• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

2.4. Penyakit Infeksi Menular Seksual

2.4.7. Komplikasi Dari Penyakit Infeksi Menular Seksual

Endometriosis terjadi karena jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat diluar kavum uteri. Menurut teori Sampson, endometrium ditemukan di Ovarium, Peritoneum dan ligamentum sakrouterium, Kavum douglas, Dinding belakang uterus, Tuba fallopii, Plika vesikouterina, Ligamentum rotundum dan Sigmoid, Septum reptovaginal, Kanalis iguinalis, Appendiks, Umbilicus, Servic uteri, Vagina, Kandung kemih, Vulva, Perineum, dan Kelenjar limfe. Meskipun jarang, endometriosis juga ditemukan disekitar lengan, paha, pleura dan pericardim. Jika endometriosis menyebabkan pelekatan disaluran telur, kemudian saluran tersumbat maka akan menyebabkan infertilitas (kemandulan). Tingkat kejadian kasus ini sangat tinggi. Endometriosis menimbulkan nyeri saat menstruasi. Bahkan pada kasus yang lebih parah, nyeri juga terjadi diluar menstruasi. Gejala lain yaitu nyeri saat senggama dan

ada benjolan di perut bagian bawah. Menifestasi endometriosis adalah timbul bercak atau kista.

Angka kejadian endometriosis semakin hari semakin tinggi. Endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita dari golongan ekonomi menengah keatas. Hal yang menarik perhatian, ternyata endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita yang tidak menikah dan wanita yang tidak mempunyai anak. Hal ini menunjukkan fungsi ovarium yang tidak diselingi kehamilan memegang peranan untuk terjadinya endometriosis.

Meigs seorang ahli kandungan mengatakan bahwa cara paling mudah untuk mengurangi resiko endometriosis adalah dengan kehamilan. Pada saat hamil gejala endometriosis berkurang. Bahkan bisa hilang pada saat hamil dan sesudahnya. Oleh karena itu jika anda sudah siap maka jangan menunda kehamilan.

b. Kanker Pada Wanita

Kanker merupakan penyakit yang ditakuti semua orang, termasuk wanita. Apalagi, organ reproduksi adalah bagian tubuh yang paling sering terkena kanker. Deteksi dini merupakan cara yang efektif untuk menyembuhkan kanker. Sejumlah penelitian menyebutkan kanker yang pengobatannya pada stadium awal dapat sembuh total.

Untuk dapat mewaspadainya lebih cepat, perlu informasi yang memadai tentang gejala awal pada setiap jenis kanker khas wanita. Ada tiga kanker yang sering terjadi pada wanita, yaitu Kanker serviks (Leher rahim), Kanker indung telur (Ovarium), dan Kanker endometrium (Badan rahim).

Selama dua dekade terakhir, kanker leher rahim masih menduduki urutan pertama antara kanker yang terjadi pada wanita Indonesia. Kanker ini mulai ditemukan pada wanita usia 25-34 tahun dan puncaknya pada usia 45-54 tahun. Kanker leher rahim secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni Preinvasif dan Invasif. Kanker preinvasif adalah jenis kanker leher rahim yang belum menyebar sehingga kemungkinan sembuhnya hampir mencapai 100% jika pengobatannya sejak dini. Jenis invasif merupakan jenis kanker leher rahim yang sudah menyebar ke seluruh bagian leher rahim dan lebih sulit disembuhkan.

Penyebab kanker leher rahim belum diketahui secara pasti, tetapi diduga sekitar 95% dikarenakan jenis virus Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini dapat menular melalui hubungan seksual. Penyebab yang cukup mengejutkan dan kontroversial pernah diungkap Lancet. Ia mengungkapkan ternyata penggunaan pil kontrasepsi jangka panjang dapat meningkatkan resiko berkembangnya kanker leher rahim pada wanita dengan penyakit menular seksual. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pemakaian pil kontrasepsi jangka panjang dapat meningkatkan resiko kanker pada wanita yang tidak menderita HPV.

