• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4 Hasil Pengujian Hipotesis

4.4.1 Koefisien Determinasi

Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam

menerangkan variabel independen. Koefisien determinasi (R2) dinyatakan dalam presentase. Nilai adjusted R2 berkisar antara 0 < R2 < 1.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas. Nilai mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Dapat dikatakan juga bahwa R2 = 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terkait, sedangkan R2 = 1, menandakan suatu hubungan yang sempurna (Ghozali, 2009).

3.4.4.2 Uji signifikansi simultan (Uji F)

Menurut Ghozali (2009) uji stastistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Ketentuan peneriman atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan kedua variabel

34

independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.

2. Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara simultan kedua variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.4.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Menurut Ghozali (2009) uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

51

BAB V SIMPULAN

5.1Simpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan Good Corporate Governance (GCG), yang diukur dengan ukuran dewan komisaris dan ukuran komite audit, umur perusahaan, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Triple Bottom Line (TBL) yang terjadi di perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dalam hal pengungkapan TBL, perusahaan makanan dan minuman rata-rata masih kurang dalam hal pengungkapan, terutama dalam hal pengungkapan lingkungan.

Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda sebagai alat analisis hipotesis. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Independensi dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan TBL. Hal ini menunjukan bahwa keberadaan komisaris independen terbukti membuat fungsi pengawasan dalam perusahaan lebih efektif

2. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap pengungkapan TBL. Ini disebabkan karena kepemilikan institusional belum menganggap pengungkapan itu sebagai investasi bagi perusahaan sehingga tidak

melakukan tekanan pada manajemen untuk melakukan pengungkapan lebih luas.

52

3. Kepemilikan asing tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan TBL. Ini dikarenakan walaupun negara asing, terutama Eropa dan United of States lebih memperdulikan masalah lingkungan dan social, ada kemungkinan kepemilikan saham asing di perusahaan Indonesia tergolong masih kecil bagi mereka sehingga dikonsolidasikan dengan perusahaan induk di negara asal. Oleh karena itu, kurang memperhatikan pengungkapan atau menuntut pengungkapan secara luas pada laporan tahunan.

4. Kualitas audit berpengaruh negatif terhadap pengungkapan TBL. Ini

disebabkan karena ruang lingkup auditor hanya bertindak sebagai advisor dan memberikan opini atas penyajian laporan keuangan yang bersifat

pengungkapan wajib, bukan sukarela, sedangkan pengungkapn TBL bersifat sukarela. KAP besar mungkin saja memberikan saran-saran kepada

perusahaan tentang hal-hal apa yang perlu diungkapkan dalam pengungkapan sukarela, akan tetapi semua keputusan kembali pada perusahaan, mau

diungkapkan atau tidak.

5. Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan TBL

perusahaan. Hal ini disebabkan karena keputusan mengenai apa yang akan diungkapkan oleh perusahaan ada di tangan manajer, dan manajer dalam perusahaan akan berganti dalam kurun waktu yang tidak pasti ataupun dapat berpindah dari perusahaan berumur tua ke perusahaan berumur muda atau sebaliknya.

6. Ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan TBL perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka pengungkapan TBL yang dilakukan akan semakin luas. Ini disebabkan

53

semakin besar ukuran, maka akan semakin banyak pula aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Akibatnya, perusahaan akan dituntut oleh stakeholders untuk melakukan pengungkapan lebih luas dibandingkan perusahaan kecil. Selain itu, perusahaan besar juga mempunyai sumber daya yang lebih mencukupi dibandingkan perusahaan kecil sehingga cenderung dapat melakukan pengungkapan yang lebih luas.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini yaitu:

1. Populasi dari penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur di bidang industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan terbatas hanya tiga tahun masa pengamatan.

5.3 Saran

Peneliti memiliki beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mencoba menambahkan sektor perusahaan yang akan dijadikan sebagai sampel serta menambahkan tahun pengamatan penelitian agar mandapatkan hasil yang lebih maksimal. 2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan variabel yang dirasa

akan berpengaruh pada pengungkapan TBL, misalkan jenis industri dan karakteristik perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Adhipradana, Fadhila. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan, Dan Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sustainability Report. Skripsi. Universitas Dipenogoro. Semarang.

Adizes, Ichack. 1989. Corporate Lifecycles: How And Why Corporations Grow And Die And What To Do About It . Prentice Hall: New Jersey.

Ansah, Stephen Owusu. 2000. Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence from The Zimbabwe Stock Exchange. Journal Accounting and Business Research. Vol.30. No.3. pp.241-254.

Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. 2012. Sistem Pengendalian Manajemen. Salemba Empat: Jakarta.

Aulia, Sandra dan TB MH Idris Kartawijaya. 2011. Analisis Pengungkapan Triple Bottom Line Dan Faktor Yang Mempengaruhi; Lintas Negara Indonesia Dan Jepang. Simposium Nasional Akuntansi XII.

Australian Capital Territory. 2011. Triple Bottom Line Assessment For The Act Government. Discussion Paper, Canberra.

Deegan, Craig. 2002. Introduction: The legitimising effect of social and environmental disclosures – a theoretical foundation. Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 15 Iss: 3, pp.282 - 311

Eisenhardt , Kathleen M. 1989. Agency Theory: An Assessment and Review. The Academy of Management Review, Vol. 14, No. 1 (Jan., 1989), pp. 57-74. Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,

Edisi Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang. Ghozali, Iman dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit

Gumanti, Tatang Ari. 2000. Earning Management: Suatu Telaah Pustaka. Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol. 4, no. 2, p 104-115.

