• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA

4.4. Koefisien Determinasi

Identifikasi determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Angka R square sebesar 0,646 artinya 64,6% Motivasi (variabel devenden) dijelaskan oleh Kinerja Pegawai (variabel indevenden), dan sisanya 35,4% (100%-64,6%) dijelaskan oleh variabel lain diluar dari faktor lain diluar penelitian ini.

BAB V ANALISA DATA

Setelah di uji secara empiris maka hipotesa yang diajukan dapat diterima dan tidak menyimpang dari kerangka teori. Hal ini menunjukkan ada pengaruh antara Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Camat Medan Selayang Kota Madya Medan. Sedangkan seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah 64,6%, dengan demikian dapat diketahui bahwa Motivasi (variabel X) terhadap Kinerja Pegawai (variabel Y) mempunyai pengaruh yang tinggi.

5.1 Motivasi

Dari perhitungan yang diperoleh Motivasi (variabel X) menunjukkan bahwa motivasi di kantor Camat Medan Selayang pada kategori Tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dari 4 pertanyaan yaitu kepercayaan yang diberikan atasan, mendapatkan promosi jabatan yang lebih tinggi, taat pada peraturan yang berlaku pada kantor/instansi yang bersangkutan, sanksi atau perbuatan yang melanggar ketentuan.

1. Kepercayaan yang diberikan atasan

Keprcayaan yang diberikan atasan merupakan sebuah amanah yang harus benar-benar di laksanakan oleh pegawai dan merupakan salh satu bentuk penghargaan yang bersifat moral. Bila dilihat dari jawaban pegawai mayoritas pegawai kantor Camat Medan Selayang menjawab bahwa atasan memberikan kepercayaan penuh terhadap pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya. Hal tersebut senada dengan jawaban responden masyarakat yang diperoleh saat penulis melakukan wawancara, yakni :

Seperti yang kami lihat di kantor camat tersebut, atasan atau bapak camat Kantor Camat Medan Selayang memberikan kepercayaan dan perhatian penuh terhadap seluruh pegawai, karena kepercayaan dan perhatian dari atasanlah sala satu pendorong dan pembangkit semangat kerja pegawai”

Dari jawaban pegawai dan juga dari pendapat masyarakat dapat disimpulkan bahwa kepercayaan dan perhatian yang diberikan oleh atasan kepada pegawai sangat mendukung semangat kerja pegawai setiap harinya.

2. Mendapatkan promosi jabatan yang lebih tinggi

Mendapatkan promosi jabatan merupakan suatu practise atas kreativitas yang telah dilakukannya serta sebuah motivas agar pegawai dapat melakukannya kembali dan bahkan lebih meningkat. Dengan adanya promosi jabatan pegawai semakin bergairah untuk meningkatkan kreativitas dalam bekerja, sehingga promosi jabatan ini sebagai motivasi untuk melakukan hal-hal baru yang kreatif dalam bekerja.

3. Taat pada peraturan yang berlaku pada kantor/instansi yang bersangkutan.

Job descripton dalam lingkungan kerja diberikan oleh atasan kepada pegawai agar pelaksanaan tujuan dari lembaga bersangkutan serta menghindari pekerjaan yang tumpang tindih dan tidak tertata. Dari hasil penelitian melalui kuesioner menunjukkan bahwa pegawai Kantor Camat Medan Selayang Selalu taat pada peraturan yang berlaku pada kantor/instansi bersangkutan. Jika dilihat

pendapat pegawai dengan pendapat masyarakat sangat jauh berbeda, sebagai berikut :

“ Taat kepada peraturan hal yang sulit untuk dilaksanakan oleh berbagai orang, pegawai kantor Camat Medan Selayang masih adanya kurang taatnya terhadap peraturan yang berlaku di kantor tersebut, karena ada beberapa pegawai yang datang, pulang tidak pada waktunya, hal ini yang membuat pelayanan disana lumayan lambat prosesnya”

