• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab III. Gambaran Umum

F. Komparasi Pendekatan PR Politik PKS dengan PR Politik PPP

Proses PR Politik melibatkan organisasi politik di dalam sebuah struktur politik, penyampaian pesan politik, pemilihan saluran komunikasi politik sekaligus strategi-strategi khusus, dan penentuan khalayak dalam pencapaian tujuan utamanya yaitu memperoleh perhatian khusus sekaligus

dukungan khalayak politik dalam menghadapi pemilu 2014 mendatang. PR Politik bertujuan untuk menjembatani hubungan organisasi yaitu partai politik dengan publik internal dan eksternal dalam rangka menumbuhkan kesepahaman dan dukungan atas sejumlah program dan tujuan khusus organisasi politik.

Secara garis besar dilihat dari segi konsep pendekatan PR Politik dalam persuasi pemilih muslim jelang pemilu 2014 yang digunakan oleh PKS dan PPP sangat jelas terlihat perbedaannya. Masing-masing partai politik baik PKS maupun PPP sendiri dalam menghadapi pemilu 2014 mendatang sudah menyiapkan berbagai rancangan variasi pendekatan-pendekatan PR Politik dalam persuasi pemilih muslim yang berkembang dalam kancah percaturan politik di Indonesia serta berbagai strategi-strategi komunikasi politik yang ditujukan kepada khalayak luas guna mendapatkan dukungan publik secara penuh dalam pemilihan umum.

Pendekatan PR Politik yang digunakan oleh para pengurus elit PKS adalah yang pertama dengan cara pendekatan Hype Politik yaitu lebih menitiberatkan terkait sejumlah isu dan dinamika khusus yang berkembang dimasyarakat luas seperti kisruh kenaikan harga BBM yang menyesengsarakan rakyat sehingga para pengurus partai mengelola isu dan dinamika tersebut guna mendapatkan perhatian para pemilih (voters) dengan cara PKS secara terbuka mendukung dan bersama rakyat untuk menolak kenaikan harga BBM di negeri ini sedangkan tahap pemberitaan untuk membentuk image partai pro rakyat yang dilakukan oleh para pengurus PKS

yaitu dengan mengambil pendekatan konsep publisitas yang dimana pendekatan ini biasanya justru memanfaatkan momentum situasi atau kejadian yang sedang berlangsung bernilai berita plus tanpa biaya, jikapun ada anggarannya bersifat low cost seperti hanya menggunakan spanduk dan baligho untuk menyampaikan pesan tersebut.

Pendekatan PR Politik PKS yang kedua yaitu dengan cara Manajemen Reputasi Politik yang dilakukan para pengurus PKS yakni lebih menekankan pada manajemen lintas hubungan. Pendekatan ini menggunakan tindakan persuasif untuk menajamkan opini publik secara luas dengan menampilkan diri sebagai partai Islam yang memiliki akhlakul karimah, yang tulus serta memiliki amal yang mampu menjadi produk Islam yang baik. Jadi pendekatan yang dilakukan PKS ini difokuskan pada citra berbasis reputasi yang dibangun guna mempertajam citra dan opini sebagai partai Islam yang kokoh.

Sedangkan pendekatan PR Politik yang digunakan oleh para pengurus elit PPP yaitu yang pertama dengan cara Relasi Politik dengan Publik yakni fokus pendekatan ini pada proses hubungan dengan orang-orang kunci. Dalam area pendekatan politik yang digunakan oleh PPP berangkat dari proses marketing politik yaitu dengan membangun hubungan relasi dengan para ulama-ulama di pondok pesantren, para pemuka agama serta tokoh masyarakat yang berperan dan berpengaruh terhadap suatu daerah atau desa. Dengan menggunakan pendekatan ini para pengurus PPP berusaha menggali efektivitas dan efisiensi pemilih pada segmentasi pemilih perempuan karena

dilihat dari jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk laik-laki. Jadi pendekatan ini lebih memfokuskan pada segmentasi pemilih serta sasaran khalayak politik yang sudah jelas.

