• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keutuhan Kontrak Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan yang telah disetujui oleh Para Pihak. Para Pihak tidak

BAB VI. BENTUK KONTRAK

4. Keutuhan Kontrak Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan yang telah disetujui oleh Para Pihak. Para Pihak tidak

diperbolehkan untuk mengikatkan diri atau

bertanggung jawab atas pernyataan, janji, atau persetujuan yang tidak tercantum dalam Kontrak ini.

5. Pemisahan Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam Kontrak

ini berdasarkan Hukum yang Berlaku menjadi tidak sah, tidak berlaku, atau tidak dapat dilaksanakan maka ketentuan-ketentuan lain tetap berlaku secara penuh. 6. Larangan Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan

6.1 Berdasarkan etika pengadaan Barang/Jasa pemerintah, para pihak dilarang untuk :

a. Menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah atau

imbalan berupa apa saja atau melakukan

tindakan lainnya untuk mempengaruhi

siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;

b. Membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan kontrak ini.

6.2 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif oleh PPK sebagai berikut :

a. Pemutusan Kontrak;

b. Sisa uang muka harus harus dilunasi oleh Penyedia; dan

c. Pengenaan daftar hitam.

6.3 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK kepada Menteri/Kepala Lembaga/ Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi.

6.4 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan

dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan

Peraturan perundang-undangan.

7. Korespondensi 7.1 Semua Korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam SSKK

7.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau

persetujuan berdasarkan Kontrak ini akan dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak, atau jika disampaikan melalui surat, e-mail, dan/atau faksimiliyang ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan

keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia dan personil yang bersangkutan

berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan kontrak ini.

Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

10.Asal Jasa Konsultansi

10.1 Pekerjaan Jasa Konsultansi ini dikerjakan terutama oleh tenaga Indonesia pada lokasi-lokasi yang tercantum dalam KAK. Jika lokasi-lokasi untuk bagian pekerjaan tertentu tidak tercantum maka lokasi akan ditentukan oleh PPK.

10.2 Jika dalam proses pekerjaan Jasa Konsultansi digunakankomponen berupa barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) maka penggunaan komponen impor harus sesuai dengan yang dicantumkan dalam Dokumen Penawaran. 10.3 Tindakan pencantuman komponen impor yang

tidak dapat dipertanggungjawabkan dapat dipersamakan dengan tindakan penipuan dan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

11.Penggunaan

Dokumen-Dokumen Kontrak dan Informasi

Penyedia tidak diperkenankan menggunakan

dokumen-dokumen kontrak ataudokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak oleh pihak lain,misalnya Kerangka Acuan Kerja, gambar-gambar, pola, serta informasilain yang berkaitan dengan kontrak tanpa ijin tertulis dari PPK.

12.Hak Atas Kekayaan Intelektual

Penyedia wajib membebaskan PPK dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan HAKI oleh penyedia.

13.Layanan Tambahan

Penyedia wajib menyediakan layanan tambahan lainnya seperti pembuatan maket/model dari hasil desain sesuai dengan lingkup pekerjaannya.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, PERUBAHAN, DAN PEMUTUSAN KONTRAK

14.Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

14.1.Kontrak ini mulai berlaku efektif pada tanggal penandatanganan Surat Perjanjian oleh para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam SSKK.

14.2.Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK;

14.3.Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan dalam SSKK.

14.4.Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar pengendaliaannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum kontrak.

15.Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

15.1 PPK bersama penyedia dapat menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

15.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat

mengikutsertakan Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung

15.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak adalah: a. program mutu;

b. organisasi kerja;

c. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;

d. jadwal pengadaan bahan/material,

mobilisasi peralatan dan personil (apabila diperlukan); dan

e. rencana pelaksanaan pemeriksaan lapangan bersama.

15.4 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat.

16.Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

16.1.PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14

(empat belas) hari sejak tanggal

penandatanganan kontrak.

