• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPETENSI MINIMAL PERAWAT PUSKESMAS

Dalam dokumen Pedoman Perkesmas Untuk Perawat Puskesmas (Halaman 48-61)

aw at sesuai kebutuhan pasien/klien . Kegiatan yang dilakukan oleh Perawat Puskesmas antara lain merancang pelayanan kesehatan untuk

C. KOMPETENSI PERAWAT PUSKESMAS

2. KOMPETENSI MINIMAL PERAWAT PUSKESMAS

Kompetensi minimal perawat Puskesmas adalah :

a. Pelayanan /asuhan keperawatan terhadap individu, keluarga, kelompok/masyarakat dengan masalah kesehatan prioritas terkait dengan komitment global, nasional, maupun daerah (P2M, gizi, KIA KB, Kesling, dsb) antara lain : Malaria, Tuberkulose, HIV/AIDS antara lain :

1) Tindakan keperawatan langsung ( dired care)

2) Pengobatan dasar sesuai kewenangan dan tata laksana standar program

3) Penanggulangan gawat darurat dasar termasuk penanggulangan bencana alam

4) Pencegahan infeksi

b. Pendidikan/penyuluhan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan untuk pemberdayaan individu, keluarga, kelompok/masyarakat agar hidup sehat secara mandiri.

c. Pengamatan penyakit menular dan tidak menular (surveillance) khususnya

1). Mengidentifikasi faktor risiko terjadinya penyakit/masalah kesehatan

2). Menemukan kasus secara dini

3). Melaporkan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB)

d. Motivasi individu, keluarga, kelompok masyarakat dalam pembentukan pelayanan kesehatan yang bersumberdaya masyarakat (contoh :

Posyandu, Posbindu, Pos Obat Desa, di!)

e. Membina pelayanan kesehatan yang bersumberdaya masyarakat f. Konseling keperawatan/kesehatan

g. Pelatihan kader/masyarakat dalam upaya promosi kesehatan h. Kerjasama tim dengan tenaga kesehatan lain

j. Pendokumentasian kegiatan termasuk pencatatan dan pelaporan sesuai ketentuan

D. KEGIATAN PERAWAT PUSKESMAS MENDUKUNG PENCAPA!AN

INDIK ATO R SPM BIDANG KESEHATAN.

Untuk mendukung tercapainya indicator pelayanan kesehatan yang telah

"

ditetapkan dalam SPM, dengan kondisi ketenagaan pada saat ini, maka minimal setiap Puskesmas melaksanakan upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat terpadu dalam upaya kesehatan Puskesmas, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan kepada sasaran prioritas menjadi lebih utuh, komprehensif, terpadu dan berkesinambungan. Keterpaduan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti tenaga, kegiatan, metoda, waktu pelaksanaan maupun sumberdaya lain sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat lebih efisien dan efektif.

Keterpaduan kegiatan perawat Puskesmas dalam upaya kesehatan wajib untuk mencapai indicator ·pelayanan kesehatan (SPM), secara rilici

diuraikan dalam Tabel - 1 berikut,

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004

21

Tabel - 1

Kegiatan Perawat Puskesmas

Mendukung Pencapaian ndikator Standar Pelayanan Minimal Dalam Upaya Kesehatan Puskesmas

PELAYANAN INDIKATOR SPM

KAB/KOTA INDIVIDUKEGIATAN PERAWAT PUSKESMASKELUARGA, KELOMPOK MASYARAKAT Promosi

Kesehatan

65% rumah tangga

sehat

-

Menemukan faktor

risiko pada individu di klinik Puskesmas /Pustu/Pusling

-

Pendidikan kesehatan

pada individu di klinik Puskesmas/Pustu/Pus ling.

