• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOMOR ENAM DI DUNIA

KOMITE TETAP

KONGGRES RAKYAT NASIONAL DEWAN NEGARA PERDANA MENTERI 15 Wakil Perdana Menteri, Sekretaris Jenderal, Menteri-menteri dan

Kepala-Kepala Komisi 49 Kementerian dan Komisi MAHKAMAH RAKYAT TERTINGGI KEJAKSAANR AKYAT TERTINGGI

kekuatan ekonomi.

Pertumbuhan besar terjadi di sektor jasa, seperti turisme, perbankan dan asuransi. Sektor ini sudah lama diabaikan pemerintah sehubungan dengan sistem statistik yang sudah usang sehingga tak bisa mencatat aktivitas di sektor jasa. Sistem statistik ini lebih menyandarkan perhitungan atas kegiatan di sektor bisnis, termasuk jam kerja penuh karyawan. Padahal, statistik seperti itu juga jarang sekali dilakukan oleh perusahaan swasta dan perusahaan pemerintah. Penelitian yang dilakukan terhadap 30 juta perusahaan oleh Biro Pusat Statistik nasional, hasilnya memperlihatkan produksi domestik bruto (PDB) China pada tahun 2004 juga meningkat 16,8 persen dibandingkan dengan tahun 2003. Pada tahun 2004, PDB China hampir mencapai 16 triliun yuan (setara dengan 2 triliun dollar AS).

Hal itu menunjukkan besaran ekonomi China telah menggantikan posisi Italia sebagai kekuatan ekonomi terbesar keenam di dunia. Kekuatan ekonomi terbesar dunia sekarang ini adalah AS, Jepang, Jerman, diikuti Inggris dan Perancis. Dengan aliran investasi yang terus mengarah ke China, bukan tidak mungkin China akan menggusur Inggris dan Perancis dalam waktu dekat. Demikian disampaikan kantor berita China, Xinhua mengutip dari Wakil Menteri Pembangunan dan Komisi Reformasi Ou Xinqian.

Sumber : Disarikan dari Harian Kompas, 4/1/ 2006.

1. Antara Konstitusi di negara liberal dengan negara komunis memiliki perbedaan pokok baik secara teroritis maupun penerapannya. Tuliskan hal-hal yang anda ketahui berikut ini :

No Subyek Uraian Singkat

1. Sumber Ideologi ... ... 2. Nama-nama tokoh terkenal ... ... 3. Penerapan dalam

ketata-negaraan

... ...

2. Berikan penjelasan kedudukan lembaga legislatif dan eksekutif pada negara liberal (Inggris) dan Komunis (RRC) !

Penugasan Praktik

Kewarganegaraan

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Konstitusi Pada Negara Liberal (Inggris) dan Negara Komunis (Republik Rakyat Cina), dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut :

a. Pada negara liberal (Inggris) : ... ... ... ... ... ...

b. Pada negara komunis (RRC) : ... ... ... ... ... ...

3. Konstitusi di negara komunis RRC, dibangun atas dasar nilai-nilai antara lain monisme, kekerasan sebagai alat dan negara juga sebagai alat. Berikan penjelasan masing-masing ! Monisme Kekerasan Negara ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

4. Berikan tanggapan penjelasan, bagaimanakah ketatanegaraan negara komunis RRC yang jabatan perdana menterinya selalu dipegang oleh Ketua Parti Komunis China (PKC) ! ... ... ... ... ... ...

5. Tuliskan persamaan dan perbedaan kedudukan konstitusi negara pada negara liberal (Inggris) dan negara komunis (RRC) ! Persamaan Perbedaan ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

5. Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara

Sebagai warga negara, apa yang seharusnya dilakukan terhadap konstitusi negara yang berlaku ? Tentu saja kita harus ”taat asas” dan ”taat hukum”. Jika ini yang kita lakukan, berarti kita semua telah memahami dibuatnya konstitusi negara yang menjadi pedoman atau ”aturan main” dalam penyelenggaraan kehidupan negara yang diwujudkan dalam “dasar negara”. Sebagaimana kita ketahui bahwa dasar negara merupakan filsafat negara (political philosophy) yang berkedudukan sebagai sumber segala sumber hukum atau sumber dari tata tertib dalam negara.

Fungsi pokok Konstitusi atau Undang-Undang Dasar adalah untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak warga negara akan lebih terlindung. Jadi dalam hal ini, Undang-Undang Dasar mempunyai fungsi yang khusus dan merupakan perwujudan atau manifestasi dari hukum yang tertinggi yang harus ditaati, bukan hanya oleh rakyat, tetapi oleh pemerintah serta penguasa sekalipun.

