• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM

C. Klasifikasi Komik

a. Komik sebagai Media Komunikasi dan Hiburan

Komik merupakan media komunikasi yang juga mempunyai fungsi sama baiknya dengan koran, majalah, televisi, radio, internet, yaitu membangkitkan minat baca, media pengenalan budaya, media

komunikasi tentang info pembelajaran dan pendidikan atau pikiran pengarang, sehingga hal ini dapat merangsang kognitif dan imajinasi, menimbulkan minat untuk berpikir dan memberi tanggapan (Hurlock, 1998; Boneff 1998; McCloud, 2002; animeresearch.com, 2002). Komik memiliki fungsi sebagai media hiburan di saat jenuh dengan rutinitas sehari-hari (Hurlock, 1988).

b. Jenis Komik berdasarkan Isi

Ada beberapa jenis komik yang beredar di masyarakat seperti silat, yaitu menceritakan seputar petualangan tokoh utama dalam mencapai tujuannya dengan latar belakang perilaku pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. Cerita roman remaja, yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari dan percintaan. Cerita humor, yaitu bercerita tentang kelucuan-kelucuan yang dialami tokoh utama. Cerita fantasi biasanya menggambarkan alam yang tidak nyata dengan makhluk yang berbentuk aneh. Komik dongeng bercerita tentang kisah-kisah legendaris, contohnya Baru Klinthing, dsb. Cerita detektif bercerita tentang penelusuran sebuah kasus misterius.

Genre komik yang sudah dikenal secara umum tidak semuanya popular di kalangan masyarakat. Usia remaja biasanya menyukai genre detektif, percintaan, fantasi, humor, dan silat. Komik yang paling popular di kalangan masyarakat terutama remaja adalah genre silat dan roman remaja (Boneff, 1998).

c. Jenis Komik berdasarkan Format dan Penerbitan

Komik dapat berbentuk buku, gambar-bgambar komik di edisi majalah atau surat kabar, dan dalam bentuk film kartun. Komik yang dikenal di masyarakat ada dalam dua jenis, yaitu komik strip dan buku komik. Komik strip dimuat dalam bentuk yang beredar mingguan atau harian secara bersambung atau berseri biasanya ada di dalam surat kabar atau majalah. Bentuk komik kedua adalah buku komik. Komik jenis ini diterbitkan secara terbuka menjadi satu buku (Niasari, 2002 dalam Aryanto). Buku komik merupakan bentuk perpanjangan dari komik strip dan berisi sejumlah karakter, dan gambar yang menceritakan sebuah kisah yang lengkap (Mc Cutchen dalam Niasari, 2002).

d. Asal dan Karakter Komik berdasarkan Negara Asalnya

Komik yang beredar di pasaran berasal dari berbagai negara, diantaranya berasal dari negara Indonesia, Eropa, Amerika, Korea, dan Jepang. Komik Amerika dalam menggambar sebuah tokoh komik mendekati aslinya dan terkesan natural serta alami. Komik Amerika bercerita tentang kehebatan manusia super dalam melawan kejahatan, seperti Superman, Batman, dll. Untuk komik Eropa bercerita tentang petualangan nuansa humor seperti Tin-Tin, Asterik, dsb. Sedangkan komik Indonesia bercerita tentang perjuangan seorang ksatria dengan menggunakan latar belakang sejarah, contohnya kerajaan Majapahit (Boneff, 1998).

Komik Jepang atau yang disebut dengan Manga (漫画) adalah

komik yang dibuat di Jepang. Manga dibuat khusus untuk membicarakan komik Jepang sesuai gaya perkembangan Jepang pada akhir abad 19. Istilah manga dalam bahasa Jepang merujuk pada kata untuk komik dan kartunis atau animasi. Manga dipengaruhi oleh karya-karya asli dari negara lain khususnya China, Hongkong, Taiwan, dan Korea Selatan.

Awal dari manga adalah pengaruh dari karakter Cina (manhua dalam bahasa Mandarin) yang diterjemahkan sebagai gambar aneh atau sketsa spontan. Istilah tersebut muncul pada abad ke 18 pada literati Cina yang kemudian menjadi istilah umum di Jepang dengan diterbitkannya karya-karya seperti Santō Kyōden dengan buku bergambar Shiji no yukikai (1798), dan pada awal abad ke-19 dengan karya-karya seperti Aikawa Minwa yang berjudul Manga hyakujo (1814) dan buku-buku terkenal Hokusai Manga (1814–1834) yang mengandung berbagai macam gambar dari sketsa dari seniman terkenal ukiyo-e Hokusai. Rakuten Kitazawa (1876–1955) pertama kali menggunakan kata manga dalam pengertian modern (https://id.wikipedia.org/wiki/Manga, diunduh tanggal 11 Oktober 2016).