Pendekatan PR Politik PPP yang kedua yaitu dengan cara Pembangunan Komunitas Politik. Pembangunan Komunitas Politik ini bertujuan untuk menciptakan dan mengatur rasa memiliki komunitas yang

dibentuk oleh pengurus PPP seperti Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK), Angkatan Muda Ka’bah (AMK), Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia

(GMII) serta Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMP). Komunitas-komunitas ini dibentuk sebagai bentuk sayap-sayap organisasi PPP yang memiliki fungsi dan tujuan masing-masing sesuai dengan arahan para pengurus PPP serta komunitas organisasi ini dibentuk untuk membantu pelayanan kepada publik internal maupun eksternal terhadap program-program kerja PPP serta sebagai wadah bagi para kader PPP untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat luas guna menggaet pemilih dalam pemilihan umum.

Sebagaimana telah dipaparkan pada sub bab sebelumnya pendekatan PR politik apa saja yang digunakan oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembanguan dalam persuasi pemilih muslim jelang pemilu 2014 serta kelebihan dan kekurangan PR politik yang digunakan. Strategi komunikasi politik dan saluran komunikasi politik yang digunakan di PKS dan PPP merupakan hal yang perlu diperhatian guna mendukung pendekatan PR Politik yang digunakan oleh para pengurus elit partai demi terciptanya

tujuan partai politik. Berikut merupakan hasil tabel komparasi pendekatan PR Politik PKS dengan PR Politik PPP dalam persuasi pemilih muslim jelang pemilu 2014 yaitu:

Tabel 13.

Komparasi Pendekatan PR Politik PKS dengan PR Politik PPP dalam Persuasi Pemilih Muslim Jelang Pemilu 2014

NO Komparasi PKS PPP 1 Pendekatan PR Politik yang digunakan 1. Hype Politik

2. Manajemen Reputasi Politik

1. Relasi Politik dengan Publik 2. Pembangunan Komunitas Politik 2 Kelebihan Pendekatan PR Politik yang digunakan

1. Tidak membutuhkan biaya besar.

2. Peran media sosial sangat aktif. 3. Adanya tindakan persuasif

untuk menajamkan opini. 4. Bersifat longterm untuk citra

jangka panjang.

5. Partai menjadi kokoh dan langgeng.

6. Peran sentral tokoh partai sangat kuat.

1. Partai lebih fokus terhadap sasaran khalayak politik. 2. Lebih efektif dan efisien

dalam marketing politik. 3. Adanya pendekatan

khusus dengan tokoh kunci.

4. Terbentuknya komunitas politik dalam membantu melakukan aktivitas politik PPP. 3 Kekurangan PR Politik yang digunakan 1. Bersifat Pasif.

2. Tidak banyak menggunakan iklan politik.

3. Kesan partai kolot dan tertutup. 4. Keterbatasan dana politik.

1. Bersifat simbolis. 2. Kesan partai hanya

untuk kalangan pondok pesantren.

3. Terlalu mengandalkan tokoh kunci dalam menggaet pemilih. 4. Komunitas yang

dibentuk kurang fokus dan optimal dalam menjalankan fungsinya. 4 Strategi

Komunikasi Politik

1. Strategi komunikasi kepada kader.

2. Strategi komunikasi politik kepada umat islam. 3. Strategi komunikasi politik

terhadap publik. 1. Mempertahankan basis konstituen partai. 2. Memperluas dukungan masyarakat dan memperkuat jaringan konstituen.

3. Meningkatkan peran dan fungsi struktur partai. 4. Membangun citra partai

yang modern dan dinamis.

Komunikasi Politik

2. Saluran struktur sosial tradisional.

3. Saluran keluaran (output). 4. Saluran melalui media massa.

informal.

2. Saluran struktur sosial tradisional.

3. Saluran masukan (input). 4. Saluran melalui media

massa.