16.2.Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan kontrak oleh penyedia 17.Mobilisasi 17.1.Penyedia melakukan mobilisasi setelah tanggal

dimulainya pelaksanaan pekerjaan.

17.2.Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:

a. mendatangkan tenaga ahli;

b. mendatangkan tenaga pendukung; dan/atau c. menyiapkan peralatan pendukung;

17.3.Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

18.Pengawasan dan Pemeriksaan

18.1 Pemeriksaan Bersama

a. Pada tahap awal pelaksanaan kontrak dan pelaksanaan pekerjaan, PPK atau pihak lain yang ditunjuk oleh PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan bersama yang mencakup antara lain pemeriksaan kesesuaian personil dan/atau peralatan

dengan persyaratan kontrak. Hasil

pemeriksaan akan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.

b. Jika dalam pemeriksaan bersama ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi kontrak maka perubahan tersebut akan dituangkan dalam amandemen kontrak. c. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa

personil dan/atau peralatan ternyata belum

memenuhi persyaratan kontrak maka

penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil dan/atau peralatan yang belum memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang disepakati bersama dengan memperhatikan Pasal tentang Personil Konsultan.

18.2 Pemeriksaan Personil dan Peralatan

a. Pemeriksaan (inspeksi) personil dan peralatan harus dilaksanakan setelah personil dan peralatan tiba di lokasi pekerjaan serta

dibuatkan Berita Acara Hasil

Inspeksi/Pemeriksaan yang ditandatangani oleh PPK dan penyedia.

b. Dalam pemeriksaan personil dan peralatan, PPK dapat dibantu Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung.

c. Bila hasil inspeksi/pemeriksaan personil dan

peralatan ternyata belum memenuhi

persyaratan, maka penyedia dapat

melaksanakan pekerjaan dengan syarat personil dan peralatan yang belum memenuhi syarat harus diganti sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.

d. Apabila dalam pemeriksaan personil dan peralatan mengakibatkan perubahan isi

Kontrak maka harus dituangkan dalam bentuk adendum Kontrak.

18.3 Pemeriksaan Lapangan

a. Apabila diperlukan, PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan lapangan untuk melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan.

b. Untuk pemeriksaan lapangan, PPK dapat dibantu Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung. c. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan

dalam Berita Acara Pemeriksaan Lapangan yang ditandatangani oleh PPK dan penyedia.

d. Apabila dalam pemeriksaan lapangan

mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak. 19.Jaminan Uang

Muka

19.1 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus persen) dari besarnya uang muka.

19.2 Nilai jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional sesuai dengan pengembalian uang muka.

19.3 Masa berlakunya jaminan uang muka sekurang-kurangnya sejak tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan tanggal penyerahan pertama pekerjaan.

19.4 Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh Bank

Umum, perusahaan penjaminan atau

perusahaan asuransi.

19.5 Bentuk surat jaminan Uang Muka: memuat nama dan alamat PPK, penyedia yang ditunjuk, dan hak penjamin, nama paket kontrak, nilai jaminan uang muka dalam angka dan huruf,

kewajiban pihak-pihak penjamin untuk

mencairkan Surat Jaminan Uang Muka

selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat kepada PPK, masa berlaku jaminan uang muka dan tanda tangan penjamin.

20.Pembayaran 20.1.Uang Muka :

a. Uang Muka dapat diberikan kepada penyedia untuk:

2) pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok barang/material; dan/atau 3) persiapan teknis lain yang diperlukan

bagi pelaksanaan pengadaan.

b. Uang Muka dapat diberikan kepada penyedia dengan ketentuan sebagai berikut:

1) untuk usaha kecil paling tinggi 30% (tiga puluh perseratus) dari nilai Kontrak; atau 2) untuk usaha non kecil paling tinggi 20%

(dua puluh perseratus) dari nilai Kontrak. c. Besarnya Uang Muka untuk Kontrak Tahun

Jamak adalah nilai yang paling kecil diantara 2 (dua) pilihan, yaitu:

