• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1 Landasan Teori

2.1.2 Kompetensi Pedagogik

Kinerja guru dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kemampuan (kompetensi) yang dimiliki oleh guru. Guru di dalam mengajar sangat dipengaruhi oleh kompetensi yang dimilikinya, terutama kompetensi pedagogik. Berikut ini akan dijelaskan mengenai kompetensi pedagogik yang meliputi: konsep kompetensi guru, kompetensi pedagogik, dan indikator kompetensi pedagogik.

2.1.2.1Konsep Kompetensi Guru

Kemampuan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik sangat dipengaruhi oleh kompetensinya. Menurut Usman (2005) dalam Kunandar (2011: 51), “kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif”. Sedangkan Roestiyah (1989) dalam Kunandar (2011: 52), mengartikan kompetensi seperti yang dikutipnya dari pendapat Houston yaitu kompetensi adalah suatu tugas memadai atau pemilikan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan tertentu.

Piet dan Sahertian (1990) dalam Kunandar (2011: 52), menyatakan bahwa kompetensi adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang bersifat kognitif, afektif, dan performen. Sementara itu, kompetensi menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional 045/U/2002 adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang

dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu.

Sesuai dengan pendapat ahli mengenai kompetensi, dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah kemampuan seseorang dalam melakukan tanggung jawab sesuai bidang pekerjaannya. Guru sebagai pendidik yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan, diharapkan juga mempunyai kompetensi- kompetensi demi menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Broke dan Stone (1995) dalam Mulyasa (2013: 25), mengemukakan bahwa kompetensi guru sebagai “… descriptive of qualitative nature of teacher behavior appears to be entirely meaningful. …”. (Kompetensi guru merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat perilaku guru yang penuh arti). Sedangkan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Mulyasa (2013: 26) mengemukakan bahwa kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi, dan profesionalisme. Sementara Kunandar (2011: 55) mengemukakan bahwa, “kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif”.

Menurut Nasrul (2014: 37), “kompetensi guru merupakan kelayakan untuk menjalankan tugas, kemampuan sebagai faktor yang penting bagi guru, oleh karena itu kualitas dan produktifitas kerja guru harus mampu memperlihatkan perbuatan profesional yang bermutu”. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab IV Pasal 10 menyebutkan bahwa ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Hal tersebut senada dengan pendapat Rifa’I dan Anni (2012: 7-11), yang menguraikan empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai kompetensi guru, dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan dan keterampilan guru dalam tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik, sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional. Kompetensi guru tersebut terdiri dari empat, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan, sehingga harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan terpadu agar tercipta kondisi yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang sudah ditetapkan.

2.1.2.2Konsep Kompetensi Pedagogik

Kompetensi guru sebagai kemampuan dan keterampilannya sebagai seorang pendidik terdiri dari empat kompetensi, salah satunya adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik adalah kompetensi yang sangat berpengaruh

terhadap kinerja guru, terutama kinerja guru dalam mengajar. Kompetensi adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan peserta didik. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru, menyebutkan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pegelolaan peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal berikut ini: (1) sub komponen kompetensi wawasan pendidikan; (2) memahami peserta didik secara mendalam; (3) merancang pembelajaran; (4) melaksanakan pembelajaran; (5) merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran; (6) mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya; (7) sub komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran. Hal tersebut didukung dengan adanya Undang-Undang Standar Nasional Pendidikan, pasal 28 ayat 3 butir (a), yang menyatakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yaitu melalui pemahaman peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 10 Ayat 1, menyebutkan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.Hal berbeda dikemukakan Rachmawati dan Daryanto (2013: 102), “kompetensi pedagogik yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru berkenaan dengan karakter peserta didik dilihat dari berbagai aspek seperti moral, emosional, dan intelektual”. Kunandar (2011: 76) menyatakan bahwa kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai kompetensi pedagogik, dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru yang berhubungan langsung dengan pembelajaran seperti perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Terdapat beberapa karakteristik atau indikator kompetensi pedagogik yang dapat digunakan guru sebagai acuan dalam meningkatkan atau mengembangkan kompetensi pedagogiknya.

