• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Aset Tetap Pada PT Bank Sumut KCP Pangkalan Brandan

BAB I PENDAHULUAN

A. Aset Tetap

4. Klasifikasi Aset Tetap Pada PT Bank Sumut KCP Pangkalan Brandan

bermacam-macam jenisnya. Adapun daftar aset tetap yang dimiliki oleh PT Bank Sumut KCP Pangkalan Brandan adalah sebagai berikut:

I. Tanah

II. Gedung kantor dan rumah dinas capem P. Brandan III. Aset tetap kelompok I, yang terdiri dari :

a. Kendaraan roda dua, seperti : Honda MCB / WIN 100

b. Hardware, seperti : personal komputer, UPS, ethernet, printer, modem eksternal, scanner, mesin absensi, notebook, pasbook printer, issolation transformer, dan hardware lainnya.

c. Software.

d. Peralatan komunikasi, yaitu : facsimile panasonic dan sentral telepon.

e. Peralatan kantor kelompok I, yaitu : mesin hitung, mesin tik, mesin hitung uang, mesin cetak giro, lampu ultraviolet, calculator, lampu, kamera CCTV, DVR CCTV, mesin photocopy, dan stabilizer. f. Perlengkapan kantor kelompok I, yaitu : wireless toa, kamera, time

g. Perabotan kantor kelompok I, yaitu : meja dan data text. IV. Aset tetap kelompok II, yang terdiri dari :

a. Kendaraan roda 4.

b. Perlengkapan kantor kelompok II, yaitu : mesin genset dan air conditioner ( AC ).

c. Perabotan kantor kelompok II, yaitu : lemari, mesin ATM, filling cabinet, lemari besi, kursi kerja, kursi hadap, kursi SB, lemari arsip, dan kursi tunggu nasabah.

5. Cara – Cara Perolehan Aset Tetap Pada PT. Bank Sumut KCP Pangkalan Brandan

Menurut S. Hadibroto ada beberapa cara untuk memperoleh aset tetap dalam perusahaan. Diantaranya adalah : 1. Dengan pembelian tunai, 2. Dengan pembelian angsuran, 3. Dengan pertukaran aset lain, 4. Dengan membuat sendiri, 5. Sewa guna usaha, 6. Pertukaran dengan sekuritas dan 7. Dari pemberian atau hadiah.

Cara memperoleh aset tetap ini akan mempengaruhi akuntansi dari pada aset tetap, khususnya mengenai masalah biaya perolehannya sampai dengan aset tetap ditetapkan dan siap dipergunakan. Berikut akan diuraikan tiap cara dari perolehan aset tetap ini.

1. Pembelian tunai

Aset tetap yang diperoleh dengan cara pembelian tunai akan memerlukan uang kas. Pengeluaran yang menjadi biaya perolehan adalah harga aset itu sendiri ditambah dengan biaya yang menyangkut padanya.Seperti : pajak penjualan, biaya pengangkutan, asuransi dalam perjalanan, pemasangan dan biaya lain - lain, sehingga aset ini siap dipergunakan.

Biaya yang dibebankan pada pembelian tanah selain daripada harga dasar tanah termasuk pula biaya seperti : komisi bagi perantara, pengukuran tanah, pematangan tanah, penelitian, sertifikat tanah dan biaya lain-lain yang tersangkut dengan pembeliannya.

Biaya yang dimaksudkan dalam pembelian aset tetap lainnya, seperti bangunan, kenderaan, dan lain-lain akan sama dengan aset yang disebutkan di atas yaitu biaya-biaya yang memungkinkan aset siap untuk dipergunakan.

Jika aset yang dibeli merupakan barang bekas, selalu dibebankan pula biaya onderdil yang baru yang diperlukan, biaya perbaikan, jika perlu biaya pengecatan dan biaya lain-lain, sehingga aset ini akan menambah umur manfaatnya dan siap untuk dipergunakan.

