• Tidak ada hasil yang ditemukan

tanda khusus sehingga siap untuk dipasarkan baik domestik (Tanjungpinang dan Batam) maupun diekspor ke Singapore

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 6-1

Bab

6

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

NELAYAN DI LOKASI STUDI

6. 1. Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan masyarakat di suat u wilayah dapat menggambarkan kondisi kualit as sumberdaya manusia yang ada di wilayah t ersebut . Semakin t inggi t ingkat pendidikan masyarakat , maka semakin baik kualit as sumberdaya manusia yang ada. Dari hasil survei diket ahui bahwa t ingkat pendidikan responden di lokasi st udi sangat rendah. Hal ini dibukt ikan dengan j umlah responden yang t idak t amat sekolah dasar sej umlah 32 orang (45, 71%), dan t amat SD sej umlah 38 orang (54, 29%).

6. 2. Jumlah Tanggungan

Jumlah t anggungan akan mempengaruhi t ingkat kesej aht eraan keluarga. Semakin banyak j umlah t anggungan kepala keluarga, maka alokasi pendapat an unt uk masing-masing anggot a keluarga semakin sedikit sehingga t ingkat kesej aht eraannya akan berkurang. Jumlah t anggungan set iap kepala keluarga di lokasi st udi berkisar 1 – > 6 orang. Unt uk t anggungan sebanyak 1 – 2 j iwa sebesar 7,14 % (5 keluarga), 3 – 4 j iwa sebesar 52,86% (37 keluarga), 5 – 6 j iwa sebesar 25,71% (18 keluarga) dan > 6 j iwa sebesar 14,29 % (10 keluarga).

6. 3. Matapencaharian Tambahan

Di lokasi Coremap II Kot a Bat am, mat apencaharian t ambahan penduduk meliput i usaha t ani/ kebun, buruh dan dagang. Dari hasil t abulasi dat a, didapat kan j umlah responden yang t idak mempunyai mat apencaharian t ambahan sebanyak 42 orang (60%), yang bermat apencaharian t ambahan t ani/ kebun sebanyak 11 orang (15, 71 %), buruh sebanyak 4 orang (5, 71 %) dan dagang 3 orang ( 4, 29% ).

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 6-2

6. 4. Pendapatan

Pendapat an responden di lokasi st udi cukup beragam, mulai dari kisaran Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-; > Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- dan > Rp. 1.500.000,-. Unt uk responden yang berpenghasilan ant ara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,- didapat kan j umlah sebanyak 35 orang (50%), yang berpenghasilan ant ara > Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebanyak 29 orang (41,43%) dan yang memiliki pendapat an di at as Rp. 1.500.000,- sebanyak 6 orang (8,57%).

6. 5. Kepemilikan Aset Produksi

6. 5. 1. Armada Penangkapan

Jenis armada yang digunakan akan mempengaruhi j angkauan daerah penangkapan. Dilokasi st udi j enis armada yang digunakan berupa perahu t anpa mot or dan perahu mot or. Jumlah responden yang menggunakan armada penangkapan berupa perahu t anpa mot or sebanyak 16 armada (22, 85 %) dan 54 armada (77, 15 %) merupakan armada perahu mot or (pompong).

6. 5. 2. Alat Tangkap

Jenis – j enis alat t angkap yang digunakan oleh responden pancing, bubu, rawai, j aring, kombinasi ant ara bubu dan j aring, kombinasi ant ara pancing dan j aring sert a kelong. Jumlah responden yang memakai alat t angkap pancing sebanyak 13 orang (18,57%), alat t angkap bubu sej umlah 11 orang (15,71%), alat t angkap rawai sebesar 6 orang (8,57 %), alat t angkap j aring sebanyak 21 orang (30%), kombinasi ant ara alat t angkap bubu dan j aring sebanyak 10 orang (14,29%), kombinasi ant ara alat t angkap pancing dan j aring sebanyak 8 orang (11,43 %) dan kelong adalah sej umlah 1 orang (7,14 %).

6. 6. Persepsi Terhadap Budidaya Laut

Persepsi akan menggambarkan opini yang berkembang dimasyarakat t erhadap pengembangan budidaya laut . Persepsi responden yang mengat akan bahwa budidaya laut sangat prospek di lokasi Coremap II Kot a Bat am adalah

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 6-3 70 orang responden (100, 00%). Sedangkan yang menyat akan set uj u t erhadap pengembangan Budidaya laut sebanyak 69 orang (98, 57%), yang t idak t ahu sebanyak 1 orang (1, 43%). Melihat persepsi yang sepert i ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat banyak berharap agar budidaya laut di lokasi Coremap II Kot a Bat am dapat dikembangkan.

