• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMITMEN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN COMMITMENT AND SIGNIFICANT AGREEMENT

BEBAN TANGGUHAN

31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN COMMITMENT AND SIGNIFICANT AGREEMENT

a. Pada tanggal 11 Oktober 2006, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi ("JOA") dengan OBP. OBP memiliki izin yang diperlukan untuk mengoperasikan kilang elpiji kecil untuk produksi elpiji, kondensat, dan propana, dan OBP memperoleh kontrak pasokan bahan baku gas dari PT Pertamina EP selama 15 tahun berikutnya atau sampai pengiriman kuantitas jumlah kontrak terpenuhi. Perusahaan memiliki semua sumber daya dan pendanaan yang diperlukan untuk membangun, memiliki dan menjalankan pabrik kilang elpiji. Perusahaan dan OBP bersama-sama mengoperasikan dan menjalankan bisnis elpiji. Kedua pihak sepakat

a. On October 11, 2006, the Company entered into a Joint Operation Agreement (“JOA”) with OBP. OBP owns the necessary licenses to operate a mini LPG refinery plan for production of LPG, condensate, and propane, and OBP is awarded a raw feed gas supply contract by PT Pertamina EP over the next 15 years or until the delivery of the total contract quantity is fulfilled. The Company has all the required resources and funding to construct, own and run the LPG refinery plant. The Company and OBP shall jointly operate and run the LPG business. Both parties agreed that the raw gas purchased from PT Pertamina EP by OBP shall be processed in the LPG plant of the

bahwa bahan baku gas yang dibeli dari PT Pertamina EP dengan OBP akan diproses di pabrik elpiji Perusahaan. JOA telah diubah pada tanggal 20 September 2007 dan 28 Desember 2008.

Company. The JOA has been amended on September 20, 2007 and December 28, 2008.

Perusahaan membeli semua bahan baku dari OBP, pihak berelasi.

The Company purchases all its raw materials from OBP, a related party.

Pada tanggal 18 April 2011, JOA diamandemen dengan beberapa perubahan berikut, antara lain:

On April 18, 2011, the JOA was amended with a few changes to the following, among others: i. Perusahaan bertanggungjawab untuk: i. The Company is responsible for:

 pengadaan mesin dan peralatan

pemrosesan elpiji; 

Procurement of LPG processing machinery and equipment;

 menyediakan dana untuk mendukung operasi pabrik elpiji termasuk menyediakan modal kerja dan belanja modal (capital expenditure);

 Provide fund to support the operation of LPG plant including providing working capital and capital expenditure;

 secara keseluruhan mensupervisi, mengelola dan mengarahkan Kerjasama Operasi, termasuk untuk menjual dan mengelola penjualan elpiji dan kondensat.

 In overall supervises, manages and directs the joint operation, including to sell and manage the sale of LPG and condensate.

ii. OBP bertanggungjawab untuk: ii. OBP is responsible for:

 menjalankan semua kewajiban sehubungan dengan Kontrak dengan PT Pertamina EP;

 carrying out all duties in connection with the contract with PT Pertamina EP;

 apabila memungkinkan, menyerahkan kontrak dengan PT Pertamina EP kepada Perusahaan; dan

 submiting the contract with PT Pertamina EP to the Company if possible; and

 mendapatkan lisensi dan perijinan yang diperlukan untuk membangun, memelihara dan mengoperasikan pabrik elpiji.

 obtaining the necessary license and permits to build, maintain and operate the LPG plant.

Pada tanggal 16 Oktober 2012, PT Pertamina EP (PEP) dan OBP menandatangani kesepakatan bersama yang menyetujui perubahan harga pembelian gas dan pemrosesan kondensat. PEP akan membayar biaya pemrosesan kepada OBP atas penyerahan kondensat dari OBP ke PEP.

On October 16, 2012, PT Pertamina EP (“PEP”) and OBP entered into a mutual agreement that agreed a new gas purchase price and handling fee of condensate. PEP will pay handling fee to OBP on delivery of condensate.

Pada tanggal 13 Desember 2012, Perusahaan dan OBP menandatangani Perjanjian Pengalihan Hak dan Kewajiban atas Perjanjian Jual Beli Gas dimana OBP akan mengalihkan semua hak kepemilikan dan kepentingan atas Perjanjian Jual Beli Gas yang dimilikinya kepada Perusahaan. Perjanjian ini akan efektif bila telah disahkan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha

On December 13, 2012, the Company and OBP entered into Novation of Sales Purchase Agreement whereas OBP will be novating all the ownership right of the raw feed gas supply contract to the Company. This novation agreement will become effective upon approval by Special Task Force For Upstream Oil and Gas Business Activities (SKK Migas). As of the issuance date of

- 62 - Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Sampai laporan keuangan konsolidasian ini diterbitkan, Perjanjian tersebut belum disahkan oleh SKK Migas.

the consolidated financial statements, the Novation Agreement has not been approved by SKK Migas.