6 Tagline Partai “Cinta, Kerja dan Harmoni” “Rumah Besar Umat Islam”

Jadi secara keseluruhan realitas pendekatan PR politik dalam persuasi pemilih muslim jelang pemilu 2014 yang dilakukan oleh PKS dan PPP masing-masing dituntut untuk bisa mempromosikan produk politiknya yang berupa branding partai, image partai politik, program kerja partai, platform perjuangan partai dan kinerja partai, untuk dapat diterima dan tertanam dibenak calon pemilih sehingga dapat merubah sikap dan pandangan politiknya untuk mendukung dalam pemilu 2014 mendatang.

145 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendekatan PR Politik dalam persuasi pemilih muslim jelang pemilu 2014 yang digunakan oleh para pengurus elit, kader dan para simpatisan PKS dan PPP bertujuan untuk mendapatkan dukungan politik secara penuh dari publik internal maupun eksternal dalam pencapaian tujuan khusus sebuah organisasi politik yaitu dapat memperoleh suara sebanyak mungkin dalam setiap pemilihan umum.

1. Pendekatan PR Politik PKS dalam persuasi pemilih muslim jelang pemilu 2014 yaitu dengan cara:

a. Hype Politik (Political Hype)

Dalam konteks pendekatan ini, PKS memanfaatkan momentum situasi kejadian keruhnya rencana kenaikan harga BBM. PKS memasang spanduk “PKS menolak kenaikan harga BBM” sebagai apresiasi prorakyat dan bersama rakyat. Ini

membuktikan para elite PKS ingin memposisikan diri bahwa PKS masih ada dan bersama rakyat demi kepentingan rakyat.

Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh para pengurus elit PKS untuk menolak kenaikan harga BBM karena dapat menyengsarakan rakyat sesuai dengan platfrom bidang

perekonomian serta sesuai dengan visi PKS yaitu “Terwujudnya Masyarakat Madani yang Adil, Sejahtera dan Bermartabat”:

a) Program Kerja Bidang Propaganda dan Manajemen Isu b) Mengokohkan Jati Diri dan Citra PKS

b. Manajemen Reputasi Politik (Political Reputation Management) Manajemen Reputasi Politik yakni pendekatan yang menekankan pada manajeman lintas hubungan. Fokus dalam identifikasi, pengaturan, dan perubahan pada reputasi organisasi.

Hal ini sesuai dengan arah kebijakan dan program kerja yang dilakukan PKS dalam melakukan Manajemen Reputasi Politik yaitu:

a) Media Exposure dan Issue Delivery

b) Gerakan Masif di Seluruh Struktur Terkait Citra Partai 2. Pendekatan PR Politik PPP dalam persuasi pemilih muslim jelang

pemilu 2014 yaitu:

a. Relasi Politik dengan Publik (Political Relation with Public)

Dengan melakukan pendekatan relasi politik dengan publik, para pengurus PPP sendiri berusaha menggali efektivitas dan efisiensi pemilih dalam pemilu dengan cara memfokuskan pemilih pada segmentasi perempuan, sebab dari segi kuantitas jumlah penduduk perempuan dinilai lebih banyak daripada kuantitas jumlah penduduk laki-laki.

Komitmen PPP dalam memfokuskan pemilih pada segmentasi perempuan terlihat dari pembentukkan bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) pada tingkat DPP PPP.

