• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Arus Individual Pejalan Kaki Akibat Konflik Antar Pejalan Kaki

VI 2.3 Kecepatan Rata-Rata Pejalan Kaki Sebagai Individu

VI.2.4 Kinerja Arus Individual Pejalan Kaki Akibat Konflik Antar Pejalan Kaki

Peluang terjadinya konflik antar pejalan kaki akan terjadi ketika kepadatan pejalan kaki cukup tinggi, oleh karena itu dalam perhitungan kecepatan dan kinerja arus akibat konflik dilakukan pada saat peak. Berdasarkan penelitian Peak Pagi pada Pk. 07.25 WIB –

08.25 WIB sedangkan Peak Sore pada Pk. 17.00 WIB – 18.00 WIB terjadi pada Hari Selasa, tanggal 23 Oktober 2012, dan data-data dibawah ini diambil berdasarkan waktu tersebut.

VI.2.4.1. Peak Pagi (Pk. 07.25 WIB – 08.25 WIB)

a) Pejalan Kaki Laki-Laki

Berdasarkan hasil pengamatan dan mengambil 5 sampel pejalan kaki yang mengalami konflik antar pejalan kaki di setiap arah pergerakan, di dapat Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki sebagai berikut :

Arah 1

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 1 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,025 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,268 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,248. Lihat Tabel 4-31.

Arah 2

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 2 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,032 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,369 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,323. Lihat Tabel 4-32.

Arah 3

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 3 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,033 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,360 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,321. Lihat Tabel 4-33.

Arah 4

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 4 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,046m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar 0,405

det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,397. Lihat Tabel 4-34.

Arah 5

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 5 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,031 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,374 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,326. Lihat Tabel 4-35.

Arah 6

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 6 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,021 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,245 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,214. Lihat Tabel 4-36.

Berdasarkan perhitungan dari data pengamatan, selisih terbesar antara waktu tempuh rata-rata dengan waktu tempuh rata-rata akibat adanya konflik antar pejalan kaki laki-laki pada Pedak pagi terjadi pada arah pergerakan 4 yaitu 2,43 detik dan akibat adanya pergerakan arah pergerakan mengalami tundaan yang terbesar yaitu 0,405 detik/meter.

Hal ini dikarenakan pada arah pergerakan tersebut merupakan arah pergerakan yang mempunyai q (arus) terbesar dan pada arah pergerakan tersebut juga memiliki kecepatan yang paling tinggi, ketika ada konflik dapat menimbulkan perbedaan kecepatan yang signifikan (terjadi penurunan kecepatan/perlambatan). Sehingga pada arah pergerakan 4 ini merupakan arah pergerakan yang kurang nyaman bagi pejalan kaki laki-laki pada peak pagi.

b) Pejalan Kaki Wanita

Berdasarkan hasil pengamatan dan mengambil 5 sampel pejalan kaki yang mengalami konflik antar pejalan kaki di setiap arah pergerakan, di dapat Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita sebagai berikut :

Arah 1

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 1 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,014 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,228 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,181. Lihat Tabel 4-37.

Arah 2

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,019 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,334 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,248. Lihat Tabel 4-38.

Arah 3

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,020 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,334 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,254. Lihat Tabel 4-39.

Arah 4

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 4 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,027 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,391 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,312. Lihat Tabel 4-40.

Arah 5

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 5 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,021 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,369 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,274. Lihat Tabel 4-41.

Arah 6

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 6 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,008 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,156 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,118. Lihat Tabel 4-42.

Sama halnya dengan pejalan kaki laki-laki, pejalan kaki wanita pada peak pagi memiliki selisih eaktu temouh rata-rata akibat adanya konflik antar pejalan kaki terbesar terjadi pada arah pergerakan 4 yaitu 2,35 detik dan akibatnya pada arah pergerakan 4 mengalami tundaan yang besar pula yaitu 0,391 detik/meter.

Pada arah pergerakan 4 mengalami penurunan kecepatan atau perlambatan yang terbesar yakni -0.027. dan Indeks Ketidaknyamanan bagi pejalan kaki Wanita yang terbesar yakni 0.312 meter/detik2.