1) 20% (dua puluh perseratus) dari Kontrak tahun pertama; atau

2) 15% (lima belas perseratus) dari total nilai Kontrak.

d. Ketentuan mengenai pemberian uang muka beserta besarannya ditetapkan dalam SSKK. e. Penyedia dapat mengajukan permintaan

pembayaran uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak.

f. PPK mengajukan surat permintaan

pembayaran untuk permohonan tersebut setelah Jaminan Uang Muka diterima dari penyedia.

g. Pengembalian uang muka diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100 % (seratus perseratus). h. Untuk kontrak tahun jamak, nilai Jaminan

Uang Muka secara bertahap dapat dikurangi sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan. 20.2.Pembayaran prestasi pekerjaan

a. Pembayaran prestasi pekerjaan dapat

diberikan dalam bentuk : pembayaran bulanan/pembayaran berdasarkan tahapan penyelesaian pekerjaan (termin)/pembayaran

secara sekaligus,sesuai dengan yang

ditetapkan dalam SSKK.

b. Pembayaran prestasi kerja diberikan kepada

penyedia setelah dikurangi angsuran

pengembalian UangMuka dan denda apabila ada, serta pajak.

pekerjaan yang telah diselesaikan.

20.3.Cara-cara dan tahapan pembayaran serta mata uang yang digunakan harus disesuaikan dengan ketentuan dalam SSKK.

20.4.Penangguhan Pembayaran

a. PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran prestasi pekerjaan penyedia jika

penyedia gagal atau lalai memenuhi

kewajiban kontraktualnya.

b. Pembayaran yang ditangguhkan harus

disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia.

c. Penangguhan dilakukan dengan terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada penyedia yang memuat:

1)alasan penangguhan pembayaran; dan 2)persyaratan kepada penyedia untuk

memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah pemberitahuan diterima.

d. Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran dapat dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda kepada penyedia.

21.Harga 21.1. PPK membayar kepada peserta atas pelaksanaan

pekerjaan.

21.2.Harga kontrak telah memperhitungkan :biaya umum (overhead), biaya sosial (social charge), keuntungan (profit) maksimal 10 %, tunjangan penugasan, asuransi dan biayabiaya kompensasi lainnya, yang dihitung menurut jumlah satuan waktu tertentu.

21.3.Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam Rincian Biaya Personil dan Rincian Biaya Non Personil sesuai dengan Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya.

21.4.Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi ini dibiayai dari sumber pendanaan yang disebut dalam SSKK.

22.Perubahan Kontrak

22.1Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.

22.2Perubahan kontrak bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, yangmeliputi:

a. perubahan lingkup pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;

b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan

akibat adanya perubahan lingkup

pekerjaan; dan/atau

c. perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan lingkup pekerjaan dan/atau perubahan pelaksanaan pekerjaan.

22.3Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

23.Perubahan

Lingkup Pekerjaan

23.1.Perubahan lingkup pekerjaan hanya berlaku untuk kontrak harga satuan tidak berlku untuk kontrak lump sum

23.2.Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditentukan dalam Kontrak, maka PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan Kontrak yang meliputi antara lain:

a. menambah atau mengurangi volume

pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak; b. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan; c. mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai

dengan kebutuhan lapangan;

d. melaksanakan pekerjaan tambah/kurang

yang belum tercantum dalam Kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.

23.3.Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran dan tidak boleh melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari biaya yang tercantum dari nilai Kontrak awal.

23.4.Perintah perubahan lingkup pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada penyedia,

ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan biaya dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal.

23.5.Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan adendum Kontrak.

23.6.Dalam hal penilaian perubahan lingkup pekerjaan sebagaimana dimaksud pada angka 23.1 sampai dengan 23.4, PPK dapat dibantu oleh Tim Pendukung yaitu Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

24.Perpanjangan Waktu Pelaksanaan

24.1.Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat

diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut: a. pekerjaan tambah;

b. perubahan ruang lingkup pekerjaan; c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK; d. masalah yang timbul diluar kendali penyedia;

dan/atau e. keadaan kahar.

