• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Turbin Uap

Dalam dokumen Laporan PKL Pabrik Gula Kanigoro Madiun (Halaman 32-35)

BAB III PROSES PRODUKSI GULA PG. KANIGORO MADIUN

4.2 Turbin Uap

4.2.2 Klasifikasi Turbin Uap

telah bebas dari unsur gula dan unsur lainnya maka air kondensasi ini akan dipompakan menuju ketel uap kembali. Jika air kondensasi ini tidak mencukupi di dalam ketel maka akan ditambahkan air pengisi ketel dari uap water tank yang telah dipanaskan.

4.2 Turbin Uap

4.2.1 Definisi Turbin Uap

Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetik. Energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin, langsung atau dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Tergantung pada jenis mekanisme yang digerakkan, turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik, dan untuk transportasi.

4.2.2 Klasifikasi Turbin Uap

Turbin uap dapat diklasifikasikan ke dalam katagori yang berbeda yang tergantung pada konstruksinya, proses penukaran kalor, kondisi-kondisi awal dan akhir uap dan pemakaiannya di bidang industri sebagai berikut :

4.2.2.1 Klasifikasi Turbin Uap berdasarkan Tingkat Tekanan

a. Turbin satu tingkat dengan satu atau lebih tingkat kecepatan yang biasannya

bekapasitas kecil, turbin ini kebanyakan dipakai untuk menggerakkan kompresor sentrifugal dan mesin-mesin lain yang serupa

b. Turbin impuls dan reaksi nekatingkat : turbin ini dibuat dalam kapasitas yang luas mulai yang kecil hingga yang besar.

4.2.2.2 Klasifikasi Turbin Uap berdasarkan Aliran Uap

a. Turbin aksial, yang uapnya mengalir dalam arah yang sejajar terhadap sumbu turbin, tegak lurus terhadap sudu jalan, pada turbin ini tingkat kecepatannya rendah.

b. Turbin radial, yang uapnya mengalir dalam arah yang tegak lurus terhadap sumbu turbin atau sejajar dengan sumbu jalan

Laporan Kerja

PG. Kanigoro Madiun Periode 1 Agustus 2015 – 1 September

4.2.2.3 Klasifikasi Turbin Uap berdasarkan Jumlah Silinder a. Turbin silinder tunggal

b. Turbin silinder ganda c. Turbin tiga silinder d. Turbin empat silinder

Turbin nekatingkat yang rotornya dipasang pada poros yang sama dan dikoper dengan generator tunggal yang dikenal sebagai turbin poros tunggal. Sedangkan turbin dengan poros terpisah untuk masing-masing silinder yang dipasang sejajar satu dengan yang lainnya dikenal sebagai turbin neka-aksial.

4.2.2.4 Klasifikasi Turbin Uap berdasarkan Metode Pengaturan

a. Turbin dengan pengaturan pencekikan (throttling) yang uap barunya masuk melalui satu atau lebih (yang tergantung pada daya yang dihasilkan) katup pencekik yang dioperasikan serempak.

b. Turbin yang pengaturan nozel uap barunya masuk melalui dua atau lebih pengatur pembuka (opening regulator) yang berurutan

4.2.2.5 Klasifikasi Turbin Uap berdasarkan Aksi Uap

a. Turbin impuls yaitu turbin yang energi potensial uapnya diubah menjadi energi kinetik di dalam nozel atau laluan yang dibentuk oleh sudu-sudu diam yang berdekatan dan di dalam sudu-sudu gerak, energi kinetik uap diubah menjadi energi mekanis; menurut praktek turbin impuls yang dilakukan sekarang ini, pengklasifikasian ini adalah relative, karena turbin ini beroperasi dengan derjat reaksi yang agak membesar pada sudu gerak tingkat-tingkat yang berikutnya (pada turbin kondensasi).

b. Turbin reaksi aksial adalah turbin yang ekspansi uapnya terjadi di antara laluan sudu baik sudu pengarah maupun sudu gerak, tiap-tiap tingkat berlangsung hampir pada derajat yang sama.

c. Turbin reaksi radial tanpa sudu pengarah yang diam d. Turbin reaksi radial dengan sudu pengarah yang diam