-

Penemuan rumah tidak sehat pada keluarga binaan

- Pendidikan kesehatan pada keluarga/kelompok/masyarakat binaan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) - Merujuk masalah kesehatan yang

ditemukan pada keluarga/ kelompok/masvarakat binaan 80% bayi yg

mendapat ASI eksklusif

Penemuan buteki baru tidak memberikan ASI ekslusif di Poliklinik Puskesmas/Pustu/ Pusling

- Pendidikan/penyuluhan kesehatan bumiVbuteki tentang ASI eksklusif di Poliklinik Puskesmas/ Pustu/Pusling - ·· Konseling tentang ASI

eklusif

- Penemuan buteki baru tidak memberikan ASI ekslusif di keluarga/ kelompok/ masyarakat binaan

-

Pendidikan kesehatan tentang ASI eklusif di keluarga/ kelompok/ masyarakat binaan

- Pemantauan pemberian MP ASI di keluarga/kelompok/masyarakat binaan

90% desa dengan garam beryodium

Penemuan keluarga tidak

menkonsumsi garam yodium pada keluarga binaan

- Pendidikan kesehatan pada keluarga/ kelompok/ masyarakat tentang penanggulangan gondok endemik di daerah endemik

,.

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004

23

KIAIKB 100% bumil risti

yg dirujuk ·

- Penernuan kasus bumil risiko tinggi baru di Poliklinik Puskesmas I

Pustu I Pusling

- Merujuk kasus bumil

risti ke petuqas KIA

- Penemuan kasus bumil risti baru

di keluarga I kelompoJ masyarakat binaan

- Merujuk kasus bumil risti ke bidan

di desa I petugas KIA

S-0% cakupan

kunjungan neonatus

- Penemuan neonatus

baru di Poliklinik Pusr,esmas I Pustu/

Pusling

- Merujuk neonatus baru ke petugas KIA

- Penemuan neonatus baru di

keluarga/ kelompok/ masyaral1at

binaan

- Merujuk neonatus ke bidan di desa I

petugas KIA

S-0% cakupan kunjungan bayi

-Penemuan bayi baru

di Poliklinik Puskesmas /Pustu/ Pusling

-Merujuk bayi baru ke petugas KIA

- Penemuan bayi baru di keluarga/ kelompok/ masyarakat binaan

- Merujuk bayi baru ke bidan

Desai petugas KIA

100% cakupan bayi BBLR yang ditangani - Penemuan bayi BBLR baru di Poliklinik Puskesmas/Pustu /Pusling - Merujuk bayi BBLR

baru ke petugas KIA - Tindakan keperawatan di

ruang rawat inap Puskesmas

- Penemuan bayi BBLR baru di

keluarga/ kelompok/ masyarakat

binaaan

- Merujuk bayi BBLR ke Bidan

Desai petugas KIA

I

24

Subclit keperaw atan Dasar cl an Komunita s, 2004 GIZI 100 % balita

gizi buruk mendapat perawatan

- Penemuan balita gizi

buruk baru di

Poliklinik Puskesmas/

Pustu/ Pusling - Penyuluhan kesehatan

pada ibu balita di Poliklinik Puskesmas/ Pustu/ Pusling - Tindakan keperawatan

di ruang rawat inap Puskesmas

-Merujuk balita giz i

buruk baru ke dokter/

RS

- Penemuan ba 1a gizi buruk baru di

ke1uarga/kel()IT;pok/masyarakat binaan

- Pendidikan kesehatan tentang gizi pada :

0 Keluarg.a dengan kasus

0 Kelompok (Posyandu)

0 Masya;akat daerah rawan gizi

<15% balita BGM (Bawah

Garis Merah)

- Penemuan balita BGM baru di Poliklinik Puskesmas/ Pustu/ Pusling

- Penyuluhan kesehatan pada ibu balita BGM di Poliklinik Puskesmas/ Pustu/ Pusling

- Tindakan keperawatan di ruang rawat inap Puskesmas

-Merujuk balita gizi BGM

- Penemuan ballta BGM baru di

keluarga/kelcnpok/masyarakat binaan

- Pendidikan kehatan tentang gizi

pada :

