(2) Penjabaran Renstra PD Tahun 2017-2022 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.
BAB III
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH Pasal 4
(1) Perubahan Renstra PD harus dilakukan apabila terdapat Perubahan Atas Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022.
(2) Dalam hal RPJMD tidak berubah maka Renstra PD dapat disesuaikan pada pencapaian target output, nomenklatur output, jumlah output, target program, dan target sasaran.
(3) Dalam hal terjadi perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tetapi tidak mengubah target akhir pencapaian sasaran dan program Perangkat Daerah, maka perubahan tersebut dilakukan pada pembahasan perencanaan tahunan yang termuat pada RKPD dan Renja PD.
(4) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak perlu diikuti dengan perubahan Atas Peraturan Walikota tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah.
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN Pasal 5
PD berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, dan RKPD.
(2) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman dalam
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun pertama periode pemerintahan Kepala Daerah terpilih berikutnya.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP Pasal 6
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya pada Berita Daerah Kota Yogyakarta.
Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal 22 Desember 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA,
ttd
HARYADI SUYUTI
diundangkan di Yogyakarta pada tanggal 22 Desember 2017
SEKRETARIS DAERAH KOTA YOGYAKARTA, ttd
TITIK SULASTRI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...
DAFTAR TABEL ...
i ii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang ...
1.2. Landasan Hukum ...
1.3. Maksud dan Tujuan ...
1.4. Sistematika Penulisan ...
I-1 I-3 I-4 I-5 BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ...
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Kecamatan Wirobrajan ...
2.2. Sumber Daya Kecamatan Wirobrajan... ...
2.3. Kinerja Pelayanan Kecamatan Wwirobrajan... ...
2.4. Tantangan dan Peluang Pelayanan Kecamatan Wirobrajan...
II-1 II-1 II-4 II-7 II-9 BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKATDAERAH III-1 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kecamatan Wirobrajan...
3.2. Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih ...
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra DIY...………
3.4. Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis...
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ...
III-1 III-4 III-8 III-11 III-26 BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ...
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Kecamatan Wrobrajan...
BAB V: STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ...
5.1. Strategi dan Arah Kebiajakan ...
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN...
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ...
BABVII PENUTUP ………. IV-1 IV-1 V-1 V-1 VI-1 VII-1VII
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Kecamatan Wirobrajan... II-7
Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat
Daerah Kecamatan Wirobrajan ... II-8 Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan... III-2
Tabel 3.2 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Perangkat
Daerah Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... III-7
Tabel 3.3 Sasaran Kementerian Dalam Negeri Periode 2015-2019 ... III-8
Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Berdasarkan
Sasaran Renstra Biro Tapem ... III-11 Tabel 3.5 Hasil Telaah Struktur Ruang Wilayah... III-18 Tabel 3.6 Hasil Telaah Pola Ruang Wilayah... III-19
Tabel 3.7 Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah berdasarkan
Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penangannya ... III-19
Tabel 3.8 Hasil Analis Terhadap Dokumen KLHS ... III-23
Tabel 3.9 Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Berdasarkan
Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah Beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya .. III-25
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Kecamatan Wirobrajan ... IV-3 Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan ... V-2 Tabel 6.1
Tabel 7.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Perangkat Daerah Kecamatan Wirobrajan... Indikator Kinerja Perangkat Daerah Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ...
VI-2
I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah
dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. RPJMD merupakan
penjabaran visi, misi, dan program Walikota yang memuat arah kebijakan
keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program
Perangkat Daerah, program lintas Perangkat Daerah, program kewilayahan,
rencana kerja dalam kerangka regulasi yang bersifat indikatif, dan rencana kerja
dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) merupakan
implementasi dari RPJMD 2017-2022 yang telah ditetapkan, juga didasarkan
pada RPJPD Kota Yogyakarta 2005-2025. Renstra ini merupakan dokumen
perencanaan yang digunakan oleh Perangkat Daerah untuk melaksanakan
kinerja dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, di samping itu dengan adanya
Renstra dapat menjadikan sasaran dan tujuan pembangunan yang terdapat
dalam RPJMD terlaksana sesuai dengan sistematis dan terukur. Renstra
Perangkat Daerah merupakan aktualisasi atau penjabaran dari RPJMD yang
ditetapkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, sehingga tahapan kinerja tiap
tahun yang tertuang dalam Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah dapat
berjalan dengan baik.