Bidang ini diantaranya melakukan beberapa kegiatan untuk mengoptimalisasikan peran perempuan dalam menggaet suara PPP pada pemilu 2014 mendatang yaitu:

a) Rapat Koordinasi program Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

b) Aktualisasi rekrutmen 30% Caleg perempuan di seluruh tingkatan sesuai dengan UU Pemilu dengan memperhatikan sumber daya manusia di setiap DPW dan DPC.

c) Pembentukkan IKASTRI (Ikatan Silahturahmi Istri Pengurus DPP PPP) serta WPP (Wanita Persatuan Pembangunan) sebagai bentuk wadah kader perempuan dalam menjalankan aktivitas partai serta dapat menyalurkan aspirasi dan kreasi secara efektif untuk kemajuan PPP.

b. Pembangunan Komunitas Politik (Political Community Building) Komunitas-komunitas politik yang dibentuk oleh para pengurus PPP sendiri dimanfaatkan untuk membantu membangun kohesivitas kelompok dengan lingkungan internal dan lingkungan eksternal PPP dalam menjalankan komunikasi politik dalam persuasi pemilih.

Berikut adalah komunitas-komunitas serta sayap-sayap organisasi PPP yaitu:

a) Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK). b) Angkatan Muda Ka’bah (AMK).

c) Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI). d) Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII).

3. Kelebihan pendekatan public relation politik dalam persuasi pemilih muslim.

a. Kelebihan pendekatan public relation politik PKS yaitu: a) Tidak membutuhkan biaya besar.

b) Peran media sosial sangat aktif.

c) Adanya tindakan persuasif untuk menajamkan opini. d) Bersifat longterm untuk citra jangka panjang.

e) Partai menjadi kokoh dan langgeng. f) Peran sentral tokoh partai sangat kuat.

b. Kelebihan pendekatan public relation politik PPP yaitu: a) Partai lebih fokus terhadap sasaran khalayak politik. b) Lebih efektif dan efisien dalam marketing politik.

c) Adanya pendekatan khusus dengan tokoh kunci (key audience).

d) Terbentuknya komunitas-komunitas politik dalam membantu melakukan aktivitas politik PPP.

4. Kekurangan pendekatan public relation politik dalam persuasi pemilih muslim.

a. Kekurangan pendekatan public relation politik PKS yaitu: a) Pendekatan PR Politik PKS bersifat pasif.

b) Tidak banyak menggunakan iklan politik sehingga profil partai kurang terekspose media.

c) Kesan partai kolot dan tertutup. d) Keterbatasan dana politik.

b. Kekurangan pendekatan public relation politik PPP yaitu: a) Pendekatan PR Politik PPP masih bersifat simbolis. b) Kesan partai hanya untuk kalangan pondok pesantren. c) Terlalu mengandalkan tokoh kunci dalam menggaet pemilih. d) Komunitas yang dibentuk kurang fokus dan optimal dalam

menjalankan fungsinya sebagai sayap-sayap politik partai. B. Saran

Ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, yang bertujuan agar adanya perbaikan di masa yang akan datang. Karena penulis sadar bahwa karya ilmiah ini tentunya jauh dari kesempurnaan, adapun saran yang ingin penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang terkait adalah sebagai berikut:

1. Saran Praktis

Saran ini ditujukan kepada obyek penelitian skripsi yaitu kepada pengurus partai DPP PKS dan DPP PPP khususnya bidang humas yaitu:

a. Pendekatan public relation politik yang digunakan oleh para pengurus partai baik PKS maupun PPP harus lebih bervariatif lagi, gunakan pendekatan yang sesuai dengan arah kebijakan

dan platfrom perjuangan partai serta sesuai dengan dinamika politik di Indonesia.

b. Dari pendekatan PR Politik yang digunakan oleh para pengurus PKS maupun PPP seharusnya kelebihan yang ada harus dioptimalkan secara maksimal seperti pengokohan branding partai sebagai partai dakwah berbasis massa Islam menjadi kuat serta tepat sasaran dalam target marketing politik sehingga dalam pemilu 2014 mendatang akan tercapainya tujuan partai politik yang diinginkan.

c. Kekurangan-kekurangan PR Politik yang ada saat ini harus segera diperbaiki dengan cara setiap pengurus partai, kader ataupun simpatisan partai lebih bekerja keras, gigih, kokoh, teguh pendirian dan selalu konsisten dalam memperjuangkan aspirasi rakyat berdasarkan nilai-nilai kebenaran, atas dasar istiqomah sebagai nilai-nilai dasar perjuangan partai Islam. 2. Saran Akademis

Saran ini ditujukan bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan sebagai sebuah acuan dalam penelitian selanjutnya dan bisa memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu komunikasi, khususnya dalam pendekatan public relation politik sebagai ilmu terapan baru dalam bidang kajian public relation yang merupakan dasar terpenting terbentuknya image partai dikalangan khalayak luas.