Selain itu ada beberapa faktor resiko yang menjadi pemicu terjadinya kanker leher rahim. Faktor-faktor tersebut meliputi berhubungan seksual di usia muda (kurang dari 20 tahun), berganti-ganti pasangan hubungan seksual, kehamilan berulang kali (sering melahirkan), infeksi virus (virus herves simpleks dan virus papilloma), dan kurangnya kebersihan alat genital sehingga sering mengalami infeksi.

melakukan hubungan intim. Dengan cara ini, kemungkinan kanker dapat terdeteksi dengan cepat karena pada tahap awal jenis kanker ini tidak menunjukkan gejala secara khusus. Kecuali, keluhan akibat infeksi seperti keputihan, perdarahan vagina diluar masa menstruasi, serta keluhan sakit dan perdarahan setelah bersenggama. Pada stadium lanjut mengakibatkan rasa sakit pada panggul, perdarahan yang mirip dengan air cucian daging dan berbau amis, gangguan buang air kecil dan buang air besar (sembelit), nafsu makan hilang, berat badan menurun, lemah dan anemia karena perdarahan.

Pengobatan kanker leher rahim sangat tergantung pada stadium atau tingkatan kliniknya. Pengobatan yang biasa dilakukan meliputi operasi pengangkatan rahim radikal (Histerektomie radikal), radio terapi atau kemoradiasi.

d. Kanker indung telur

Kanker indung telur sering sulit dideteksi. Bahkan, sekitar tiga perempat wanita yang menderita kanker ovarium terdignosis setelah kondisinya parah. Pemeriksaan dini untuk mengetahui seorang wanita menderita kanker ovarium tidak semudah mendeteksi dini kanker leher rahim.

Idealnya, setiap wanita melakukan pemeriksaan dalam dan USG setiap satu tahun sekali bersamaan dengan pemeriksaan Pap’s smear. Tes darah (tumor marker) dilakukan jika ada kecurigaan keganasan ovarium. Rangkaian pemeriksaan ini dapat anda lakukan di Klinik Spesialis, Rumah Bersalin, Rumah Sakit Ibu dan Anak, Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan yang menyediakan sarana tersebut.

Utamanya, anda yang menpunyai riwayat kanker di keluarga, lakukan pemeriksaan tersebut. Wanita ini memiliki kemungkinan lebih besar menderita

kanker ovarium. Selain itu, pemberian bedak atau parfum pada daerah sekitar vagina dapat meningkatkan resiko terkena kanker ini.

Gejala kanker ovarium hampir sama dengan penyakit gangguan rahim sehingga banyak wanita yang tidak curiga. Gejala yang muncul berupa perut terasa kembung dan tidak nyaman. Sayangnya, semua gejala itu tidak spesifik sehingga sulit dideteksi. Kecuali, jika sudah ada tahap lanjutan dengan gejala perut membesar, terasa ada benjolan didalam perut, nyeri panggul, serta gangguan buang air besar dan buang air kecil akibat penekanan pada saluran pencernaan dan saluran kencing.

Pada keadaan yang lebih lanjut dapat terjadi penimbunan cairan dirongga perut dan rongga dada sehingga perut nampak membuncit. Kadang disertai sesak nafas. Biasanya jika gejala ini sudah muncul sulit untuk menanganinya.

Lokasi ovarium yang berada didalam rongga perut menjadikan kanker ini sulit dideteksi. Oleh karena itu, kanker jenis ini dapat menyerupai kista dengan bagian padat. Untuk mengetahui secara lebih pasti, dilakukan operasi guna memastikan diagnosis kanker ovarium dan perluasan atau penjalaran penyakit (stadium kanker). Tindakan operasi juga menentukan jenis dan keberhasilan pengobatan selanjutnya.

e. Kanker endometrium

Kanker endometrium tidak sepopuler kanker leher rahim. Kanker jenis ini dapat diderita oleh semua wanita yang sudah mengalami menstruasi. Kanker endometrium terjadi karena adanya penebalan dinding endometrium secara berlebihan. Kanker ini dapat menimbulkan gangguan serius pada organ tubuh di sekitarnya.

berlebihan dalam waktu lama. Perdarahan diluar menstruasi yang terlalu lama dan berulang dapat menunjukkan adanya penebalan dinding endometrium yang tidak wajar.

Kanker jenis ini lebih sering ditemukan pada stadium dini. Gejalanya yang mudah terlihat membuat setiap wanita merasa perlu untuk memeriksakan keadaannya ke Dokter kandungan. Untuk mengetahui keadaan endometrium, biasanya dilakukan pemeriksaan USG. Selanjutnya, dilakukan kuretase untuk mengetahui kanker atau bukan.

Pengobatan untuk kanker endometrium dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu operasi dan kemoterapi. Namun, semuanya sangat tergantung stadium yang akan ditentukan selanjutnya (Eka, 2008).

Dokumen terkait