• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKAPITULASI SITASI KITAB TAFIR TESIS MAHASISWA UINSA,UINAM DAN UINAR

RANGKING 10 KITAB TAFSIR

YANG PALING BANYAK DISITASI DALAM KARYA TESIS MAHASISWA TIGA UNVERSITAS ISLAM NEGERI

TAHUN 2014-2018

No. NAMA KITAB TAFSIR UINSA UINAM UINAR TOTAL

1. Tafsir Al-Misbah 36 22 17 75

2. Tafsir Ibn Kathi>r 25 18 12 55

3. Tafsir al-Mara>ghi> 15 19 12 46 4. Tafsir Al-Qurt}ubi> 8 9 11 28 5. Tafsir al-T}abari> 16 5 4 25 6. Membumikan al-Qur’an 4 16 1 21 7. Wawasan al-Qur’an 12 7 1 20 8. Tafsir Al-Muni>r 6 7 5 18

9. Tafsi>r Fi> Dzila>l al-Qur’an 4 7 6 17

10. Rawa>’i al-Baya>n 4 8 5 17

C. Analisis Terhadap Kecenderungan Mahasiswa Pascasarja di tiga UIN

Tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab menempati peringkat tertinggi dalam sitasi tesis mahasiswa pascasarjana tiga Universitas Islam Negeri, bahkan dua karya beliau yaitu Wawasan al-Qur’an dan Membumikan al-Qur’an juga memperoleh sitasi ranking keempat dan keenam.Pertanyaannya mengapa karya yang dipilih mahasiswa adalah karya yang berbahasa Indonesia ? tidak mengakses langsung dari kitab-kitab tafsir yang berbahasa Arab? Disatu sisi, hal ini bisa jadi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

lain, hal ini menunjukkan kecenderungan mahasiswa memperoleh akses informasi yang mudah dan cepat. Kemudahan dan kecepatan dalam mengakses informasi diera teknologi on line sekarang ini, merupakan alternatif yang sangat efektif dan efisien. Mahasiswa tidak perlu lagi membolak balikan kamus untuk sekedar bisa mengetahui arti kata, belum lagi memahaminya. Kalau bisa langsung mengerti maksud informasi yang dibutuhkan, itu adalah pilihan yang lebih baik.

Pertanyaaan berikutnya adalah mengapa karya tafsir berbahasa Indonesia karya M. Quraish Shihab yang banyak disitir ?, padahal banyak karya tafsir yang berbahasa Indonesia, seperti Tafsir Al-Azhar Karya Hamka, Al-Qur’an dan Tafsirnya karya Kementrian Agama RI, Tafsir al-Nur Karya TM. Hasbi Ash-Shiddieqy, dan lain-lainnya. Beberapa kemungkinan jawaban yang dipandang relevan antara lain :

1. Penulis Tafsir al-Misbah memperoleh kesempatan yang luas dalam mensosialisasikan karya tafsirnya, karena sudah bertahun tahun lamanya penulis tafsir tersebut menjadi pengasuh tetap kajian tafsir di TV Nasional, terutama di bulan ramadlan.

2. Penulis adalah Guru Besar Tafsir al-Qur’an dibeberapa pascasarjana Universitas Islam Negeri; di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Alauddin Makassar, UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan lain-lainnya. Mahasiswa pascasarjana yang diasuhnya adalah dosen-dosen yang berkualitas , lolos seleksi dan berasal dari beberapa Perguruan tinggi yang ada di sekitarnya. Penulis berhasil membentuk poros otoritas tafsir al-Qur’an yang dikuasainya. Dampaknya tentu saja pengaruh pemikiran tafsir M.Quraish Shihab diserap dan disebarkan secara luas pada mahasiswa yang diasuhnya.

