• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Berdasar Genetik Dari Batuan Beku

Dalam dokumen Kelas 10 SMK Batuan 2 (Halaman 52-72)

D. BATUAN BEKU

3. Klasifikasi Berdasar Genetik Dari Batuan Beku

Penggolongan ini berdasarkan genesa atau tempat terjadinya batuan beku, pembagian batuan beku ini merupakan pembagian awal sebelum dilakukan penggolongan batuan lebih lanjut. Pembagian genetik batuan beku adalah sebagai berikut :

a. Batuan Ekstrusi / batuan Vulkanik b. Batuan Intrusi / batuan Plutonik

45 Gambar 1. .21. Genetik batuan beku ekstrusi dan batuan beku intrusi

Batuan Ekstrusi / Batuan Vulkanik

Kelompok batuan ekstrusi terdiri dari semua material yang dikeluarkan ke permukaan bumi baik di daratan ataupun di bawah permukaan laut. Material ini mendingin dengan cepat, ada yang berbentuk padat, debu atau suatu larutan yang kental dan panas yang biasa kita sebut lava. Bentuk dan susunan kimia dari lava mempunyai ciri sendiri. Ada dua tipe magma ekstrusi, yang pertama memiliki kandungan silika yang rendah dan vikositas relatif rendah.

Sebagai contoh adalah lava basaltik yang sampai ke permukaan melalui celah dan setelah di permukaan mengalami pendinginan yang cepat. Biasanya lava basaltik memiliki sifat sangat cair, sehingga setelah sampai di permukaan akan menyebar dengan daerah yang sangat luas. Gunung-gunung di kepulauan Hawaii merupakan suatu contoh yang sangat baik untuk magma yang bersifat basaltik.

Lava basaltik di daerah Hawaii ini mengeluarkan material seperti, batuan yang berukuran bongkah dan butiran halus sampai ke kacaan (glass). Bila sampai ke permukaan dan mengalami pelapukan akan menjadi tanah (lempung), jika berakumulasi dibawah permukaan akan merupakan lapisan didalam pengendapan batuan sedimen.

Tipe kedua dari lava ini adalah bersifat asam, yang memiliki kandungan silika yang tinggi dan vikositas ( kekentalan ) relatif tinggi. Akibat dari vikositas ini bila sampai ke permukaan akan menjadi suatu aliran sepanjang lembah.

46 Vikositas yang tinggi dan terbentuknya urat-urat pusat, ini akibat letusan gunung api dan berhubungan dengan lava. Cone sering terjadi akibat kegiatan gunung api, dimana terjadi pemecahan didalam blok batuan yang besar. Lapisan dari butiran halus berasal dari debu vulkanik, sedangkan campuran antara batuan dan butiran halus yang sering berasosiasi dengan batuan vulkanik disebut batuan piroklastik. Percampuran dari fragmen batuan yang besar dengan lava dan debu vulkanik, sehingga membentuk agglomerat. Butiran halus seperti debu dan fragmen batuan maka akan membentuk tuf.

Batuan Intrusi / Batuan Plutonik

Proses terbentuknya batuan beku intrusi atau disebut juga batuan plutonik, sangat berbeda dengan kegiatan batuan beku ekstrusi atau disebut juga batuan vulkanik, proses ini berbeda karena perbedaan dari tempat terbentuknya dari kedua jenis batuan ini. Tiga prinsip dari tipe bentuk intrusi batuan beku, berdasar bentuk dasar dari geometri nya adalah:

1. Bentuk tidak beraturan 2. Bentuk tabular

3. Bentuk pipa

Dimana kontak diantara batuan intrusi dengan batuan yang di intrusi atau daerah batuan, bila sejajar dengan lapisan batuan maka tubuh intrusi ini disebut konkordan. Bila bentuk kontaknya kontras disebut diskordan atau memotong dari lapisan masa batuan.

1. Bentuk tidak beraturan pada umumnya berbentuk diskordan dan biasanya memiliki bentuk yang jelas di permukaan bumi. Penampang melintang dari tubuh pluton (intrusi dengan bentuk tidak beraturan) memperlihatkan bentuk yang sangat besar dan kedalaman yang tidak diketahui batasnya. Bentuk pluton biasanya dimiliki oleh batolit, singkapan di permukaan memiliki luas sampai 100 km2. Sedangkan stok memiliki sifat yang hampir sama dan hanya di ukurannya saja yang jauh berbeda. Felsik batolit banyak terlihat di kepulauan Riau atau pulau Sumatera dan Kalimantan, salah satu contoh yang paling baik yang terdapat di indonesia adalah intrusi granit di pulau Karimun (Riau).

2. Intrusi berbentuk tabular mempunyai dua bentuk yang berbeda, yaitu dike

47 Dike adalah intrusi yang memotong bidang perlapisan dari batuan induk. Kadang-kadang kontak hampir sejajar, akan tetapi perbandingan antara panjang dan lebar tidak sebanding. Kenampakan di lapangan dari dike dapat berukuran sangat kecil dan dapat berukuran sangat besar.

3. Sill adalah lempengan batuan beku yang di intrusikan diantara dan sepanjang lapisan batuan sedimen, dengan ketebalan dari beberapa mm sampai beberapa kilometer. Penyebaran ke arah lateral sangat luas, sedangkan penyebaran ke arah vertikal sangat kecil .

Variasi khusus dari sil yaitu lakolit, bentuk batuan beku yang merupai sill akan tetapi perbandingan ketebalan jauh lebih besar dibandingkan dengan lebarnya dan bagian atasnya melengkung.

Gambar 1. .22. Diagram blok yang menunjukkan bentuk ideal Lacolith ( Tyrell, 1960 ).