Renstra ini merupakan dokumen perencanaan yang digunakan oleh
Perangkat Daerah untuk melaksanakan kinerja dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun, di samping itu dengan adanya Renstra dapat menjadikan sasaran dan
tujuan pembangunan yang terdapat dalam RPJMD terlaksana sesuai dengan
sistematis dan terukur. Renstra Perangkat Daerah merupakan aktualisasi atau
penjabaran dari RPJMD yang ditetapkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun,
sehingga tahapan kinerja tiap tahun yang tertuang dalam Rencana Kerja (Renja)
Perangkat Daerah dapat berjalan dengan baik.
Penyusunan Renstra Perangkat Daerah melalui berbagai tahapan antara
lain; persiapan penyusunan Renstra Perangakt Daerah, penyusunan rancangan
I - 2
Renstra Perangkat Daerah, penyusunan akhir Renstra Perangkat Daerah dan
penetapan Renstra Perangkat Daerah. Penyusunan program, kegiatan, alokasi
dana indikatif dan sumber pendanaan dalam Renstra Perangkat Daerah harus
berdasarkan kerangka pendanaan.
Dengan demikian Renstra adalah suatu dokumen perencanaan yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1-5 tahun
sehubungan dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah serta diikuti dengan
memperhitungkan perkembangan lingkungan strategis.
Hubungan Rencana Strategis Kecamatan Wirobrajan dengan Dokumen
Perencanaan lainnya
Hubungan RPJMD dengan Renstra Perangkat Daerah adalah bahwa
RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra Perangkat Daerah dan
RENSTRA PD
Disesuaikan dg RPJMD &
ditetapkan dengan Peraturan
KDH
Musrenbang
Nasional
Rancangan RPJMD
Rancangan Awal
RPJMD
Rancangan Renstra
PD Musrenbang Daerah
Rancangan Akhir
RPJMD
RPJMD ditetapkan
dengan Perda
1
2
3
7
6
5
4
8
VISI DAN MISI KEPALA DAERAH
RPJP DAERAH
PROSES PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJM DAERAH
I - 3
bersifat indikatif. Bersifat indikatif adalah bahwa data dan informasi, baik
tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang
tercantum di dalam dokumen rencana, hanya merupakan indikasi yang hendak
dicapai dan tidak kaku. Menjamin keselarasan antara tujuan dan sasaran
pembangunan Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Kecamatan Wirobrajan
Kota Yogyakarta. Dan untuk mewujudkan pencapaian sasaran program yang
ditetapkan dalam RPJMD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Perangkat
Daerah.
1.2 Landasan Hukum
Dasar hukum yang dipakai sebagai dasar penyusunan Renstra
Perangkat Daerah Kecamatan Wirobrajan Tahun 2017-2022 adalah:
a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa
Tengah, Djawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Djogjakarta;
b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
I - 4
d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
g. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
i. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;
j. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2005-2025;
k. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta Tahun 2010 – 2029;
l. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta;
m. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Yogyakarta Tahun
2017-2022;
n. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 62 Tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Kecamatan dan
Kelurahan Kota Yogyakarta.
I - 5
1.3 Maksud dan Tujuan
Penyusunan Renstra Perangkat Daerah Kecamatan Wirobrajan
2017-2022 dimaksudkan agar terjadi sinkronisasi dan implementasi dari RPJMD
Kota Yogyakarta 2017-2022, sehingga akan terjadi sinergisitas antara visi, misi,
sasaran dan tujuan.
Tujuan disusunnya Renstra Kecamatan Wirobrajan 2017-2022 adalah
memberikan pedoman bagi pemangku kepentingan baik di lingkungan
pemerintah, masyarakat dan dunia usaha/swasta maupun pihak terkait lainnya
untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah Kota Yogyakarta
secara sinergis, sebagai pedoman bagi instansi maupun personil dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan guna mencapai visi, misi, sasaran
dan tujuan Perangkat Daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun
2017-2022.
