• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

C. Kinerja Pustakawan

1. Pengertian Kinerja Pustakawan

Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan atau pegawai sesuai dengan peranannya dalam organisasi atau perusahaan. Kinerja merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuan. Organisasi atau perusahaan umumnya mendasarkan perencanaan tujuan yang hendak dicapai di masa yang akan datang, dengan perilaku yang dilihat dari keseluruhan karyawan dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Menurut Rivai dan Basri dalam buku yang dituliskan oleh Lijan Poltak Sinambela, “Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang atau keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”.9

_____________

9 Rivai dan Basri dalam Lijan Poltak Sinambela, Kinerja Pegawai: Teori Pengukuran dan

Anwar Prabu Mangkunegara menyatakan bahwa “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. 10 Sementara itu M. Pabundu Tika mendefinisikan bahwa “Kinerja

adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan, kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.”11

Purwono merumuskan bahwa “Pustakawan adalah orang yang bekerja diperpustakaan atau lembaga sejenisnya dan memiliki pendidikan perpustakaan secara formal”.12 Menurut Kamus Kepustakawanan Indonesia yang dikutip oleh

Lasa Hs, pustakawan adalah seseorang yang memiliki keahlian dan ketrampilan di bidang Ilmu Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi yang diperoleh melalui pendidikan formal maupun non formal dan memiliki sikap pengembangan diri, mau menerima dan melaksanakan hal-hal baru dengan jalan memberikan pelayanan profesional kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan UUD 45 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.13

_____________

10Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), hlm. 12.

11M. Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 121.

12 Purwono, Profesi Pustakawan Menghadapi Tantangan Perubahan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hlm. 3.

13 Lasa Hs, Kamus Kepustakawanan Indonesia,( Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009), hlm. 296.

Berdasarkan uraian beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja pustakawan adalah hasil kerja atau prestasi kerja seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan bidang ilmu perpustakaan dalam mengabdikan dirinya pada organisasi atau perusahaan tempat ia bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan dari pekerjaannya.

2. Aspek- Aspek Kinerja

Kinerja mempunyai hubungan yang erat dengan pemberdayaan sumber daya manusia, karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut maka upaya untuk mengadakan penilaian terhadap aspek-aspek kinerja dalam suatu organisasi merupakan hal penting.

Untuk mengidentifikasi suatu kinerja dapat dilihat berdasarkan aspek kinerja itu sendiri. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara dalam skripsi Riza Rezita, aspek-aspek kinerja adalah:

a. Kualitas kerja adalah mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan, biasanya diukur melalui ketepatan, ketelitian, keterampilan, dan keberhasilan kerja.

b. Kuantitas kerja adalah banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada.

c. Disiplin dalam bekerja adalah pegawai harus disiplin pada dirinya, tugasnya, serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.

d. Inisiatif adalah suatu kemampuan untuk mengenali masalah-masalah dan mengambil tindakan korektif, memberikan saran untuk peningkatan dan menerima tanggung jawab menyelesaikan tugas-tugas yang belum diberikan.

e. Tanggung jawab yaitu kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan kebijaksanaan, pekerjaannya, sarana dan prasarana yang digunakannya serta perilaku kerjanya.14

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penilaian kerja pegawai dapat diukur melalui beberapa aspek yaitu kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan, pengetahuan pekerjaan, disiplin dalam bekerja, inisiatif dan tanggung jawab.

Menurut Zeithaml dkk dalam buku yang dituliskan oleh Hardiansyah, ada sepuluh dimensi pelayanan dalam buku kualitas pelayanan publik, diantaranya sebagai berikut:

1. Tangible, terdiri atas fasilitas fisik, peralatan, personil dan komunikasi 2. Reliable, terdiri dari kemampuan unit pelayanan dalam menciptakan

pelayanan yang dijanjikan dengan tepat.

3. Responsiveness, kemauan untuk membantu konsumen bertanggung jawab terhadap mutu layanan yang diberikan

4. Competence, tuntutan yang dimilikinya, pengetahuan dan ketrampilan yang baik oleh aparatur dalam memberikan layanan.

5. Courtesy, sikap atau perilaku ramah, bersahabat, tanggap terhadap keinginan konsumen serta mau melakukan kontak atau hubungan pribadi.

6. Credibility, sikap jujur dalam setiap upaya untuk menarik kepercayaan masyarakat.

7. Security, jasa pelayanan yang diberikan harus dijamin bebas dari berbagai bahaya dan resiko.

8. Acces, terdapat kemudahan untuk mengadakan kontak dan pendekatan. 9. Communication, kemauan pemberi layanan untuk mendengarkan suara, keinginan atau aspirasi pelanggan, sekaligus kesediaan untuk selalu menyampaikan informasi baru kepada masyarakat.

10. Understanding the customer, melakukan segala usaha untuk mengetahui kebutuhan pelanggan. 15

_____________

14Anwar Prabu Mangkunegara dalam Riza Rezita, Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (diklat) Terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta (BPAD DIY) “Skripsi” (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, 2015), hlm. 42-43 diakses pada 8 Oktober 2017 melalui http://eprints.uny.ac.id/25547/1/RIZA%20REZITA_11402241021.pdf.

15 Zeithaml, dkk dalam Hardiansyah, Kualitas Pelayanan Publik, (Yogyakarta: Gava Media, 2011), hlm. 47.

Menurut Fandy Tjiptono, dimensi atau ukuran kualitas pelayanan, antara lain sebagai berikut:

a. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.

b. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

c. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

d. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan,

kesopanan, dan dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

e. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.16

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pustakawan

Kinerja merupakan suatu capaian atau hasil kerja dalam kegiatan atau aktivitas atau program yang telah direncanakan sebelumnya guna mencapai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.17

Kinerja pustakawan merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan dengan derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu dengan pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti

_____________

16 Fandy Tjiptono, Prinsip-Prinsip Total Quality Service, (Yogyakarta: Andi, 1997), hlm. 14

standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

Menurut Mangkunegara yang dikutip oleh Khozin Abror, kinerja pustakawan dipengaruhi oleh tiga faktor :

a. Faktor individu yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar belakang dan demografi.

b. Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, pembelajaran dan motivasi.

c. Faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur, dan job design.18

Berdasarkan teori di atas dapat peneliti simpulkan bahwa kinerja pustakawan adalah keberhasilan seseorang secara keseluruhan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan baik dari segi kemampuan bekerja sama, kemampuan pemahaman terhadap tugas, keinginan untuk belajar hal baru, keahlian dalam memberikan ide-ide baru yang dapat meningkatkan hasil kerja, mempunyai keahlian dalam bidang pekerjaannya maupun dukungan dari atasan. Kinerja pustakawan juga dipengaruhi oleh faktor psikologis karena faktor ini sangat menentukan hasil kerja seseorang dari segi emosional yang ada dalam diri seseorang seperti sikap, kepribadian dan motivasi diri sehingga dengan adanya

_____________

18Anwar Prabu Mangkunegara dalam Khozin Abror, Persepsi Pemustaka Tentang Kinerja Pustakawan pada Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen,” Tesis” ( Semarang: Fakultas Ilmu Budaya, 2013), diakses pada 30 Oktober 2017 melalui http://eprints.undip.ac.id/40779/2/BAB_II.pdf

kemampuan emosional seseorang mampu mengarahkan dirinya kearah yang lebih baik.

Dokumen terkait