24.2.Waktu penyelesaian pekerjaan dapat

diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan waktu terhentinya kontrak akibat keadaan kahar.

24.3.PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.

24.4.PPK dapat menugaskan Tim Pendukung yaitu Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.

24.5.Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan dalam adendum Kontrak.

25.[Penyesuaian Biaya (Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga Satuan dan Lump

25.1 [Hargayang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.

25.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan diberlakukan

Sum)] mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.

25.3 Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen

keuntungan dan biaya operasional

sebagaimana tercantum dalam penawaran. 25.4 Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai

dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal/adendum kontrak.

25.5 Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut.

25.6 Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut ditandatangani.

25.7 Kontrak yang terlambat pelaksanaannya

disebabkan oleh kesalahan Penyedia

diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga terendah antara jadwal awal dengan jadwal realisasi pekerjaan.

25.8 Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan rumus sebagai berikut:

Hn=Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+...) Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan

dilaksanakan;

Ho = Harga Satuan pada saat harga penawaran;

a = Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan dan overhead;

Dalam hal penawaran tidak

mencantumkan besaran komponen keuntungan dan overhead maka a = 0,15.

b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga kerja, bahan, alat kerja, dsb; Penjumlahana+b+c+d+....dst adalah

1,00.

Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat pekerjaan dilaksanakan (mulai bulan ke-13 setelah penandatanganan

kontrak).

Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada

bulan ke-12 setelah

penanda-tanganan kontrak.

25.9 Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan alat kerja ditetapkan SSKK.

25.10 Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS.

25.11 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS, digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.

25.12 Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai berikut:

Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan

penyesuaian Harga Satuan;

Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen pekerjaan setelah dilakukan

penyesuaian harga menggunakan

rumusan penyesuaian Harga Satuan;

V = Volume setiap jenis komponen

pekerjaan yang dilaksanakan.

25.13 Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data; 25.14 Penyedia dapat mengajukan secara berkala

selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan.] 26.Personil Konsultan 26.1.Umum

a. Personil inti yang dipekerjakan harus sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman yang ditawarkan dalam Dokumen Penawaran. b. Penggantianpersonil inti dan/atau peralatan

(apabila ada) tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.

c. Penggantianpersonil inti dan/atau peralatan dilakukan oleh penyedia dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK

dengan melampirkan riwayat

hidup/pengalaman kerja Personil Inti dan/atau spesifikasi Peralatan yang diusulkan beserta alasan perubahan.

penempatan/penggantian personil inti menurut kualifikasi yang dibutuhkan.

e. Jika PPK menilai bahwa Personil Inti:

1) tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik

2) berkelakuan tidak baik; atau

3) mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya

maka penyedia berkewajiban untuk

menyediakan pengganti dan menjamin

personil inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta oleh PPK.

f. Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari personil inti dan/atau peralatan yang digantikan, tanpa biaya tambahan apapun. 26.2.Personil Inti

a. nama personil dan uraian pekerjaan, kualifikasi minimum, perkiraan waktu pelaksanaan dilampirkan dalam Lampiran SSKK;

b. penyesuaian terhadap perkiraan waktu pekerjaan personil akan dibuat oleh penyedia melalui pemberitahuan secara tertulis kepada PPK;

c. jika terdapat pekerjaan tambah, maka

perkiraan waktu pelaksanaan harus

ditentukan secara tertulis oleh para pihak. 26.3.Persetujuan Personil

Personil inti yang telah disetujui oleh PPK harus memberikan data dirinya dan surat keterangan tidak mengidap penyakit berbahaya/menular (medical certificate) serta terdaftar atau tertera dalam daftar personalia penyedia.