Dengan memperhatikan sifat dan fungsi Konstitusi atau Undang-Undang Dasar, maka setiap warga negara seharusnya memiliki keinginan kuat untuk hal-hal berikut :

1. Budaya ”Taat Asas”

Taat asas, berarti patuh dan tunduk pada ”dasar atau prinisp-prinsip” konstitusi negara. Bahwa dasar dibuatnya konstitusi negara adalah menjadi pedoman atau aturan main dalam penyelenggaraan kehidupan negara, maka kita sudah seharusnya tunduk dan patuh kepada siapapun yang menjadi penyelenggara pemerintahan negara. Taat asas, perlu dibudayakan dengan harapan dapat memberikan pemahaman yang benar tentang bagaimana menjadi warga negara yang baik sesuai dengan konstitusi negara yang dianut. Jika konstitusi negara Indonesia berdasarkan Pancasila, maka siapapun warga negara Indonesia harus berupaya untuk memahami makna Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Budaya ”Taat Hukum”

Dalam budaya taat hukum, berarti adanya keinginan (secara internal) dari setiap warga negara untuk tunduk dan patuh terhadap semua produk peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Taat hukum, merupakan wujud perilaku bagi setiap warga yang dengan penuh kesadaran untuk melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau yang mengaturnya. Taat hukum, penting untuk dibudayakan dalam kehidupan sehari-hari dengan harapan dapat

Fokus Kita :

Dasar negara dan sekaligus filsafat hidup negara republik Indonesia adalah Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara, mempunyai makna sebagai pedoman dasar untuk mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan negara yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi,

terwujudnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang aman, tertib, sejahtera dan berkeadilan.

Agar konstitusi negara dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan dasar-dasar pemahaman taat asas dan taat hukum, maka sangat diperlukan sikap positif dari setiap warga negara sebagai berikut :

1. Bersikap Terbuka

Sikap terbuka atau transparan, merupakan sikap apa adanya berdasarkan yang dilihat, di dengar, dirasakan dan dilakukan. Sikap terbuka sangat penting dilakukan sebagai upaya menghilangkan rasa curiga dan salah faham sehingga dapat dipupuk rasa saling percaya dan kerja sama guna menumbuhkan sikap toleransi dan kerukunan hidup. Dengan sikap terbuka terhadap konstitusi negara, kita belajar untuk memahami keberadaan sebagai warga negara yang akan melaksanakan ketentuan-ketentuan penyelenggara negara dengan seoptimal mungkin. 2. Mampu Mengatasi Masalah

Setiap warga negara berupaya mampu mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi. Sikap ini penting untuk dikembangkan karena akan mendidik kebiasaan dalam menghadapi masalah yang biasanya hanya sebagai penonton, pengkritik atau menyalahkan orang lain akan menjadi orang yang mampu memberi solusi (jalan keluar). Dengan kemampuan untuk mengatasi masalah terhadap konstitusi negara, hal ini akan semakin memberikan iklim dan susasana yang semakin baik dalam menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Menyadari Adanya Perbedaan

Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang masyarakatnya sangat beragam sehingga tertanam istilah Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda namun tetap satu). Adanya perbedaan harus diterima sebagai suatu kenyataan atau realistas masyarakat di sekitar kita baik agama, suku bangsa, adat istiadat dan budayanya. Dengan memahami adanya perbedaan pada lingkungan masyarakat kita terhadap konstitusi negara, tentu akan sangat beragam pula cara menerimanya. Oleh sebab itu, jadikanlah perbedaan tersebut sebagai unsur-unsur dalam penyelenggaraan negara yang terus dicari perekatnya dengan membawa kearah kehidupan yang rukun, tenteram, damai dan sejahtera. Janganlah sekali-sekali mempertentangkan perbedaan dalam melaksanakan konstitusi negara yang pada akhirnya membawa pada konflik vertikal (dengan penguasa) dan konflik horizontal (sesama masyarakat).

4. Memiliki Harapan Realistis

Negara Indonesia dengan wilayahnnya yang luas dan jumlah penduduknya terbesar keempat di dunia, memiliki permasalahan yang lebih kompleks dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam penyelenggaraan kehidupan negara, sangat penting bagi warga negara untuk mampu memahami situasi dan kondisi negara dalam setiap kebijakan yang diambil. Setiap warga negara berhak untuk

mendapatkan apa yang menjadi haknya dari negara. Namun demikian, hak yang kita minta tentu saja harus realistis, karena setiap penyelenggara negara mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Demikian juga terhadap konstitusi negara, tentu saja kita harus mampu memahami keterbatasan pelaksanaannya baik dari tingkat daerah sampai dengan pusat.