1.4 Sistimatika Penulisan
Renstra Perangkat Daerah Kecamatan Wirobrajan 2017-2022 disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
1.2
1.3
1.4
Latar Belakang
Landasan Hukum
Maksud dan Tujuan
Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1
2.2
2.3
2.4
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat
Daerah
Sumber Daya Perangkat Daerah
Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Tantangan dan Peluang Pelayanan Perangkat
Daerah.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
PERANGKAT DAERAH
3.1.
3.2
Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan
fungsi Pelayanan Perangkat Daerah
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
I - 6
3.3
3.4
3.5
Telaahan Renstra K/L dan Renstra DIY
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menegah Perangkat
Daerah
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI
BAB. VII
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Kecamatan Wirobrajan
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Pasal 50 ayat 1 (satu) disebutkan bahwa kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf f dibentuk dalam rangka meningkatkan
koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan
pemberdayaan masyarakat desa atau sebutan lain dan kelurahan.
Oleh karena itu kecamatan merupakan salah satu fungsi penunjang yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pembantu kepala daerah dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat, dimana dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya kecamatan dibantu oleh kelurahan yang berkedudukan sebagai perangkat kecamatan.
Pembentukan organisasi kecamatan di wilayah Kota Yogyakarta tidak terlepas dari adanya dinamika atau perubahan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang Pemerintahan Daerah. Namun dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah, kecamatan menjadi salah satu perangkat daerah yang diatur melalui Perda Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta tersebut dan juga Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor: 62 Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Yogyakarta, Pasal 3 (tiga) , sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Nomor 118 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor: 62 Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan, kecamatan berkedudukan :
1. Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah 2. Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Selanjutnya pada Pasal 4 (empat) di sebutkan bahwa kecamatan mempunyai tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, dan kelurahan di wilayah masing-masing, dan fungsi kecamatan tertera pada Pasal 5 (lima).
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 (empat) di atas, kecamatan mempunyai fungsi
a. penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Umum; b. penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat
c. pengkoordinasian upaya ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat;
d. penyelenggaraan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;
e. pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh Perangkat Daerah di tingkat kecamatan; dan
f. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan kelurahan;
g. pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan Walikota;
h. pengkoordinasian pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan umum, kepegawaian, keuangan, evaluasi dan pelaporan; dan
i. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi,dan pelaporan di penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan kecamatan.
Organisasi Perangkat Daerah Kecamatan Wirobrajan dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor : 5 Tahun 2016, tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat daerah kota Yogyakarta. Sedang rincian tugas kecamatan didasarkan pada Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor : 118 Tahun 2016 tentang Perubahan Perwal No 62 tahun 2016 tentang Kedudukan, tugas, fungsi dan tata kerja kecamatan dan kelurahan kota Yogyakarta, sedangkan kewenangan yang dilimpahkan oleh Walikota diatur dalam Peraturan Walikota Nomor : 8 Tahun 2016 .
Berdasarkan Perda Kota Yogyakarta Nomor : 5 Tahun 2016, kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah yang diberi pelimpahan sebagian kewenangan oleh Walikota. Kecamatan dipimpin oleh Camat yang diangkat dan diberhentikan oleh Walikota, berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Adapun, Struktur Organisasi Kecamatan Wirobrajan terdiri dari : a. Camat
b. Sekretaris Camat, membawahi :
v Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
v Sub Bagian Keuangan Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan c. Seksi-seksi, terdiri dari :
Camat
Sekretariat
Seksi Pemerintahan , keamanan dan ketertiban Seksi Perekonomian dan Pembangunan Seksi Pemberdayaan Masyarakat Seksi Pelayanan, Pengaduan dan Informasi Kelompok Jabatan Fungsional Kelurahanv Seksi Pemerintahan dan Keamanan dan Ketertiban Umum v Seksi Pelayanan, Informasi dan Pengaduan
v Seksi Perekonomian dan Pembangunan v Seksi Pemberdayaan Masyarakat d. Kelurahan
v Lurah v Sekretariat
v Seksi Pemerintahan, Pembangunan, Ketentraman dan Keteriban Umum
v Pelayanan, Informasi dan Pengaduan
v Perekonomian dan Pemberdayaan Masyarakat
STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN
Sub-Bagian Umum & Kepegawaian
Sub-Bagian Keuangan , Perncanaan, Evaluasi
2.2 Sumber Daya Kecamatan Wirobrajan 2.2.1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Penyusunan arah dan kebijakan pada umumnya menggunakan sejumlah asumsi dan untuk mencapainya sering dijumpai berbagai permasalahan, kendala dan tantangan karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan tuntutan ketugasan di level kecamatan maupun kelurahan, baik dari sisi kemampuan maupun motivasi kerja. SDM sangat berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap arah, tujuan dan sasaran suatu instansi sehingga dapat memperlancar atau mempercepat pencapaian arah dan kebijakan.