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 7-1

Bab

7

POTENSI PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN

7. 1. Kesesuaian Perairan

7. 1. 1. Pulau Abang

Unt uk menget ahui kesesuaian lahan guna pengembangan budidaya perikanan dilakukan pengukuran kualit as air dan kondisi lingkungan lainnya. Hasil pengukuran kualit as air dan pengamat an lingkungan di perairan Pulau Abang dapat dilihat pada Tabel 7. 1.

Tabel 7. 1. Hasil Pengukuran Kualit as Air dan Pengamat an Lingkungan Perairan Pulau Abang

No Paramet er Yang Diukur Sat uan St asiun Pengamat an

1 2

1. Ket erlindungan - Kurang t erlindung Kurang t erlindung

2. Ket inggian pasang m 1, 4 1, 4

3. Kedalaman m 4, 4 5, 8 4. Oksigen t erlarut mg/ L 7, 24 8, 0 5. Salinit as 0/00 35 35 6. Suhu 0C 28, 0 28, 4 7. Kecerahan met er 4,0 5,0 8. pH - 8, 23 8, 23

9. Kecepat an arus (det / m) det / m 0, 4 0, 4

10. Dasar perairan - Pasir Pasir

11. Tingkat pencemaran - - -

12. Hama - Ikan Ikan

13. Konf lik kepent ingan - - -

14. Akses - Mudah Mudah

15. Keamanan - Aman Aman

Cat at an : Pengukuran kondisi perairan pada wakt u air pasang

Dengan mengacu kepada kesesuaian lahan unt uk budidaya rumput laut sepert i t el ah dij elaskan pada Bab 3, maka unt uk menent ukan kesesuaian lahan set iap paramet er akan diberi skor sesuai dengan kondisinya masing-masing (Sangat Sesuai 3, Sesuai 2 dan Tidak sesuai 1). Selanj ut nya akan dikalikan dengan nilai bobot (Tabel 7. 2).

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 7-2 Tabel 7. 2. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot

No Paramet er Yang Diukur Bobot

St asiun 1 St asiun 2 Skor Bobot x

Skor Skor Bobot x Skor

1 Ket erlindungan 10 2 20 2 20 2 Kedalaman 5 3 15 3 15 3 Oksigen t erlarut 5 3 10 3 15 4 Salinit as 10 3 30 3 30 5 Suhu 5 3 15 3 15 6 Kecerahan 10 3 30 3 30 7 pH 5 3 15 3 15

8 Kecepat an arus (det / m) 5 1 5 1 5

9 Dasar perairan 5 2 10 2 10

10 Tingkat pencemaran 10 3 30 3 30

11 Hama 10 2 20 2 20

12 Konf lik kepent ingan 10 3 30 3 30

13 Akses 5 3 15 3 15

14 Keamanan 5 3 15 3 15

Jumlah 100 260 260

Dar i Tabel 7. 2. di at as dapat di ket ahui bahwa hasi l per kal i an ant ar a bobot dan skor pada st asi un 1 ni l ai nya sama yai t u masi ng-masi ng 265. Dengan mengacu kepada per hi t ungan pada Bab 3 di at as, maka dapat di j el askan bahwa l okasi t er sebut Sangat Sesuai (SS) unt uk pengembangan kegi at an budi daya r umput l aut . Wal aupun ada par amet er yang t i dak menunj ang yai t u kecepat an ar usnya yang l emah, kondi si i ni dapat di at asi dengan car a mel akukan pember si han r umput l aut dengan car a menggoyang-goyang pada saat pemel i har aan sehi ngga l umpur yang menempel akan t er l epas.

Sement ara it u unt uk menent ukan kesesuaian lahan buat budidaya ikan dalam keramba j aring apung (KJA) j uga mengacu Bab 3. Penent uan kesesuaian lahan set iap paramet er akan diberi skor sesuai dengan kondisinya masing-masing (Sangat Sesuai 3, Sesuai 2 dan Tidak sesuai 1). Selanj ut nya akan dikalikan dengan nilai bobot (Tabel 7. 3).