4.2.2.6 Klasifikasi Turbin Uap berdasarkan Proses Penukaran Kalor

a. Turbin kondensasi (condensing turbine) dengan generator, pada turbin jenis ini uap pada tekanan lebih rendah dari tekanan atmosfer dialikan ke kondensor. Disamping itu uap juga dicerat dari tingkat-tingkat menengahnya untuk memanaskan air pengisian

Laporan Kerja

PG. Kanigoro Madiun Periode 1 Agustus 2015 – 1 September

ketel, jumlah penceratan yang demikian biasanya dari 2-3 hingga 8-9. Kalor laten selama proses kondensasi semuanya hilang pada turbin ini. Turbin kapasitas kecil pada desain yang terdahulu sering tidak mempunyai pemanasan air pengisian regenerative. Turbin kondensasi dengan satu atau dua penceratan dari tingkat menengahnya pada tekanan tertentu untuk keperluan-keperluan industri dan pemanasan.

b. Turbin tekanan lawan (back pressure turbine) uap buang dipakai untuk keperluan-keperluan industri dan pemanasan, ke dalam turbin ini dapat ditambahkan (dalam artian yang relative) turbin dengan kevakuman yang dihilangkan (deteriorated), yang uap buangnya dapat dipakai untuk keperluan-keperluan pemanasan. Turbin tekanan lawan (back pressure turbine) dengan penceratan uap dari tingkat-tingkatmenengahnya pada tekanan tertentu; turbin jenis ini dimaksudkan untuk mensuplai uap pada konsumen untuk berbagai kondisi tekanan dan temperature.

c. Turbin tumpang. Turbin ini juga adalah jenis turbin tekanan lawan dengan perbedaan bahwa uap buang dari turbin jenis ini lebih lanjut masih dipakai untuk turbin-turbin kondensasi tekanan menengah dan rendah. Turbin ini, secara umum beroperasi pada kondisi tekanan dan temperature uap awal yang tinggi dan dipakai kebanyakan untuk membesarkan kapasitas pembangkitan pabrik dengan maksud untuk mendapatkan efisiensi yang lebih baik.

d. Turbin tekanan rendah ( tekanan buang ) yang uap buang dari mesin-mesin uap, palu uap, mesin tekan dan lain-lain, dipakai untuk keperluan pembangkitan tenaga listrik. e. Turbin tekanan campuran dengan dua atau tiga tingkat tekanan, dengan suplai uap

buang ke tingkat-tingkat menengahnya

Turbin turbin yang disebutkan pada “b” sampai “c” biasanya mempunyai penceratan untuk pemanasan air pengisian ketel secara regenerative, disamping penceratan uap pada tekanan-tekanan tertentu untuk keperluan-keperluan lainnya.

4.2.2.7 Klasifikasi Turbin Uap berdasarkan Kondisi Uap pada Sisi Masuk Turbin a. Turbin tekanan rendah, yang memakai uap pada tekanan 1,2 sampai 2 atm

b. Turbin tekanan menengah, yang memakai uap uap pada tekanan sampai 40 atm. c. Turbin tekanan tinggi, yang memakai uap pada tekanan diatas 40 atm

d. Turbin tekanan sangat tinggi, yang memakai uap pada tekanan 170 atm atau lebih dan temperature diatas 550°C

Laporan Kerja

PG. Kanigoro Madiun Periode 1 Agustus 2015 – 1 September

4.2.2.8 Klasifikasi Turbin Uap berdasarkan Pemakaian di Bidang Industri

a. Turbin stationer dengan kepesatan putar yang konstan dipakai terutama untuk menggerakkan alternator

b. Turbin uap stationer dengan kepesatan yang bervariasi dipakai untuk menggerakkan pompa, pengedar udara (air circulator) dan lain-lain

c. Turbin yang tidak stasioner dengan kepesatan yang bervariasi, turbin jenis ini biasanya dipakai pada kapal-kapal uap, kapal lokomotif kereta api (lokomotif turbo)

d. Semua jenis turbin yang dijelaskan di atas ini yang tergantung pada kepesatan putar dapat dihubungkan langsung atau melalui roda gigi reduksi mesin-mesin yang digerakan.

Dalam dokumen Laporan PKL Pabrik Gula Kanigoro Madiun (Halaman 32-35)

Dokumen terkait