0 Keluarga dengan kasus

0 Kelompok (Posyandu)

0 Masyarakat daerah rawan gizi

90% cakupan balita mendapat kapsul Vit A 2 x /tahun - Penemuan balita di Poliklinik Puskesmas/ Pustu/ Pusling ·- Penyuluhan kesehatan pada ibu balita di Poliklinik Puskesmas/ Pustu/ Pusling

- Penemuan bal!ta di

keluarga/kelor.1pok/masyarakat

binaan

- Pendidikan kesehatan tentang gizi pada :

0 Keluarga yang mempunyai balita

Q Kelompok (Posyandu)

0 Masyarakat daerah rawan gizi 100% cakupan

pemberian MPASI bagi keluarga miskin

- Penemuan bayi keluarga

miskin di Poliklinik Puskesmas/ Pustu/ Pusling

- Penyuluhan kesehatan

pada ibu bayi keluarga

miskin tentang MP-ASI di Poliklinik Puskesmas/

Pustu/ Puslina

- Penemuan ba)'i baru di keluarga

miskin /kelompok/masyarakat binaan

- Pendidikan kesehatan tentang gizi

pada :

0 Keluarga miskin dengan kasus

0 Kelompok (Posyandu)

0 Masyaraat daerah rawan gizi

-I

\

I

'l

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004

25

t

90% cakupan

bumil mendapat tablet Fe

- Penemuan kasus anemi

bumil di Puskesmas/

Pustu/Pusling - Pendidikan kesehatan

pada bumil di

Puskesmas/Pustu/

Pusling

-Melakukan tindakan keperawalan pada bumil di Puskesmas/ Pustu/Pusling -fvlerujuk kasus ke petugas qizi puskesmas

-

Penemuan kasus bumil anemi

di keluarga/f\elompok! masyarakat

- Pendidil\an kesehatan tentang gizi pada keluarga dengan

kasus/kelompok!masyara kat daerah rawan gizi

80% cakupan WUS yg mendptkan kaps. Yod

-Penemuan WUS belum

mendapat kapsul yodium di Puskesmas/ Pustu/Pusling -Pendidikan kesehatan pada WUS di Puskesmas/Pustu/ Pusling -Merujuk kasus ke petuqas gizi puskesmas

- Penemuan WUS belum rnendapat kapsulyodium di Posyandu di

keluarga/kelompok/rnasyarakat - Pendidikan kesehatan tentang gizi

pada keluarga dengan kasus,kelompok/masyarakat di daerah rawan gizi

P2M 85 % kesembuhan penderita Tuberkulose BTA

(+)

-Penemuan suspek & kasus baru Tuberkulose BTA (+) melalui kunjungan Puskesmas/

Pustu/Pusling

-Pendidikan kesehatan pada penderita TBC di

-

Penemuan kasus Wu

mel31ui pemeriksaan kcnta< "\Jmah Penderita BT.A. (+)

- Pendidikan kese, 1pa:fa: o keluarga denga •35;;s STA (+) Poliklinik Puskesmas I o kelompok/masy&'3.<zt isti TBC

Puskesmas/Pustu/ ' a.I. daerah kc.m u'-.:.cjat

utan/ Pusling. Lapas

- Melakukan tindakan

-

Menetapkan Clan .,.,.·=e=kan keperawatan pada penjelasan tenta.-:g =1.t) kepada

penderita TBC di keluarga/kelompJ"- ·:-a;yarakat

Poliklinik Puskesmas

-

Melakukan tinda'.o;<: , ''='xrawatan Puskesmas/Pustu/ pada kelua;ga d&.-·31'' 3n9gota

TBC Pusling Paru STA (+)

- Merujuk kasus-kasus : o suspek TBC ke laboratorium untuk penegakan diagnosa o klien TBC dengan gizi kurang ke petugas gizi -Pengobatan sesuai kewenangan -Pemantauan: o Kepatuhan makan obat o Efek samping obat

-Konseling keperawatan kasus TBC Balita Pneumonia 100% cakupan balita dgn pneumonia yg ditangani

- Penemuan suspek & kasus balita pneumonia

-

Penemuan suspe balita gizi buruk & kasus di keluarga bi.aan/ melalui kunjungan I kelompok/masyarar,at Poliklinik Puskesmas

Puskesmas/Pustu/ Pusling

- Pendidikan kesehatan

pada orang tua

penderita di Puskesmas/Pustu/ Pusling.