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 7-3 Tabel 7. 3. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot

No Paramet er Yang Diukur Bobot

St asiun 1 St asiun 2 Skor Bobot x Skor Skor Bobot x Skor 1 Ket erlindungan 10 2 20 2 20

2 Ket inggian Pasang (m) 10 3 30 3 30

3 Kedalaman Perairan (m) 10 2 10 2 10

4 Oksigen t erlarut (mg/ I) 5 3 15 3 15

5 Salinit as (ppt ) 5 3 15 3 15

6 Suhu (0C) 5 3 15 3 15

7 pH 5 3 15 3 15

8 Kecepat an Arus m/ det 10 3 30 3 30

9 Tingkat pencemaran 10 3 30 3 30

10 Predat or 5 2 10 2 10

11 Dasar Perairan 5 3 15 3 15

12 Konf lik kepent ingan 10 3 30 3 30

13 Akses 5 3 15 3 15

14 Keamanan 5 3 15 3 15

Jumlah 100 265 265

Dari Tabel 7. 3. diat as dapat diket ahui bahwa hasil perkalian ant ara bobot dan skor pada st asiun 1 dan 2 nilainya sama, yait u 265. Dengan mengacu kepada perhit ungan pada Bab 3 di at as, maka dapat dij elaskan bahwa lokasi t ersebut Sangat Sesuai (SS) unt uk pengembangan kegiat an budidaya ikan dalam keramba j aring apung (KJA).

Disamping KJA lokasi ini j uga cocok unt uk dikembangkan sebagai lokasi budidaya ikan dalam keramba t ancap. Persyarat an lokasi unt uk keramba t ancap pada prinsipnya sama dengan KJA. Namun demikian keramba t ancap dapat dioperasikan pada lokasi yang lebih dangkal yait u 1 – 1, 5 m pada wakt u surut t erendah. Lokasi yang mempunyai kedalaman 4 – 5 m masih cocok unt uk budidaya ikan dalam keramba t ancap. Hal ini dibukt ikan dengan adanya masyarakat yang mengoperasikan keramba t ancap pada lokasi t ersebut .

Sement ara it u unt uk menent ukan kesesuaian lahan bagi budidaya t eripang j uga mengacu Bab 3. Penent uan kesesuaian lahan set iap paramet er akan diberi skor sesuai dengan kondisinya masing-masing (Sangat Sesuai 3, Sesuai 2 dan Tidak sesuai 1). Selanj ut nya akan dikalikan dengan nilai bobot (Tabel 7. 4).

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 7-4 Tabel 7. 4. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot

No Paramet er Yang Diukur Bobot

St asiun 1 St asiun 2 Skor Bobot x Skor Skor Bobot x Skor 1 Ket erlindungan 10 2 20 2 20 2 Kedalaman 10 1 10 1 10 3 Oksigen t erlarut 5 3 15 3 15 4 Salinit as 5 1 5 1 5 5 Suhu 5 3 15 3 15 6 Kecerahan 5 1 5 1 5 7 pH 5 2 10 2 10

8 Kecepat an arus (det / m) 10 3 30 3 30

9 Dasar perairan 10 2 10 2 20

10 Tingkat pencemaran 10 3 30 3 30

11 Keberadaan seagress 10 2 10 2 20

12 Konf lik kepent ingan 10 3 30 3 30

13 Akses 5 3 15 3 15

Jumlah 100 205 205

Dari Tabel 7. 4. diat as dapat diket ahui bahwa hasil perkalian ant ara bobot dan skor pada st asiun 1 dan 2 nilainya sama, yait u 205. Dengan mengacu kepada perhit ungan pada Bab 3 di at as, maka dapat dij elaskan bahwa lokasi t ersebut Sangat Sesuai (SS) unt uk pengembangan kegiat an budidaya t eripang. Namun demikian khusus unt uk kedalaman harus dicari lokasi yang mengarah kepant ai dimana pada saat surut t erendah kedalaman air masih dapat mencapai 0, 5 m. Pada lokasi ini kecerahan akan semakin baik dan bahkan dapat mencapai 50 cm. Hal ini dapat dilakukan karena pant ai di Pulau Abang t ergolong agak landai, dengan demikian kedalamannya sangat dipengaruhi oleh pasang surut .

