KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori
1. Kinerja Karyawan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori
1. Kinerja Karyawan
a. Pengertian Kinerja Karyawan
Hasibuan (2006:94) mengemukakan bahwa kinerja adalah suatu
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta. Menurut Sedarmayanti (2009:50), performance bisa
diterjemahkan menjadi prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian
kerja, dan hasil kerja. Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen,
kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa
yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans,
2005:165).
Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas
yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung
jawab yang diberikan (Mangkunegara, 2000:67). Kinerja adalah hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode
tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria
yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan
Basri, 2005:12).Menurut Prawirosentono (2008:64) kinerja adalah
sesuatu yang dicapai seseorang atau kelompok dalam organisasi yang
12
rangka mencapai tujuan perusahaan secara legal, dan tidak melanggar
hukum, moral, dan etika. Manajemen kinerja adalah keseluruhan
kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau
organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja
diperusahaan tersebut. Kinerja merupakan hasil kerja dari tingkah laku
(Armstrong, 1999:15).Pengertian kinerja ini mengaitkan antara hasil
kerja dengan tingkah laku. Sebagai tingkah laku, kinerja merupakan
aktivitas manusia yang diarahkan pada pelaksanaan tugas organisasi yang
dibebankan kepadanya.
Menurut berbagai pengertian kinerja karyawan di atas dapat
disimpulkan dalam konteks penelitian ini bahwa kinerja karyawan adalah
perilaku dan aktivitas karyawan kepada perusahaan, baik itu berdampak
positif ataupun negatif bagi perusahaan.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Setiap perusahaan tentu mengharapkan agar karyawannyamemiliki
kinerja yang baik agar dapat mendukung perusahaan untukmencapai
tujuan utamanya. Kualitas karyawan sangat dipengaruhi olehbanyak
faktor, baik itu internal (diri karyawan) maupun eksternal (perusahaan).
Berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh Mahmudi (2005:21),
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja terdiri dari lima faktor, yakni
sebagai berikut:
1) Faktor personal/individual
13
diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap
individu.
2) Faktor tim
Meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh
rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota
tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.
3) Faktor sistem
Meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang
diberikan oleh organisasi, proses organisasi dan kultur kinerja
dalam organisasi.
4) Faktor kontekstual (situasional)
Meliputi: tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan
internal karyawan.
Sedangkan menurut pendapat Mangkunegara (2000:67),
faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah:
1) Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang
lebih berorientasi pada intelejensi dan daya pikir serta
penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki karyawan.
Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan, media dan informasi yang diterima.
2) Keterampilan (skill)
14
tertentu yang dimiliki karyawan. Seperti keterampilan
konseptual (Conseptual Skill), keterampilan manusia (Human
Skill), dan keterampilan teknik (Technical Skill).
3) Kemampuan (ability)
Kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang
dimiliki seorang karyawan yang mencakup loyalitas,
kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab.
4) Faktor motivasi (motivation)
Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan
karyawan terhadap situasi kerja di lingkungan perusahaannya.
Mereka yang bersikap positif terhadap situasi kerjanya akan
menunjukkan motivasi kerja yang tinggi sebaliknya jika
mereka bersifat negatif terhadap situasi kerjanya akan
menunjukkan motivasi kerja yang rendah.
c. Tujuan Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dalam perusahaan memiiki manfaat yang penting.
Mengetahui kinerja karyawan akan memberikan informasi yang berguna
bagi perusahaan untuk melakukan pengambilan keputusan. Ada beberapa
tujuan dilakukannya penilaian kinerja. Nawawi, (2005:319) yaitu:
1) Tujuan Umum Penilaian Kinerja
a) Penilaian kinerja bertujuan untuk memperbaiki
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan atau
15
b) Penilaian kinerja bertujuan untuk menghimpun dan
mempersiapkan informasi bagi pekerja dan para manajer
dalam membuat keputusan yang dapat dilaksanakan,
sesuai dengan bisnis organisasi/perusahaan di tempatnya
bekerja.
c) Penilaian kinerja secara umum bertujuan untuk menyusun
inventarisasi SDM di lingkungan organisasi/perusahaan,
yang dapat digunakan dalam mendesain hubungan antara
atasan dan bawahan.
d) Penilaian kinerja bertujuan untuk meningkatkan motivasi
kerja, yang berpengaruh pada prestasi para pekerja dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
d. Indikator Kinerja Karyawan
Menurut Wirawan (2009:80) untuk mengukur kinerja dapat
menggunakan indikator-indikator sebagai berikut:
1) Kuantitas hasil kerja
Kemampuan karyawan dalam menyelesaikan sejumlah hasil
tugas hariannya.
2) Kualitas hasil kerja
Kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas ditinjau
dari segi kerapian.
3) Efisiensi
16
4) Disiplin kerja
Kesediaan karyawan dalam mematuhi peraturan perusahaan
yang berkaitan dengan ketepatan waktu masuk/pulang kerja
dan jumlah kehadiran.
5) Ketelitian
Kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan apa yang diperintahkan oleh atasan.
6) Kepemimpinan
Kemampuan karyawan untuk meyakinkan,mengarahkan, dan
mengkoordinasi orang lain sehingga dapat dikerahkan secara
maksimal untuk melaksanakan tugas. Kepemimpinan dalam
konteks ini dimaksudkan pada bagaimana seorang karyawan
memiliki kemampuan untuk mengarahkan, meyakinkan, dan
mengkoordinasi sesama karyawan lainnya untuk suatu tugas
yang diberikan. Perusahaan Toyota Nasmoco ini memilki
program small group activity dari sinilah dapat dilihat
bagaimana kemampuan setiap karyawan bagian penjualan
dapat dilihat bagaimana indikator kepemimpinan mereka.
7) Kejujuran
Ketulusan hati seorang karyawan dalam melaksanakan tugas
dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang
17
8) Kreativitas
Kemampuan untuk mengajukan ide-ide/usulan-usulan baru
yang konstruktif demi kelancaran pekerjaan, mengurangi
biaya, memperbaiki hasil kerja dan menambah produktivitas.
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi indikator
di atas.