• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hak dan kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Jual beli Ikan Segar Hasil Laut Pada UD Ciam Tiau Kiong (CTK)

Membicarakan kewajiban bagi pihak-pihak dalam perjanjian jual beli sebenarnya sudah sekaligus membicarakan apa yang menjadi hak bagi pihak- pihak yang terlibat dalam perjanjian itu. Hal ini disebabkan karena sifat perjanjian

91

jual beli itu sebagai perjanjian timbal balik, artinya apa yang menjadi hak maka bagi lawan janjinya menjadikan itu beban atau kewajiban.121

1. Menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang atau jasa yang dipergunakan.

Untuk menciptakan kenyamanan berusaha bagi para pelaku usaha (penjual), maka pelaku usaha memiliki hak antara lain:

2. Mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik

3. Melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen.

4. Rehabilitasi nama baik apabila tidak terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang atau jasa yang diperdagangkan. Sebagaimana konsekuensi dari hak konsumen yang telah disebutkan di atas, maka pelaku usaha (penjual) juga dibebankan kewajiban-kewajiban sebagai berikut:

a. Menjamin penguasaan barang yang dijual secara aman dan tentram serta menjamin cacat tersembunyi atas barang tersebut, sedemikian rupa dapat menjadi alasan pembatalan pembayaran (Pasal 1491 KUH Perdata);

b. Beritikad baik dalam melakukan usahanya.

c. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang atau jasa serta memberikan penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan.

121

92

d. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar, jujur serta tidak diskriminatif.

e. Menjamin mutu barang atau jasa yang diproduksi atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan jasa yang berlaku.

f. Memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menguji atau mencoba barang dan jasa serta memberi jaminan atas barang yang dibuat atau diperdagangkan.

g. Memberi kompensasi, ganti rugi atau penggantian kerugian akibat pengguna, pemakai dan pemanfaatan barang dan jasa yang diperdagangkan. Adapun hak dan kewajiban pembeli (konsumen) menurut ketentuan Pasal 5 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, bahwa konsumen memiliki hak sebagai berikut:

1) Hak atas kenyamanan, kemanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang tau jasa;

2) Hak untuk memilih barang atau jasa serta mendapatkan barang atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan. 3) Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang atau jasa.

4) Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan jasa yang dipergunakannya.

5) Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesainan sengketa perlindungan konsumen secara patut.

93

7) Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi atau penggantian apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.

Berdasarkan hal yang disebutkan di atas, maka terlihat bahwa masalah kenyamanan, keamanan dan keselamatan merupakan hal yang paling pokok dan utama dalam perlindungan konsumen.

Sedangkan yang menjadi kewajiban dari konsumen adalah:

(a) Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang atau jasa demi keamanan dan keselamatan.

(b) Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang atau jasa. (c) Membayar sesuai dengan nilai yang disepakati.

(d) Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.

Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian jual beli ikan segar hasil laut dibuat sesuai sebagaimana yang tertuang dalam kontrak jual beli tersebut. Dalam perjanjian jual beli yang dilakukan secara tidak tertulis, dinyatakan dalam bon/faktur penjualan ikan segar hasil laut tersebut. Hak dan kewajiban para pihak tersebut terjadi secara bertimbal balik dimana kewajiban satu pihak menjadi hak pihak lainnya, demikian pula sebaliknya hak dipihak lain melahirkan kewajiban di pihak lainnya.

Adapun kewajiban UD. CTK (penjual) yang tertuang di dalam kontrak jual beli yang ditandatangani pada tanggal 13 November 2012 antara Permodalan Nelayan (Perak) SDN. BHD. (D/A Komplek LKIM Lumut, Kampung Acheh, 32000 Sitiawan, Perak Darul Ridzuan) sebagai pihak “pembeli” dan UD. CTK (Jl.

94

Gabion Belawan nomor 99 Pelabuhan Perikanan Samudera Gabion, Belawan– Sumatera Utara) sebagai pihak “penjual” untuk tujuan jual beli hasil laut. Kewajiban tersebut sebagaimana terdapat di dalam isi kandungan perjanjian yang disetujui para pihak di bagian a) antara lain:

a) Demikian diterapkan dalam perjanjian ini, pihak “penjual” bersetuju akan ekspor hasil laut kepada pihak “pembeli” sebanyak lebih kurang 9.000 ton /tahun (sembilan ribu ton pertahun) kepada pihak pembeli dari Belawan, Indonesia ke Lumut, Malaysia. Pihak penjual akan dikenakan denda sesuai dengan perjanjian sebelumnya jika gagal mencapai kuantitas (quantity) yang dijanjikan.

Kewajiban pihak UD. CTK (penjual) juga meliputi penyerahan barang yang dijadikan objek jual beli dan menjamin cacat tersembunyi atas barang yang dijualnya, serta menjamin aman hukum bagi pembeli dari gangguan pihak lain.

Sumber: hasil wawancara terhadap Ricky selaku General Manager pada UD. CTK.