4. Sanksi atau perbuatan yang melanggar ketentuan.

Setiap aparatur pemerintah dalam menjalankan tugasnya yang menjadi tanggung jawabnya harus dapat bertanggung jawab apa yang menjadi tugas dan kesalahan akibat human error serta adanya sanksi yang diberikan oleh atas perbuatan pegawai tersebut. Dalam hal ini pegawai kantor Camat Medan Selayang selalu diberikan atasan sansi jika pegawai melakukan kesalahan. Dengan adanya sanksi yang diberikan, diharapkan kesalahan yang dilakukan oleh pegawai tidak lagi terjadi, tetapi efek dari pemberian sanksi kurang baik karena pegawai dalam melaksanakan tugasnya hanya didasari oleh rasa takut. Pendapat masyarakat terhadap hal ini sebagai berikut:

“jika adanya sanksi yang diberikan kepada pegawai sangatlah baik, karena jika sanksi ditiadakan keseriusan pegawai dalam menanggung jawabi pekerjaannya akan sangat kecil kemungkinannya, karena pegawai berpikiran ada tidaknya kesalahan yang dilakukan tidak ada yang namanya hukuman, inilah yang menjadi salah satu penyebab rendahnya kinerja pegawai”

Dari pendapat diatas dapat diketahui, adanya sanksi akan membuat pegawai semakin giat dalam bekerja, dan bertanggung jawab penuh terhadap tugas yang dibebankan kepada pegawai.

5. Rasa senang dalam menjalankan tugas atau pekerjaan.

Rasa senang yang dimiliki oleh setiap pegawai akan membawa pengaruh yang besar terhadap pekerjaan, dan sangat mendukung pada pekerjaan. Seperti yang terlihat dari hasil penelitian hal ini menunjukkan bahwa bahwa pegawai Kantor Camat Medan Selayang merasa senang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya, dan diharapkan dengan adanya rasa senang tersebut pekerjaan dapat terlaksana dengan maksimal dan berkualitas.

6. Kepuasan gaji yang di terima

Dari jawaban pegawai melalui kuesioner penelitian, menunjukkan bahwa pegawai tersebut merasa puas dengan gaj yang diterima, dan diharapkan dengan adanya rasa puas tersebut dapat meningkatkan hasil kerjanya.

7. Perasaan aman dalam melaksankan pekerjaan.

Rasa aman dalam melaksankan pekerjaan akan memacu pegawai semakin giat dalam bekerja. Dengan hasil yang diterima dari pegawai melalui kuesioner menunjukkan bahwa pegawai kantor Camat Medan Selayang merasa sangat aman dalam melaksankan pekerjaan setiap harinya.

8. Mendapatkan jaminan kerja yang lebih baik oleh perusahaan/kantor

Mendapatkan jaminan kerja yang lebih baik sangat di idamkan oleh semua orang. Dan hal ini akan diterima oleh seseorang apabila mempunyai keterampian dan prestasio yang bagus. Pegawai kantor Camat Medan Selayang selalu mendapatkan jaminan kerja yang lebih baik oleh perusahaan/kantor. Hal senada dari jawaban masyarakat, sebagai berikut:

“....sangat setuju jika seorang pegawai mendapatkan jaminan kerja yang lebih baik oleh perusahaan/kantor apabila pegawai tersebut memang layak dan mempunyai keterampilan yang memadai”

9. Penghargaan yang diberikan atasan

Pegawai kantor Camat Medan Selayang selalu mendapatkan penghargaan dari atasan apabila pegawai tersebut bekerja dengan sungguh-sungguh dan mempunyai tanggung jawab penuh dalam pekerjaannya.

10.Gairah kerja yang tinggi

Gairah kerja yang tinggi kadang sulit di jumpai pada seseorang apalagi dalam hal bekerja. Tetapi hal berbeda ada pada diri pegawai kantor Camat Medan Selayang, mereka mempunyai gairah kerja yang tinggi karena mayoritas pegawai menjawab selalu melalui kuesioner penelitian yang di ajukan. Hal tersebut tidak jauh dari masyarakat, dari hasil wawancarany sebagai berikut:

“ pegawai kantor Camat Medan Selayang tersebut mempunyai gairah kerja yang tinggi, akan tetapi ada juga pegawai kadang terlihat tidak bersemangat dalam bekerja”.

