• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.4 Prosedur Layanan Kredit Angsuran Sistem Fidusia dan Perum Pegadaian Kantor Cabang Jatinegara

2.4.5 Klausula Yang Diperjanjikan Dalam Perjanjian Kredit KREASI

Perjanjian Kredit dalam penyelenggaraan KREASI berjudul Perjanjian Utang-Piutang Dengan Kuasa Menjual dalm perjanjian Kedit tersebut, terdiri dari 1) Kepala Akta

Yang berisikan mengenai penyelenggaraan perjanjian Kredit tersebut, dimana di sebutkan hari, tanggal dan lokasi dimana penyelenggaraan perjanjian tersebut (biasanya bertempat di Kantor Cabang Perum Pegadaian).

2) Komparisi Akta

Menerangkan Pihak yang terkait dalam pejanjian kredit tersebut, dimana pihak pertama adalah pihak dari Pegadaian yang biasanya diwakili oleh Manager Kantor cabang yang telah menerima kuasa dari Direksi Perum

Pegadaian. Sedangkan pihak kedua adalah pihak Calon debitur yang di jelaskan terperinci mengenai data Nama, Alamat, dan nama perusahaan yang di pimpin.

3) Isi Perjanjian Kredit

Klausula-Klausula yang di muat dalam Perjanjian Kredit KREASI berisi mengenai:

1. Bahwa pihak pertama telah memberikan fasilitas pinjaman kredit kepada pihak kedua dan pihak kedua telah menyatakan setuju dan menerimanya, dan pihak kedua menyatakan untuk menggunakan fasilitas pinjaman tersebut untuk tujuan tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.

2. Besar dan perhitungan sewa modal (bunga), serta ketentuan mengenai pembayaran dipercepat, dn biaya-biaya lain yang harus dekeluarkan oleh pihak kedua seperti biaya administrasi, denda keterlambatan, serta biaya lain yang mungkin timbul.

3. Mengenai penyerahan jaminan, dengan menyebutkan jenisnya, besarnya taksiran harga pasar setempat, bahwa jaminan yang diserahkan tersebut tidak sedang dalam status atau akan dijadikan jaminan hutang kepada pihak lain, dan/atau tidak sebagai objek sengketa.36

Penyerahan jaminan diserahkan dilakukan secara Fidusia dengan menggunakan perjanjian Jaminan Fidusia yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini, dan untuk pelaksanaan pembebanan jaminan secara Fidusia, pihak kedua memberi kuasa khusus kepada pihak pertama, yang tidak dapat dicabut kembali., apabila karena sesuatu hal dan pihak pertama berpendapat bahwa nilai barang jaminan menjadi turun, maka pihak kedua berkewajiban membayar sejumlah uang untuk menutupi kekurangan uang jaminan, atau menyerahkan barang miliknya sebagai jaminan tambahan, hingga nilainya dapat menutup utang pihak kedua kepada pihak pertama.

4. Pemeliharaan barang jaminan disimpan di tempat tinggal pihak kedua dalam kondisi aman, terpelihara dengan baik dan pihak kedua bertanggung jawab

36PERUM Pegadaian, Blanko Perjanjian Kredit

atas segala kerusakan dan kehilangan. Bilamana terjadi kerusakan, hilang/musnah, pihak kedua membayar sejumlah uang untuk menutupi kekurangan nilai jaminan, atau menyerahkan barang miliknya yang lain sebagai jaminan tambahan, hingga nilainya dapat menutup utang pihak kedua kepada pihak pertama, dan biaya-biaya yang timbul sebagai akibat untuk memelihara dan melindungi barang jaminan, pajak dan biaya lain menjadi tanggung jawab pihak kedua, bilamana terjadi kepailitan pihak kedua wajib memberitahukan pada pihak pertama dan harus memberitahukan kepada kurator atau pihak lain tentang status barang sebagai objek jaminan kredit pada pihak pertama.

5. Pembayaran dilakukan pihak kedua berupa pembayaran pokok pinjaman ditambah sewa modal dengan cara angsuran, dan ditetapkan besarnya angsurannya tiap bulan, apabila angsuran dibayar melampaui tanggal yang telah ditetapkan, maka pihak kedua dikenakan denda yang besarnya telah ditentukan sebelumnya.

6. Setiap keterlambatan pembayaran angsuran sampai dengan 7 (tujuh) hari dari tanggal angsuran dikenakan denda sebesar 2% (dua persen) dari besarnya angsuran setiap bulan.

7. Setiap keterlambatan pembayaran angsuran sampai dengan 8 (delapan) hari sampai dengan 14 (empat belas) dari tanggal angsuran dikenakan denda sebesar 4% (empat persen) dari besarnya angsuran setiap bulan.

8. Setiap keterlambatan pembayaran angsuran sampai dengan 15 (lima belas) hari sampai dengan 21 (dua puluh satu) dari tanggal angsuran dikenakan denda sebesar 6% (enam persen) dari besarnya angsuran setiap bulan.

9. Pihak kedua dinyatakan cidera janji atau terbukti lalai, yaitu apabila pihak kedua melakukan tindakan sebagai berikut:

a) Tidak melaksanakan pembayaran angsuran menunggak selama 3 (tiga) kali berturut-turut atau berselang.

b) Sampai dengan tanggal jatuh tempo tidak melaksanakan pembayaran pelunasan37

c) Tidak memenuhi kewajiban-kewajiban atau melanggar ketentuan di dalam perjanjian kredit, satu dan lain hal semata-mata menurut penetapan atau pertimbangan pihak pertama.