2.1.2.3Indikator Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang sangat berpengaruh terhadap kinerja guru, terutama kinerja guru dalam mengajar. Penguasaan kompetensi pedagogik guru dapat dilihat dari berbagai aspek atau indikator. Menurut Rifa’I dan Anni (2012: 7-11), terdapat beberapa indikator kompetensi pedagogik. Indikator kompetensi pedagogik tersebut selanjutnya dijabarkan secara rinci sebagai berikut: (1) menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; (2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; (3) menguasai kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu; (4) terampil melakukan kegiatan pengembangan yang mendidik; (5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik; (6) memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; (7) berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan santun dengan siswa; (8) terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; (9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan belajar; (10) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Mulyasa (2013: 75) mengemukakan bahwa indikator kompetensi pedagogik meliputi hal-hal berikut: (1) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (2) pemahaman terhadap peserta didik; (3) pengembangan kurikulum atau silabus; (4) perancangan pembelajaran; (5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (6) pemanfaatan teknologi pembelajaran; (7) evaluasi hasil belajar; dan (8) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Selengkapnya mengenai kompetensi pedagogik menurut Mulyasa (2013: 75-113) dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, Kemampuan Mengelola Pembelajaran. Secara pedagogis kompetensi guru-guru dalam mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian yangserius,karena pendidikan di Indonesia dinyatakan kurang berhasil oleh sebagian masyarakat. Sehubungan dengan itu kemampuan mengelola pembelajaran perlu dianalisis untuk mengetahui kelemahan yang menjadikan pendidikan di Indonesia dinilai kurang berhasil.

Kedua, Pemahaman Terhadap Peserta Didik. Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah saru kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru. Sedikitnya terdapat empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu tingkat kecerdasan, kreativitas, cacat fisik, dan perkembangan kognitif. Tugas guru dalam memahami siswa merupakan hal yang wajib dilakukan karena peserta didik butuh perhatian dari guru baik di dalam maupun di luar kelas.

Ketiga, Perancangan Pembelajaran. Perancangan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogis yang harus dimiliki oleh guru, yang akan bemuara pada pelaksanaan pembelajaran. Perancangan pembelajaran sedikitnya mencakup tiga kegiatan yaitu: identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran.

Keempat, Pelaksanaan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis. Kegagalan pelaksanaan pembelajaran sebagian besar disebabkan oleh penerapan metode pendidikan konvensional, anti dialog, pewarisan pengetahuan. Guru harus memiliki kompetensi untuk melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Hal ini berarti, bahwa pelaksanaan pembelajaran harus berangkat dari proses dialogis antar sesama subyek pembelajaran, sehingga melahirkan pemikiran kritis dan komunikasi.

Kelima, Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran. Penggunaan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran dimaksudkan untuk memudahkan atau mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, guru dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan dan mempersiapkan materi pembelajaran dalam suatu sistem jaringan computer yang dapat diakses oleh peserta didik.Prinsip belajar komputer memberikan dampak pada profesionalisme guru, sehingga harus menambah pemahaman dan kompetensi baru untuk memfasilitasi pembelajaran.

Keenam, Evaluasi Hasil Belajar. Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik, yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir

satuan pendidikan dan sertifikasi,serta penilaian program. Evaluasi juga dapat dilakukan saat pembelajaran atau biasa disebut evaluasi proses.

Ketujuh, Pengembangan Peserta Didik. Pengembangan peserta didik merupakan bagian dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru, untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Pengembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara antara lain melalui kegiatan ekstrakurikuler, pengayaan dan remidial, serta bimbingan dan konseling.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 10 Ayat 1 menyatakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Termasuk ke dalam kemampuan ini antara lain sub- sub kemampuan: (1) menata ruang kelas; (2) menciptakan iklim kelas yang kondusif; (3) memotivasi siswa agar bergairah belajar; (4) memberi penguatan verbal maupun non verbal; (5) memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas kepada siswa; (6) tanggap terhadap gangguan kelas; (7) menyegarkan kelas jika kelas mulai lelah.

Berdasarkan uraian mengenai indikator kompetensi yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa indikator yang termasuk ke dalam kompetensi pedagogik, yaitu: (1) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan (menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik); (2) pemahaman terhadap peserta didik termasuk didalamnya aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; (3) pengembangan kurikulum atau silabus; (4) perancangan pembelajaran; (5) pelaksanaan

pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (6) pemanfaatan teknologi pembelajaran; (7) evaluasi hasil belajar; (8) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan belajar; (10) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Indikator-indikator tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja guru dalam mengajar, dikarenakan kompetensi pedagogik yang dimiliki guru langsung berhubungan dengan kemampuan guru dalam mengajar.

Dokumen terkait