Dar i hasi l per hi t ungan dapat di ket ahui bahw a l uas l okasi budi daya per i kanan di Pul au Abang sel uas 53, 81 ha. Dari luasan t ersebut dapat dikembangkan unt uk budidaya rumput laut dan keramba j aring apung (KJA) 31, 21 ha. Luas lahan unt uk kedua j enis budidaya ini sangat sulit unt uk dipisahkan sat u sama lainnya, karena persyarat an ekologis unt uk kedua j enis budidaya ini t erut ama aspek kedalaman sangat memungkinkan unt uk kedua j enis budidaya t ersebut . Dengan demikian luasan lahan yang diperunt ukkan

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 7-5 unt uk budidaya rumput laut dapat j uga dimanf aat kan unt uk KJA at au kedua j enis budidaya t ersebut secara bersama-sama. Sedangkan luas lahan yang dapat dij adikan unt uk kegiat an budidaya keramba t ancap (KJT) 11, 22 ha dan unt uk budidaya t eripang 11, 38 ha. Lebih j elasnya posisi lokasi t ersebut dapat dilihat pada Gambar 7. 1.

Unt uk budidaya rumput laut dan t eripang, luas lahan yang dapat dimanf aat kan mencapai 80% dari luas lahan yang sesuai (Handaj ani dan Hast ut i, 2004). Kondisi ini dapat dilakukan karena kedua j enis budidaya ini t idak memberikan dampak yang negat if besar t erhadap lingkungan karena t idak menggunakan pakan dalam pemeliharaannya. Ruang yang t ersisa dapat digunakan unt uk akt ivit as yang mendukung kegiat an budidaya sepert i t ransport asi. Dengan demikian luas lahan yang dapat dimanf aat kan unt uk budidaya rumput laut 24, 97 ha dengan j umlah unit usaha sebanyak 999 unit (1 unit 20 rakit ukuran 5 x 2, 5 m). Khusus unt uk t eripang, luas lahan yang dapat

dimanf aat kan seluas 9, 10 ha dengan j umlah unit usaha sebanyak 182 unit (1 unit seluas 500 m2).

Sedangkan unt uk budidaya ikan dalam KJA dan KJT, luas lahan yang dapat dimanf aat kan hanya 60% dari luas lahan yang sesuai unt uk kegiat an t ersebut (Ghuf ran, 2004). Hal ini dikarenakan kegiat an budidaya merupakan kegiat an yang t ergolong berpot ensi memberikan dampak negat if yang besar t erhadap lingkungan j ika t idak dikelola dengan baik. Dampak negat if ini dit imbulkan akibat limbah dari akt ivit as budidaya sepert i limbah padat , sisa pakan dan f eses. Dengan demikian dari luas lahan unt uk KJA 31, 21 ha, hanya dapat dimanf aat kan seluas 18, 73 ha dengan j umlah KJA yang dapat beroperasi sebanyak 11. 704 unit (ukuran 4 x 4 m). Sedangkan unt uk KJT dari luas 11, 22 ha hanya dapat dimanf aat kan 6, 73 ha dengan j umlah KJT yang beroperasi sebanyak 4. 488 unit (ukuran 3 x 5 m).

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 7- 6 Gambar 7. 1. Pet a Kawasan Budidaya Laut di Pulau Abang

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 7-7 7. 1. 2. Air Saga

Unt uk menget ahui kesesuaian lahan dalam mendukung pengembangan budidaya perikanan di Air Saga t elah dilakukan pengukuran kualit as air dan pengamat an kondisi lingkungan sepert i diperliat kan pada Tabel Tabel 7. 5. Tabel 7. 5. Hasil Pengukuran Kualit as Air dan Pengamat an Lingkungan Perairan

Air Saga

No Paramet er Yang Diukur Sat uan St asiun Pengamat an

1 2

1. Ket erlindungan - Terlindung Terlindung

2. Ket inggian pasang m 1, 50 1, 50

3. Kedalaman m 5, 0 6, 0 4. Oksigen t erlarut mg/ L 8, 2 8, 71 5. Salinit as 0/00 32, 0 32, 16 6. Suhu 0C 28, 0 27, 8 7. Kecerahan met er 5,5 8,8 8. pH - 8, 36 8, 23

9. Kecepat an arus (det / m) det / m 0, 2 0, 3

10. Dasar perairan - Agak landai,

Pasir, pecahan karang dan

lumpur

Agak landai Pasir, pecahan karang

dan lumpur

11. Tingkat pencemaran - - -

12. Hama - Ikan Ikan

13. Konf lik kepent ingan - - -

14. Akses - Mudah Mudah

15. Keamanan - Aman Aman

Cat at an : Pengukuran kondisi perairan pada wakt u air pasang

Dengan mengacu kepada kesesuaian lahan unt uk budidaya rumput laut sepert i t el ah dij elaskan pada Bab 3, maka unt uk menent ukan kesesuaian lahan set iap paramet er akan diberi skor sesuai dengan kondisinya masing-masing (Sangat Sesuai 3, Sesuai 2 dan Tidak sesuai 1). Selanj ut nya akan dikalikan dengan nilai bobot (Tabel 7. 6).