5.2 Kinerja Pegawai

Pada hasil perhitungan dari variabel Y (Kinerja Pegawai) menunjukkan bahwa Kinerja Pegawai di kantor Camat Medan Selayang berada pada kategori Sangat Rendah, Hal ini dapat dibuktikan dari 7 pertanyaan (70%) yaitu

1. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan.

Keseimbangan waktu yang diberikan dalam melakukan pekerjaan sangat mendukung agar tidak terjadinya human error karena kelelahan dalam bekerja dan

mempunyai waktu penyelesaian yang jelas. Hal ini telah diterapkan di Kantor Camat medan Selayang, waktu yang dipergunakan atau lamanya dalam melaksanakan pekerjaan seimbang. Jika dilihat dari jawaban masyarakat sangat jauh berbeda dengan jawaban pegawai. Hasil wawancaranya sebagai berikut:

“ Waktu atau lamanya melaksanakan pekerjaan oleh pegawai kantor Camat Medan Selayang sudah lumayan seimbang, tetapi pegawai kadang mengulur waktu dalam menyelesaikan berbagai urusan, misalnya dalam pembuatan kartu keluarga, surat tanah dan lain-lain”

2. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja.

Jumlah dan jenis pelayanan dalam bekerja oleh pegawai menunjukkan bahwa pegawai kantor Camat Medan Selayang sudah sangat baik dalam hal pemberian pelayanan dalam bekerja setiap hari nya di kantor/instansi tersebut

“...pemberian pelayanan di kantor Camat Medan Selayang lumayan baik” . 3. Tingkat kemampuan dalam bekerja.

Mayoritas pegawai menjawab mampu, disini dapat diketahui bahwa pegawai kantor Camat Medan Selayang mampu dalam berbagai jenis pekerjaan dan sesuai dengan yang dibebankan kepada setiap pegawai. Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan jawaban masyarakat, sebagai berikut:

“ Tingkat kemampuan dalam bekerja oleh pegawai kantor Camat Medan Selayang tersebut sangat sesuai dengan kondisi pekerjaan setiap harinya”

4. Kemampuan menganalisis data/informasi, kemampuan menggunakan mesin/peralatan.

Dari hasil penelitian melalui kuesioner, Pegawai kantor Camat Medan Selayang mempunyai kemampuan dalam menganalisis data/informasi dan juga menggunakan mesin/peralatan yang tersedia di kantor tersebut.

5. Kemampuan mengevaluasi

Kemampuan menganalisis sangat mendukung dalam pekerjaan. Dari hasil jawaban pegawai melalui kuesioner menyatakan bahwa pegawai tersebut mempunyai kemampuan dalam mengevaluasi. Hal tersebut juga dikuatkan dengan hasil wawancara dengan masyarakat yang menyatakan bahwa :

“Pegawai kantor Camat Medan Selayang mempunyai kemampuan dalammengevaluasi seperti yang terlihat di dalam kantor tersebut”

6. Pemanfaatan waktu.

Dari waktu luang yang kadang-kadang ada di kantor tersebut, disini dapat dilihat bahwa didalam melaksanakan pekerjaan pegawai selalu memanfaatkan waktu luang tersebut untuk menyelesaikan pekerjaan.

7. Kerjasama.

Didalam pekerjaan setiap harinya pegawai kantor Camat Medan Selayang selalu bekerjasama dalam berbagai tugas dan tanggung jawab. Hal yang berbeda terdapat dari jawaban masyarakat sebagai berikut:

“ sebagian pegawai tidak ada terlihat adanya kerjasama, yang menyebabkan lama dalam proses bekerja dan hal ini akan berpengaruh terhadap smua masyarakat yang memakai jasa kantor Camat Medan Selayang ”

8. Ketepatan Kerja dan Kualitas Pekerjaan

Ketepatan dan kualitas pekerjaan harus diseimbangkan dengan keterampilan dan kemampuan seseorang. Dari jawaban pegawai dari hasil penelitian melalui kuesioner ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan seimbang dengan kemampuan.

9. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan

Dengan adanya kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, diharapkan kesalahan yang dilakukan oleh pegawai tidak lagi terjadi dan adanya kemauan untuk memperbaiki kesalahan kerja yang dilakukan dan pegawai dapat belajar dari kesalah tersebut. dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pegawai dikantor camat tersebut selalu memperbaiki jika terjadi kesalahn dalam bekerja.