151 Bakti, 1984.

Ali, Moh. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1995.

Alyudin, Suhud. Lokomotif Reformasi Bernama Partai Keadilan. Saksi V, 2003. Budiardjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2005.

Burhanudin, Nanang. Menegakkan Syari’at Islam Menurut PK. Jakarta: Pustaka Al-Jannah, 2004.

Canfield, Bertrand R. Public Relations Principles, Cases and Problem Fourth Edition. Richard D. Irwin. Inc. Home. Illinois, 1964.

Cowie, AP. Oxford Leaner’s Dictionary. Oxford: Oxford University Press, 1990. Creswell, John W. Research Design Qualitative & Quantitative Approach.

Jakarta: KIK Press, 2003.

Cutlip, Scott M. dan Center, Allen. Effective Public Relations. Jakarta: Pranada Media Group, 2009.

Edward, Djony. Efek Bola Salju, Partai Keadilan Sejahtera. Bandung: Syaamil Cipta Media,.

Effendy, Onong Uchjana. Human Relations dan Public Relations. Bandung: Mandar Maju, 1993.

______________________. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999.

Elvirano. Public Relations (Suatu Pendekatan Praktis). Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004.

Fathurahman, Oman. dkk. Pedoman Penulisan karya ilmiah Skripsi, Tesis dan disertasi). Jakarta: CEQDA (Center for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Firmanzah. Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008.

F. Rachmadi. Public Relations Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Gramedia Utama, 1992.

Gaffar, Afan. “Pembangunan Hukum dan Demokrasi”, dalam Moh. Busyro

Muqaddas et.al. (ed.), Politik Pembangunan Hukum Nasional. Yogyakarta: UII Press, 1992.

G. Bingham Powell, Jr., Contemporary Democracies: Participation, Stability and Violenc., Cambridge: Harvard University Press, 1982.

Heryanto, Gun Gun dan Farida, Ade Rina. Komunikasi Politik. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Heryanto, Gun Gun. Komunikasi Politik di Era Industry Citra. Jakarta: Lasswell Visitama, 2010.

_________________. Dinamika Komunikasi Politik. Jakarta: Lasswell Visitama, 2011.

________________ dan Zarkasy, Irwa. Public Relation Politik. Bogor: Ghalia Indonesia, 2012.

Hidayat, Deddy, N. Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik. Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, 2003. Iriantara, Yosal dan Surachman, A. Yani. Public Relations Writing: Pendekatan

Teoritis dan Praktis. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006. Jefkins, Frank. Public Relations, Alih Bahasa. Jakarta: PT Erlangga, 1995.

Littlejohn, Stephen W. Teori Komunikasi, Edisi 9. Jakarta: PT Salemba Humanika, 2009.

Moleong, Lexy, J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya, 2007. Mudatsir Mandan, Arief. “ISLAM INDONESIA, Inklusif, Modern dan

Bermartabat, Mempertegas Asas Islam PPP”. Jakarta: Forum Indonesia Satu (FSI), 2006.

Muhammad Furqon, Aay. Partai Keadilan Sejahtera Idiologi dan Praksis Politik Kaum Muda Muslim Indonesia Kontemporer. Jakarta: Teraju, 2004.

Muhtadi, Burhanuddin. Dilema PKS: Suara dan Syariah. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2012.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003.

Noer, Deliar. Pengantar ke Pemikiran Politik, Jakarta : Rajawali, 1983.