2. Pembelian angsuran

Apabila aset diperoleh dengan pembelian angsuran untuk beberapa jangka waktu, maka perhitungan biaya perolehannya bergantung pada kontrak jual belinya.Pada pembelian demikian selalu dikenakan bunga, dan bunga dibebankan pada biaya bunga, tidak termasuk dalam biaya perolehan aset. Dengan kata lain perolehan aset ini sama dengan cara pembelian tunai.

3. Pertukaran aset lain

Suatu aset yang diperoleh dengan tukar-tambah, harga aset yang baru (pengertian baru disini, tidak senantiasa barang yang belum pernah dipakai) dinilai dengan harga pasarnya. Perbedaan harga antara aset yang baru dan nilai buku aset yang baru akan merupakan keuntungan atau kerugian dalam pertukaran kedua aset ini. Apabila aset yang baru ini dibeli dengan tunai, maka biaya perolehan dari aset ini ialah jumlah uang tunai yang dikeluarkan, sedangkan selisih harga aset baru dan nilai buku aset lama akam merupakan keuntungan ataupun kerugian.

4. Membuat sendiri

Adakalanya aset dalam perusahaan diperoleh dengan cara membuat sendiri. Ini selalu dilakukan karena biaya perolehannya akan lebih rendah atau kwalitas yang lebih baik daripada membeli. Dalam

membuat sendiri aset-aset yang dibutuhkan oleh perusahaan akanmenimbulkan bermacam-macam biaya untuk mendapatkan biaya perolehan aset hingga siap dipergunakan.

Ada beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk membangun atau membuat sendiri aset tetap yang diperlukan untuk menjalankan operasinya :

a. Memanfaatkan fasilitas yang menganggur b. Menghemat biaya konstruksi

c. Mencapai standar kualitas konstruksi yang lebih tinggi d. Agar dapat segera dioperasikan

Biaya perolehan aset adalah seluruh biaya-biaya pembuatannya, bahan baku, tenaga kerja dan biaya tidak langsung yang merupakan biaya-biaya diluar daripa biaya operasi perusahaan sehari-hari.

5. Sewa guna usaha

Sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai hak pilih (option) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu sewa guna usaha.

Ada dua kemungkinan yang sering digunakan :

a. Sewa guna usaha dianggap sebagai persetujuan sewa menyewa (operating lease), adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa guna usaha tidak mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha

b. Sewa guna usaha dianggap sebagai transaksi pembelian / penjualan (finance lease ), adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa guna usaha pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama.

6. Pertukaran dengan sekuritas

Perusahaan bisa mendapatkan aset tetapnya melalui pertukaran dengan surat- surat berharga atau sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan, baik berupa sekuritas hutang maupun sekuritas saham. Pada dasarnya, nilai perolehan aset yang didapat melalui transaksi pertukaran dengan sekuritas harus diukur berdasarkan :

a. Harga pasar dari sekuritas yang diserahkan dalam transaksi b. Harga pasar yang didapat

Aset tetap yang diperoleh melalui transaksi pertukaran dengan sekuritas biasanya dalam rangka merger atau akuisisi.

7. Pemberian atau hadiah

Aset yang diperoleh sebagai pemberian atauh hadiah dari pihak lain sebenarnya tidak ada pengeluaran biaya. Kalaupun ada biaya dikeluarkan hanyauntuk memperolehnya, akan tetapi biaya ini tidak akan begitu besar jika dibandingkan dengan nilai daripada aset itu sendiri.

Meskipun demikian, maka karena aset ini dipergunakan dalam operasi perusahaan, harus mempunyai biaya perolehannya untuk pembebanan depresiasi.Pada umumnya aset ini harus dinilai biaya perolehannya dan dibukukan sebagai aset tetap dengan mempunyai nilai buku.Penilain biaya perolehan ini merupakan penambahan kekayaan perusahaan, atau menjadi sumber penambahan modal.Dalam pembukuan ini dinyatakan dengan perkiraan Modal donasi (donation capital).

6. Pengadaan Aset Tetap pada PT. Bank Sumut KCP Pangkalan Brandan

Dokumen terkait