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya, Pemerintah Kecamatan Wirobrajan yang mempunyai 3 (tiga) Kelurahan didukung oleh sebanyak 39 orang pegawai, terdiri dari 32 orang pegawai tetap (PNS), 4 orang pegawai tidak tetap (tenaga bantuan) dan 3 Tenaga teknis Di tinjau dari tingkat pendidikan, SDM Kecamatan (PNS) Wirobrajan terdiri dari :
Pegawai PNS Perempuan : Jumlah : 14 orang SMA : 6 orang D2/3 : 1 orang S1 : 6 orang S2 : 1 orang Pegawai PNS Laki-laki : Jumlah SLTP : : 18 orang 1 orang SMA : 6 orang D2/3 : 3 orang S1 : 5 orang S2 : 3 orang
Adapun jumlah personil aparat Instansi kecamatan Wirobrajan kondisi Tahun awal tahun 2017 adalah sebagai berikut:
2.2.2. Sarana dan Prasarana
Dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka di kecamatan dan kelurahan telah dilengkapi dengan gedung-gedung kantor dan juga sarana pendukung kelancaran pelayanan maupun penunjang
kegiatan administrasi perkantoran (perangkat keras dan lunak), sehingga sangat membantu dalam menunjang pelaksanaan kegiatan baik untuk
kebutuhan administrasi perkantoran maupun pelayanan kepada
masyarakat. Walaupun jumlah dan jenis sarana dan prasarana kerja mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, termasuk adanya kegiatan rehabilitasi pendopo dan ruang pelayanan masyarakat di kecamatan, namun masih dirasakan kurang memadai khususnya untuk ruang rapat kecamatan yang bocor dan gedung kantor kelurahan yang kurang representatif. Hal ini mengingat beban kerja yang semakin meningkat sehingga diperlukan adanya peningkatan sarana dan prasarana baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Salah satunya perlu dilakukan penambahan dan pergantian berbagai sarana dan prasarana terutama gedung kantor kelurahan dan perangkat komputer. Termasuk kebutuhan pendukung gedung kantor seperti ruang pertemuan dan tempat parkir kendaraan.
Dalam melaksanakan kegiatan, dukungan sarana dan prasarana diperlukan dalam suatu instansi. Berikut ini kami sampaikan barang-barang inventaris yang sangat berpengaruh dalam mendukung pelaksanaan tugas Instansi Kecamatan Wirobrajan.