Oliver, Sandra. Strategi Public Relations. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2007.

PKS, MPP. Platfrom Kebijakan Pembangunan Partai Keadilan Sejahtera. Jakarta, 2007.

Quinn Patton, Michael. Qualitative Research and Evaluation Methods, 3rdEdition. Thousand Oaks, California: Sage Publications, Inc., 2002. Rahmat, M. Imdadun. IDEOLOGI POLITIK PKS: Dari Masjid Kampus ke

Gedung Parlemen. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara, 2008. Ridho, Abu. Politik Dakwah Partai Keadilan. Jakarta: DPP PK, 2002.

Ruslan Rosady. Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

_____________. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Said Dinamik, Ali. Fenomena Partai Keadilan, Transpormasi 20 Tahun Gerakan Tarbiyah di Indonesia. Jakarta: Teraju, 2002.

Stromback, Jesper. Political Public Relation: Principles and Applications. New York: Routledge, 2011.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta, 2005.

Sumitrat, Soleh dan Eldianto, Elvarino. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta: Penerbit Rosdakarya, 2000.

Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Grafindo, 1992.

West, Richard dan Turner, Lynn H. Pengantar Teori Komunikasi, Edisi 3: Analisis dan Aplikasi. Jakarta: PT Salemba Humanika, 2008.

Yulianita, Neni. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbitan Universitas Islam Bandung, 2007.

Arsip-arsip:

Falsafah Perjuangan dan Platfrom Kebijakan Pembangunan PKS Ketetapan Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) I PPP Matriks Program Strategis PPP Masa Bakti 2011-2015

Modul Kaderisasi PPP

Profil dan Program Kerja Bidang Kehumasan DPP PKS

Internet:

Berita KPU, KPU Terima Daftar Pemilih Tetap dari BPS, diakses pada tanggal 19 Februari 2013 pada pukul 22.00 WIB dari http://www.kpu.go.id

Berita LP3ES, “Audit Daftar Pemilihan Pemilu 2009”, diakses pada tanggal 19 Februari 2013 pada pukul 22.00 WIB dari http://www.lp3es.or.id

Berita Kompas, “Keterpilihan Rata-rata Partai Islam Dibawah 5 Persen”, diakses pada tanggal 9 Januari 2013 pada pukul 01.00 WIB dari http://nasional.kompas.com

Press Release, Anis Matta selaku Presiden PKS, diakses pada tanggal 20 Mei 2013 pukul 20.00 WIB dari http://www.antaranews.com/berita/378800/pks-tetap-tolak-kenaikan-bbm

Press Release, Anis Matta selaku Presiden PKS, diakses pada tanggal 20 Mei 2013 pada pukul 20.00 WIB dari

http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/06/17/moidg9-anis-matta-pks-konsisten-tolak-kenaikan-bbm

Press Release, Dr. H. Mardani Ali Sera, M.,Eng selaku Kepala Bidang Humas DPP PKS, diakses pada tanggal 20 Mei 2013 pada pukul 20.00 WIB dari

http://pkssemarang.org/berita-utama/read/mardani-ali-sera--setiap-kader-adalah-humas/

Tentang, “Hasil Pemilu Legislatif 2004”, diakses pada tanggal 9 Januari 2013 pada pukul 01.00 WIB dari http://partai.info/pemilu2004/

Tentang, “Hasil pemilu legislatif 2009”, diakses pada tanggal 9 Januari 2013 pada pukul 01.00 WIB dari http://partai.info/pemilu2009/

Tentang, “Sejarah PKS”, diakses pada tanggal 22 April 2013 pada pukul 09.00 WIBdari www.pks.or.id/content/sejarah-ringkas

Tentang, “PK Sejahtera”, diakses pada tanggal 22 April 2013 pada pukul 09.00 WIB dari www.PK-Sejahtera.org

Tentang, “Visi Misi PKS”, diakses pada tanggal 22 April 2013 pada pukul 09.00 WIB dari http://www.pks.or.id/content/visi-dan-misi

