• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

F. Teknik Analisis Data

4. Kode Bahasa Asing(BA)

Kode berwujud bahasa yang digunakan dalam berinteraksi verbal pada masyarakat tutur Jawa di Kabupaten Enrekang selain BI dan BJ adalah kode Bahasa Asing (BJ).Pemakaian kode BA sangat terbatas dan biasanya bersifat aksidental. Kode BA yang dominan digunakan dalam interaksi verbal pada masyarakat Jawa di Kabupaten Enrekang meliputi kode Bahasa Arab dan

kodeBahasa Inggris.

Bahasa Arab merupakan salah satu kode BA yang mewarnai interaksi verbal pada masyarakat tutur Jawa di Kabupaten Enrekang terutama dalam ranah keagamaan.Pemilihan kode Bahasa Arab pada umumnya tidak terjadi dalam wujud tunggal kode, melainkan dalam wujud alih kode dan campur kode.Pada peristiwa alih kode dalam masyarakat tutur Jawa di Kabupaten Enrekang, pemilihan kode Bahasa Arab tampak dalam situasi formal dan nonformal.

Dalam situasi formal, pemilihan kode bahasa Arab tampak pada ranah pemerintahan dan perkantoran, pendidikan, dan keagamaan.Pada situasi seperti itu, pemilihan kode Bahasa Arab dominan terjadi sebagai pembuka dan penutup tuturan seperti yang tampak pada peristiwa tutur berikut.

(9) Konteks : seorang guru kelas di sebuah sekolah dasar akan memulai pelajaran di pagi hari.

Guru : Assalamu‟alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.

Murid-murid : Wa‟alaikum salamwarohmatullahiwabarokaatuh.

Guru : Selamat pagi, anak-anak. Ya, ketuakelas,silahkan.

Ketuakelas : Assalamu‟alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.Teman-teman, sebelum kita mulai belajar, marilah kita berdoa bersama sama.Berdo‟amulai.A‟udzubillaahiminasyaitonir-rojiim. Bismillaahirrohmaanir- rohiim ....

Peristiwa tutur tersebut terjadi di salah satu ruang sekolah dasar Islam di Kecamatan Baraka.Murid-murid di sekolah dasar tersebut dibiasakan untuk berdoa di pagi hari sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar. Peristiwa tutur

tersebut bersifat formal dalam kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas dengan diawali dengan pemakaian kode bahasa Arab oleh Guru sebagai pembuka tuturan. Hal ini dikarenakan pengaruh agama Islam yang diadaptasi oleh masyarakat muslim.

Kode bahasa Arab pada situasi nonformal di kalangan masyarakat tutur Jawa di Kabupaten Enrekang biasanya hanya bersifat aksidental saja.Kode bahasa Arab yang biasa digunakan oleh masyaraka tutur Jawa di Kabupaten Enrekang biasanya hanya berupa kata seperti insya Allah, alhmadulillah, dan Amiin, seperti yang terlihat pada peristiwa tutur berikut.

(10) Konteks:dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang mengenai rencana pindah rumah.

Ibu 1 : Piye Mbak Lisa,kapanpindahane? (Bagaimana Mbak Lisa, kapanpindahannya?)

Ibu 2 : Nggih Insya Allah wulan ngajeng, Budhe. Namung ngrampungke

masang jubin kaliyan ngecet mawon.Sekaliyan wulan ngajeng kan

pas lare-lare libur sekolah.(Insya Allah bulan depan, Budhe. Tinggal

menyelesaikan pemasangan ubin dan mengecat saja. Sekalian bulan depan kan pas anak-anak libur sekolah)

Ibu 1 : Alhamdulillah yo, cepet rampung. Ngepasi

bocah-bocahliburansisan.(Alhamdulillah ya, cepat selesai. Juga berbarengan

denganliburan anak-anak)

Ibu2 : Nggih Alhamdulillah lah Budhe.

Ibu1 : Yo muga-muga lancarkabeh.(Ya mudah-mudahan lancarsemua) Ibu : Nggih,Amiin.(Iya, Amiin)

Dalam penggalan tuturan itu tampak penggunaan kode bahasa Arab yang berupa kata Insya Allah, Alhamdulillah, dan Amiin tampak mewarnai peristiwa tutur tersebut yang terjadi dalam situasi nonformal pada ranah pergaulan.

