• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH, LATAR

9. Kompetensi Kepala Madrasah

Menurut Peraturan Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2014 Bab V Pasal 9 bahwa kepala madrasah wajib memiliki kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.101

Adapun uraiannya adalah sebagai berikut : a. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian meliputi: mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia; menjadi teladan bagi komunitas madrasah; memiliki integrasi kepribadian sebagai pemimpin; memiliki keinginan yang kuat dalam mengembangkan diri sebagai kepala madrasah; bersikap terbuka dalam melaksanankan tugas pokok dan fungsi; mengendalikan diri dalam menghadapi masalah sebagai kepala madrasah serta memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan. b. Kompetensi Manajerial

Komptensi manajerial kepala madrasah dapat dilihat dari kemampuannya dalam menyusun perencanaan madrasah untuk berbagai tingkat perencanaan; mengembangan madrasah sesuai dengan kebutuhan; memimpinan madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya madrasah secara optimal; mengelola perubahan dan pengembangan madrasah menuju organisasi pembelajaran yang efektif; menciptakan budaya dan iklim madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik; mengelola guru dan staf dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia secara optimal; mengelola sarana dan prasarana madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal; mengelola hubungan madrasah dan

100

Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 dan Permenag Nomor 29 Tahun 2014. 101

masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan madrasah; mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru; penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik; mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional; mengelola keuangan madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien; mengelola ketatausahaan madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan madrasah; mengelola unit layanan khusus madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di madrasah; mengelola sistem informasi madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan; memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan managemen madrasah; melakukan monitoring; evaluasi dan pelapoan pelaksanaaan program kegiatan madrasah dengan prosedur yang tepat serta merencanakan tindak lanjutnya.

c. Kompetensi Kewirausahaan

Kompetensi kewirausahaan merupakan kemampuan kepala madrasah dalam menciptakan inovasi yang berguna bagi madrasah; bekerja keras untuk mencapai keberhasilan madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif; memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pimpinan madrasah; pantang menyerah dan selalu mencari solusi yang terbaik aspirasi kehidupan mandiri yang dicirikan dalam menghadapi kendala yang dihadapi madrasah; memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.

d. Kompetensi Supervisi

Kompetensi supervisi kepala madrasah kemampuan dalam merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru; melaksanakan supervisi akademik terhadap guru

dengan menggunkanan pendekatan dan supervisi yang tepat dan menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

e. Kompetensi Sosial

Kepala madrasah dituntut memiliki kompetensi sosial dalam menjalankan tugasnya. Kompetensi sosial kepala sekolah meliputi: bekerja sama dengan orang lain guna kepentingan madrasah; berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan; memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.102

Kepala madrasah yang efektif menurut Donni Juni Priansa dan Rismi Somad adalah kepala madrasah yang memiliki beragam kemampuan dan kompetensi yang memadai. Berikut ini disajikan dimensi kepemimpinan kepala madrasah.

Gambar 2.1

Dimensi Kepemimpinan Kepala Madrasah

Berdasarkan gambar di atas menurut Donni Juni Priansa dan Rismi Somad menyatakan bahwa dasar kepemimpinan kepala madrasah terkonstruk atas lima dimensi yang penting untuk dimiliki.103 Lima dimensi kepemimpinan tersebut adalah kemampuan pendidikan,

102

Peraturan Menteri Agama RI Nomor 29 Tahun 2014 103

kemampuan personal, kemampuan relasional, kemampuan intelektual, dan kemampuan keorganisasian. Lima dimensi diuraikan sebagai berikut : a. Kemampuan Pendidikan

Kemampuan pendidikan ini mencakup pengetahuan profesional dan pemahaman mengenai proses pengajaran dan pembelajaran yang menginspirasi komitmen dan pencapaian hasil belajar yang berkualitas bagi peserta didik.

b. Kemampuan Personal

Kemampuan personal merupakan kekuatan dan kualitas internal yang mendasari tindakan etis dan profesional seorang pemimpin.

c. Kemampuan Relasional

Kemampuan relasional merupakan ketrampilan interpersonal yang diperlukan untuk mengembangkan dan memelihara kualitas hubungan dengan beragan orang.

d. Kemampuan Intelektual

Kemampuan intelektual berkaiatan dengan kemampuan berpikir, serta melakukan penilaian dan pengambilan keputusan rasional. Kemampuan ini mendasari peran utama kepala madrasah sebagai ujung tombak pelaksanaan dan pencapaian misi pendidikan.

e. Kemampuan Organisasional

Kemampuan organisasi berkaitan dengan daya dukung terhadap peningkatan proses yang terjadi di sekolah melalui manajemen sumber daya manusian, keuangan dan sumber daya lainnya secara efektif. .104

Kepala madrasah merupakan pemimpin pada suatu lembaga satuan pendidikan. Tanpa kehadiran kepala madrasah, proses pendidikan termasuk pembelajaran tidak akan berjalan efektif. Kepala Madrasah sebagai seorang manajer di lembaga pendidikan harus memiliki tiga kecerdasan pokok, yaitu kecerdasan profesional, kecerdasan personal, dan kecerdasan manajerial agar dapat bekerja sama dan mengerjakan sesuatu

dengan orang lain.105 Dede Rosyada dalam hal ini dikutip oleh Baharuddin dan Umiarso mengklasifikasikan kemampuan manajerial yang harus dipertimbangkan sebagai langkah awal mengerjakan berbagai tugas manajerial sebagai berikut:

a. Kemampuan mencipta, yang meliputi: selalu mempunyai ide-ide bagus, selalu memperoleh solusi-solusi untuk berbagai problem yang dihadapi, mampu mengantisipasi berbagai konsekuensi dari pelaksanaan berbagai keputusan dan mampu mempergunakan kemampuan berpikir imajinatif (lateral thinking) untuk menghubungkan sesuatu dengan yang lainnya yang tidak bisa muncul dari analisis dan pemikiran empirik.

b. Kemampuan membuat perencanaan, yang meliputi: mampu menghubungkan kenyataan sekarang dan hari esok, mampu mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan mendatang, dan mampu melakukan analisis.

c. Kemampuan mengorganisasi, yang meliputi : mampu mendistribusikan tugas dan tanggung jawab yang adil, mampu membuat putusan secara tepat.

d. Kemampuan berkomunikasi, yang meliputi: mampu memahami orang lain, mampu menjelaskan sesuatu kepada orang lain, selalu mendorong orang lain untuk maju dan selalu mengikuti dan memanfaatkan teknologi informasi.

e. Kemampuan memberi motivasi, yang meliputi: mampu memberi inspirasi pada orang lain, membantu orang lain untuk mencapai tujuan dan target, membantu orang lain untuk menilai konstribusi dan pencapaiannya sendiri.

f. Kemampuan melakukan evaluasi, yang meliputi: mampu membandingkan antara hasil yang dicapai dengan tujuan, mampu melakukan evaluasi diri, mampu melakukan evaluasi terhadap

105

pekerjaan orang lain, dan mampu melakukan tindakan pembenaran saat diperlukan.106

Dokumen terkait