Data Sarana dan Prasarana Kecamatan Wirobrajan
No Jenis/Nama Barang Kecamatan Kelurahan Jumlah
1. Tanah & Gedung
Kantor 1 - 1 2. Rumah Dinas 1 - 1 3. Kendaraan Roda 4 1 - 1 4. Kendaraan Roda 2 7 3 10 5. Sepeda ontel 2 3 5 6. Komputer Administrasi 4 3 7 7. Komputer SIAK 1 - 1 8. Printer 5 6 (3rusak) 11 9. Mesin Ketik 1 3 4 10. Televisi 2 2 4 11. Weirless 2 - 2 12. Air Conditioner 2 3 5 13. Amplifier 2 set - 2 14. Hom TOA 2 2 4 15. Pesawat Telepon 2 3 5 16. Faximile 1 1 2
17. Brankas 1 - 1 18. Filling Kabinet 17 6 23 19. Almari Kayu 6 6 20. Almari Kaca 3 3 6 21. Almari Arsip 3 2 5 22. Meja Kerja 17 9 26 23. Meja Rapat 13 6 19 24. Meja Komputer 4 3 7 25. Kursi Kerja 9 3 12 26. Kursi Lipat 42 66 108
27. Kursi Rapat Lipat 31 15 46
28. Gamelan 1 set - 1 29. Kamera Digital 1 3 4 30. LCD (proyektor) 1 - 1 31. Laptop 1 - 1 32. Kipas Angin 4 3 7 33. Sice 3 - 3 34. Sepeda Listrik 1 - 1 35. Genset 1 - 1
36. Mesin Presensi 2 (1 rusak) - 2
37. HT 4 - 4
38. White Board 4 3 7
39. Kendaraan Roda 3 1 - 1
40 Alat pemadam 3 18 21
41. Pesawat Telepon 11 3 14
42. Mesin Faximel 1 (rusak) 3 4
43. Dispenser 2 (1 rusak) 3 5
2.3 Kinerja Pelayanan Kecamatan Wirobrajan
2.3.a Pencapaian Kinerja Pelayanan Kecamatan Wirobrajan
Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Kecamatan Wirobrajan
Kota Yogyakarta
NO Indikator Kinerja Sesuai tugas
dan fungsi Perangkat Daerah Target NSPK Target IKK Indikator Target lainnya
Target Renstra OPD Realisasi Capaian Rasio Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 16 17 18 19
1. Meningkatnya kepuasan layanan
masyarakat 79,71
78,5 79,16 80,25 81,5 82,5 82,5 79,25 80,54 81,57 82,47 82,52 100,11% 100,36% 100,09% 99,96% 100,02%
2.
Jumlah Pelimpahan Kewenangan
yang dilaksanakan dengan baik 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100% 100% 100% 100% 100%
3. Meningkatnya Swadaya
Masyarakat 24% 27,84% 24,24% 25,44% 26,64% 27,84% 29,04% 22,35% 18,35% 25,58% 32,41% 74,45%
Tabel 2.2
Anggaran dan realsisasi pendanaan, pelayanan Perangkat Daerah Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta
Uraian
Anggaran pada tahun ke Realisasi anggaran pada tahun ke
Ratio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuh an 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 201 5 201 6 Ang gara n Real isas i (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Program pelayanan Administrasi Perkantoran 326.042.150 441.671.305. 407.774.655 434.252.657 565.011.864 302.717.619 305.568.986 308.830.672 357.181.112 451.157.004.24 92,85 69,18 75,74 82,25 79,85 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 58.291.100 76.365.200 106.695.000 83.492.000 78.813.000 48.494.710 53.463.123 92.165.489 62.242.659 55.783.678 83,19 70,01 86,38 74,55 70,78 Program peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan dan Capaian Kinerja dan Keuangan
- 4.938.000 23.998.980 54.715.900 23.100.900 - 4.938.000 21.302.850 47.926.900 18.779.850 - 100,0 88,77 87,59 81,29 Program peningkatan Pelayanan Masyarakat Berbasis Kewilayahan kecamatan Wirobrajan 15.775.000 104.692.000 230.288.300 450.822.872 552.951.682 15.130.000 64.119.500 214.755.100 428.268.256 497.088.351,68 95,91 61,25 93,25 95,00 89,90 Program pemberdayaan masyarakat berbasis Kewilayahan Kecamatan Wirobrajan 17.000.000 847.674.736 1.023.662.290 1.166.501.950 1.398.819.586 16.945.000 533.768.000 973.442.600 1.098.660.750 1.334.690.200 99,68 62,97 95,09 94,18 95,42
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kecamatan Wirobrajan
Sinergisitas antara visi, misi Pemerintah Kota Yogyakarta 2017-2022 dan Kecamatan Wirobrajan akan mengakibatkan tercapainya tujuan, baik Pemerintah Kota Yogyakarta maupun Pemerintah Daerah Kecamatan Wirobrajan.