3. Dalam menafsirkan ayat-ayat Alquran, M. Quraish Shihab menggunakan pendekatan multidisipliner dalam mengkaji dan menafsirkan Alquran, berbagai ilmu yang terkait diutarakan untuk mendukung penafsirannya, termasuk bukti bukti sejarah dan ayat-ayat dan pasal pasal dari kitab agama lain, seperti taurat

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

atau kandungan ayat. Upaya penafiran jenis inilah yang lebih berpengaruh dalam memahami Alquran dewasa ini.

4. Tafsir al-Misbah adalah tafsir yang bercorak adabi wa al-ijtima’i, maksudnya konten analisisnya lebih pada bahasa dan sastra serta masalah sosial keummatan, maka masalah masalah sosial yang perlu mendapat solusi dengan cepat dan tepat, maka dapat mengakses informasi dari tafsir al-Misbah dan tafsir beliau lainnya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

A. Kesimpulan

Dari uraian tentang sitasi tesis di tiga uin yang diteliti dapat diketahui bahwa tidak semua tesis menggunakan kitab tafsir sebagai salahsatu referensinya, terutama pada tesis dengan jenis penelitian field research, seperti tesis prodi PAI maupun Prodi Ekonomi Syari’ah, Tesis kedua prodi teebut jarang menggunakan referensi tafsir maupun buku buku yang terkait, tetapi prodi lain dapat dipetakan sebagai berikut :

1. Tesis pada tiga pascasarjana Universitas Islam Negeri mensitasi sekitar 35 – 45 kitab tafsir yang muktabarah ditingkat nasional maupun global, kitab tafsir yang bersifat lokal hanya disitasi oleh mahasiswa tertentu dan relatif terbatas.

2. Kitab tafsir yang banyak disitasi oleh mahasiswa pascasarjana dalam penyusunan tesisnya dapat disebutkan sesuai dengan rankingnya sebagai berikut : Tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Marag\i, Tafsir Ibn Kathi>r, Tafsir Membumikan al-Qur’an, Tafsir Tabari dan Wawasan al-Qur’an. Tiga dari enam kitab tafsir yang termasuk the big six ditulis oleh mufassir yang sama, yaitu mufassir dari Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia.

3. Mufassir yang paling berpengaruh terhadap pemikiran mahasiswa adalah yang paling banyak disitasi karyanya yaitu M. Qurais Shihab. Beliau paling berpengaruh dikarenakan tiga faktor, memiliki peluang sosialisasi life di TV maupun media sosial, berhasil membentuk jaringan poros otoritas mufassir melalui program pascasarjana, dan menggunakan pendekatan multidisipliner dan memberikan solusi atas permasalahan sosial keummatan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Prodi yang diharapkan dapat mengembangkan kajian tafsir alquran adalah prodi IQT, namun sangat disayangkan bahwa prodi tersebut sangat langka peminatnya, yang bisa jadi karena perubahan orientasi alumninya, yang lebih terarah pada pencarian lapangan pekerjaan. Untuk itu perlu diupayakan berbagai cara untuk mempertahankan eksistensi prodi tersebut, agar kajian alquran dan tafsirnya tetap survive.

Prodi IQT adalah prodi yang secara khusus menekuni bidangg kajian alquran, namun ilmu ilmu alquran adalah ilmu yang sudah matang, bahkan sudah sangat matang. Sehingga langka peminatnya,.karena langkanya peminat , mempunyai dampak bahwa yang memilih prodi IQT adalah mahasiswa yang sudah tidak perlu memikirkan lagi lapangan pekerjaan, dan mahasiswa yang demikian itu jumlahnya tidak terlalu banyak. Akibat yang negatif adalah raw iputnya terkesan seadannya. Namun kasus tersebut berbeda dengan jumlah mahasiswa Prodi IQT pada UIN Sunan Ampel Surabaya, yang setiap tahun rata-rata jumlahnya mencapai tiga kelas. Maka untuk menumbuh kembangkan dari aspek peminat Prodi IQT dua UIN yang diteliti perlu studi banding ke UIN lain, untuk mengambil sisi positifnya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id