26.4.Waktu kerja dan lembur

a. jam kerja dan waktu cuti untuk personil inti ditentukan dalam Lampiran SSKK;

b. waktu kerja tenaga kerja asing yang dimobilisasi ke Indonesia dihitung sejak kedatangannya di Indonesia sesuai dengan surat perintah mobilisasi;

c. tenaga kerja tidak berhak untuk dibayar atas pekerjaan lembur atau sakit atau liburan,

karena perhitungan upah sudah mencakup hal tersebut.

27.Perubahan Personil 27.1.Perubahan personil dan peralatan yang diajukan oleh penyedia

a. Penyedia dapat mengajukan penggantian personil dan/atau peralatan kepada PPK.

b. Penyedia tidak dibenarkan melakukan

penggantian personil dan/atau peralatan tanpa persetujuan PPK.

c. PPK meneliti permohonan perubahan personil dan/atau peralatan, dengan ketentuan:

1) menyetujui permohonan perubahan

personil dan/atau peralatan bila alasan yang diajukan dianggap sesuai;

2) tidak mengurangi kualifikasi tenaga ahli yang ditawarkan, dan tidak menambah nilai kontrak. Untuk kontrak biaya satuan (time based), biaya langsung personil harus disesuaikan dengan gaji dasar tenaga ahli yang menggantikan.

3) menolak permohonan perubahan personil dan/atau peralatan bila alasan yang diajukan dianggap tidak sesuai.

d. untuk mengajukan permohonan penggantian personil, penyedia diwajibkan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja personil

yang diusulkan dan disertai alasan

penggantian personil yang bersangkutan. e. Dalam rangka penilaian usulan penggantian

personil dan/atau peralatan, PPK dapat dibantu Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

27.2.Penggantian personil penyedia atas perintah PPK a. Personil dari penyedia yang dianggap tidak

mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik atau berkelakuan tidak baik, harus segera dilakukan perintah penggantian personil kepada penyedia dengan kualifikasi keahlian personil yang sama atau lebih tinggi. b. Dalam waktu maksimal 15 (lima belas) hari

sejak perintah penggantian personil, harus sudah menerima personil pengganti dari penyedia.

28.Keterlambatan Pelaksanaan

28.1Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaianbukan akibat Keadaan Kahar atau

Pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka

PPK dapat menghentikan Kontrak dan

menangguhkan pemenuhan hak-hak penyedia atau menangguhkan pembayaran.

28.2 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK

maka PPK dikenakan Ganti Rugi atau

memberikan Kompensasi.

28.3 Penghentian Kontrak atau Ganti Rugi atau Kompensasi tidak dilakukan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.

28.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam angka ini adalah tanggal penyerahan setiap hasil kerja dan tanggal penyelesaian semua pekerjaan dengan penyerahan laporan akhir sebagaimana ditetapkan dalam SPMK.

29.Denda dan Ganti Rugi

29.1Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia, sedangkan ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan

kepada PPK, karena terjadinya cidera

janji/wanprestasi yang tercantum dalam Kontrak.

29.2 Besarnyadenda kepada penyedia atas

keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah: a. 1/1000 (satu perseribu) dari sisa biaya bagian

kontrak yang belum selesai dikerjakan, apabila kontrak terdiri atas bagian pekerjaan yang dapat dinilai terpisah dan bukan merupakan kesatuan sistem, serta hasil pekerjaan tersebut telah diterima oleh PPK; b. 1/1000 (satu perseribu) dari biaya kontrak,

apabila bagian pekerjaan belum diterima oleh PPK.

29.3 Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam SSKK.

dalam hal sebagai berikut :

a. PPK memodifikasi atau mengubah jadwal

yang dapat mempengaruhi pekerjaan

penyedia;

b. keterlambatan penerbitan SPP;

c. PPK tidak memberikan gambar-gambar,

spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;

d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sebagaimana yang diperjanjikan dalam kontrak;

e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak

diketemukan kerusakan/

kegagalan/penyimpangan;

f. kompensasi lain yang dirinci dalam syarat khusus kontrak.

g. jika kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan; h. ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika

berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat peristiwa kompensasi;

i. perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat

Dokumen terkait