2.4.1 Tantangan
Tantangan yang harus dihadapi oleh Kecamatan Wirobrajan ke depan antara lain :
1. Kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, harus diimbangi dengan kemampuan aparatur terhadap penguasaan teknologi.
2. Dinamika kebutuhan masyarakat yang meningkat menyebabkan
permintaan pelayanan juga akan meningkat baik kualitatif maupun kuantitatif.
3. Kegiatan masyarakat semakin beragam memerlukan fasilitasi yang efektif.
4. Semakin kritis dan terbukanya akses masyarakat dalam menuntut
pelayanan publik yang baik. Meningkatnya keterbukaan terhadap pelayanan publik maka diperlukan sebuah standar pelayanan maupun standar operasional yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan .
5. Adanya kebijakan Pemerintah terkait pengetatan terhadap pegawai maka
diperlukan strategi pelaksanaan tupoksi secara efisien dan efektif.
2.4.2 Peluang
Tantangan tersebut merupakan sebuah realitas, sehingga diperlukan strategi yang tepat dalam mengambil peluang pengembangan terhadap pelayanan. Pengembangan yang diperlukan dalam waktu kedepan adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan ketrampilan terhadap penguasaan ilmu dan teknologi bagi aparatur.
2. Peningkatan sarana pelayanan khusunya tempat sehingga menjadi representatif dan sesuai standar pelayanan
3. Penyusunan standar prosedur operasional dan standar pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak bertentangan dengan peraturan Perundang-undangan.
4. Pengembangan sistem fasilitasi kegiatan masyarakat, sehingga fasilitasi tersebut merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan
5. Adanya Perda tentang Sotaker Kecamatan yang ditindak lanjuti Perwal nomor 62 Tahun 2016 tentang Kedudukan, tugas, fungsi dan tatakerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Yogyakarta memberikan kejelasan mengenai kedudukan, tugas pokok, fungsi dan wewenang yang menjadi tanggung jawab seluruh komponen kantor Kecamatan Wirobrajan
1. Analisia Internal dan Eksternal a) Faktor Internal
Kekuatan
1) Adanya Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan dan staf sehingga tercipta langkah kerja yang kondusif dan nyaman.
2) Personil yang bekerja secara profesional, berintegritas, berdedikasi dan berkomitmen yang tinggi.
3) Adanya SOP sesuai ketugasan.
4) Adanya semangat kerja / etos kerja yang memadahi. 5) Deskripsi kewenangan, tugas pokok dan fungsi yang jelas. 6) Lingkungan kerja yang kondusif.
7) Adanya asset tanah dan gedung / kantor yang cukup representatif.
8) Adanya koordinasi, komunikasi dan sinkronisasi tugas pekerjaan antara kecamatan dan kelurahan.
9) Tersedianya data yang diperlukan dalam pengembangan
tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan
Kelemahan
1) Jumlah personil yang ada di Kecamatan Wirobrajan dengan beban tugas yang diemban kurang seimbang.
2) Belum adanya tenaga teknis berkait Pelayanan Perizinan. 3) Sarana dan prasarana instansi kurang memadahi sehingga
perlu ditambah, guna pengembangan pelayanan kepada masyarakat.
4) Peraturan pelaksanaan teknis kurang jelas dan kurang koordinatif.
5) Belum optimalnya penggunaan teknologi informasi.
6) Belum adanya pejabat fungsional, sesuai struktur organisasi Kecamatan.
7) Belum optimalnya partisipasi masyarkat dalam proses perencanaan pembangunan
b) Faktor Ekternal Peluang
1) Adanya kemitraan antara Pemerintah, Masyarakat, dunia usaha dan Perguruan Tinggi.
2) Adanya potensi dan sumber daya sosial, ekonomi / kelembagaan di wilayah.
3) Adanya komitmen Kepala Daerah untuk mengembangkan kecamatan / wilayah berkait dengan adanya pelimpahan sebagaian kewenangan daerah kepada camat.
4) Adanya fasilitas pendidikan yang kompetitif .