• Tidak ada hasil yang ditemukan

92 kinerjanya yang berisi gambaran perwujudan Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN Umum. (Halaman 92-97)

Pamong Praja yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Dan untuk mewujudkan Akuntabilitas Kinerjanya, Satpol PP beranjak dari sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang konsisten dengan asas-asas umum penyelenggaraan negara, adanya komitmen dari pimpinan dan seluruh pegawai pelaksana di seluruh lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja yang dapat menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, berorientasi pada pencapaian visi dan misi, serta hasil dan manfaat yang diperoleh, Jujur, Obyektif, Transparan, dan akurat dan menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk mencapai Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Kuningan lima tahun kedepan telah ditetapkan tujuan pembangunan Kabupaten Kuningan Tahun 2014 – 2018. Satpol PP turut melaksanakan upaya-upaya pencapaian tujuan pembangunan tersebut melalui pelaksanaan program dan kegiatannya. Pada Tahun 2016 Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kuningan memperoleh Alokasi Dana APBD dengan perincian sebagai berikut:

Maka dalam rangka mengukur kinerja Satpol PP dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini, kami membagi kategori dalam capaian kinerja menurut pengukuran mandiri, pengukuran oleh eksternal dan kombinasi antara pengukuran mandiri dan eksternal.

Akuntabilitas kinerja Satuan Polisi Pamong Praja merupakan paparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi Satpol PP terhadap Bupati, yang disampaikan secara transparan dan akuntabel. Pengukuran akuntabilitas ini mengacu pada indikator kinerja yang tertuang dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) dan indikator dari Rencana Strategis. Penilaian kinerja yang dilakukan dapat terlihat dari sejauh mana pencapaian sasaran pada tahun tersebut.

Apabila pencapaian sasaran program utama sebuah instansi pemerintah lebih dari 85% dari target, maka kinerja tersebut dikategorikan sangat berhasil. 3.1. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator kinerja utama (IKU) merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan dari pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan. Meskipun indikator kinerja utama Satpol PP tidak masuk dalam Keputusan Bupati Kuningan Nomor 060/KPTS.446-Org&PA/2014 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Kuningan Tahun 2014-2018, Satpol PP tetap menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah mengamanatkan, dengan menetapkan indikator kinerja utama Satpol PP dengan pencapaiannya adalah sebagai berikut:

93

Tabel 3.2

Kesesuaian IKU dengan Visi dan Misi Satpol PP

VISI : Terpeliharanya Ketertiban, Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat serta Tegaknya Perundang-undangan Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2018

TUJUAN VISI : Pemantapan Stabilitas lingkungan dalam kondisi yang tertib, tentram dengan didukung peningkatan kesadaran hukum masyarakat di seluruh Wilayah Kabupaten Kuningan.

MISI : 1. Memelihara ketertiban umum, ketentraman masyarakat serta menegakkan peraturan perundang-undangan daerah dan perlindungan masyarakat.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur yang professional dan menjunjung tinggi hak azasi manusia. 3. Membangun pola hubungan kerjasama dengan prinsip

utama pelaksanaan tugas Satpol PP yaitu koordinasi, integrasi, singkronisasi, edukasi, dan kemitraan.

TUJUAN : a. Meminimalisir tingkat gangguan tibumtranmas b. Meningkatkan upaya penertiban penyakit masyarakat c. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Aparatur

d. Meningkatkan Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah

e. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

f. Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait yang mengacu pada prinsip-prinsip utama yaitu koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan edukasi serta kemitraan dengan pihak lainnya

TUGAS : membantu kelancaran tugas-tugas Bupati dalam perumusan, perencanaan kebijakan operasional program pelaksanaan penegakan Perda, penanganan dan memelihara ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, serta memfasilitasi dan pemberdayaan kapasitas penyelenggaraan kebijakan perlindungan masyarakat .

FUNGSI : a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakkan Perda dan Peraturan Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat;

b. pelaksanaan kebijakan penegakkan Perda dan Peraturan Bupati;

c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di daerah;

d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat; e. pelaksanaan koordinasi penegakan Perda dan

Peraturan Bupati serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah, dan/atau aparatur lainnya;

94

badan hukum agar mematuhi dan mentaati penegakkan Perda dan Peraturan Bupati; dan

g. pelaksanaan tugas lainnya.

Tabel 3.3

Pencapaian Indikator Kinerja Utama Satpol PP Tahun 2016

NO KINERJA UTAMA DARI VISI INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

2016 PENGHITUNGAN FORMULASI PENCAPAIAN 2015 2016 (1) (2) (3) (4) (5) 1. Tegaknya Perundang-undangan Daerah Tingkat Penyelesaian pelanggaran Ketentraman dan Ketertiban 80% Jumlah Pelanggaran yg tertangani x 100% Jumlah Pelanggaran Perda 100 % 100% Persentase Jumlah Kasus/penga duan yang tertangani

80% Jumlah Kasus yang tertangani x 100% Jumlah Kasus yang ada

100% 100% 2. Terpeliharanya Ketertiban, Ketentraman Prosentase Penurunan Pelanggaran Perda Turun 5 % Selisih Jumlah Pelanggaran Perda pada tahun ini dan tahun lalu

x 100% Jumlah Pelanggaran Perda pd tahun lalu

Naik 146,5% 17,9 % Turun 3. Terpeliharanya Perlindungan Masyarakat Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat 1 orang 1

RT Jumlah Anggota Linmas Jumlah RT 0,53 0,59

Tampak bahwa Masing-masing pencapaian target IKU untuk tahun 2016 dapat djelaskan sebagai berikut :

3.1.1. Tingkat penyelesaian pelanggaran Ketentraman dan Ketertiban Umum Indikator ini merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur seberapa besar pelanggaran Ketentraman dan Ketertiban Umum yang berhasil diselesaikan. Tingkat penyelesaian pelanggaran Ketentraman dan Ketertiban Umum ini menjadi tolok ukur kinerja Satpol PP karena hal ini merupakan SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang dimiliki oleh Satpol PP.

