Instalasi Exchange 2000 Server pada tiap node
8. Klik kanan Exchange Virtual Server, dan kemudian klik Bring Online
Setelah berhasil membuat Exchange System Attendant resource, Exchange System Attendant secara otomatis membuat semua resource lain untuk Exchange
Virtual Server (Gambar 4.25).
Exchange System Attendant resource menghasilkan resources berikut ini:
• Exchange Information Store Instance • Exchange Message Transfer Agent Instance • Exchange Routing Service Instance
• SMTP Virtual Server Instance
• Exchange HTTP Virtual Service Instance • Exchange IMAP4 Virtual Server Instance • Exchange POP3 Virtual Server Instance • Exchange MS Search Instance
110
Message Transfer Agent Instance Resource dibuat hanya pada Exchange Virtual
Server pertama yang dimasukan kedalam cluster. Semua Exchange Virtual Server dalam cluster saling membagi Message Transfer Agent Instance Resource.
Gambar 4.25 Akif/Akif Exchange 2000 Server cluster
Tahap Keenam: Jika membuat Aktif/Aktif Cluster, maka Ulangi tahap ketiga untuk membuat Exchange Virtual Server kedua
111
4.4 Evaluasi
Pada tahap evaluasi akan dianalisis bagaimana kemampuan sistem yang baru mengatasi permasalahan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dan membantu Trisula dalam jaringan komunikasi dengan anak-anak perusahaannya.
Untuk melihat kemampuan dan kehandalan dari Exchange server cluster dapat dilihat dengan melakukan uji coba yang menghasilkan data berupa antrian e-mail pada saat Exchange Server Cluster.
Untuk melakukan pengujian ini dilakukan monitoring Mail Traffic pada EVSMSG01 untuk mendapatkan antrian e-mail, tahapan-tahapan yang harus dilakukan adalah :
1. Memonitoring Mail Traffic pada EVSMSG01 Dengan menggunakan Exchange
System Manager
112
2. Pilih EVSMSG01 dan terlihat protokol-protokol yang digunakan
Gambar 4.27 Monitoring Traffic di EVSMSG01
Pada gambar diatas dapat dilihat ada beberapa protocol yang digunakan oleh Trisula Corporation. Protocol yang digunakan adalah HTTP, IMAP4, POP3, SMTP, X.400. Protocol HTTP digunakan untuk outlook dan web access. Protocol IMAP4 digunakan oleh para karyawan dari Trisula Corporation yang ingin mengakses mail mereka dari luar perusahaan, misalnya dari rumah, warnet, dan lain-lain. Para karyawan diberikan akses melalui web mail yang menggunakan protocol ini. Protocol POP3 digunakan oleh para karyawan dalam membaca e-mail mereka. Protocol SMTP digunakan oleh para karyawan dalam mengirimkan e-mail ke luar perusahaan, seperti mengirimkan e-mail kepada klien diberbagai tempat. Terakhir Protocol X400 digunakan
113
oleh para karyawan untuk mengirim e-mail didalam jalur internal perusahaan, seperti ke karyawan lain baik dalam satu gedung maupun ke anak-anak perusahaannya.
3. Pada protokol SMTP terlihat antrian e-mail
Gambar 4.28 Antrian Headoff-TGF ada 3 messages dan HO-TTI, HO-Timmido, HO-SCTI tidak ada antrian.
Pada antrian e-mail diatas ada beberapa tujuan pengiriman, diantaranya tujuan email untuk jaringan lokal pada Trisula, anak perusahaan, dan ke pihak luar perusahaan. Pada antrian e-mail diatas juga terdapat beberapa status koneksi, diantaranya Aktif,
114
pengiriman dan terlihat pada gambar untuk pengiriman ke jaringan lokal dan ke anak perusahaan statusnya selalu active, yang berarti e-mail langsung dikirimkan. Status
Ready menandakan bahwa e-mail siap untuk dikirimkan. Dan status Retry menandakan
bahwa saat ini e-mail tersebut menunggu antrian untuk dikirimkan.
Gambar 4.29 Beberapa Mailbox yang terdaftar dalam EVSMSG01.