10.Proses kerja dan kondisi pekerjaan

Kondisi pekerjaan harus di sesuaikan dengan kemampuan pegawai, agar dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya. Dalam hal ini, pegawai kantor Camat Medan Selayang bekerja sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dengan adanya keseuaian proses kerja dan kondisi pekerjaan yang diberikan, diharapkan pegawai lebih efektif dalam menjalankan tugasnya.

Dari penerapan hasil jawaban responden baik dari pegawai dan masyarakat masih banyak yang perlu diperbaiki terutama dalam masalah waktu. Dengan motivasi yang tnggi di harapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai dan diharapkan menjadi satu hal yang perlu diperhatikan oleh kantor Camat Medan Selayang.

5.3 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai

Dari hasil perhitungan koefisien korelasi dapat diketahui bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara motivasi terhadap kinerja pegawai yaitu sebesar 0,804. Hubungan yang bernilai positif tersebut mengandung pengertian semakin tinggi Motivasi semakin tinggi pula kinerja pegawai dan begitu sebaliknya jika motivasi semakin rendah maka kinerja pegawai juga semakin rendah.

Berdasarkan data pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus Product moment, diperoleh bahwa hubungan antara motivasi terhadap kinerja pegawai sebesar 0,804. Selanjutnya hasil perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh

hitung

t = 8,121. Dengan membandingkan harga thitung dengan harga ttabel pada taraf 05

, 0

=

a ternyata thitung > ttabel yaitu 8,121 > 0,048 yang berati hipotesis penelitian (Ho) di tolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi dengan kinerja pegawai di kantor Camat Medan Selayang . Artinya jika semakin kuat Motivasi maka semakin terbuka peluang untuk meningkatkan kinerja pegawai.

Identifikasi determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Angka R square sebesar 0,646 artinya 64,6% Motivasi (variabel devenden) dijelaskan oleh Kinerja Pegawai (variabel indevenden), dan sisanya 35,4% (100%-64,6%) dijelaskan oleh variabel lain diluar dari faktor lain diluar penelitian ini.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab IV dan V maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Salah satu cara untuk meningkatkan Kinerja Pegawai ialah dengan pemberian Motivas kepada pegawai. Motivas atau daya pendorong yang meransang dan mendorong pegawai untuk bekerja dengan giat. Motivas setiap pegawai berbeda antara satu dengan yang lainnya disebabkan oleh perbedaan motif, tujuan dan kebutuhan masing-masing serta di pengaruhi waktu dan tempat.

b. Hipotesa yang diajukan yaitu “ Terdapat Hubungan dan Pengaruh Motivas Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Camat Medan Selayang dapat diterma. c. Berdasarka tabel rekapitulasi varabel X, Motivasi pada kantor Camat Medan

Selayang berada pada posisi tinggi, dibuktikan oleh 4 pertanyaan 40% berada pada kategori Tinggi, yaitu kepercayaan yang diberikan atasan, mendapatkan promosi jabatan yang lebih tinggi, taat pada peraturan yang berlaku pada kantor/instansi yang bersangkutan, sanksi atau perbuatan yang melanggar ketentuan.

d. Berdasarkan tabel rekapitulasi variabel Y, Kinerja Pegawai pada kantor Camat Medan Selayang berada pada posisi sangat rendah, hal ini terlihat dari terdiri dari 7 pertanyaan 70% yaitu waktu yang dipergunakan atau lamanya

melaksanakan pekerjaan, jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja, tingkat kemampuan dalam bekerja,kemampuan menganalisis data/informasi, kemampuan menggunakan mesin/peralatan, kemampuan mengevaluasi, pemanfaatan waktu dan kerjasama.

e. Berdasarkan model regresi yang diperoleh, maka dapat disimpulkan persamaan regresi linear sederhanaya adalah:

Y= a + bx = 1,65+0,848

Artinya tanda positif menunjukkan hubungan searah, artinya jika semakin kuat Motivasi maka semakin terbuka peluang untuk meningkatkan kinerja pegawai, begitu juga sebaliknya (hipotesis diterima).

