• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROBLEM DAN SOLUSI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PAI

2. Komponen-komponen Kurikulum

dan pukullah mereka pada saat mereka berusia sepuluh tahun jika mereka meninggalkan shalat dan pisahkanlah mereka dalam hal tempat tidur. (H.R Bukhori).13

Kurikulum pendidikan pada hadis tersebut adalah seluruh aktivitas yang dilakukan anak sebagai peserta didik dan orang tua sebagai pendidik. Dengan tujuan kebiasaan anak untuk sholat dan memberikan hukuman apabila ditinggalkan.

Kurikulum dalam pengertian luas tidak hanya terbatas pada subjek pelajaran saja tetapi mencakup berbagai aktivitas yang dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kurikulum adalah jalan raya yang mesti ditempuh untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Sifat kurikulum itu adalah dinamis tidak beku dan statis, karenanya perubahan kurikulum adalah sesuatu keharusan sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Komponen-komponen Kurikulum

Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen tertentu. Dilihat dari uraian struktural kurikulum ada 4 komponen utama, yakni tujuan, isi dan struktur kurikulum, strategi pelaksanaan, dan komponen evaluasi. 14 Keempat komponen tersebut saling

13

14

Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pengembangan,

26

berkaitan satu sama lainnya sehingga merefleksikan satu kesatuan yang utuh sebagai program pendidikan.15

a.

Tujuan Kurikulum

Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. Dalam skala makro, rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan sistem nilai yang dianut masyarakat.16

Terkait dengan tujuan kurikulum David Pratt mengemukakan:

Six main criteria’s may be applied to curriculum aim. Curriculum should: (1) specify an intention;

(2) identify a significant intended charge in the

learner; (3) be concise; (4) be exact; (5) be complete; (6) be acceptable.17

Menurut pendapat David Pratt, bahwa ada 6 (enam) kriteria yang harus dipenuhi dalam menetapkan tujuan kurikulum, antara lain: (1) Mempunyai tujuan yang jelas; (2) Mengidentifikasi terhadap perubahan-perubahan yang dibutuhkan oleh peserta didik; (3)

15Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: CiputatPress, 2002), 51

16Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran,

Kurikulum dan Pengembangan, 46

27 Ringkas dan jelas; (4) Tepat sasaran; (5) Menyeluruh; (6) Dapat diterima.

Agar dapat mengetahui sifat dan kedudukan tujuan kurikulum di sekolah, perlu diketahui adanya hirarki tujuan pendidikan. Adapun hirarki tujuan pendidikan antara lain :

1) Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan Pendidikan Nasional merupakan tujuan pendidikan yang paling tinggi. Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

“Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”18

Jadi tujuan nasional tidak hanya ditunjukkan pada suatu lembaga, atau kelompok kecil saja, pada tujuan ini mencakup tujuan yang bersifat luas. 2) Tujuan Institusional

18

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan

28

Tujuan institusional merupakan tindak lanjut dari tujuan pendidikan nasional. Tiap lembaga memiliki suatu tujuan pendidikan yang disebut tujuan institusional, antara lain: tujuan institusional SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, Universitas/ Akademi/ UIN/IAIN/STAIN, dan lain sebagainya.19 3) Tujuan Kurikuler

Tujuan kurikuler merupakan tindak lanjut dari tujuan institusional dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dari suatu lembaga pendidikan, sehingga isi pengajaran yang telah disusun diharapkan dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan. 20

4) Tujuan Instruksional

Tujuan instruksional merupakan tujuan terakhir dari tiga tujuan yang telah dikemukakan. Tujuan ini bersifat operasional, yakni diharapkan dapat tercapai pada saat terjadinya proses belajar mengajar yang bersifat langsung dan terjadi setiap hari. Untuk mencapai tujuan instruksional ini, biasanya seorang pendidik/guru perlu membuat

19Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 56

29 Satuan Pelajaran (SP) atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).21

Jadi pada tujuan ini tidak hanya ditekankan pada salah satu bidang saja, tetapi lebih luas dan menyeluruh dengan mengaktualisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan Negara.

b.

Isi dan Struktur Kurikulum

Isi kurikulum atau bahan pelajaran bertalian erat dengan tujuan pendidikan. Oleh karena itu, dalam menentukan isi kurikulum hendaknya memperhatikan tujuan akhir pendidikan. Para pengembang kurikulum harus mengerti dan memahami benar-benar akan masing-masing tujuan pendidikan. Sehingga dalam menyusun isi kurikulum tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan. Karena isi kurikulum merupakan jalan untuk mencapai tujuan pendidikan.22

Secara garis besar kurikulum Pendidikan Agama Islam mengandung unsur-unsur ketauhi dan, keagamaan, pengembangan manusia sebagai khalifah Allah. Pengembangan hubungan antara manusia dan pengembangan diri sebagai individu yang sejalan

21Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum, 57 22Achmad Sudja‟i, Pengembangan Kurikulum, 54

30

dengan potensi fitrahnya dalam status sebagai hamba Allah.23

c.

Strategi Pelaksanaan Kurikulum

Strategi pelaksanaan kurikulum memberi petunjuk bagaimana kurikulum tersebut dilaksanakan di sekolah. Komponen strategi pelaksanaan kurikulum memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

Di samping penguasaan dalam bidang lain-lainnya sebagaimana tertuang dalam 10 kompetensi guru yang harus dikuasai dan dimiliki, yaitu: (1) Menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, (2) Melaksanakan program belajar mengajar, (3) Mengenal kemampuan anak didik, (4) Menguasai landasan-landasan kependidikan, (5) Mengelola interaksi belajar mengajar, (6) Mengenal fungsi, program bimbingan, dan penyuluhan di sekolah, (7) Menilai prestasi untuk kepentingan pengajaran, (8) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, (9) Memahami prinsip, dan (10) Menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.24

23Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), 152-153

31 Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu.

d.

Evaluasi Kurikulum

Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektivitas pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau belum atau evaluasi digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang telah ditetapkan.25

Evaluasi dilakukan terhadap pelaksanaan rencana untuk menilai keberhasilan suatu program atau kegiatan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam program atau kegiatan. Selain itu, evaluasi dilakukan untuk menilai efisiensi, efektifitas, manfaat, dampak dari suatu program atau kegiatan.26

Dalam pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan kurikulum. Hasil yang diperoleh dapat

25Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pengembangan,

Kurikulum dan Pengembangan, 56

26

Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2015), 183