Tabel 7. 6. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot

No Paramet er Yang Diukur Bobot

St asiun 1 St asiun 2 Skor Bobot x Skor Skor Bobot x Skor 1 Ket erlindungan 10 3 30 3 30 2 Kedalaman 5 3 15 3 15 3 Oksigen t erlarut 5 3 15 3 15

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 7-8 No Paramet er Yang Diukur Bobot

St asiun 1 St asiun 2 Skor Bobot x Skor Skor Bobot x Skor 4 Salinit as 10 3 15 3 15 5 Suhu 5 3 15 3 15 6 Kecerahan 10 3 30 3 30 7 pH 5 3 15 3 15

8 Kecepat an arus (det / m) 5 1 5 1 5

9 Dasar perairan 5 2 10 2 10

10 Tingkat pencemaran 10 3 30 3 30

11 Hama 10 2 20 2 20

12 Konflik kepent ingan 10 3 30 3 30

13 Akses 5 3 15 3 15

14 Keamanan 5 3 15 3 15

Jumlah 100 260 260

Dari Tabel 7. 6. diat as dapat diket ahui bahwa hasil perkalian ant ara bobot dan skor pada st asiun 1 dan 2 nilainya sama, yait u 260. Dengan mengacu kepada perhit ungan pada Bab 3 di at as, maka dapat dij elaskan bahwa lokasi t ersebut Sangat Sesuai (SS) unt uk pengembangan kegiat an budidaya rumput laut . Kecepat an arusnya yang lemah dapat diat asi dengan cara melakukan pembersihan rumput laut dengan cara menggoyang-goyang pada saat pemeliharaan sehingga lumpur yang menempel akan t erlepas.

Sement ara it u unt uk menent ukan kesesuaian lahan unt uk budidaya ikan dalam keramba j aring apung (KJA) j uga mengacu Bab 3. Penent uan kesesuaian lahan set iap paramet er akan diberi skor sesuai dengan kondisinya masing-masing (Sangat Sesuai 3, Sesuai 2 dan Tidak sesuai 1). Selanj ut nya akan dikalikan dengan nilai bobot (Tabel 7. 7).

Tabel 7. 7. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot

No Paramet er Yang Diukur Bobot

St asiun 1 St asiun 2 Skor Bobot x Skor Skor Bobot x Skor 1 Ket erlindungan 10 3 30 3 30

2 Ket inggian Pasang (m) 10 3 15 3 15

3 Kedalaman Perairan (m) 10 2 20 2 20

4 Oksigen t erlarut (mg/ I) 5 3 30 3 30

5 Salinit as (ppt ) 5 3 15 3 15

6 Suhu (0C) 5 3 15 3 15

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 7-9 No Paramet er Yang Diukur Bobot

St asiun 1 St asiun 2 Skor Bobot x

Skor Skor

Bobot x Skor

8 Kecepat an Arus m/ det 10 3 30 3 30

9 Tingkat pencemaran 10 3 30 3 30

10 Predat or 5 2 10 2 10

11 Dasar Perairan 5 3 15 3 15

12 Konf lik kepent ingan 10 3 30 3 30

13 Akses 5 3 15 3 15

14 Keamanan 5 3 15 3 15

Jumlah 100 275 275

Dari Tabel 7. 7. diat as dapat diket ahui bahwa hasil perkalian ant ara bobot dan skor pada st asiun 1 dan 2 nilainya sama, yait u 275. Dengan mengacu kepada perhit ungan pada Bab 3 di at as, maka dapat dij elaskan bahwa lokasi t ersebut Sangat Sesuai (SS) unt uk pengembangan kegiat an budidaya ikan dalam keramba j aring apung dan keramba t ancap.

