• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koleksi HPHK pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan tahun 2019 diawali dengan identifikasi jenis media pembawa yang

dilalulintaskan impor, ekspor, domestik masuk, dan domestik keluar

media pembawa HPHK, dan dilakukan pengambilan sampel media

pembawa untuk dikoleksi. setiap media pembawa yang dilalulintaskan

dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai pedoman pemeriksaan

laboratorium, dan hasil pemeriksaan laboratorium didokumentasikan

sebagai koleksi HPHK dalam bentuk laporan hasil pemeriksaan, foto

identifikasi, dan slide pemeriksaan.

Tabel 41. Data Rekap Koleksi Laboratorium BKP Kelas II Medan 2019

Nomor Jenis Media Jenis Koleksi Jumlah

1 Hewan

(Burung/DOC)

Kering 5

2 BAH

(Sarang Burung Walet, daging ayam, daging buaya kering)

Kering dan Basah

3

3 HBAH

(Bakso dan sosis)

Basah 2

4 Lain-Lain

(gigi taring Babi,ulat bambu, lipan kering)

Kering 3

5. Kegiatan Intersepsi HPH/HPHK Laboratorium

Intersepsi HPH/HPHK pada BKP Kelas II Medan tahun 2019 tidak ditemukan HPH/HPHK pada media pembawa yang dilalulintaskan ekspor, impor, domestik masuk, domestik keluar melalui wilayah kerja BKP Kelas II Medan, berdasarkan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di UPT BKP Kelas II Medan. Pemeriksaan Rapid Test AI terhadap burung, unggas dewasa impor, ekspor dan antar area menunjukkan hasil negatif.Pemeriksaan PCR terhadap AI pada pet birds impor, ayam dewasa domestik

87 Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan juga menunjukkan hasil negatif, pemeriksaan antibodi terhadap AI dengan metode HA-HI menunjukan titer protektif pada DOC dan seronegatif pada unggas dewasa, pemeriksaan screning pada feses ayam dan burung menunujukan hasil negatif. Pemeriksaan Elisa untuk mengetahui titer antibodi dari vaksinasi rabies pada hewan kesayangan anjing , kucing dan monyet.

Tabel 42. Data Intersepsi HPH/HPHK pada BKP Kelas II Medan Tahun 2019

No. Media

Pembawa Sampel

Jlh Sampel

Frekuensi/

Kegiatan Metode Uji Hasil Uji

1 2 3 4 5 6 7

1. Unggas (DOC)

Serum 700 70 Uji HA-HI AI Protektif 2. Unggas (Burung dan Ayam) Swab trachea/cloaca 63 63 Rapid Test AI Negatif 3. Unggas (Burung dan Ayam) Swab trachea/cloaca 56 54 PCR AI Negatif 4. Unggas (Burung dan Ayam) Faeces 1.355 190 Uji HA/ Pemeriksaan fisik Negatif 5. HPR (Anjing, Kucing, dan monyet) Serum 80 57 Uji Elisa/

Rapid Rabies Protektif/ Tidak Protektif 6 Mamalia (Sapi Perah) Serum 218 1 Uji RBT Negatif

6. Kegiatan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani

Pengawasan keamanan hayati hewani di BKP Kelas II Medan pada tahun 2019 sudah rutin dilakukan pemeriksaan/pengujian terhadap media pembawa yang dilalulintaskan antara lain produk hewan untuk pangan yaitu : daging ayam segar,daging kambing, bakso dan daging sapi olahan dengan target uji cemaran mikroba. Sedangkan pengawasaan keamanan hayati pada media pembawa produk hewan sarang burung walet masih bersifat monitoring artinya secara rutin hanya dilakukan pemeriksaan fisik , organoleptik, pengujian cemaran mikroba, identifikasi

88 Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan bakteri dan cemaran nitrit terhadap produk hewan sarang burung walet tersebut dilakukan secara berkala.

Tabel 43. Data Monitoring Pengawasan Keamanan Hayati Hewani pada BKP Kelas II Medan Tahun 2019

No. Media

Pembawa Sampel

Jlh Sampel

Frekuensi/

Kegiatan Metode Uji Hasil Uji

1. Daging Segar (daging ayam, daging kambing) Daging Olahan (Bakso, sosis) Daging Segar (daging ayam, daging kambing) Daging Olahan (Bakso, sosis) 62 62 Total Plate Count (TPC) < BMCM 2. Sarang Burung Walet Sarang burung Walet 29 29 Spektrofotometri 1-45 pm

7. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK Tahun 2019

Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) yang terdapat didalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 3238/Kpts/ PD.630/9/2009 , dibagi menjadi 2 (dua) klasifikasi yaitu HPHK golongan I dan HPHK golongan II. HPHK yang diamati pada pemantauan HPHK tahun anggaran 2019, pengamatan status dan situasi tahun 2018, yaitu HPHK golongan II dengan cara memperoleh informasi dari dinas Provinsi, Balai Veteriner Medan dan dinas yang membawahi fungsi kesehatan hewan di kabupaten di Sumatera Utara.

Pemantauan HPHK tahun 2019 berhasil mengkompilasi data penyakit dari kabupaten kota di Sumatera Utara. Data penyakit ini berdasarkan gejala klinis, data lab pasif, dan data surveilans di tahun 2018. Untuk menentukan ada tidaknya HPHK di suatu daerah, diperlukan peneguhan diagnosa laboratorium berdasar gejala klinis yang dapat dilakukan di lab daerah atau lab balai veteriner. Apabila gejala klinis yang timbul merupakan gejala yang patoknomonik, maka dapat ditarik kesimpulan terdapat HPHK di daerah tersebut.

Dapat disimpulkan HPHK yang ada di kabupaten/kota di Sumatera Utara antara lain :

89 Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan 2. Kab. Serdang Bedagai : Scabies, Rabies, Tripanosomiasis

3. Kab. Tebing Tinggi : Parvovirus, Rabies, Brucellosis

4. Kota Binjai : Hog Cholera, Theileriosis, Scabies, Parvovirus 5. Kab. Karo : Parvovirus, Scabies, Hog Cholera

6. Kab. Deli Serdang : Brucellosis, Hog Cholera, Avian Influenza, Rabies, Theileriosis, Scabies

Secara keseluruhan, HPHK yang ditemukan di wilayah kerja BKP Kelas II Medan adalah : Brucellosis, Hog Cholera, Avian Influenza, Infectious Bovine Rhinotracheitis, Rabies, Theileriosis, Chlamydiosis, Scabies, Parvovirus, ORf.

Perbandingan temuan HPHK di tahun 2016, 2017 dan 2018 disajikan pada tabel di bawah ini :

Table 44. Perbandingan HPHK 3 tahun terakhir

2016 2017 2018

Brucellosis Brucellosis Brucellosis

Hog Cholera Hog Cholera Hog Cholera

Avian Influenza Avian Influenza Avian Influenza Infectious Bovine

Rhinotracheitis

Infectious Bovine Rhinotracheitis -

Rabies Rabies Rabies

Theleriosis Theleriosis -

- Chlamydiosis -

Scabies Scabies Scabies

Parvovirus Parvovirus Parvovirus

- ORF ORF

Dilihat dari perbandingan temuan HPHK di wilayah kerja BKP Kelas II Medan, ada 7 HPHK yang selalu ditemukan di setiap tahunnya yaitu : Brucellosis, Hog Cholera, Avian Influenza, Rabies, Theileriosis, Scabies, dan Parvovirus. Di antara penyakit-penyakit tersebut, yang berdampak besar pada sektor ekonomi dan sosial masyarakat adalah Rabies, Hog Cholera, Avian Influenza, dan Brucellosis.

Berdasarkan SK Menteri Pertanian RI No. 86/KPTS/PK. 320/1/2016, Propinsi Sumatera Utara bebas penyakit hewan keluron menular pada sapi (Brucellosis). Dari

90 Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan hasil surveilans yang dilakukan di wilayah kerja BKP Kelas II Medan, masih ditemukan reaktor positif Brucellosis, namun prevalensinya masih <2%, sehingga dapat disimpulkan daerah tersebut masih bebas Brucellosis. Pada tahun 2016 Brucellosis ditemukan di tiga (3) kabupaten/kota, yaitu Deli Serdang, Karo dan Binjai. Sedangkan di tahun 2017, Brucellosis masih ditemukan di kabupaten/kota Binjai dan Deli Serdang,dan di tahun 2018 tidak lagi ditemukan di Kab. Karo, namun muncul di Kab. Langkat Khususnya ditemukan Pada sapi import dari australia (Brahman Cross). Prevalensi Brucellosis di Sumatera Utara pada tahun 2017 masih <2%.

Avian Influenza menjadi salah satu penyakit yang selalu ditemukan dalam 3 tahun terakhir. Penyakit ini menyebabkan kematian yang tinggi pada unggas baik yang diternakkan maupun unggas peliharaan. Selain itu, avian influenza juga dapat menular ke manusia dan menyebabkan kematian. Berdasarkan data tahun 2016, Avian Influenza ditemukan di kabupaten Deli Serdang dan kabupaten Karo. Pada tahun 2017, Avian Influenza kembali ditemukan di kabupaten Deli Serdang dan di Tahun 2018 Juga masih tetap ditemukan di Kabupaten Deli Serdang dan m di kabupaten Binjai sudah tidak ditemukan lagi.

Hog cholera merupakan penyakit yang penularannya cepat dan menyebabkan kematian yang tinggi. Hal ini menyebabkan kerugian besar bagi peternak babi. Dalam 2 tahun terakhir, Hog Cholera masih ditemukan di kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Karo. Penyakit ini ditemukan kembali di Kabupaten Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi serta kota Binjai setelah pada tahun 2017 tidak ditemukan.

Rabies merupakan penyakit bersifat zoonosis yang sangat meresahkan masyarakat karena tingkat kematian bagi orang yang tertular rabies mencapai 100%. Penyakit rabies ditularkan dari hewan pembawa rabies (mis. Anjing, kucing, kera) ke manusia lewat gigitan. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini, namun rabies dapat dicegah dengan vaksinasi ke hewan rentan seperti anjing dan kucing yang umum dipelihara. Data tahun 2018 menunjukkan di kabupaten Deli Serdang masih ada Rabies, sama seperti di tahun 2017. Berdasarkan data yang diambil lewat diskusi bersama dinas kabupaten Langkat, setelah ditemukan kasus di tahun 2016, dinas melakukan vaksinasi ke anjing - anjing yang dipelihara masyarakat. Pada tahun 2017 berdasarkan surveilans tidak ditemukan rabies dikabupaten tersebut.

91 Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Bahwa dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/KR.100/12/2015 tentang Instalasi Karantina Hewan dan berdasarkan pertimbangan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai instalasi karantina hewan untuk dapat melaksanakan ketentuan pasal 80 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan, sehingga perlu menetapkan instalasi karantina hewan untuk setiap Media Pembawa yang dilalulintaskan terutama dalam sekala besar dan rutin.Instalasi Karantina Hewan yang sudah ditetapkan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian yang ada diBalai Karantina Pertanian Kelas II Medan Yaitu:

1. IKH PT. Expravet Nasuba

Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 1307/KPTS/KR.120/K/7/2018.

Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan di IKH PT. Expravet Nasuba tahun 2019 dilakukan oleh UPT. Balai Besar Karantina Pertanian Belawan.

2. IKH PT. ULTRA SUMATERA DAIRY FARM

Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 1680/KPTS/KR.120/K/08/2018.

Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan yang masuk ke IKH PT Ultra Sumatera Dairy Farm pada Tahun 2019 sebanyak 1 kali, dengan jenis media pembawa Sapi Perah.

3. IKH PT. MEGA RATU WALET

Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 1491/KPTS/KR.120/K/7/2018.

Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan yang masuk ke IKH PT. Mega Ratu Walet pada Tahun 2019 belum jalan berhubung masih menunggu keputusan dari Negara China.

4. IKH PT. ORI GINALNEST INDONESIA

Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 1426/KPTS/KR.120/K/7/2018.

Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan di IKPH PT. Ori Ginalnest Indonesia pada Tahun 2018 sudah dilakukan 171 kali untuk pengiriman ekspor ke Negara Cina, dengan jenis media pembawa sarang burung walet.

92 Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan 5. IKH PT. MANDIRI ABADI PERMAI

SK Kepala Badan Karantina Pertanian No.

342/Kpts/KR.120/K/3/2017Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan di IKH PT. Mandiri Abadi Permai pada tahun 2018 sudah dilakukan 171 kali untuk pengiriman ekspor ke Negara Cina, dengan jenis media pembawa sarang burung walet.

6. IKH PT. CJ FEED MEDAN

Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 1472/KPTS/KR.120/K/7/2018.

Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan di IKH PT. CJ Feed pada tahun 2019 dilakukan oleh UPT. Balai Besar Karantina Pertanian Belawan.

7. IKH PT. GOLD COIN INDONESIA

Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 2334/KPTS/KR.120/K/10/2018.

Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan di IKH PT. Gold Coin Indonesia pada tahun 2019 dilakukan oleh UPT. Balai Besar Karantina Pertanian Belawan.

8. IKH PT. CENTRAL PROTEINA PRIMA

Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 2334/KPTS/KR.120/K/10/2018.

Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan di IKH PT. Gold Coin Indonesia pada tahun 2019 dilakukan oleh UPT. Balai Besar Karantina Pertanian Belawan.

93 Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan

BAB IV

Dokumen terkait