5. Penghargaan Terhadap Karya Bangsa Sendiri

Bangsa Indonesia harus bangga terhadap hasil karya bangsa sendiri. Salah satu karya besar bangsa untuk kelangsungan kehidupan bangsa Indonesia adalah ”kemerdekaan dan kedaulatan bangsa” dalam penyelenggaraan negara. Karya besar bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya adalah terbentuknya dasar negara ”Pancasila” dan konsitusi negara ”Undang-Undang Dasar 1945”. Dua karya besar bangsa tersebut harus kita hargai dan junjung tinggi dengan penuh kesadaran untuk ”taat asas” dan ”taat hukum” dari semua produk hukum yang dibuat oleh penyelenggara negara.

6. Mau Menerima dan Memberi Umpan Balik

Kesadaran untuk tunduk dan patuh terhadap konstitusi negara, sangat diperlukan dalam rangka menghormati terhadap produk-produk konstitusi yang dihasilkan oleh para penyelenggara negara. Kesadaran mau menerima konstitusi negara, merupakan perwujudan penghargaan terhadap hasil karya bangsa baik dalam bentuk Undang-Undang Dasar maupun peraturan perundang-undangan lainnya. Jika suatu produk hukum dalam penerapannya dirasakan ada kejanggalan dan berpotensi merugikan rakyat banyak, sebaiknya segera diberi umpan balik agar segera dapat dievaluasi dan dianalisis. Jangan kita biarkan suatu produk konstitusi yang bermasalah kita hanya bisa menjadi penonton atau mengkritik saja. Usahakan kita mampu memberikan umpan balik dengan analisis yang tajam dan argumentasi yang rasional sehingga benar-benar umpan balik tersebut memberikan jalan keluar yang baik.

4 Dasar negara merupakan pedoman pokok dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan negara yang mencakup bidang kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Dasar negara republik Indonesia adalah termaktub di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV, yakni Pancasila. Hal ini ditegaskan kembali pada era reformasi ini, yaitu di dalam Ketetapan MPR-RI No.XVIII/MPR/1998.

Pengertian konstitusi antara satu tokoh dengan tokoh yang lain terdapat perbedaan. Namun demikian, ada kesamaan pandang yang disepakati bahwa konstitusi adalah memuat garis-garis besar dan asas tentang organisasi dari suatu negara.

Sifat konstitusi ada yang flexible dan ada juga yang rigid (kaku). Sedangkan fungsi pokok konstitusi adalah untuk membatasi kekuasaan pemerintah dalam penyelenggaraan kekuasaan negara. Cara pembentukan konstitusi, adalah yang dengan pemberian, sengaja dibentuknya, cara revolusi dan cara evolusi. Sedangkan untuk merubah konstitusi, dapat dilakukan melalui badan legislasi, referandum, dan dibentuknya badan khusus.

Konstitusi di negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, semenjak negara Indonesia berdiri hingga sekarang ini, telah banyak mengalami pasang surut. Implementasi konstitusi di dalam kehidupan negara, nampak pada meknisme kekuasaan negara dan lembaga-lembaga negara yang ada.

Konstitusi di negara liberal (Inggris), menggambarkan kehidupan yang serba bebas sehingga negara hanya memiliki peran sebagai penjaga malam. Sedangkan di negara komunis (RRC), adalah sebaliknya di mana negara sangat dominan dalam mengatur kehidupan masyarakatnya.

Pembukaan UUD 1945 bagi bangsa Indonesia, merupakan sumber motivasi dan aspirasi serta cita hukum. Pembukaan UUD 1945 selain memiliki makna dalam setiap alineanya, juga melalui pokok-pokok pikirannya, akan dijelmakan ke dalam Batang Tubuh UUD 1945.

Pokok-pokok pikiran yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945, pada hakikatnya merupakan pancaran dari dasar falsafah negara Pancasila. Secara umum pokok-pokok pikiran tersebut mencakup ; perlindungan terhadap seluruh tumpah darah Indonesia, negara hendak mewujudkan keadilan sosial, negara yang berkedaulatan rakyat dan negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sikap positif yang ditunjukan terhadap konstitusi negara, perlu dibangun sejak awal yakni dengan dikembangkannya budaya taat asas dan taat hukum. Guna menunjang taat asas dan taat hukum tersebut, diperlukan sikap positif antara lain ; bersikap terbuka, mampu mengatasi masalah, menyadari adanya perbedaan, memiliki harapan realistis, menghargai karya bangsa sendiri dan mau menerima serta

KESIMPULAN

F

LATIHAN UJI KOMPETENSI

Dokumen terkait