10. Bilamana pihak kedua melakukan cidera janji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka pihak pertama mempunyai hak untuk mengambil alih barang jaminan yang berada di bawah kekuasaan pihak kedua dan pihak kedua wajib menyerahkan barang jaminan dalam keadaan terawat baik dengan tanpa syarat apapun kepada pihak pertama.

11. Bila terjadi bencana alam (banjir, gempa bumi) dan atau kebakaran, huru hara, yang mengkibatkan barang jaminan menjadi musnah dan rusak berat, maka menjadi kewajiban bagi pihak kedua untuk menyerahkan barang lain yang nilainya minim al sama dengan nilai barang jaminan sebelumnya sebagai pengganti jaminan utang kepada pihak pertama atau melakukan pelunasan sekaligus.

12. Pihak pertama mempunyai hak untuk menyita,menarik dibawah kuasanya dan pihak kedua berkewajiban menyerahkan secara sukarela tanpa syarat dan pemberian kuasa khusus pada pihak pertama untuk menjual barang jaminan bilamana pihak kedua cidera janji, atau diperkirakan tidak akan mampu lagi untuk memenuhi ketentuan atau kewajiban dalam perjanjian ini, karena terjadinya antara lain maupun tidak terbatas karena pihak kedua meninggal dunia, diberhentikan dari pekerjaannya, dijatuhi hukuman pidana, dinyatakan pailit atau tidak mampu membayar.

13. Dalam hal terjadi eksekusi, maka dengan ini pihak kedua memberikan kuasa khusus dan tidak dapat dicabut kembali kepada pihak pertama dengan hak subsitusi, untuk melakukan penjualan barang jaminan didepan umum menurut tata cara dan dengan harga yang dianggap baik oleh pihak pertama.

14. Hasil penjualan barang jaminan digunakan untuk membayar seluruh sisa utang sebagai kewajiban pihak kedua kepada pihak pertama, termasuk biaya-biaya

37ibid

yang timbul karena penjualan dan apabila terdapat sisa uang kelebihan menjadi kewajiban pihak pertama untuk menyerahkan kelebihan tersebut kepada pihak kedua.

15. Apabila hasil penjualan barang jaminan tidak cukup untuk membayar seluruh hutang pihak kedua, maka pihak pertama berhak untuk mengambil pelunasan atas sisa utang yang nejadi tanggung jawab pihak kedua yang harus dilunasi pada saat itu 38juga atau yang diperoleh di hasil penjualan barang lain milik pihak kedua yang telah diserahkan kepada pihak pertama

16. Pihak kedua dilarang dengan sengaja memalsukan, mengubah, menghilangkan atau dengan cara apapun memberikan keterangan yang tidak benar atau menyesatkan yang mengakibatkan timbulnya kerugian pada pihak pertama.

17. Selama perjanjian kredit belum berakhir, maka pihak kedua dilarang mengalihkan (menjual/menghibahkan), memindahkan haknya, menggadaikan/menjadikan jaminan hutang, menyewakan atau meminjamkan barang jaminan kepada pihak lain.

18. Apabila salah satu pihak hendak mengakhiri perjanjian sebelum jangka waktu yang telah ditentukan wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada pihak lainnya dan masing-masing pihak segera melaksanakan hak dan kewajibannya.

19. Dalam hal barang jaminan hilang atau musnah atau rusak berat maka jangka waktu kredit akan berakhir pada saat terjadinya resiko dan sisa kredit harus dilunasi oleh pihak kedua

20. Bilamana pihak kedua dinyatakan pailit oleh pengadilan negeri maka pihak pertama berhak secara sepihak menyatakan pengakhiran perjanjian tersebut pada saat itu juga dengan hak untuk menarik dan menjual/melelang barang jaminan dimaksud sebagai pembayaran utang untuk pelunasan utang.

21. Semua kuasa yang dibuat dan diberikan oleh pihak kedua kepada pihak pertama dalam rangka pelaksanaan perjanjian termasuk pengalihan kuasa adalah merupakan suatu kesatuan yang tidak terpishkan dan tidak dapat ditarik

38ibid

kembali karen sebab apapun yang mengesampingkan ketentuan pasal 1813 KUHPerdata.

22. Pihak kedua menyetujui untuk memberikan hak sepenuhnya kepada pihak pertama untuk menyerahkan piutang (cessie) dan atau tagihan pihak pertama terhadap pihak kedua berikut semua janji-janji accesoirnya, termasuk hak-hak atas barang jaminan kepada pihak lain yang ditetapkan oleh pihak pertama sendiri setiap saat diperlukan oleh pihak pertama

23. Apabila pihak pertama melakukan penyerahan piutang (cessie) kepada pihak lain, maka pihak pertama tidak wajib memberitahukan kepada pihak kedua, dan karenayanya bilamana pihak lain menjalankan haknya sebagai kreditur dapat langsung melakukan sepenuhnya semata-mata dan dengan adnya pengalihan piutang ini tidak akan mempengaruhi pihak kedua dalam melaksankan kewajiban sesuai perjanjian ini.

24. Dan penyelesaian perselisihan dilakukan melalui musyawarah dan mufakat masing-masing pihak.39