• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.4. Kompetensi Sosial Sebagai Pendidik

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum persepsi guru non pendidikan jasmani terhadap kinerja guru pendidikan jasmani tingkat SMA se-Kecamatan Kradenan tentang kompetensi sosial guru pendidikan jasmani sebagai pendidik mempunyai tingkat persepsi yang tinggi. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel berikut.

Tabel 4.6

Gambaran umum kompetensi sosial guru pendidikan jasmani

No Kriteria Interval Kepercayaan Jumlah Sampel Prosentase 1 Sangat Tinggi 84,01%-100% 27 36.00% 2 Tinggi 68,01%-84,00% 31 41.33% 3 Sedang 52,01%-68,00% 17 22.67% 4 Rendah 36,01%-52,00% 0 0.00% 5 Sangat Rendah 20,01-36,00% 0 0.00% Total 75 100.00%

Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas menunjukan bahwa persepsi guru non pendidikan jasmani terhadap kompetensi guru pendidikan jasmani tingkat SMA se-Kecamatan Kradenan tentang kompetensi sosial guru pendidikan jasmani sebagai pendidik sebagian besar menunjukan kriteria sangat tinggi, terbukti dengan jumlah 75 guru, sebanyak 27 guru memenuhi kriteria sangat tinggi yang berarti sebanyak 36.00% dari seluruh guru yang ada menunjukan kriteria sangat tinggi, terdapat 31 guru memenuhi kriteria tinggi yang berarti sebanyak 41.33% dari keseluruhan guru di SMA se-Kecamatan Kradenan menunjukkan kriteria tinggi, terdapat 17 guru memenuhi kriteria sedang yang berarti sebanyak 22.67% dari keseluruhan guru di SMA se-Kecamatan Kradenan

menunjukkan kriteria sedang, tetapi dalam kompetensi sosial ini tida terdapat guru memenuhi kriteria rendah yang berarti bahwa sebanyak 1,59% dari keseluruhan guru di SMA se-Kecamatan Kradenan menunjukkan kriteria rendah. Begitu juga persepsi guru SMA se-Kecamatan Kradenan tentang kepribadian guru pendidikan jasmani sebagai pendidik yang menunjukkan kriteria sangat rendah yaitu tidak terdapat guru atau 0% dari keseluruhan guru di SMA se-Kecamatan Kradenan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4.6

4.2. Pembahasan

Persepsi merupakan suatu penafsiran suatu obyek, peristiwa, atau potensi individu yang dilandasi oleh pengalaman hidup seseorang yang melakukan penafsiran itu. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang diteruskan ke pusat susunan

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 36,00% 41,33% 22,67% 0,00% 0,00% pr os e n tas e

Grafik Kompetensi Sosial Guru penjasorkes 

saraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami persepsi. Guru non pendidikan jasmani yang memiliki persepsi positif terhadap guru pendidikan jasmani akan mempengaruhi kinerja guru pendidikan jasmani yang baik pula, akan tetapi apabila guru non pendidikan jasmani memiliki persepsi yang negatif maka hal ini akan mempengaruhi kinerja guru pendidikan jasmani kearah yang buruk pula. Hal ini membuktikan bahwa persepsi guru non pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani sangat berpengaruh terhadap kinerja guru dan oleh sebab itu kinerja guru tersebut akan mempengaruhi keberhasilan dalam proses mengajar.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi guru non pendidikan jasmani terhadap kompetensi guru pendidikan jasmani tingkat SMA se-Kecamatan Kradenan tahun 2008 menunjukan kriteria tinggi. Hal ini ditunjukan dari: 1) persepsi guru non pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tentang kepemilikan kepribadian sebagai pendidik dalam kategori sangat tinggi, 2) persepsi guru non pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tentang kepemilikan kompetensi pedagogik dalam kategori tinggi, 3) persepsi guru non pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tentang kepemilikan kompetensi profesional sebagai pendidik dalam kategori tinggi, dan 4) persepsi guru non pendidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tentang kepemilikan kompetensi sosial sebagai pendidik juga dalam kategori tinggi.lebih jelasnya dapat dilihat per sub kompetensi di bawah ini :

1. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.

Dalam kompetensi kepribadian ada satu orang yang memberikan persepsinya sangan rendah dan rendah, menurut guru non penjas tersebut belum memenuhi indikator yang ada yaitu :

a). Guru penjasorkes kurang disiplin.

b). Kurang bertindak sesuai dengan norma dan tata tertib yang ada. c). Kurang berpenampilan yang selayaknya sebagai guru penjasorkes. d). Kurang disegani peserta didiknya.

e). Guru tersebut dipandang kurang wibawa.

2. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan untuk mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik juga memberikan pengaruh terhadap proses pembelajaran pendidikan jasmani. Dari hasil penelitian tebukti bahwa persepsi guru non pedidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tentang kompetensi pedagogik yang memenuhi kriteria tinggi sehingga proses pembelajaran pendidikan jasmani tingkat SMA di Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun 2008 dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan pendidikan. Tetapi juga masih ada yang memberikan persepsi sangat rendah, menurut guru non penjasorkes tersebutb kurang memenuhi indikator sebagai berikut :

a) guru penjasorkes tersebut kurang melaksanakan dalam penyusunan RPP b) kurang inisiatif dalam merancang sarana belajar yang ada.

c) dalam member pelajaran kurang diminati oleh peseta didik. d) tidak tepat dalam memberikan hasil evaluasi.

Tidak dapat dipungkiri walaupun persepsi guru non pendidikan jasmani tehadap guru pendidikan jasmani aspek kompetensi pedagogik secara umum dalam kriteria tinggi, akan tetapi masih ada guru non pendidikan jasmani yang memberikan persepsi dengan kriteria rendah sekali. Kondisi tersebut perlu disadari oleh guru pendidikan jasmani agar pada waktu-waktu kedepan pembelajaran pendidikan jasmani, kesehatan dan olahraga dapat diperhatikan secara baik.

3. Kompetensi professional adalah Kemampuan penguasaan materi pelajaran merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh seorang guru khususnya guru pendidikan jasmani. Dengan menguasai materi pelajaran dengan baik maka proses pemebelajaran dapat berlangsung dengan baik pula, sebaliknya jika guru kurang menguasai materi pelajaran maka proses pembelajaran tidak dapat berlangsung dengan baik pula. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian bahwa persepsi guru non pedidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tentang kompetensi profesional yang memenuhi kriteria tinggi.

Meskipun dari hasil penelitian secara umum persepsi guru non pendidikan jasmani mempunyai persepsi dengan kriteria tinggi, akan tetapi masih terdapat guru non pendidikan jasmani yang memberikan persepsi sedang dan rendah terhadap guru pendidikan jasmani aspek kompetensi profesional. 4. Kompetensi sosial juga merupakan suatu kompetensi yang harus dimiliki oleh

seorang guru. Karena dengan memiliki kompetensi sosial yang meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dengan secara efektif dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan

masyarakat sekitar seorang yang baik, maka guru dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan efektif. Karena tanpa adanya komunikasi dan tanpa bergaul dengan baik maka guru khususnya guru pendidikan jasmani akan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah sehingga tidak dapat tercipta suasana pembelajaran yang efektif. Dari hasil penelitian terbukti bahwa persepsi guru non pedidikan jasmani terhadap guru pendidikan jasmani tentang kompetensi sosial yang memenuhi kriteria tinggi, tetapi dalam kategori ini tidak ada guru yang memberikan persepsi rendah maupun sangat rendah.

BAB V

Dokumen terkait