Sejak tahun 1950-an, manga telah menjadi bagian utama dari industri penerbitan Jepang. Manga biasanya dicetak dalam hitam putih namun seiring berkembangnya zaman manga ada pula yang dicetak dengan tinta berwarna. Di Jepang, manga biasanya serial atau kumpulan cergam yang disajikan di majalah-majalah dalam satu episode yang

kemudian dilanjutkan dalam edisi majalah berikutnya. Seiring berjalannya waktu, para industri penerbit mengumpulkan cergam dan mencetaknya dalam volume buku berukuran khusus yang disebut dengan

tankōbon.

Majalah manga di Jepang biasanya terdiri dari beberapa judul komik dengan masing-masing sekitar 30-40 halaman dalam satu chapter / bab. Majalah manga biasanya memiliki tebal berkisar 200 hingga 850 halaman. Kemudian jika pada salah satu judul manga di majalah memiliki minat pembaca yang tinggi biasanya penerbit mengumpulkan dan mencetaknya menjadi tankōbon. Apabila dalam bentuk tankōbon sukses hingga terbit selama bertahun-tahun dan banyak digemari oleh pembaca, manga tersebut diangkat untuk dijadikan dalam bentuk animasi atau anime.

Di Jepang ada pengelompokkan pembaca manga berdasarkan usia dan jenis kelaminnya. Toko buku di Jepang mengelompokkan buku dan majalah yang dijual untuk laki-laki (shōnen) dan perempuan (shōjo). Manga untuk konsumen laki-laki dan perempuan memiliki desain sampul yang khas.

Manga memiliki beberapa genre dan genre tersebut berlaku juga untuk anime dan permainan komputer Jepang. Berikut genre-genre di manga, anime, dan permainan komputer Jepang:

Akushon: Bercerita tentang pertempuran, perkelahian, atau

Fantajī: Bercerita tentang benda-benda aneh atau memiliki kekuatan di luar logika, dan dunia yang tidak terlihat.

Hisutorikaru: Bercerita tentang sejarah seseorang, benda,

ataupun suatu tempat

Budō: Bercerita tentang berbagai seni bela diri

Nazo: Bercerita tentang sebuah misteri, kasus, teka-teki,

detective

Romansu: Bercerita tentang percintaan

Supōtsu: Bercerita tentang berbagai olahraga

Chō shizen: Orang-orang yang berada dalam cerita manga memiliki kekuatan di luar logika

Adapula genre berdasarkan jenis pembacanya:

Kodomo: Manga yang khusus ditujukan untuk anak-anak

Josei / Redikomi: Manga yang ditujukan untuk wanita dewasa

Seinen: Manga yang ditujukan untuk pria dewasa

Shōjo: Manga yang ditujukan untuk remaja perempuan

Shōnen: Manga yang ditujukan untuk remaja laki-laki

Komik Jepang dalam penggambarannya rata-rata menggunakan gaya / style yang sederhana. Gambar latar belakang hampir semua mangadigambar serealistis mungkin. Penggambaran manga memiliki ciri khas mata yang besar, mulut kecil, dengan hidung sejumput.

Komik Korea atau yang disebut dengan Manhwa adalah komik yang lebih dikenal sebagai komik buatan Korea Selatan. Istilah manhwa

sendiri merupakan sebutan bagi komik atau kartun cetak maupun animasi dari Korea. Manhwa ukiran kayu pertama pada tahun 1908. Seni manhwa dipengaruhi oleh sejarah modern Korea, sehingga berbagai bentuk, genre, maupun gaya penggambaran hampir mirip dengan manga yang saat ini banyak digemari.

Ciri-ciri umum manhwa adalah bentuk wajah dan mata yang besar, penggunaan metode screentone, cara baca dari kiri ke kanan, menggambarkan sifat dan karakter orang Korea pada umumnya, menampilkan kesan bunyi-bunyian dalam huruf hangul (pada manga juga terdapat kesan bunyi-bunyian dalam huruf hiragana / katakana). Menurut Christopher Hart, seorang pelukis dari Amerika Serikat yang menulis buku tentang cara menggambar manga dan manhwa, gaya penggambaran komik Korea (manhwa) cenderung lebih realistis daripada manga. Seperti pada penggambaran pola rambut dan garis wajah. Rambut karakter dalam manhwa terlihat lebih natural (alami) dibandingkan manga. Selain itu, penggambaran garis wajah pada manhwa terlihat lebih Asia daripada manga (trilestari.blogspot.com, diunduh tanggal 11 Mei 2016).

Selain menerbitkan manhwa, Korea Selatan juga memiliki web cartoon atau yang biasa disebut dengan Webtoon. Webtoon ini dikenal juga dengan sebutan komik daring. Pioneer pembuatan webtoon adalah negara Korea Selatan. Ada dua web portal Korea Selatan yang telah menerbitkan webtoon secara rutin yaitu Daum dan Naver. Pada tahun

2014, Naver bekerjasama dengan Line meluncurkan Line Webtoon yang dipersembahkan kepada pembaca komik pengguna smartphone. Webtoon memiliki ciri-ciri khas dengan gambar / ilustrasi berwarna yang dibaca dalam satu strip panjang (satu halaman website).

Dokumen terkait