- Melakukan tindakan

keperawatan suportif

pada balita pneumonia

di Poliklinik Puskesmas Puskesmas/ Pustu/Pusling -Meruiuk kasus balita

PMdidikan kesehatan pada keluarga dengan balita pneumonia - Melakukan tindakan keperawatan

pada keluarga dengan kasus

-

Merujuk kasus masalah kes di keluarga/masyarakat ke dokter/petugas kesehatan penanggung jawab program

peumonia ke dokter/R S \

I

- 1·,lernberikan konseling

I f:eperawatan/kesehatan

I

HIV-AIDS 100% klien yang - Penemuan suspek - Penyuluhan kesehatan tentang

:r.endapatkan melalui Poliklinik HIV/AIDS di

penanganan Puskesmas Puskesmas/ keluarga/kelompok/masyarakat HIV/AIDS Pustu/Pusling

terdasarkan infeksi cportunistik (diare kronis, era! candidiasis, TBC) - f·1'.erujuk kasus ke RS

:-vjukan HIV/AIDS untuk I rr.engikuti voluntary

CDunseling & testing

IVCT)

•.00% infeksi - Penemuan suspek & - Penemuan suspek & kasus di klg

. menular seksual kasus melalui kunjungan binaan di daerah risiko PMS

·yg diobati Poliklinik Puskesmas - Pendidikan kesehatan pada keluarga Puskesmas/Pustu/ dengan risiko PMS

Pusling

-

Merujuk masalah kes di klpk/masy

- Pendidikan kesehatan ke pengelola program untuk

pada penderita di dilakukan promkes ! Puskesmas/Pustu/ - Melakukan tindakan

keperawatan Pusling. pada keluarga dengan kasus

-t.lelakukan tindakan keperawatan pada klien

di Poliklinik Puskesmas

..

' Puskesmas/ Pustu/Pusling -Merujuk suspek kasus

ke dokter untuk penegakan d;agnosa - Memberikan konseling I

I

eperawatan/k esehatan

terkait HIV/AIDS

DBD i00% penderita - Fsnemuan suspek & - Penemuan suspek & kasus di OSD yg ditangani kasus melalui kunjungan keluarga binaan/kelompok/

SP Puskesmas/Pustu/ masyarakat di daerah _endemis Pusling - Merujuk kasus ke dokter/RS

- Pendidikan kesehatan - Pendidikan kesehatan pada keluarga

' pada pendi:.rita di dengan kasus

?uskesmas/Pustu/ - Merujuk masalah DBD di klpk/masy Pusling. ke petugas penanggung jawab I

- Melakukan tindakan - Melakukan tindakan keperawatan

keperawatan pada klien pada keluarga dengan suspek

kasus di Poliklinik Puskesmas Puskesmas/

' Pustu/Puslinq

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas, 2004

27

I

-- --- -- Merujuk kasus ke dokter/RS - Memberikan konseling keperawatanlkesehatan Malaria 100% penderita malaria yg diobati