Melakukan Penyerahan

Kewajiban UD. CTK

(Penjual)

Menjamin Aman Hukum

95 a. Melakukan penyerahan

Hukum kepemilikan atas kebendaan ditentukan dalam Pasal 584 KUH Perdata, yaitu karena pengembalian, perlekatan, pewarisan, dan daluwarsa.122

1. 83 kg ikan Kakap;

Untuk jual beli pada UD. CTK kepemilikan atas benda yang dijadikan objek jual beli itu, bagi pembeli adalah bila UD. CTK (penjual) telah melakukan penyerahan benda tersebut kepada pembeli. Kewajiban tersebut secara tegas dinyatakan dalam Pasal 1457 KUH Perdata, yaitu “jual beli adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan …..”.

Biaya penyerahan dipikul oleh penjual, sedangkan biaya pengambilan dipikul oleh pembeli, jika tidak telah dijanjikan sebaliknya (Pasal 1476 KUH Perdata). Yang dimaksud dengan biaya penyerahan dalam hal ini segala biaya yang dibutuhkan untuk membuat barang yang dijual itu siap untuk diangkut ke rumah pembeli, misalnya ongkos pengepakan.

Adapun yang dimaksud dengan biaya pengambilan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mengangkut barang itu ke rumah pembeli. Adapun kewajiban penjual sekaligus menjadi hak dari pembeli yang terdapat di dalam bon/faktur penjualan yang dilakukan pada tanggal 14 februari 2017 ialah menyerahkan 1 (satu) fiber ikan segar yang terdiri dari :

2. 6 kg ikan Kerapu Minyak; 3. 0,6 kg ikan Kerapu; 4. 4, 5 kg ikan Sapan; dan 5. 1 kg ikan Pari.

122

96

Apabila karena kelalaian penjual, penyerahan tersebut tidak dilaksanakan, maka pembeli dapat menuntut pembatalan perjanjian, atas alasan bahwa si penjual tidak memenuhi kewajibannya. Hal ini didasarkan pada ketentuan Pasal 1266 KUH Perdata bahwa syarat batal selalu dianggap dicantumkan dalam perjanjian- perjanjian timbal balik manakala salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya. b. Menjamin aman hukum

Kewajiban ini timbul sebagai konsekuensi jaminan UD. CTK kepada pembeli, bahwa barang yang dijual itu adalah betul-betul miliknya sendiri, bebas dari beban atau tuntutan dari pihak lain.

Meskipun telah dijanjikan bahwa UD. CTK tidak akan menanggung suatu apapun, namun ia tetap bertanggung jawab tentang apa yang berupa akibat dari suatu perbuatan yang dilakukan olehnya, segala perjanjian yang bertentangan dengan ini akan batal (Pasal 1494 KUH Perdata).

Jika terjadi suatu penghukuman untuk menyerahkan barang yang dijual kepada seorang lain, UD. CTK diwajibkan mengembalikan harga pembelian, kecuali apabila si pembeli pada waktu pembelian dilakukan, mengetahui tentang adanya penghukuman untuk menyerahkan barang yang dibelinya atau jika ia telah membeli barangnya dengan persyaratan akan memikul sendiri untung ruginya (Pasal 1495 KUH Perdata).

c. Menanggung cacat tersembunyi

UD. CTK (penjual) diwajibkan menanggung cacat tersembunyi (verbogen gebrekan) atas barang yang dijualnya, yang berakibat barang itu tidak dapat dipakai atau tidak maksimal pemakaiannya. Seandainya si pembeli mengetahui

97

adanya cacat itu, maka ia tidak akan membeli barang itu kecuali dengan harga yang kurang.

Adapun kewajiban pembeli sekaligus menjadi hak dari penjual adalah membayar harga pembelian pada waktu dan tempat yang telah tertuang dalam bon/faktur penjualan ikan segar hasil laut, dimana pembeli berkewajiban membayar sejumlah harga ikan yang akan diterimanya, dengan perincian sebagai berikut :

No. Banyaknya Nama Barang Harga Jumlah Harga

1 83 Kg Ikan Kakap RM. 13, 18 RM. 1093, 94 2 6 Kg Ikan Kerapu Minyak RM. 12 RM. 72 3 0,6 Kg Ikan Kerapu RM. 22 RM. 13,2

4 4,5 Kg Ikan Sapan RM. 16 RM 72

5 1 Kg Ikan Pari RM. 10 RM. 10

Jumlah: RM. 1261,14

Sumber: bon/faktur penjualan ikan segar hasil laut 123

123

Bon / Faktur penjualan ikan segar hasil laut pada tanggal 14 Februasri 2017, antara UD. CTK (Penjual) dengan SHL Malaysia.

Dari tabel di atas pembeli berkewajiban membayar sejumlah harga ikan yang dibelinya yaitu sebesar RM. 1261,14 ( seribu dua ratus enam puluh satu koma empat belas Ringgit Malaysia). Apabila pembeli tidak membayar harga barang tersebut maka si penjual dapat menuntut pembatalan perjanjian sebagaimana halnya pembeli dapat menuntut pembatalan perjanjian jika penjual tidak menyerahkan barangnya.

98

C.Penyelesaian Sengketa Jika Terjadi Wanprestasi Dalam Perjanjian Jual

Dokumen terkait