VI.2.4.2. Peak Sore (Pk. 17.00 WIB – 18.00 WIB)

a) Pejalan Kaki Laki-Laki

Berdasarkan hasil pengamatan dan mengambil 5 sampel pejalan kaki yang mengalami konflik antar pejalan kaki di setiap arah pergerakan, di dapat Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki sebagai berikut :

Arah 1

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 1 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,019 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,237 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,209. Lihat Tabel 4-43

Arah 2

Perlambatan rata-rata sebesar 0,036 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,387det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,349. Lihat Tabel 4-44.

Arah 3

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 3 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,034 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,3419 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,361. Lihat Tabel 4-45.

Arah 4

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 4 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,031 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,379 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,329. Lihat Tabel 4-46.

Arah 5

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 5 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,041 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,401 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,379. Lihat Tabel 4-47.

Arah 6

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 6 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,018 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,237 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,202. Lihat Tabel 4-48.

Pada peak sore, selisih waktu tempuh rata-rata dan Tundaan terbesar pejalan kaki laki-laki akibat konflik terjadi pada arah pergerakan 3 yaitu 2,52 detik dan o.419 detik/meter.

Sedangkan perubahan kecepatan atau perlambatan dan Indeks Ketidaknyamanan terbesar terjadi pasa Arah pergerakan 5 yaitu -0.041 meter/detik2 dan 0,379.

b). Pejalan Kaki Wanita

Berdasarkan hasil pengamatan dan mengambil 5 sampel pejalan kaki yang mengalami konflik antar pejalan kaki di setiap arah pergerakan, di dapat Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita sebagai berikut :

Arah 1

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 1 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,008 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,142 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,109. Lihat Tabel 4-49.

Arah 2

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 2 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,021 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,310 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,247. Lihat Tabel 4-50.

Arah 3

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 3 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,018 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,369 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,262. Lihat Tabel 4-51.

Arah 4

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 4 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,027 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,391 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,312. Lihat Tabel 4-52.

Arah 5

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 5 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,021 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,369 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,274. Lihat Tabel 4-53.

Arah 6

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 6 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,008 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,156 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,118. Lihat Tabel 4-54.

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari analisa data yang diuraikan dalam bab sebelumnya ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Studi yang membahas atau mengkaji interaksi diantara pejalan kaki atau dengan lingkungannya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat dilakukan dengan pendekatan secara mikroskopik.

2. Dengan menggunakan metode mikroskopik maka dapat mengetahui kinerja arus yang terjadi, yaitu dapat mengetahui kecepatan rata-rata pejalan kaki tiap arah pergerakan, kecepatan rata-rata pejalan kaki akibat konflik pejalan kaki, dan dapat mengetahui percepatan, tundaan, serta indeks ketidaknyamanan akibat konflik antar pejalan kaki berdasarkan karakteristik pejalan kaki.

3. Jumlah pejalan kaki/jam terbanyak pada hari Senin, 22 Oktober 2012 pukul 07.25-08.25 WIB dengan jumlah pejalan kaki sebesar 581 pejalan kaki/jam.

4. Aliran Arus pejalan kaki tiap arah pergerakan terbesar terjadi pada hari Selasa 23 Oktober 2012 pukul 17.00-18.00 WIB pada arah pergerakan 4 dengan jumlah arus sebesar 138 pejalan kaki/jam.

5. Pejalan kaki didominasi oleh kaum wanita dan terdapat perbedaan kecapatan berjalan kaki antara wanita dan laki-laki ketika berjalan. Ketika berjalan laki-laki lebih cepat dibanding dengan wanita dan orang tua serta anak-anak.

6. Pada peak pagi arah pergerakan 2 dan 5 memilik pergerakan yang cukup padat serta memiliki potensi konflik antar pejalan kaki yang cukup tinggi.

7. Pada peak sore arah 3 dan 4 memiliki potensi konflik antar pejalan kaki yang cukup tinggi.

V.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan pada studi ini adalah :

1. Untuk mendapatkan hasil survey yang optimal, maka dilakukan pengamatan yang baik di setiap titik survey dari serveyor agar memudahkan dalam perhitungan.

2. Penelitian ini dapat pula dilanjutkan untuk penelitian Tingkat Pelayanan Penyeberangan atau memiliki kondisi dan perilaku yang mirip.

Dokumen terkait