- Penemuan suspek &

kasus melalui kunjungan Poliklinik Puskesmas Puskes mas/Pustu/ Pusling - Pendidikan kesehatan pada penderita di Poliklinik Puskesmas Puskesmas/Pustul Pusling. - Melakukan tindakan keperawatan pada klien di BP/PustuiPusling - Merujuk ke dokter : o suspek kasus ke lab untuk penegakan diagnosa o kasus berat - Pengobatan sesuai kewenangan - Pemantauan:

o Kepatuhan makan obat o Efek samping obat - Memberikan konseling

keperawatan/kesehatan

- Penemuan suspek & kasus di klg binaan/kelompoklmasyarakat di daerah endemis

- Pendidikan kesehatan pada keluarga dengan kasuslkelompoklmasyarakat - Melakukan tindakan keperawatan

pada keluarga dengan kasus malaria

-

Merujuk masalah kes di klpk/masy ke petugas penanggung jawab

I

Diare 100% balita

diare ditangani - Penemuan kasus beratbalita diare melalui kunjungan Poliklinik Puskesmas/Pustu/ Pusling

- Pendidikan kesehatan pada orang tua penderita di Pusk/Pustu/Pusling - Melakukan tindakan keperawatanltindakan supportif pda penderita di Poliklinik Puskesmas /Pustul Pusling - Merujuk kasus diare dgn

dehidrasi berat ke

dokter/RS

- Memberikan konseling Keoerawatan/kesehatan

-

Penemuan kasus baru balita diare (gizi buruk) di klg

binaanlkelompok/masyarakat

- Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga dengan kasus balita diare

-

Pendidikan kesehatan pada keluarga dengan kasus balita diare

-

Merujuk masalah kes di klpk/masy ke petugaslpenanggung jawab

28

Subdit keperawa tan Dasar dan Komunitas, 2004

'i.

!

,>

Subdit keperawatan Dasar dan Komunitas;2004

29

Kesehatan lingkungan

I

I

>95% rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 1

I

I

I

l '' - Penemuan rumah/bangunan yg ada jentik nyamuk Aedes pada saat kunjungan rumah

-

Pendidikan kesehatan

keluarga/kelompok/masyarakat

- Merujuk masalah ke.sehatan Uentik aedes) yang ditemukan di keluarga kepada petugas penanggung jawab pencegahan, pemberantasan penyakit DBD dengan 3M Pengobatan 15% cakupan rawat jalan

l

! i ! - Pendidikan kesehatan sesuai masalah kesehatan/penyakit pada individu - Tindakan keperawatan pada klien di Poliklinik Puskesmas Puskesmas/Pustu/ Pusling - Pengobatan sesuai kewenangan - Rujukan kasus ke dokter/petugas kesehatan lain

- Pendidikan kesehatan bagi klg/klpk yg memerlukan pengobatan rawat jalan

-

Rujuk kasus yang ditemukan di keluarga/kelompok/masyarakat i 15% cakupan rawat inap

!

'

'

-Pendidikan kesehatan pada kasus/penderita di ruang rawat inap sesuai masatahnya - Melakukan tindakan keperawatan pada pasien di ruang rawat inap - Pengobatan sesuai kewenanoan

- Pendidikan kesehatan bagi klg/klp yg memerlukan pengobatan rawat inap : 90% sarkes dgn kemampuan pelayanan gawat ; oarurat BLS/P3 : pada kasus-kasus \ . yang memer1ukan pelayanan - Melakukan tindakan keperawatan pada klien

di Poliklinik Puskesmas /Pustu

-Pengobatan sesuai kewenangan

- Pendidikan kesehatan bagi klg/klpk yg memerlukan pengobatan Kesehatan Kerja '

!

! !

!

- Penemuan suspek kasus penyak it akibat kerja melalui kunjungan Poliklinik Puskesmas Puskesmas/Pustu/ Pusling - Pendidikan kesehatan pada penderita di

- Penemuan suspek & kasus di klg binaan di daerah kawasan industri

- Pendidikan kesehatan pada keluarga dengan kasus akibat kerja yang ditemukan di keluarga/kelompok/ masyarakat

- Melakukan tindakan keperawatan oada keluaroa denqan kasus

,.

Dalam dokumen Pedoman Perkesmas Untuk Perawat Puskesmas (Halaman 48-61)

Dokumen terkait