Hapsoro, Djoko. 2012. Pengaruh Corporate Governance dan Kualitas Audit Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 23. No.3, p 199-215

Ho, Jennifer Li-Chin dan Taylor, Martin E. 2007. An Empirical Analysis of Triple Bottom Line Reporting and its Determinants: Evidence from The United States and Japan. Journal of International Financing

Management and Accouting, Vol. 18, No. 2.

Indrawan, Danu Candra. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Keputusan Ketua Bapepam Kep.29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Kerja Komite Audit. Jakarta

Kieso, Donald. E. Weygandt, Jerry. J. Warfield, Terry. D. 2008. Intermediate Accounting, Edisi ke-10, Erlangga: Jakarta.

Komite Nasional Kebijakan Governance. Good Corporate Governance. http://knkgindonesia.com Diakses pada tanggal 22 Maret 2014. Longenecker, Justin G. Carlos W Moore, And Petty J William.2001.

Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat. Machmud, Novita Dan Djakman, Chaerul. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan

Terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) Pada Laporan Tahunan Perusahaan; Studi Empiris Pada Perusahaan Publik Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006. Simposium Nasional Akuntansi XI.

Marwata. 2001. Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Ungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi IV.

Midiastuty, Isgiarta dan Triatiarini. 2005. Analisa hubungan mekanisme Corporate Governance dan indikasi Manajemen Laba. Simposium Nasional Akuntansi VI.

Nofandrilla. 2008. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap

Kebijakan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Nurgroho, Adhy Karya. 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Struktur Kepemilikan, Dan Good Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Triple Bottom Line Di Indonesia. Skripsi. Universitas Dipenogoro.

Nurkhin, Ahmad. 2009. Corporate Governance Dan Profitabilitas; Pengaruhnya Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia). Thesis. Universitas Diponogoro.

Nuryaman., 2008, Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Mekanisme Corporate Governance terhadap Pengungkapan Sukarela. The 2nd Accounting Conference, 1st Doctoral Colloquium, and Accounting Workshop, November: 302-330.

O’Donovan, Garry. 2002. Environmental Disclosure in The Annual Report: Extending The Applicability and Predictive Power of Legitimacy Theory. Accounting, Auditing, and Accountability Journal. Vol. 15, No. 3, pp. 344-371.

Poerwadarminta, W. J. S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rakhmawati, Desie. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Perusahaan Bumn Dan Non Bumn Terhadap Luas

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Csr Disclosure) Pada Perusahaan Di Bei Tahun 2009. Jurnal. Universitas Diponegoro. Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan Negara. Yogyakarta:

BPFE

Rustarini, Ni Wayan. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Pada Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntans. Said, Roshima., Yuserrie Hj Zainuddin, dan Hasnah Haron. 2009. The

Relationship between Corporate Governance Characteristics in Malaysian Public Listed Companies. Social Responsibility Journal. Vol.5, No.2, hal. 212-226.

Sari, Ria Nelly, Rita Anugerah dan Rhia Dwiningsih. 2010. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Kualitas Audit Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Transparansi Informasi. Pekbis Jurnal, Vol.2, No.3, November 2010: 326-335

Sembiring, Rismanda Eddy. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial : Studi Empiris pada Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Siswantaya, I Gede. 2007. Mekanisme Corporate Governance dan Manajemen Laba Studi Pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang

Subiyantoro, Edy dan Saarce Elsye Hatane, 2007. Dampak Perubahan Kultur Masyarakat Terhadap Praktik Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Publik Di Indonesia. Jurnal Manajemen Dan

Suhardjanto, Djoko dan Anggitarani, D. 2010. Karakteristik Dewan Komisaris Dan Komite Audit Serta Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi, 2: 125-245.

Suhardjanto, Djoko. 2010. Corporate Governance, Karakteristik Perusahaan Dan Environmental Disclosure. Jurnal Akuntansi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Suryono, H., dan Prastiwi, P. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance Terhadap Praktik Pengungkapan Sustainability Report (Studi Pada Perusahaan – Perusahaan yang Listed (Go-Public) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-2009). Simposium Nasional Akuntansi XII.

Tamba, Erida Gabriella Handayani. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Skripsi. Universitas Dipenogoro. Semarang.

Ulum, Ihyaul.2009. Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Utami, Indah Dewi dan Rahmawati, 2010. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, dan Umur Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Veronica, Theodora Martina. 2009. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal. Universitas Gunadarma. Jakarta.

Wardani, Rr. Purwita. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Luas

Pengungkapan Sukarela. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 14, No. 1, Mei 2012: 1-15.

Waryanto. 2010. Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro.

What Is Corporate Governance. http://www.fcgi.or.id/corporate-

governance/about-good-corporate-governance.html. Diakses pada tanggal 22 Maret 2014.

Yularto, A. Dan A. Chariri, 2003. Analisis Perbandingan Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Sebelum Krisis dan Pada Periode Krisis.. Jurnal Maksi vol. 2, Januari pp. 35-51.

Yunita, Nancy. 2012. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Voluntary Disclosure Dan Biaya Hutang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol 1, No. 1, Januari.

Zu, Liangrong. 2009. Corporate Social Responsibility, Corporate Restructuring and Firm’s Performance. Empirical Evidence from Chinese Enterprises. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

Dokumen terkait