Penakaian kode bahasa Arab tersebut karena adanya pengaruh kode bahasa Arab dalam kitab Al-Qur‟an.

Kode bahasa Asing yang juga biasa digunakan oleh masyarakat tutur Jawa di Kabupaten Enrekang adalah kode bahasa Inggris.Penggunaan kode bahasa Inggris dalam masyarakat tutur Jawa di Kabupaten Enrekang lebih terbatas dibandingkan dengan kode bahasa Arab.Seperti halnya kode bahasa Arab, pemilihan kode bahasa Inggris juga tidak terjadi dalam wujud tunggal kode.Dalam komunikasi sehari- hari pada masyarakat tutur Jawa di Kabupaten Enrekang, penggunaan kode bahasa Inggris terbatas sebagai sarana pendukung campurkode.

Di ranah pemerintahan dan pekerjaan, penggunaan bahasa Inggris tampak mewarnai komunikasi. Penggunaan kode bahas Inggris biasanya digunakan untuk menyebutkan nama atau istilah dalam bahasa Inggris. Seperti halnya pada kode bahasa Arab, kode bahasa Inggris juga dapat terjadi dalam situasi formal maupun nonformal.Penggunaan kode bahasa Inggris biasanya terjadi pada penutur yangmempunyai pengetahuan luas dan berpendidikan.Pada ranah pemerintahan dan pekerjaan, penggunaan kode bahasa Inggris biasanya terjadi karena kata-kata tersebut merupakan istilah yang sudah lazim digunakan seperti yang terdapat pada dua peristiwa tutur berikut.

(11) Konteks: Sebuah perdebatan yang terjadi pada suatu rapat di sebuahkantor.

P1 :Pak Tejo ni gimana sih, masa‟ masalah gitu aja kok nggak bias menghandle. Wong ya sudah dikasih waktu cukup kok ya tetap aja belum selesai laporannya. Waktu kita ini kan sudah mepet. Lha itu, masalah basement itu sudah dilaporkan belum ke pak Harto?

P2 :Sudah pak. Tadi saya sudah telepon pak Harto lagi.Katany tinggal official recruitment-nyasaja.

P1 : Ya sudah. Besok saya mintalaporannya.

Pemilihan kode bahasa Inggris selain di ranah pemerintahan dan pekerjaan juga kerap muncul pada masyarakat tutur Jawa di Kabupaten Enrekang pada ranah keluarga dan ranah pergaulan.Kode bahasa Inggris yang biasa dipakai oleh masyarakat tutur Jawa di Kabupaten Enrekang pada ranah tersebut biasanya berupa katayang lebih populer dan lebih mudah diingat untuk dituturkan oleh penuturnya.Pemakaian kode bahasa Inggris pada ranah keluarga dapat terlihat pada peristiwa tutur berikut.

(12) Konteks:seorang bapak sedangmemintaanaknyauntuk diajarkan

caramengetik.

Bapak : Ngene, terus nek wes rampungpiye?(Begini, terus kalau sudah selesai bagaimana?)

Anak : Nek sampun nggih disavesek.(Kalau sudah ya disave dulu) Bapak : Menngapa?(Biar kenapa?)

Anak : Ngge nyimpen men datane mboten ilang nek word-e ditutup. (Untuk menyimpan supaya datanya tidak hilang kalau word- nya ditutup) Bapak : Ngene, o, terus nulisjenengekene? (Begini, o, terus menulis

namanya disini?)

Anak : Nggih, jeneng file, ora kudu jenenge bapak. Terus oke.Nek ketikane

meh diprint, dicetak, garek di klik sing niki, nggih. (Iya, namafile,

tidak harus namanya bapak.Terus oke. Kalau ketikannya akan diprint, dicetak, tinggal di klik yang ini,iya)

Pada peristiwa tutur di atas, kode bahasa Inggris muncul sebagai campur kodepadakodedasarBJ.Kata„save‟,„word‟,„file‟,dan„print‟merupakankode bahasa Inggris yang biasa terdapat pada register bidang informatika, khususnya

komputer. Penutur pada peristiwa tutur di atas tetap menggunakan register tersebut apa adanya dalam bahasa Inggris karena sudah terbiasa menggunakan kata-katatersebut.

Dokumen terkait