• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen Biologi

Dalam dokumen Ka-Andal Rumah Sakit (Halaman 32-37)

BAB III METODE STUDY

B. Kualitas Air

3.1.2 Komponen Biologi

31 32 33

Minyak dan Lemak Detergen

Residu Terlarut Residu Tersuspensi Total Coliform Fecal Coliform

Lokasi pengambilan sampel ditetapkan pada lokasi tapak proyek dan sekitarnya yang diprakirakan akan terkena dampak kegiatan proyek Pengambilan sampel air tanah akan dilakukan pada 10 titik atau lokasi yang didasarkan pada perbedaan jenis tanah dan pertimbangan lainnya.

b) Metode Analisis Data

Parameter yang telah diukur/diamati dan dicatat kemudian dianalisis dengan metode seperti yang diuraikan dalam table berikut

Tabel 17 Parameter dan Metode Analisis data kualitas Air

No Parameter Teknik Pengujian Spesifikasi

Metode Pengujian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Amonium Besi BOD COD Fenol Krom Kadmium

Minyak dan lemak Nitrat Nitrit Perak Sulfida Sianida Seng

Spektrofotometri dengan Nessler Spektrometri serapan atom Inkubasi Winkler

Refluk secara tertutup

Spektrofotometri dengan aminoantipirin Spektrometri serapan atom

Spektrometri serapan atom Ekstraksi dengan petroleum eter Spektrofotometri dengan sulfat Spektrofotometri dengan A.sulfanilat Spektrometri serapan atom

Spektrofotometri dengan para aminodimetil anilin

Titrimetri dan kolorimetri Spektrometri serapan atom

SNI 06-2479-1991 SNI 06-2523-1991 SNI 06-2503-1991 SNI 06-2504-1991 SNI 19-1656-1989 SNI 06-2511-1991 SIN-06-2465-1991 SNI 19-1660-1989 SNI 06-2480-1991 SNI 06-2484-1991 SNI 06-4162-1996 SNI 19-1664-1989 SNI 19-1504-1989 SNI 06-2507-1991 Sumber : Kepmen LH No. 37 tahun 2003

3.1.2.1. Biota Air (Sungai)

Pengamatan biota sungai yang dilakukan di beberapa lokasi perairan di sekitar rencana tapak proyek sesuai dengan lokasi pengambilan sampel kualitas air permukaan yaitu dibeberpa sungai dengan radius 1 KM dari lokasi proyek. Dasar pengambilan sampel adalah media hidup biota sungai berada di sekitar tapak proyek sehingga apabila kegiatan berlangsung diprakirakan dapat berpengaruh terhadap biota sungai. Biota sungai yang akan ditelaah meliputi plankton dan ikan. Adapun parameter yang diukur meliputi, kelimpahan dan indek keanekaragaman untuk kelompok plankton dan kekayaan jenis untuk ikan.

3.1.2.1.1. Plankton

1) Metode pengumpulan data

Plankton diambil dengan menggunakan plankton net, mengingat air yang berada di sungai dan laut cukup dinamis, maka jumlah air yang disampling dan disaring dengan plankton net sebanyak 100 liter dan dipekatkan dalam botol plakton 10 ml dan diawetkan dengan larutan formalin 4%, untuk dilakukan pengamatan di laboratorium. Plankton akan dipisahkan menjadi kelompok fitoplankton dan zooplankton, untuk diketahui keanekaragaman jenis dan kelimpahannya. Determinasi plankton menggunakan kunci determinasi yang dibuat oleh Shirota (1966), Needham (1972), serta Ward and Whipple (1959).

2) Metode analisis data

Data plankton dianalisis untuk mengetahui densitas dan indeks diversitas. Densitas/kerapatan plankton dihitung dengan rumus Welch (1948) dan untuk mengetahui indeks keanekaragamannya, dengan indeks diversitas Shannon dan Weiner (Krebs, 1978). Indeks keanekaragaman ini diguna kan untuk mengetahui kondisi perairan.