Sedangkan unt uk menent ukan kesesuaian lahan bagi budidaya t eripang j uga mengacu Bab 3. Penent uan kesesuaian lahan set iap paramet er akan diberi skor sesuai dengan kondisinya masing-masing (Sangat Sesuai 3, Sesuai 2 dan Tidak sesuai 1). Selanj ut nya akan dikalikan dengan nilai bobot (Tabel 7. 8).

Tabel 7. 8. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot

No Paramet er Yang Diukur Bobot

St asiun 1 St asiun 2 Skor Bobot x Skor Skor Bobot x Skor 1 Ket erlindungan 10 3 30 3 30 2 Kedalaman 10 1 10 1 10 3 Oksigen t erlarut 5 1 5 1 5 4 Salinit as 5 3 15 3 15 5 Suhu 5 3 15 3 15 6 Kecerahan 5 1 5 1 5 7 pH 5 2 10 2 10

8 Kecepat an arus (det / m) 10 2 20 3 30

9 Dasar perairan 10 2 20 2 20

10 Tingkat pencemaran 10 3 30 3 30

11 Keberadaan seagress 10 1 10 1 10

12 Konf lik kepent ingan 10 3 30 3 30

13 Akses 5 3 15 3 15

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 7-10 Dari Tabel 7. 8. diat as dapat diket ahui bahwa hasil perkalian ant ara bobot dan skor pada st asiun 1 dan 2 nilainya masing-masing nil ainya adal ah 215 dan 225. Dengan mengacu kepada perhit ungan pada Bab 3 di at as, maka dapat dij elaskan bahwa lokasi t ersebut Sangat Sesuai (SS) unt uk pengembangan kegiat an budidaya t eripang. Namun demikian karena perairan cukup dalam sehingga diarahkan kepant ai dimana pada saat surut t erendah kedalaman air masih dapat mencapai 0, 5 m. Pada lokasi ini kecerahan akan semakin baik dan bahkan dapat mencapai 50 cm. Disamping it u pada lokasi/ wadah budidaya dapat dit anam seagress sebagai pelindung.

Luas l okasi budi daya per i kanan di Ai r Saga mencapai 154, 46 ha. Dari luasan t ersebut dapat dikembangkan unt uk budidaya rumput l aut dan at au keramba j aring apung (KJA) 87, 24 ha, keramba t ancap (KJT) 29, 61 ha, dan unt uk budidaya t eripang 37, 61 ha. Unt uk lebih j elasnya posisi l okasi t ersebut dapat dilihat pada Gambar 7. 2.

Dari luas lahan 87, 24 ha, luas lahan yang dapat dimanf aat kan unt uk budidaya rumput laut 69, 79 ha dengan j umlah unit usaha sebanyak 2. 792 unit (1 unit 20 rakit ukuran 5 x 2, 5 m). Khusus unt uk t eripang, luas lahan 37, 61 ha, yang dapat dimanf aat kan seluas 30, 09 ha dengan j uml ah unit usaha sebanyak 602 unit (1 unit seluas 500 m2).

Sedangkan dari luas lahan unt uk KJA 87, 24 ha, hanya dapat dimanf aat kan seluas 52, 34 ha dengan j umlah KJA yang dapat beroperasi sebanyak 32. 715 unit (ukuran 4 x 4 m). Sedangkan unt uk KJT dari luas 29, 61 ha hanya dapat dimanf aat kan 17, 77 ha dengan j umlah KJT yang beroperasi sebanyak 11. 844 unit (ukuran 3 x 5 m).

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 7- 11 Gambar 7. 2. Pet a Kawasan Budidaya Laut di Air Saga

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 7-12 7. 1. 3. Pulau Petong

Unt uk menent ukan kesesuaian lahan dal am mmengembangkan budidaya perikanan di Pulau Pet ong t elah dilakukan pengukuran kualit as air dan pengamat an lingkungan perairan sepert i dapat dilihat pada Tabel 7. 9.