Data mengenai pelanggaran Trantibum dapat diperoleh dari berbagai sudut kegiatan yang dilakukan baik dari Bidang Trantibum dan Bidang Penegakan Perda.

95

NO Per-UU Dae TAHU N

TENTANG KETERANGAN JUMLAH KASUS

JUMLAH KASUS TERTANGANI 1. Perda no. 2 2009 KETENTUAN

PELAYANAN PERIJINAN

DICABUT DNG PERDA 16/2010

1 1

2. Perda No. 19 2009 PENATAAN 5 WILAYAH

KECAMATAN 1 1

3. Perda No. 20 2009 PENYELENGGARAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SEDANG DIREVISI MENDAGRI 3 3

4. Perbup No. 59 2015 Pedoman Teknis Pelaksanaan Penegakan Disiplin dan Kode Etik PNS

3 3

Tabel. 3.5

DATA PELANGGARAN PERDA DI KABUPATEN KUNINGAN

s.d. 21 Desember 2016

N

O PERATURAN DAERAH

PELANGGARAN PERDA BULAN

KET JAN FEB MARE T AP RI L ME I JUN I JUL I AG US T SEPT OKT NOV DE S

1 Perda No. 19 Tahun 2002 Tentang

Ketentuan Garis Sempadan Sungai 2 2 4 1 1 10 Kasus 2

Perda No. 9 Tahun 2005 Tentang Ketentuan Izin Peyelenggaraan

Informasi 19 8 1 1 29 Kasus

3 Perda No. 12 Tahun 2009 Tentang

Bangunan Gedung 3 1 5 11 4 2 3 5 8 8 3 53 Kasus 4 Perda No. 14 Tahun 2009 Tentang

Pengelolaan Pertambangan Mineral 1 1 Kasus

5 Perda No. 13 Tahun 2009 Tentang

Pencatatan sipil dan Kependudukan 3 3 Kasus

6

Perda Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Menara

Telekomunikasi Bersama 1 1 Kasus

7 Perda No. 4 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Sampah 1 1 Kasus 8 Perda No. 7 Tahun 2010 Tentang Izin Usaha Bidang Kesehatan 2 2 3 1 3 11 Kasus 9 Perda No. 16 Tahun 2010 Tentang Retribusi Perizinan Tertentu 1 1 2 3 3 3 1 3 1 18 Kasus

10

Perda No. 11 Tahun 2011 Tentang Penataan, Pembinaan Pusat

Perbelanjaan, Pasar Tradisional dan Toko Modern

2 2 1 3 8 Kasus

11 Perda No. 2 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan 1 1 Kasus

96

N

O PERATURAN DAERAH

PELANGGARAN PERDA BULAN

KET JAN FEB MARE T AP RI L ME I JUN I JUL I AG US T SEPT OKT NOV DE S

Ketentuan Garis Sempadan Jalan 13

Perda No. 6 Tahun 2014 Tentang Pengendalian dan Pengawasan

Minuman Beralkohol 1 1 2 1 1 6 Kasus

14 Perda No. 3 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Tibumtranmas 1 2 2 1 11 2 2 21 7 77 8 134 Kasus

15

Perbup No. 59 Tahun 2015 Tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Penegakan Disiplin da Kode Etik PNS

2 1 3 Kasus

Jumlah 7 3 17 13 11 15 9 31 42 25 89 22 284 Kasus

Tabel 3.6

Evaluasi Penegakan Perda No. 3 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Tibumtranmas (Data: Per- 16 Desember 2016)

CHAPTER NAMA TERTIB JUMLAH KASUS %

BAB I TERTIB JALAN DAN ANGKUTAN JALAN 93 70,89 II TERTIB JALUR HIJAU, TAMAN DAN TEMPAT

UMUM 3 2,24

III TERTIB SUNGAI, SALURAN DAN KOLAM

IV TERTIB LINGKUNGAN 9 6,71

V TERTIB USAHA TERTENTU 1 0,75

VI TERTIB BANGUNAN

VII TERTIB SOSIAL 26 19,41

VIII TERTIB PERAN SERTA MASYARAKAT

JUMLAH 134 100

Tabel 3.7

Data Penyelesaian Pelanggar Ketentraman dan Ketertiban Umum dari Bidang Penegakan Perda

A. Non Yustisi

Pelanggaran Perda 2015 2016

A. Jumlah Pelanggaran (keseluruhan)

80 284

B. Penyelesaian Pelanggaran Perda 1. Pengiriman Surat teguran 1.

2. 3

25 11

2. Surat Pernyataan 19 184

97

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN Umum. (Halaman 92-97)

Dokumen terkait