Kerapatan Plangton: N=(a .1000) cL

catatan : N = kerapatan plankton per liter

a = rerata cacah plankton dari semua hitungan dalam SRCC (Sedgwick Rafter Counting Cell) dengan kapasitas 1 mm3

c = volume air saring (cc)

Indeks Keanekaragaman : H’ = -

pi log picatatan : pi = n/N

n = jumlah individu suatu jenis N = jumlah individu seluruh jenis

3.1.2.1.2 Keanekaragaman Ikan

1) Metode pengumpulan data

Pengumpulan data ikan, udang dll didasarkan pada pengamatan langsung terhadap hasil tangkapan pencari ikan dan melakukan wawancara langsung dengan masyarakat setempat. Selain itu dilengkapi dengan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Lombok Utara.

2) Metode analisis data

Data jenis- jenis ikan yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan menelaah kemungkinan adanya jenis-jenis ikan yang bernilai ekonomi bagi masyarakat.

3.1.2.2 Flora Darat

Pengamatan vegetasi di dalam dan sekitar tapak proyek pembangunan Rumah Sakit yang berjarak (radius) 1 KM dari lokasi proyek beradasarkan azas keterwakilan vegetasi perkebunan dan persawahan dan pekarangan. Pada setiap daerah pengamatan akan dibuat 6 titik sampling pada tapak kegiatan. Dasar pengambilan sampel di sekitar lokasi kegiatan adalah hilangnya flora di sekitar kawasan tersebut apabila rencana kegiatan telah berlangsung. Pada jalur pipa juga akan dilakukan pengamatan tanpa plot, terutama pada jalur yang berada di daerah persawahan atau perkebunan. Penentuan pengambilan sampel di sekitar lokasi proyek adalah sebagai perwakilan vegetasi kebun, pekarangan dan persawahan.

1) Metode pengumpulan data

Pengambilan/pengumpulan data vegetasi diperoleh dengan menggunakan teknik plot quadrat sampling. Ukuran kuadrat 10 x 10 m untuk strata pohon. Adapun penempatan kuadrat tersebut ditentukan secara sistematik random sampling. Pengamatan terhadap tanaman budidaya dilakukan dengan inventarisasi, pengamatan langsung dan wawancara tentang jenis tanaman yang dibudidayakan masyarakat di wilayah studi.

2) Metode analisis data

Data- data flora dianalisis untuk mengetahui indeks diversitas, frekuensi, kerapatan dan nilai penting. Parameter yang ditelaah meliputi :

1) Indeks diversitas/keanekaragaman untuk komunitas flora darat (perkebunan, sawah dan pekarangan). Indeks diversitas diketahui melalui rumus indeks menurut Shannon – Wiener:

Indeks Keanekaragaman : H’ = -

pi log picatatan : pi = n/N

n = jumlah individu suatu jenis N = jumlah individu seluruh jenis

2) Frekuensi = Jumlah Pot dimana Spesies HadirJumlah Total plot yang disampel

3) Kerapatan = Jumlah IndividuAreaCuplikan

4) Nilai Penting (NP) = Frekuensi relatif (FR) + Kerapatan relatif (DR)

Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskripsif sehingga dapat disimpulkan kualitas lingkungan flora di lokasi kegiatan dan sekitarnya.

3.1.3.2. Sosial Ekonomi

Pengumpulan data sosial ekonomi dilakukan melalui data sekunder dan data primer. Data sekunder meliputi data monografi, data statistik pada instansi terkait di daerah yang diteliti . Data primer diperoleh dengan cara wawancara secara langsung terhadap masyarakat di daerah sekitar proyek dan pada kegiatan- kegiatan ekonomi di lapangan. Adapun parameter sosial ekonomi yang akan diteliti meliputi:

 Ekonomi rumah tangga terdiri dari: (a) tingkat pendapatan, (b) pola nafkah ganda.  Ekonomi sumber daya alam yang terdiri dari : (a) pola pemanfaatan sumberdaya alam,

(b) pola penggunaan lahan.

