : Biro Keuangan, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah *) APBD-P ditetapkan pada September 2011

APBD APBD APBD-P *)

2010 2011 2011 TW III-10 % III-10 TW II-11 % II-11 TW III-11 % III-11

B BELANJA

1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.536.530,67 3.846.361,80 5.402.754,02 2.280.039,71 64,47 1.443.457,29 26,72 2.718.033,51 50,31

- Belanja Pegawai 1.177.100,16 1.182.792,79 1.231.734,59 730.049,99 62,02 512.388,98 41,60 861.351,05 69,93

- Belanja Hibah 53.543,77 87.461,97 107.264,49 41.403,27 77,33 53.814,31 50,17 69.923,25 65,19

- Belanja Bantuan Sosial 234.377,01 269.005,98 396.838,00 158.932,66 67,81 102.041,00 25,71 185.088,00 46,64

- Belanja Bagi Hasil Kpd Kab/Kota 1.121.525,23 1.072.413,81 1.696.013,69 677.239,18 60,39 365.695,21 21,56 750.850,04 44,27

- Blnj Ban.Keu. kpd Kab/Kota/Desa 914.984,50 1.209.687,25 1.960.903,25 667.627,92 72,97 408.254,54 20,82 849.557,84 43,32

- Belanja Tidak Terduga 35.000,00 25.000,00 10.000,00 5.643,27 16,12 1.263,23 12,63 1.263,33 12,63

2 BELANJA LANGSUNG 2.128.785,01 2.340.212,39 2.622.212,56 1.252.770,17 58,85 717.501,41 27,36 1.370.588,87 52,27

- Belanja Pegawai 224.897,22 214.462,30 217.547,96 136.656,20 60,76 68.010,15 31,26 123.991,39 56,99

- Belanja Barang dan Jasa 1.433.478,88 1.665.833,50 1.888.334,81 942.904,88 65,78 577.027,48 30,56 1.038.075,12 54,97

- Belanja Modal 470.408,91 459.916,59 516.329,78 173.209,09 36,82 72.463,78 14,03 208.522,36 40,39

JUMLAH BELANJA 5.665.315,68 6.186.574,19 8.024.966,58 3.532.809,88 62,36 2.160.958,70 34,93 4.088.622,38 50,95

SURPLUS/DEFISIT (324.922,63) (314.329,04) (945.044,36) 2.132.505,80 4.025.615,49 3.936.344,20

BOKS.

STRUKTUR APBD PROV. JAWA TENGAH DAN 35 KAB/KOTA

Dalam dokumen Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah (Halaman 61-65)

Dokumen terkait