• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Kompetensi Profesionalisme Guru SDI Wahid Hasyim Malang

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan Guru sebagai bagian dari masyarakat.

4. Kompetensi Profesional

Yakni merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.

Masyarakat mempercayai dan menyerahkan kepada guru untuk mendidik tunas tunas muda dan membantu mengembangkan potensinya secara professional. Kepercayaan, keyakinan, dan penerimaan ini merupakan substansi dari pengakuan masyarakat terhadap profesi guru. Implikasi dari pengakuan tersebut mensyaratkan guru harus memiliki kompetensi dan kualitas yang memadai. Tidak hanya pada tataran normatif saja namun mampu mengembangkan kompetensi yang dimiliki, baik kompetensi personal, professional, maupun kemasyarakatan dalam selubung aktualisasi kebijakan pendidikan.

Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek guru dan tenaga

kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang professional, karena kompetensi guru adalah sebuah kelayakan untuk menjalankan tugas, kemampuan sebagai satu faktor penting bagi guru, oleh karena itu kualitas dan produktifitas kerja guru harus mampu memperlihatkan perbuatan professional yang bermutu. Kemampuan atua kompetensi guru harus memperlihatkan perilaku yang memungkinkan mereka menjalankan tugas professional dengan cara yang paling diingini, tidak sekedar menjalankan kegiatan pendidikan bersifat rutinitas.1

Sebelum melaksanakan kegiatan mengajar guru harus mempersiapkan materi, strategi dan bahan ajar dengan baik yang sesuai dengan kurikulum yang di gunakan di SDI Wahid Hasyim Malang yaitu kurikulum 2013 berbasis TEMATIK. akan tetapi dalam penerapannya guru masih belum bisa 100% karena setiap materi pelajaran tidak selalu bisa menggunakan macam-macam metode, tergantung pada materi yang akan di ajarkan dan juga kreatifitas guru sendiri dalam proses belajar mengajar di kelas.

Kompetensi guru sangat berperan sekali dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena seorang guru memiliki posisi di dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan kinerja dan totalitas dedikasinya serta loyalitas pengabdiannya. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri

1 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontepemporer (Bandung: Alfabeta, 2008), hal 209.

sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tugas guru tidak hanya sebatas di dinding sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat. Hasil dari observasi, pengumpulan data Dari uraian di atas yang telah penulis sajikan, maka penulis menyatakan bahwa para guru SDI Wahid Hasyim Malang sudah terbekali kepribadian yang mantab, yaitu sungguh-sungguh dalam memajukan pendidikan dan dengan tulus dan ikhlas mendidik anak didiknya serta mampu menjaga harkat dan martabatnya sebagai seorang guru yang menjadi teladan bagi murid murid nya.

B. Guru SDI Wahid Hasyim Malang Dalam Menjalankan Profesinya Sebagai Guru Profesional

Peran guru bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Hal ini sangat berkaitan dengan penghargaan masyarakat atau negara terhadap profesi itu. Dengan adanya guru yang professional diharapkan menghasilkan pendidikan yang lebih berkualitas dan lebih baik. Dengan perkembangan tegnologi yang semakin maju guru juga dituntut untuk memperluas pengetahuannya terlebih lagi guru kelas yang harus menguasai lima bidang bidang mata pelajaran dan dituntut untuk bias pembelajaran TEMATIK bagi kelas rendah.

Sebagai guru yang profesional guru harus mengenal dan mendalami peserta didiknya terlebih dahulu. Dan dalam pengjarannya pada siswa guru harus mengemas dengan berbagai metode dan setrategi sehingga siswa dapat menyerap materi yang telah guru sampaikan. Dengan metode dan setrategi

yang pas dengan materi akan membuahkan keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan materi. Dan akan menjadi lebih membingungkan bagi siswa jika guru menggunakan metode dan setrategi yang salah. Dan peran kepala sekolah dalam meningkatkan pengetahuan guru tentang metode-metode yang semakin maju, kepala sekolah juga dapat mengikut sertakan guru dalam pelatihan-pelatihan dan workshop yang berkaitan dengan pengajaran.

Standar kompetensi guru menurut peraturan menteri pendidikan nasional nomor 16 tahun 2007 membahas tentang standar kualifikasi kompetensi guru dimana disebutkan bahwa setiap guru wajib memenuhi standar kualitas akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional.2

Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogic, kepribadian, social dan professional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang dikembangkan menjadi kompetensi guru PAUD/RA, guru kelas SD/ MI dan guru mata pelajaran.3

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

2

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 membahas tentang standar kualifikasi kompetensi guru, diterbitkan pada 4 Mei 2007

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/ bidang pengembangan yang diampu

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran

6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki

7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik

8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar 9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan

pembelajaran

10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

11. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia

12. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

13. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa

14. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri

16. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi

17. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat

18. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya

19. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain

20. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

21. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu

22. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif 23. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif

24. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri

Menjadi seorang guru tidaklah mudah, guru harus memahami karakteristik peserta didik usia sekolah dasar yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya

Menjadi seorang guru tidak hanya mengajarkan dan berperan disekolah saja. Namun diluar lingkungan sekolah predikat guru adalah profesi yang di beri kedudukan untuk menjaga nama baik guru yang telah terpatri sejak dulu. Karena seorang guru adalah seseorang yang berilmu dan memiliki perilaku yang arif dilingkungan sekitarnya. Bahkan guru harus bersosialisasi dengan masyarakat dengan baik sehingga nama yang telah masyarakat berikan tidak di pandang sombong atau jelek. Guru harus menjaga citranya sebagai makhluk yang berilmu dan arif pada masyarakat.

Dalam melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan-pun seorang guru sebisa mungkin memberikan saat dibutuhkan. Bagi siswa seorang guru adalah orang tua kedua saat berada di sekolahan. Jadi menjadi seorang guru harus memiliki kesabaran yang tinggi. Apalagi seorang guru SD yang siswanya terbilang masih sangan membutuhkan orang tuanya. Guru harus menjadi orang tua yang membuat nyaman siswanya saat berada disekolah.

Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut guru untuk mengembangkan profesionalitas diri yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tugas guru tidak hanya sebatas di dinding sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat. Hasil dari observasi, pengumpulan data dari uraian di atas yang telah penulis sajikan, maka penulis menyatakan bahwa para guru SDI Wahid Hasyim Malang sudah terbekali kepribadian yang mantab, yaitu sungguh-sungguh dalam memajukan pendidikan dan dengan tulus dan ikhlas mendidik anak didiknya serta mampu

menjaga harkat dan martabatnya sebagai seorang guru yang profesional dan menjadi teladan bagi murid murid nya.

A. Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional