• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORETIS

2.4 Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian koleksi perpustakaan. Menurut Soeatminah (1992:18), “ Koleksi perpustakaan adalah bahan pustaka berupa buku, non-buku ataupun manuskrip yang dihimpun oleh perpustakaan”. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Sumardji (1992:22) yang menyatakan bahwa, “Koleksi perpustakaan merupakan kumpulan atau kelompok bahan pustaka yang berisi karya-karya mengenai informasi tertentu yang disusun secara sistematis”.

Sedangkan menurut Siregar (1999:2) yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah

“Semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada pengguna, guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi. Koleksi yang dibutuhkan oleh setiap perguruan tinggi tidaklah sama, hal ini tergantung pada jenis dan tujuan perpustakaan yang bersangkutan”.

Dalam Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 pasal 1 ayat 2 dinyatakan bahwa, “Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam bentuk berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah dan dilayankan”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan adalah sekelompok bahan pustaka baik tercetak maupun tidak tercetak yang berisi informasi tertentu yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Pada perpustakaan perguruan tinggi, koleksi merupakan aset atau kekayaan yang menjadi tolok ukur seberapa baik perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.

2.4.2 Tujuan Koleksi Perpustakaan

Pada dasarnya tujuan penyediaan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi. Tujuan penyediaan koleksi tidak sama untuk setiap perpustakaan, tergantung kepada jenis dan tujuan perpustakaan tersebut.

Menurut Siregar (1999:2) perpustakaan perguruan tinggi menyediakan koleksi dengan tujuan :

1. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan sivitas akademika perguruan tinggi induknya;

2. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka bidang-bidang tertentu yang berhubungan dengan tujuan perguruan tinggi penaungnya;

3. Memiliki koleksi bahan/dokumen yang lampau dan yang mutakhir dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kebudayaan, hasil penelitian dan lain-lain yang erat hubungannya dengan program perguruan tinggi tersebut;

4. Memiliki koleksi yang dapat menunjang pendidikan dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi induknya;

5. Memiliki bahan pustaka/informasi yang berhubungan dengan sejarah dan ciri perguruan tinggi tempanya bernaung.

Dengan dimilikinya koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna maka pelayanan perpustakaan dapat dilakukan secara tepat guna dan hasil guna.

2.4.3 Jenis Koleksi Perpustakaan

Koleksi merupakan salah satu unsur pokok yang dimiliki oleh perpustakaan dalam menjalankan kegiatan pelayanan pengguna agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Koleksi perpustakaan tidak terbatas hanya pada buku saja, tetapi meliputi segala macam bentuk cetakan dan rekaman. Koleksi perpustakaan dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu tercetak dan terekam.

Koleksi dalam bentuk tercetak terdiri dari buku, majalah, surat kabar, pamflet, lembaran photo, brosur dan bahan-bahan lepas lainnya. Sedangkan koleksi dalam bentuk rekaman meliputi kaset, mikrofilm, mikrofis, slide, piringan hitam, video kaset, CD ROM dan lain-lain.

Menurut Sulistyo-Basuki (1993:30), bahan pustaka mencakup : 1. Karya cetak

Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk pustaka yaitu :

a. Buku

Buku adalah bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan yang paling umum terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar UNESCO tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku.

b. Terbitan berseri

Terbitan berseri adalah bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dengan jangka waktu tertentu.

2. Karya non cetak

Karya non cetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku, atau majalah melainkan dalam bentuk lain seperti : rekaman suara, rekaman video. Istilah lain untuk bahan pustaka ini adalah bahan non buku, yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini antara lain :

a. Rekaman suara yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam.

b. Gambar hidup dan rekaman video seperti film dan kaset video, selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan.

c. Bahan grafika, ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung misalnya : lukisan, foto, gambar teknik, serta bahan pustaka yang harus dilihat dengan bantuan misalnya : slide, transparansi, filmstrip dan lain sebagainya.

d. Bahan kartografi, yang termasuk ke dalam jenis ini adalah peta, atlas, foto udara.

3. Bentuk mikro

Bentuk mikro yaitu suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu :

a. Mikrofilm yaitu mikro dengan gulungan film dengan ukuran 16 mm dan 35 mm.

b. Mikrofis yaitu mikro dalam lembaran film ukuran 105 mm x 148 mm.

c. Mikropague, bentuk mikro dimana informasinya dicetak ke dalam kertas yang mengkilap tidak tembus cahaya, ukurannya sebesar mikrofis.

4. Karya dalam bentuk elektronik

Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD ROM player dan sebagainya.

Sedangkan Sumardji (1988:13) menyatakan koleksi perpustakaan terdiri atas :

1. Berdasarkan cara menghasilkannya, koleksi perpustakaan terdiri dari : • Koleksi berupa naskah yang ditulis dengan tulisan tangan asli,

misalnya manuskrip;

• Koleksi berupa karya cetakan, misalnya buku-buku, majalah- malajah, surat kabar;

• Koleksi berupa karya alihan dari tulisan tangan asli maupun karya cetakan ke karya grafis dengan alat elektronik maupun fotografi, misalnya film, slide, piringan hitam, tape dan lain-lain.

2. Berdasarkan bentuknya, koleksi perpustakaan terdiri dari :

• Buku, seperti buku teks, fiksi maupun non-fiksi, dan buku referensi seperti kamus, ensiklopedia, almanak, buku pegangan, bibliografi, indek, abstrak, peta dan sebagainya;

• Penerbitan pemerintah, seperti Lembaran Negara, Tambahan Lembaran Negara, Berita Negara, Tambahan Berita Negara, Himpunan Peraturan-peraturan Pemerintah, dan sebagainya;

Laporan penelitian, paper, skripsi, thesis, disertasi; • Majalah, baik yang umum maupun yang khusus;

• Surat kabar;

• Karya alihan tulisan-tulisan ataupun cetakan-cetakan yang telah dibuat menjadi film, slide, piringan hitam, tape, dan sebagainya; • Manuskrip; dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan memiliki berbagai jenis koleksi yang dilayangkan kepada pengguna baik koleksi dalam bentuk tercetak seperti buku dan terbitan berseri, koleksi non cetak seperti rekaman suara, gambar hidup dan rekaman video, bahan grafika, bahan kartografi, mikrofil dan mikrofis. Karya dalam bentuk elektronik seperti pita magnetis, cakram atau disc dan koleksi lainnya. Semua koleksi tersebut dapat digunakan oleh pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasinya.

Koleksi perpustakaan perguruan tinggi dikatakan sebagai bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dilayankan, disebarluaskan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasinya ataupun disimpan sebagai deposit penerbitan yang telah diterbitkan sebagai koleksi preservasi untuk memudahkan dalam temu kembali terhadap informasi yang sewaktu-waktu dibutuhkan (Yuventia, 2010:5).

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0696/U/1991 Bab II Pasal 11 menetapkan persyaratan minimal koleksi perpustakaan perguruan tinggi untuk program Diploma dan S1:

1. Memiliki 1 (satu) judul pustaka untuk setiap mata kuliah keahlian dasar (MKDK);

2. Memiliki 2 (dua) judul pustaka untuk tiap mata kuliah keahlian (MKK);

3. Melanggan sekurang-kurangnya 1 (satu) judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi;

4. Jumlah pustaka sekurang-kurangnya 10 % dari jumlah mahasiswa dengan memperhatikan komposisi subyek pustaka.

Sedangkan untuk Program Pascasarjana dan Spesialis: 1. Memiliki 500 judul pustaka untuk setiap program studi;

2. Melanggan sekurang-kurangnya 2 (dua) jurnal ilmiah untuk setiap program studi

Pada Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (1979:36) disebutkan bahwa yang termasuk komponen koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut :

1. Buku teks, baik untuk mahasiswa maupun dosen, baik yang diwajibkan maupun yang dianjurkan untuk mata kuliah tertentu.

2. Buku referensi, termasuk buku referensi umum, buku referensi bidang studi khusus, alat-alat bibliografi seperti indeks, abstrak, laporan tahunan, kamus, ensiklopedia, katalog, buku pegangan dan lain-lain. 3. Pengembangan ilmu, yang melengkapi dan memperkaya pengetahuan

pemakai selain dari bidang studi dasar.

4. Terbitan berkala seperti majalah, surat kabar, dan lain-lain.

5. Terbitan perguruan tinggi yaitu terbitan yang diterbitkan oleh perguruan tinggi, baik perguruan tinggi dimana perpustakaan bernaung maupun penerbit perguruan tinggi lainnya.

6. Terbitan pemerintah yaitu terbitan resmi baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut kebutuhan perguruan tinggi yang bersangkutan.

7. Koleksi khusus, yang berhubungan dengan minat khusus perpustakaan seperti koleksi tentang kebudayaan daerah tertentu, subjek tertentu dan lain sebagainya.

8. Koleksi bukan buku, yaitu merupakan koleksi audio visual seperti film, tape, kaset, video tape, piringan hitam, dan sejenisnya.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan perguruan tinggi tidak hanya terbatas pada buku teks (fiksi maupun non-fiksi) dan buku referensi (meliputi kamus, ensiklopedia, almanak, buku pegangan, bibliografi, indeks, abstrak, peta dan sebagainya), tetapi juga meliputi terbitan pemerintah (Lembaran Negara, Tambahan Lembaran Negara, Berita Negara, Tambahan Berita Negara, Himpunan Peraturan-peraturan Pemerintah, dan sebagainya), terbitan perguruan tinggi (seperti laporan penelitian, paper, skripsi, thesis, disertasi, dan sebagainya) dan koleksi bukan buku (seperti film, tape, kaset, video tape, piringan hitam, dan sejenisnya).

Dokumen terkait