Sedangkan lapolit, adalah bentuk batuan beku yang luas, dengan bentuk seperti lensa dimana bagian tengahnya melengkung karena batuan dibawahnya lentur.

48 Gambar 1..23. Diagram blok yang menunjukkan bentuk ideal Lopolith ( Tyrell, 1960 ).

4. Tipe ketiga dari tubuh, relatif memiliki tubuh yang kecil, hanya pluton-plutonnya diskordan. Bentuk yang khas dari group ini adalah intrusi-intrusi selinder atau pipa. Sebagian besar merupakan sisa dari korok suatu gunung api tua, biasa disebut vulkanik nek (teras / leher gunung api). Sedangkan vulkanik neck itu sendiri adalah suatu masa batuan beku yang berbentuk selinder, kemungkinan berukuran besar, tetapi kedalamannya tidak diketahui. Masa batuan beku ini mengisi saluran gunung api, umumnya mempunyai sumbu tegak lurus atau

condong ke arah tegak. Proses erosi mengakibatkan batuan di sekelilingnya hanyut terbawa air,

sedangkan sumbat gunungapi yang lebih tahan terhadap erosi akan

membentuk topografi yang menonjol. Jadi teras gunung api (vulkanik nek) adalah sisa-sisa gunungapi.

Salah satu contoh yang ada di jawa adalah didaerah Purwakarta dan Plered dekat kota Cirebon, Jawa Barat.

Batuan intrusi memiliki butiran yang kasar dan kandungan kimianya sejenis dengan lava. Pembagian besar butir untuk batuan beku, adalah butiran kasar dengan rata-rata besar butir lebih besar dari lima milimeter, sedangkan butiran halus dengan butiran sedang dengan ukurang dari satu sampai lima milimeter.

49 Tabel 1.1. Batuan beku Intrusi dan Ekstrusi dalam hubungannya dengan tempat terbentuknya

50 Adapun secara garis besar Karakter dari batuan beku Ekstrusi dan batuan beku Intrusi dapat dibedakan sebagai berikut :

Gambar 1. .24. Batuan Beku Ekstrusi / Batuan Vulkanik

51 Gambar : Batuan beku vulkanik, batu obsidian

52 Gambar : Batuan beku vulkanik , Jenis batuan beku asam, nama : batu Rhyolite Porphyri

Gambar : Batuan beku vulkanik, Jenis batuan beku asam, nama: Latite

53 Gambar : Batuan beku vulkanik, Jenis batuan beku asam, nama: batu Dacite

Gambar : Batuan beku vulkanik, Jenis batuan beku intermediate, nama : batu Trakhit

54 Gambar : Batuan beku vulkanik, Jenis batuan beku asam, nama : batu Tephrite

Gambar : Batuan beku vulkanik, Jenis batuan beku asam, nama : batu Foidite

Gambar : Batuan beku vulkanik, Jenis batuan beku intermediate, nama : batu Andesite

55 Gambar : Batuan beku vulkanik, Jenis batuan beku intermediate, nama : batu

Andesite porfir

Gambar : Batuan beku vulkanik, Jenis batuan beku basa, nama : batu Basalt dan Lava

56 Gambar 1.25. Batuan Beku Intrusi / Batuan Plutonik

Gambar : Batuan beku plutonik , Jenis batuan beku intermediate, nama : batu Diorite

Gambar : Batuan beku plutonik , Jenis batuan beku intermediate, nama : batu Diorite

Gambar : Batuan beku plutonik , Jenis batuan beku basa, nama : batu Basalt Porphyri

57 Gambar : Batuan beku plutonik , Jenis batuan beku asam, nama : batu Granit

Gambar : Batuan beku plutonik , Jenis batuan beku asam, nama : batu Granit pegmatite (kiri) dan batu Granit alkali riebeckite.(kanan).

Gambar : Batuan beku plutonik , batu Jenis batuan beku asam, nama batu : Monzonite

58 Gambar : Batuan beku plutonik , batu Jenis batuan beku asam, nama batu :

Monzoquartz (kiri) dan Monzogranit (kanan).

Gambar : Batuan beku plutonik , Jenis batuan beku asam, nama : batu Granodiorite

59 Gambar : Batuan beku plutonik , Jenis batuan beku asam, nama : batu Tonalite

Gambar : Batuan beku plutonik , Jenis batuan beku intermediate, nama : batu Syenite

Gambar : Batuan beku plutonik , Jenis batuan beku Alkali , nama : batu Nepheline Syenite

60 Gambar : Batuan beku plutonik , Jenis batuan beku basa, nama : batu Gabro

Gambar : Batuan beku plutonik , Jenis batuan beku basa, nama : batu Gabro (kiri) dan batu Gabro ophiolit (kanan) .

61 Gambar : Batuan beku i plutonik , , Jenis batuan beku Ultra basa, nama : batu

Hornblendite

62

Gambar : Batuan beku plutonik , Jenis batuan bekuultrabasa , nama : batu Dunite

63 Gambar : Batuan beku plutonik , Jenis batuan beku ultrabasa ubahan peridotit , nama : batu Serpentinite

Evaluasi :

1. Jelaskan lah faktor utama yang membedakan antara batuan beku ekstrusi dengan batuan beku intrusi !

2. Dari pengamatan gambar gambar batuan tersebut diatas , maka sebutkanlah perbedaan antara batuan beku :

- Granit dengan Riolit

- Granit dengan Granit Pegmatite - Gabro dengan Andesit

- Monzonit dengan Latit - Diorit dengan Granodiorit - Dunit dengan Pyroxenite

64 - Hornblendite dengan Diabas

- Syenite dengan Nepheline Syenit

Dalam dokumen Kelas 10 SMK Batuan 2 (Halaman 52-72)

Dokumen terkait