 Perekonomian lokal yang terdiri dari: (a) kesempatan kerja dan berusaha, (b) jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal , (c) pusat- pusat pertumbuhan ekonomi, (d) Pendapatan Asli Daerah (PAD), (e) a ksesibilitas wilayah, (f) fasil itas umum dan fasilitas sosial.

Analisis data sosial ekonomi yang bersifat kuantitatif akan dilakukan dengan analisis statistik, sedangkan yang bersifat kualitatif akan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Beberapa rumus yang digunakan dalam analisis data sosial ekonomi adalah sebagai berikut.

a) Angka beban ketergantungan (Dependency Ratio) =

15−+65+¿ ¿

Jumlah Penduduk Yang Tidak produktif¿ ¿

dimana:

DR = angka beban tanggungan (%) P15- = jumlah penduduk usia 0 –14 tahun P65+ = jumlah penduduk usia 65 tahun ke atas P15-64 = jumlah penduduk usia 15–64 tahun K = konstanta (100)

b) Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Pernduduk Berumur 15 Th+¿x 100

AngkatanKerja

¿

Angkatan kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang selama seminggu sebelum pencacahan telah bekerja atau punya pekerjaan, tetapi untuk sementara waktu tidak bekerja dan mereka yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan.

c) Pendapatan

I = TR ...(dari sudut penerimaan) dimana :

I = pendapatan (income )

TR = penerimaan total (total revenue)

I = C + S + i ... (dari sudud pengeluaran) dimana:

I = Penerimaan (income ) C = Konsumsi (c onsumption) S = Tabungan (saving)

I = investasi

d) Tingkat produktivitas tenaga kerja

NilaiTambah Produk Domestik Bruto Jumlah penduduk Yang Menghasilkan Nilai tambah

3.1.3.3 Kesehatan Masyarakat

Data komponen kesehatan masyarakat meliputi data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan responden dan pengamatan lapangan. Sementara itu data sekunder dikumpulkan dari instansi terkait seperti Puskesmas dan rumah sakit setempat. Dengan mengacu pada Keputusan Kepala Bapedal Nomor: KEP- 124/12/1997

tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, metode pengumpulan dan analisis data adalah sebagai berikut.

1) Metode pengumpulan data

Pengumpulan data akan dilakukan melalui:

 Observasi/pengamatan lapangan

 wawancara dengan menggunakan kuesioner

 wawancara mendalam (in depth interview) terhadap informan kunci

 penelusuran data dan informasi tentang kondisi kesehatan masyarakat setempat

 pengumpulan data sekunder.

Macam data yang dikumpulkan meliputi: pola penyakit, status gizi, pembiayaan kesehatan, macam pelayanan kesehatan, macam penyakit menular yang ada, air bersih dan atau air sumur penduduk, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat baik preventif maupun kuratif dan aspek-aspek kependudukan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Instrumen penelitian (kuesioner) dibuat secara khusus dan selanjutnya digabung bersama kuesioner sosial-ekonomi dan budaya. Data kualitatif diambil sendiri oleh peneliti yang bergabung bersama aspek sosial-budaya.

2) Metode analisis data

Data dianalisis dengan metode analisis dampak kesehatan lingkungan dan epidemiologi diantaranya melalui: (1) statistik sederhana, (2) deskriptif evaluatif, dan (3) pedoman resmi (formal) yang sesuai dengan kepentingannya (misalnya mengenai status gizi balita, tingkat kematian bayi, sumberdaya kesehatan, dan lain sebagainya).

3.2. METODE PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

Dalam dokumen Ka-Andal Rumah Sakit (Halaman 32-37)

Dokumen terkait