• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.2 Peramalan

2.2.5 Klasifikasi Teknik Peramalan

Dalam sistem peramalan, penggunaan berbagai model peramalan akan memberi nilai ramalan yang berbeda. Salah satu seni dalam melakukan

peramalan adalah memilih model peramalan yang terbaik yang mampu mengidentifikasi dan menanggapi pola aktivitas historis dari data.

Pada umumnya, teknik peramalan dapat dibedakan dalam dua kategori utama, yaitu: (Makaridatis, dkk, 1988).

1. Peramalan Kualitatif

Yaitu peramalan yang didasarkan atas kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgement, atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan. Meskipun demikian, peramalan dengan metode kualitatif tidak berarti hanya menggunakan intuisi, tetapi juga bisa mengikutsertakan model-model statistik sebagai bahan masukan dalam melakukan keputusan, dan dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok.

Metode peramalan kualitatif dapat digolongkan sebagai berikut. a. Metode Delphi

Sekelompok pakar mengisi kuisioner, moderator menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuisioner baru yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran dari kelompok tanpa adanya tekanan atau intimidasi individu.

b. Metode Dugaan Manajemen

Dalam hal ini, peramalan semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya oleh manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi dari suatu atau sekelompok kecil orang yang karena pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan relevan. Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada alternatif lain dari model peramalan yang dapat diterapkan.

c. Riset Pasar

Merupakan metode peramalan berdasarkan hasil dari survey pasar. 2. Peramalan Kuantitatif

Yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitaif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda, adapaun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metode tersebut adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai-nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin.

Dalam peramalan kuantitatif, prosedur umum yang digunakan adalah sebagai berikut.

a. Definisikan tujuan peramalan. b. Pembuatan diagram pencar.

c. Pilih minimal dua metode peramalan yang dianggap sesuai. d. Hitung parameter-parameter fungsi peramalan.

e. Hitung kesalahan setiap metode peramalan. f. Memilih metode yang terbaik.

g. Melakukan verifikasi peramalan.

Metode peramalan kuantitatif dibedakan atas dua bagian, yaitu:

a. Metode Time Series, digunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Metode ini mengasumsikan beberapa pola atau kombinasi pola selalu berulang sepanjang waktu, dan pola dasarnya dapat diidentifikasikasi semata-mata atas dasar data historis dari serial itu. Ada empat komponen yang mempengaruhi analisis ini, yaitu:

1) Pola siklis, terjadi apabila data memiliki kecenderungan untuk naik atau turun terus-menerus.

2) Pola musiman, terjadi apabila nilai data sangat dipengaruhi oleh musim, misalnya permintaan bahan baku, kedelai pada pabrik tahu. 3) Pola horizontal, terjadi apabila nilai data berfluktuasi di sekitar nilai

rata-rata.

4) Pola trend, terjadi apabila data memiliki kecenderungan untuk naik atau turun terus-menerus.

Metode Time Series terdiri atas tiga metode, yaitu: 1) Metode Penghalusan (Smoothing)

Metode ini digunakan untuk mengurangi ketidakteraturan musiman dari data yang lalu, dengan membuat rata-rata tertimbang dari sederetan data masa lalu. Ketepatan dengan metode ini akan terdapat pada peramalan jangka pendek, sedangkan untuk peramalan jangka panjang kurang akurat. Metode ini terdiri dari metode rata-rata bergerak yang terdiri dari single moving average, linear moving average, double moving average, weigthed moving average. Metode

eksponensial smoothing terdiri atas single eksponensial smoothing, dan

double eksponensial smoothing.

2) Metode proyeksi kecenderungan dengan regresi

Metode ini merupakan dasar garis kecenderungan untuk suatu persamaan, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat di proyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datang. 3) Metode dekomposisi

Yaitu ramalan yang ditentukan dengan kombinasi dari fungsi yang ada sehingga tidak dapat diramalkan secara biasa. Model tersebut didekati dengan fungsi linier vatau siklis, kemudian bagi t atas kwartalan sementara berdasarkan pola data yang ada. Metode dekomposisi merupakan pendekatan peramalan yang tertua. Terdapat beberapa pendekatan alternatif umtuk mendekomposisikan suatu derat

berkala yang semuanya bertujuan memisahkan setiap komponen deret data seteliti mungkin.

b. Metode Kausal

Metode ini mengasumsikan faktor yang diperkirakan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau beberapa variabel bebas. Misalnya, jumlah pendapatan berhubungan dengan faktor-faktor seperti jumlah penjualan, harga jual, dan tingkat promosi. Kegunaan dari metode kausal adalah untuk menemukan bentuk hubungan antara variabel tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai dari variabel tidak bebas. Metode kausal terdiri atas beberapa metode, antara lain :

1) Metode regresi dan korelasi

Metode regresi dan korelasi pada penetapan suatu persamaan estimasi menggunakan teknik “least squares”. Hubungan yang ada pertama-tama dianalisis secara statistik. Metode ini banyak digunakan untuk peramalan penjualan, perencanaan keuntungan, peramalan permintaan dan peramalan keadaan ekonomi.

2) Metode ekonometrik

Metode ini didasarkan atas peramalan sistem peramalan regresi yang diestimasikan secara simultan. Metode ini selalu digunakan untuk peramalan penjualan menurut kelas produk, atau peramalan keadaan ekonomi masyarakat, seperti permintaan harga dan penawaran.

3) Metode Input-Output

Metode ini dipergunakan untuk menyusun proyeksi trend ekonomi jangka panjang. Metode ini banyak digunakan untuk peramalan penjualan perusahaan, penjualan sektor industri, dan lain-lain.

Dokumen terkait