Tentang, “Jati Diri PPP”, diakses pada tanggal 22 April 2013 pada pukul 09.00 WIB dari http://www.ppp.or.id/2012-09-08-06-31-03/jati-diri.html

Tentang, “PPP dalam Lintas Sejarah”, diakses pada tanggal 22 April 2013 pukul 09.00 WIB dari http://www.ppp.or.id/2012-09-08-06-31-03/sejarah.html

Wawancara:

Wawancara Pribadi dengan Dr. H. Mardani Ali Sera, M.,Eng selaku Kepala Bidang Humas DPP PKS pada tanggal 20 Mei 2013 pada pukul 11.30 WIB. Wawancara Pribadi dengan H. M. Arwani Thomafi, S.Ag selaku Ketua DPP PPP

dan Ketua Bidang Media Sosial DPP PPP pada tanggal 13 Mei 2013 pada pukul 14.30 WIB.

Wawancara Pribadi dengan Chandra Alif Irawan selaku Anggota Bidang Kehumasan DPP PKS pada tanggal 25 Juni 2013 pada pukul 14.00 WIB. Wawancara Pribadi dengan Rizal Syarifuddin ST selaku Anggota Pengurus

Departemen Media Sosial DPP PPP pada tanggal 18 Juni 2013 pada pukul 15.00 WIB.

158 Tabel 14.

Struktur Tingkat Pusat Majelis Syura Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Masa Bakti 2010-2015.

NO JABATAN NAMA

1 Ketua Majelis Syura KH Hilmi Aminuddin

2 Anggota Hidayat Nur wahid

3 Anggota Tifatul Sembiring

4 Anggota Salim Segaf Al Jufri

Tabel 15.

Struktur Tingkat Pusat Dewan Syari’ah Pusat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Masa Bakti 2010-2015.

NO JABATAN NAMA

1 Ketua K.H. Dr. Surahman Hidayat

2 Sekretaris KH. Bakrun Syafei, Lc.

3 Ketua Tanfiziyah KH. Bukhori Yusuf, Ma.

Tabel 16.

Struktur Tingkat Pusat Majelis Pertimbangan Pusat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Masa Bakti 2010-2015.

NO JABATAN NAMA

1 Ketua Untung Wahono

Tabel 17.

Struktur Tingkat Pusat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Masa Bakti 2010-2015.

NO JABATAN NAMA

1 Presiden Muhammad Anis Matta

2 Sekretaris Jenderal Taufik Ridho

3 Wakil Bidang Kordinasi Lembaga Tinggi Ade Barkah

4 Wakil Bidang Administrasi Budi Hermawan

5 Wakil Bidang Organisasi Ahmad Chudori

6 Wakil Bidang Komunikasi Politik Fahri Hamzah

7 Wakil Bidang Media Mahfudz Sidik

8 Wakil Bidang Arsip Dan Sejarah Sitaresmi Soekanto 9 Wakil Bidang Data Dan Informasi Riko Desendra

10 Wakil Bidang Perencanaan Gunawan

11 Wakil Bidang Protokoler Budi Dharmawan

Lampiran 2. Struktur dan Personalia Pengurus Harian DPP PPP Masa Bakti 2011-2015.

Tabel 18.

Struktur dan Personalia Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Masa Bakti 2011-2015.

NO NAMA JABATAN

1 Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si. Ketua Umum

2 H. Emron Pangkapi Wakil Ketua Umum

3 Drs. H. Hasrul Azwar, MM Wakil Ketua Umum

4 Ir. H. Suharso Monoarfa, MA Wakil Ketua Umum 5 Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin Wakil Ketua Umum

6 Drs. H. Irgan C. Mahfiz Ketua

7 Dra. Hj. Ermalena Muslim Ketua

8 H. Achmad Farial Ketua

9 Dra. Hj. Wardatul Asriah Ketua