b. Pada tanggal 14 Agustus 2007, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penjualan Elpiji dengan Pertamina di mana Pertamina akan menjual Elpiji pada harga yang disepakati. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan diharuskan setiap harinya untuk memasok sejumlah 110 MT atau jumlah kontrak tahunan 36.300 MT; jumlah kuantitas kontrak 108.900 MT. Perjanjian ini berlaku selama tiga (3) tahun mulai dari tanggal efektif atau sampai semua jumlah kuantitas kontrak telah terpenuhi. Selanjutnya, perjanjian ini dapat diperpanjang dengan permintaan tertulis oleh Perusahaan dalam waktu enam (6) bulan sebelum berakhirnya perjanjian ini. Pada tanggal 13 Agustus 2013, perjanjian ini telah diperpanjang selama 5 tahun.

b. On August 14, 2007, the Company entered into LPG Sales Agreement with Pertamina wherein the former shall sell LPG to the latter at certain agreed price. Based on this agreement, the Company is required to supply a daily contract quantity of 110 MT or an annual contract quantity of 36,300 MT; total contract quantity is 108,900 MT. This agreement shall be valid over a three (3) year period starting from the effective date or until the full contract quantity has been fulfilled. Further, this agreement can be extended by written request by the Company within six (6) months prior to the expiration of this agreement. On August 13, 2013, this agreement has been extended for 5 years.

c. Pada tanggal 22 Januari 2013, PAU menandatangani perjanjian kontrak jasa konsultan hukum dengan O’Melveny & Myers LLP.

c. As of January 22, 2013, PAU signed agreement legal consultancy service contract with O’Melveny & Myers LLP.

d. Pada tanggal 27 Pebruari 2013, PAU menandatangani perjanjian Engineering, Procurement, and Construction Services (EPC) dengan Toyo Engineering Corporation dan PT Inti Karya Persada Tehnik (Kontraktor) untuk pembangunan pabrik amonia. The Guaranteed Maximum Price (GMP) sebesar US$ 545.000.000.

d. As of February 27, 2013, PAU signed agreement for Engineering, Procurement, and Construction Services (EPC) with Toyo Engineering Corporation and PT Inti Karya Persada Tehnik (Contractor) for the construction of the ammonia plant. The Guaranteed Maximum Price (GMP) amounted to US$ 545,000,000.

e. PAU menandatangani perjanjian Pekerjaan Persiapan Lapangan pada tanggal 13 Maret 2013 dengan Bangun Cipta Shimizu Joint Operation (BSJO) senilai Rp 68.800.000.000 (setara dengan US$ 6.068.290).

e. PAU signed Site Preparation Work agreement on March 13, 2013 with Bangun Cipta Shimizu Joint Operation (BSJO) amounts Rp 68,800,000,000 (equivalent to US$ 6,068,290).

f. Pada tanggal 5 September 2014, PAU, entitas anak, menandatangani perjanjian pinjaman dengan International Finance Corporation (IFC) sebesar US$ 94.000.000 dan pinjaman sindikasi yang dikoordinasikan oleh IFC sebesar US$ 415.000.000. Biaya transaksi untuk mendapatkan pinjaman tersebut terdiri dari biaya commitment fee dan jasa professional dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 22.210.109. Biaya transaksi yang ditangguhkan tersebut termasuk dalam penentuan nilai wajar pinjaman pada saat penarikan, dan selanjutnya akan diukur pada biaya perolehan diamortisasi (Catatan 13 dan 17).

f. On September 5, 2014, PAU, a subsidiary, signed a loan agreement with International Finance Corporation (IFC) amounting to US$ 94,000,000 and syndicated loan coordinated by IFC amounting to US$ 415,000,000. The loan transaction costs consist of commitment fee and professional fee with total amount of US$ 22,210,109. The deferred transaction costs shall be included in the determination of the loans fair value at the time of drawdown, which will be subsequently measured at amortized cost (Notes 13 and 17).

g. Pada tanggal 16 Juni 2015, PAU menandatangani perjanjian Perizinan dengan Kellog Brown and Root LLC (KBR) untuk pembangunan pabrik ammonia.

h. Pada tanggal 22 Juni 2015, PAU menandatangani perjanjian Engineering, Procurement, and Construction Services (EPC) dengan PT. Rekayasa Industri (Kontraktor) untuk pembangunan pabrik amonia. The Guaranteed Maximum Price (GMP) sebesar US$ 507.860.000.

g. As of June 16, 2015, PAU signed agreement for Supply of Licenses with Kellog Brown and Root LLC (KBR) for construction ammonia plant. h. As of June 22, 2015, PAU signed agreement for

Engineering, Procurement, and Construction Services (EPC) with PT. Rekayasa Industri (Contractor) for the construction of the ammonia plant. The Guaranteed Maximum Price (GMP) amounted to US$ 507.860,000.

Dokumen terkait