Tabel 7. 9. Hasil Pengukuran Kualit as Air dan Pengamat an Lingkungan Perairan Pulau Pet ong

No Paramet er Yang Diukur Sat uan St asiun Pengamat an

1 2 1. Ket erlindungan - Kurang t erlindung Terlindung

2. Ket inggian pasang m 1, 5 1, 5

3. Kedalaman m 12 1, 0 4. Oksigen t erlarut mg/ L 6, 9 7, 8 5. Salinit as 0/00 35, 0 35, 0 6. Suhu 0C 28, 0 29, 8 7. Kecerahan met er 10,0 1,0 8. pH - 8, 8 8, 36

9. Kecepat an arus (det / m) det / m 0, 4 0, 2 10. Dasar perairan - Pasir ber karang

dan berlumpur

Pasir, pecahan karang dan berlumpur

11. Tingkat pencemaran - - -

12. Hama - Ikan Ikan

13. Konf lik kepent ingan - - -

14. Akses - Mudah Mudah

15. Keamanan - Aman Aman

Cat at an : Pengukuran kondisi perairan pada wakt u air surut

Dengan mengacu kepada kesesuaian lahan unt uk budidaya rumput laut sepert i t el ah dij elaskan pada Bab 3, maka unt uk menent ukan kesesuaian lahan set iap paramet er akan diberi skor sesuai dengan kondisinya masing-masing (Sangat Sesuai 3, Sesuai 2 dan Tidak sesuai 1). Selanj ut nya akan dikalikan dengan nilai bobot (Tabel 7. 10).

Tabel 7. 10. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot

No Paramet er Yang Diukur Bobot

St asiun 1 St asiun 2 Skor Bobot x Skor Skor Bobot x Skor 1 Ket erlindungan 10 2 20 3 30 2 Kedalaman 5 1 5 2 10 3 Oksigen t erlarut 5 3 15 3 15 4 Salinit as 10 3 30 3 30 5 Suhu 5 3 15 3 15

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 7-13 No Paramet er Yang Diukur Bobot

St asiun 1 St asiun 2 Skor Bobot x Skor Skor Bobot x Skor 6 Kecerahan 10 3 30 3 30 7 pH 5 3 15 3 15

8 Kecepat an arus (det / m) 5 1 5 1 5

9 Dasar perairan 5 2 10 3 15

10 Tingkat pencemaran 10 3 30 3 30

11 Hama 10 2 20 2 20

12 Konf lik kepent ingan 10 3 30 3 30

13 Akses 5 2 10 3 15

14 Keamanan 5 3 15 3 15

Jumlah 100 245 275

Dari Tabel 7. 10. diat as dapat diket ahui bahwa hasil perkalian ant ara bobot dan skor pada st asiun 1 dan 2 nilainya masing-masing 245 dan 275. Dengan mengacu kepada perhit ungan pada Bab 3 di at as, maka dapat dij elaskan bahwa lokasi t ersebut Sangat Sesuai (SS) unt uk pengembangan kegiat an budidaya rumput laut . Walaupun j ika dilihat dari kedalamannya yang mencapai 12 m pada st asiun 1, areal ini masih memungkinkan unt uk budidaya rumput laut ; t ergant ung dari met oda yang digunakan.

Sement ara it u unt uk menent ukan kesesuaian lahan unt uk budidaya ikan dalam keramba j aring apung (KJA) j uga mengacu Bab 3. Penent uan kesesuaian lahan set iap paramet er akan diberi skor sesuai dengan kondisinya masing-masing (Sangat Sesuai 3, Sesuai 2 dan Tidak sesuai 1). Selanj ut nya akan dikalikan dengan nilai bobot (Tabel 7. 11).

Tabel 7. 11. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot

No Paramet er Yang Diukur Bobot

St asiun 1 St asiun 2 Skor Bobot x Skor Skor Bobot x Skor 1 Ket erlindungan 10 2 20 3 30

2 Ket inggian Pasang (m) 10 3 30 3 30

3 Kedalaman Perairan (m) 10 3 30 1 10

4 Oksigen t erlarut (mg/ I) 5 3 15 3 15

5 Salinit as (ppt ) 5 3 15 3 15

6 Suhu (0C) 5 3 15 3 15

7 pH 5 3 15 3 15

8 Kecepat an Arus m/ det 10 3 30 3 30

Laporan Akhir, Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap I I Kota Batam 7-14 No Paramet er Yang Diukur Bobot

St asiun 1 St asiun 2 Skor Bobot x Skor Skor Bobot x Skor 10 Predat or 5 2 10 2 10 11 Dasar Perairan 5 2 10 2 10

12 Konf lik kepent ingan 10 3 30 3 30

13 Akses 5 3 15 3 15

14 Keamanan 5 3 15 3 15

Jumlah 100 280 270

Dari Tabel 7. 11. diat as dapat diket ahui bahwa hasil perkalian ant ara bobot dan skor pada st asiun 1 dan 2 nilainya masing-masing 280 dan 270. Dengan

Dokumen terkait