• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

4. Komponen Laporan Keuangan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 tahun 2007 Paragraf 7, laporan keuangan yang lengkap terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Berikut ini adalah penjelasannya.

a. Neraca

Neraca menurut Baridwan (1999:18-19) adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yang disebut pasiva atau dengan kata lain aktiva adalah investasi di dalam perusahaan dan pasiva merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk investasi tersebut. Neraca menurut Harahap (2004:205-206) menggambarkan posisi keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time misalnya, per tanggal 31 Desember 1999.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada saat periode akuntansi tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yang disebut pasiva.

Komponen neraca menurut Harahap (2004:206-211) yang pertama adalah harta, yaitu sesuatu yang di masa depan dapat diharapkan memberikan net cash inflow yang positif kepada perusahaan. Kedua, utang

atau kewajiban adalah kewajiban ekonomis dan saldo kredit dari suatu perusahaan yang harus diakui dan dinilai sesuai prinsip akuntansi. Ketiga, modal adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity) setelah dikurangi kewajibannya. Komponen neraca menurut Baridwan (1999:20) yang pertama adalah aktiva, terdiri dari aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap berwujud, aktiva tetap tidak berwujud dan aktiva lainnya. Kedua, utang terdiri dari utang lancar, pendapatan yang diterima di muka, utang jangka panjang dan utang lain-lain. Ketiga, modal terdiri dari modal saham yang disetor, agio/disagio saham, cadangan- cadangan, laba tidak dibagi.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa komponen utama neraca adalah harta (aktiva), utang dan modal. Harta merupakan sesuatu yang di masa depan diharapkan dapat memberikan net cash inflow yang positif kepada perusahaan. Utang merupakan kewajiban ekonomis dan saldo kredit dari suatu perusahaan yang harus diakui. Modal adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity) setelah dikurangi kewajibannya.

b. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan laba rugi yang kadang-kadang disebut laporan penghasilan atau laporan

pendapatan dan biaya merupakan laporan yang menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan dan juga merupakan tali penghubung dua neraca yang berurutan (Baridwan, 1999:30).

Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil dan laba (rugi) perusahaan selama suatu periode tertentu. Kita perlu mengetahui mana yang termasuk hasil dan mana yang termasuk biaya untuk menyusun laporan ini (Harahap, 2004:223). Unsur-unsur laporan laba rugi menurut Baridwan (1999:30-31) adalah pendapatan (revenue), biaya (expense), penghasilan (income), laba (gain), rugi (loss) dan harga perolehan (cost).

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya. Hasil dari pengurangan tersebut merupakan laba atau rugi. Unsur-unsur yang terdapat dalam laporan laba rugi adalah komponen- komponen yang termasuk pendapatan dan termasuk beban.

c. Laporan Perubahan Ekuitas

Pada akhir periode akuntansi biasanya juga disusun laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan ekuitas perusahaan selain penyusunan neraca dan laporan laba rugi. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 tahun 2007 Paragraf 67, perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan.

Laporan perubahan ekuitas menggambarkan perubahan peningkatan atau penurunan modal perusahaan yang disebabkan oleh adanya laba atau rugi perusahaan tersebut. Peningkatan atau penurunan modal tersebut didasarkan pada prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

d. Laporan Arus Kas

Menurut Baridwan (1999:43) tujuan utama laporan aliran kas adalah untuk menyajikan informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut Harahap (2004:243), tujuan menyajikan Laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 2 (Reformat 2007) Paragraf 5, arus kas merupakan arus masuk dan arus keluar atau setara kas. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang likuid, berjangka pendek dan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa arus kas adalah arus masuk dan arus keluar atau setara kas. Laporan arus kas sangat berguna untuk pengambilan keputusan terutama dalam menilai bagaimana perusahaan mengelola dana dan keuangan dan juga berguna untuk menganalisis laporan keuangan.

e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2004:219) catatan dan penjelasan laporan keuangan (notes to financial statement) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan. Hal-hal yang diungkap adalah (1) kebijaksanaan akuntansi yang terdiri dari penjelasan tentang perkara di pengadilan jika ada, kewajiban kontijensi, laba rugi kontijensi dan komitmen yang tidak biasa, (2) rencana penggabungan usaha, (3) penjelasan tentang saham, (4) jumlah penyusutan dan biaya riset dan pengembangan, (5) penjelasan pos penting, (6) penjelasan tentang pajak penghasilan, komposisi, restitusi dan perkara majlis perpajakan. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 tahun 2007 Paragraf 69, catatan atas laporan keuangan mengungkapkan dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi, informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di laporan keuangan, informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Catatan atas laporan keuangan dibuat untuk memperjelas pemakai laporan keuangan untuk memudahkan pemakai laporan keuangan tersebut dalam memahami laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan perusahaan.

Dokumen terkait