f. Berdasarkan analisis korelasi product moment, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif antara Motivasi dan Kinerja Pegawai pada kantor Camat Medan Selayang sebesar 0,804. Berdasarkan interpretasi tersebut, maka pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai berada pada kategori sangat tinggi. g. Dari uji signifikan korelasi digunakan uji T, dengan tarif signifikan a=1,65

diperoleh thitung>ttabel yaitu 64,6 > 0,048 maka Ho di tolak, artinya motivasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

h. Koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,646 artinya 64,6% variabel devenden (Motivasi) dijelaskan oleh variabel indevenden (Kinerja Pegawai), dan

sisanya 35,4% (100% - 64,6%) dijelaskan oleh variabel lain diluar dari faktor lain diluar penelitian ini.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberi saran sebagai berikut: 1. Jika di lihat dari interpretasi koefisien hubungan motivasi terhadap kinerja

pegawai berada dalam taraf sangat kuat. Penerapan motivasi di kantor Camat Medan Selayang sudah cukup baik.

2. Motivasi kerja dikalangan pegawai Kantor Camat Medan Selayang, perlu dipertahankan agar keinginan dan kebutuhan pegawai dapat terpenuhi dengan baik.

3. Dalam memotivasi pegawai pemimpin juga harus tegas dalam pemberian sanksi atas kesalahan yang dilakukan oleh pegawai (Human Error) serta adil terhadap semua pegawai dalam meberikan sanksi tersebut.

4. Sesuai dengan hasil penelitian yang teah disampaikan bahwa kinerja pegawi di kantor Camat Medan Selayang berada pada kategori sangat rendah, maka diharapkan seluruh pihak yang berwenang, terutama pada pegawai agar meningkatkan kualitas kinerjanya. Pegawai lebih displin dan bertanggung jawab dalam tugas-tugasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto , suharsini. 1996. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Arep, Ishak, Hendri, Tanjung. 2003. Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Gramedia Beehr,T.A., Ivanitskaya, L., Hansen, C.P., Erofeev, D., & Gudanowski, D.M. (2001).

Evaluation of 360 degree Feedback Ratings: Relationship with each other and with

Performance and

Selection Predictors. Journal of Organizational Behavior, 22, 775 – 784

Bernadin, J. & Roussell. (1998). Manajemen Sumberdaya Manusia. New York: McGarw-Holl Companies, Inc.

Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta : Rineka Cipta

Gibson, Ivanseevich. 1997. Organisasi: Pelaku, Struktur dan Proses. Jakarta: Erlangga Hartono. 2008. SPSS16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Riau: Pustaka Pelajar Hasibuan, Malayu. 2003. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara

Koenjaraningrat. 1981. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Gramedia.Jakarta

Kreitner, R., & Kinicki, A. (2001). Perilaku Organisasi Edisi Lima. New York: Mc GrowHill Company, Inc

Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan Mahsun, Moh. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik.Yogyakarta: Universitas Gajah

Mada

Mangkunegara, Anwar, Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber daya Manusia. Bandung: PT. Rineka Aditama 2009. Manajemen Sumber daya Manusia. Bandung: PT. Rineka Aditama

Marzuki. 2006. Mendorong Investasi Melalui Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara Siagian, Sondang. 2002. Manajemen Motivasi. Jakarta: Rineka Cipta

Saucier, S.D. (2004). Sistem Umpan Balik 360 Derajat. Englewood, 4 (9), 40-43 Sugiyono. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Supranto, J Limakrisna, Nandar. 2009. Statistika dan Penelitian Pemasaran dan Sumber Daya Manusia . Jakarta : Mitra Wacana Media

Singarimbun, Masri, Sofyan, Efendi. 1997. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES Tika, Prabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.

Jakarta: Rineka Cipta

Uno, B.Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Press

Widodo, Joko. 2005. Membangun Birokrasi berbasis Kinerja. Jawa Timur: Bayumedia Winardi. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Pt. Grafindo

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

Sumber-sumber lain :

http:http://www.datastatistikindonesia.com/diakses tanggal 27 maret 2012 pukul 15.04 Wib

Dokumen terkait