Monitoring Mail Traffic dan MRTG dilakukan pada saat Exchange Server Cluster berada pada beberapa kondisi:
Kondisi awal pengujian
Kondisi awal berupa suatu keadaan dimana kedua node berjalan normal, yaitu pada saat node pertama aktif dan node kedua pasif. Pada pengujian ini bertujuan untuk
115
melihat keadaan antrian e-mail dengan cara memonitor antrian e-mail pada saat keadaan normal.
Gambar 4.30 MRTG pada kondisi kedua node berjalan dengan normal
116
Dilihat dari data yang berupa list mail dan MRTG tersebut diatas dapat dibuktikan bahwa kegiatan mail berjalan dengan lancar dan tidak adanya gangguan pada saat Exchange Server Cluster berjalan dengan normal.
Kondisi pengujian kedua
Kondisi pengujian berikutnya dimana node pertama yang aktif berjalan dan node kedua yang pasif dimatikan. Pada pengujian ini bertujuan juga untuk melihat keadaan antrian e-mail dengan cara memonitor antrian e-mail pada saat node kedua yang pasif dimatikan.
117
Gambar 4.33 List mail pada kondisi node kedua dimatikan.
Seperti yang dapat dilihat dari data diatas walaupun node kedua dimatikan kegiatan mail pada Trisula Corporation tetap berjalan dan tidak mengalami gangguan. Hal ini dibuktikan dengan data antrian e-mail dan arus aliran data yang terlihat di MRTG yang selalu berjalan, tanpa ada kegagalan pada aliran data tersebut.
Kondisi pengujian ketiga
Kondisi pengujian yang terakhir adalah keadaan dimana node pertama pada
Exchange Server Cluster dimatikan dan node kedua tetap menyala. Pada pengujian ini
bertujuan untuk melihat antrian e-mail dan juga untuk mengetahui apakah node kedua dapat mengambil alih fungsi-fungsi yang sedang dijalankan oleh node pertama. Kondisi ini dilakukan sebanyak sepuluh kali. Pada kondisi ini pengambilalihan fungsi-fungsi dari
118
node pertama dibutuhkan waktu kurang lebih tiga menit untuk mengaktifkan semua servis-servisnya. Dimana servis tersebut terdiri dari servis attendan yang bertugas untuk menkoordinasikan servis lainnya, servis information store yang berguna untuk mengontrol database, selain itu terdapat juga servis message transger agent yang bertugas untuk mengirim pesan, dan yang terakhir adalah servis protokol yang dapat berupa SMTP, POP3, HTTP, X400 atau IMAP4. Tabel 4.3 menunjukkan waktu yang dibutuhkan oleh node pasif untuk mengambil alih fungsi-fungsi pada node aktif sampai node pasif dapat melayani semua permintaan user.
Tabel 4.3 Response Time Pengujian Response Time
1 3' 03'' 2 2' 55" 3 2' 57" 4 3' 02" 5 3' 05" 6 2' 52" 7 2' 57" 8 3' 01" 9 2' 59" 10 2' 58" Rata-rata 2' 59"
Pada saat perpindahan user tidak merasakan adanya gangguan kecuali ketika
user sedang mengakses mailnya. User akan mengalami gangguan seperti tidak dapat
mengklik tombol send, tidak dapat menuliskan pesan, dan lainnya. Hal ini terjadi selama kurang lebih tiga menit sampai semua servis pada node kedua aktif.
119
Gambar 4.34 Cluster Group
120
Dapat dilihat pada gambar diatas cluster group dan exchange virtual server yang aktif berada di JKTMAIL02 (node kedua). Hal ini berarti node kedua sedang berjalan dikarenakan node pertama sedang dimatikan. Maka semua servis cluster dan EVS ditangani oleh node kedua.
Gambar 4.36 MRTG pada kondisi node pertama dimatikan.
121
Gambar 4.38 List mail pada kondisi node pertama dimatikan (2)
Dari data berupa list mail dan MRTG dapat dibuktikan bahwa walaupun node pertama mengalami gangguan ataupun mati. Kegiatan mail pada Trisula Corporation dapat terus berjalan tanpa adanya gangguan pada pihak user. Walaupun rata-rata waktu yang dibutuhkan node kedua untuk menjalankan semua servis yang dibutuhkan kurang lebih tiga menit.
Dengan adanya Exchange Server Cluster, Trisula tidak akan mengalami masalah pada server mailnya lagi dan komunikasi Trisula dengan anak-anak perusahaannya maupun dengan pihak luar tidak akan terganggu. Karena jika adanya kerusakan pada salah satu server, node server yang lain akan mengambil alih tugas dari node yang mengalami kerusakan dengan cepat dan tidak akan mengganggu aliran komunikasi data Trisula Corporation.
122
Hal ini didukung dengan hasil quesioner yang dilakukan pada karyawan Trisula sebanyak 40 orang yang berada pada Head Office, dari hasil Quesioner tersebut diperoleh:
Tabel 4.4 Hasil Quesioner Pertanyaan No A B C D 1 100 % 0% - - 2 0% 30% 50% 20% 3 17,5% 0% 80% 2,5% 4 17,5% 10% 57,5% 15% 5 100% 0% 0% 0%
Dari hasil quesioner diatas dapat dilihat bahwa didalam pekerjaannya para karyawan membutuhkan e-mail untuk menunjang kegiatannya. Terdapat 50% yang mengirimkan e-mail sebanyak 7-10 x setiap harinya, kemudian 80% responden mengirimkan e-mail berupa teks dan gambar yang besarnya lebih dari 1 Mb, serta para responden tidak mengalami gangguan didalam aktifitas e-mailnya selama sistem yang baru berjalan dengan kondisi pengujian ketiga yang dilakukan sebanyak sepuluh kali. Availability
Untuk menghitung Availability pada sistem Trisula Corporation menggunakan rumus :
Percentage of availability = (total elapsed time – sum of downtime) total elapsed time
Waktu yang digunakan untuk perhitungan total elapsed time adalah enam bulan hal ini disebabkan Exchange Server Cluster baru berjalan selama enam bulan.
123 Availability pada sistem yang lama : Total elapsed time = 24 x 184 = 4416 Jam
(24 jam perhari/ 184 hari per enam bulan dari Maret – Agustus 2005) Sum of downtime = 134 Jam
• Maintenance sistem = 5 Jam x 4 x 6 Bln = 120 Jam • Down
Pada April = 4 Jam
Pada Juli = 2 x 5 Jam = 10 Jam
Percentage of availability = ( 4416 – 134 ) / 4416 x 100% = 96,9 %
Availability pada Exchange Server Cluster : Total elapsed time = 24 x 181 = 4344 Jam
(24 jam perhari/ 181 hari per enam bulan dari September – Februari 2006) Sum of downtime = 144 menit = 2.24 Jam
• Maintenance sistem = 3 Menit x 2 x 4 x 6 bln = 144 Menit = 2.24 Jam Percentage of availability = ( 4344 – 2.24 ) / 4344 x 100% = 99,94 %
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa selama diterapkannya
Exchange server cluster telah terjadi peningkatan Availability sebesar 3,04 % hal ini
124
dari 134 jam menjadi 2,24 jam. Sehingga dapat dilihat Exchange Server Cluster memiliki availability yang tinggi dan menciptakan Always on server.
Keterbatasan Sistem
Didalam mengembangkan sistem yang baru dihadapkan dan ditemukan beberapa keterbatasan sistem diantaranya :
1. Pemilihan perangkat keras yang baru disesuaikan dengan perangkat lama yang sudah ada, dengan mempertimbangkan biaya yang diberikan oleh Trisula Corporation hal ini menyebabkan performansi yang ada tidak begitu berubah.
2. Sistem operasi yang digunakan tidak memakai Windows 2003 server yang memiliki features Server yang lebih lengkap dan lebih baru, hal ini dikarenakan perangkat lunak yang dimiliki saat ini yaitu Windows 2000 Advanced Server masih dapat menunjang kegiatan Mail pada Trisula selain itu tidak adanya alokasi dana untuk membeli lisensi perangkat lunak baru.
3. Untuk mengambil alih fungsi Exchange Cluster Server pada node aktif yang mengalami kegagalan dibutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga menit, pada waktu tersebut setiap user tidak dapat mengakses mailnya.
4. Setiap kali terjadi penambahan konfigurasi pada Active Directory Server diperlukan untuk merestart Excange Server Cluster yang dapat menggangu user didalam menggunakan mailnya.
5. Perencanaan mengenai Disaster Recovery Plan perlu dikembangkan untuk mengantisipasi terjadinya kehilangan data dan terhambatnya komunikasi Trisula disebabkan oleh faktor non teknis.