• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMUNIKASI DALAM PROTOKOLAN

Dalam dokumen Bahan Ajar Protokol (Halaman 35-40)

KOMUNIKASI BAGI SEORANG PROTOKOL

E. KOMUNIKASI DALAM PROTOKOLAN

Komunikasi merupakan salah satu skill yang dibutuhkan untuk dimiliki oleh serong protokoler dalam menjalankan tugasnya. Dari sekian tipe komunikasi diatas, maka kemampuan komunikasi antarpersonal dan komunikasi publik merupakan dua keahlian yang perlu dimiliki oleh seorang protokoler dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabanya.

1. Menjadi Seorang Master Of Ceremony (MC) 1) Definisi

Master Of ceremony merupakan salah satu dari kemampuan komunikasi publik (public communication). Menjadi seorang MC atau pemandu acara merupakan salah satu kecakapan yang perlu dimiliki oleh seorang protokoler selain mengetahuai tentang tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan.

Menurut Habib Bari seorang master of ceremony adlaah seseorang yang akan memimpin suatu rentetan acara secara teratur dan rapi, dan palng bertanggung jawab terhadpa kelancaran suatu rangkaian acara.

MC bukan saja mengetahui urutan-urutan acara, tetapi pemanduacara juga mengetahui hal-hal yang bersifat protokoler, latar belakang mengapa suatu acara disusun pada urutan tertentu, pandai mengatur waktu, akurat informasinya, mengenal nama-nama, pangkat, serta jabatan tokoh secara tepat. Istilah lain adalah pembawa acara yang diterjemankan dari kata presenter.

Untuk upacara-upacara resmi, MC harus membawakan acara secara resmi dengan pola yagn baku dan kaku. Busana dan dandanan rambut disesuaikan dengan situasi resmi. Namun untuk acara tidak resmi, MC bisa menggnakan busana bebas, sesuai dengan keadaan dan kondisi saat itu.

2). Persiapan dan Klasifikasi MC dan Enterteiner

Menjadi seorang MC paling tidak ada dua hal mendasar yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan, yaitu:

a) Kesiapan akan diri sendiri

Kesiapan akan diri sendiri menjadi faktor utama dan pertama keberhasilan seorang pemandu acara (MC). Kesiapan diri sendiri ini salah satunya adalan mengenal akan kopetensi dirinya sendiri dan percaya akan kemampuan dirinya dalam memandu acara tersebut. Kualifikasi dan persyaratan yang harus dimiliki seorang Entertaniner, MC/Pemandu Acara, menurut Habub Bari yakni:

1. Intelegensi tinggi

2. Penampilan atraktif dan simpatik (santun dan menawan). 3. Jiwa pemimpin.

4. Berbicara komunikatif 5. Kesabaran dan kecekatan

6. Mempunyai naluri antisipasi yang baik 7. Mempunyai rasa humor yang tinggi 8. Pengetahuan umum yang luas

Dalam suatu upacara atau acara, terlibat tiga unsur, yaitu: a. Penyelenggara

b. Audiance, Undangan, hadirin

c. Seorang yang memimpin jalannya acara menurut rencana yang disusun, dengan memperlihatkan perubahan-perubahan sesuai kondisi.

Ketiga unsur ini memiliki hubungan vertikal dan horizontal.

Vertikal : Paca acara-acara resmi yang bersifat kenergaraan, instansional/kelembagaan, organisasi.

Horizontal : Pada acara-acara tidak resmi yang bersifat kekeluargaan.

Jadi, dengan memperhatikan kepentingan dua unsur lainnya, jelas posisi MC adalah pemegang komando acara dari awal hingga akhir. Seorang yang harus melihat jauh ke depan dan memandang tajam ke belakang, ia harus perkiraan sebelum acara berlangsung.

Dalam pengaturan tata ruang ang harus diperhatikan oleh petugas protokol, diantaranya Pemancdu Acara/MC dan dijelaskan sebagai berikut:

a. Seorang yang akan menjalankan tugas sebagai pemandu acara hendaknya memiliki:

 Sikap yang tegas dan berdisiplin tinggi;  Volume suara yang konstan dan mentap;

 Kemampuan menguasai bahasa secara baik, bahasa Indonesia maupun bahasa asing;

 Kepekanaan terhadap situasi, dalam arti mampu menguasai keadaan dan mampu mengambil keputusan;

 Sifat tidak mudah tersinggung;  Berkepribadian.

b. Pemandu acara adalah bagian dari seluruh pelaksanaan kegiatan acara, oleh sebab itu harus terampil dengan cepat, tanggap membaca situasi.

c. Harus dapat menempatkan diri cukup sopandan simpatik

d. Mengetahui tempat posisi berdiri yang tetap (menguasai arena kegiatan). e. Pandai mengatur volume suara

f. Tidak dibenarkan pemandu acara mengulas (memberikan komentar) pidato seseorang.

g. Mampu menguasai massa. Teknik berbicara

Sebagai komunikator, seorang pemandu acara (MC) harus menguasai suatu cara gar ucapan yang disampaikan menarik dimengerti yang mendengarkannya. Ini yang disbut teknik berbicara, daninilah yang harus dipelajari. Pemandu atau entertainer bukan belajar gaya atau meniru suatu orang lain, tetapi dia harus mahir menggunakan tekni-teknik berbicara. Setiap manusia bisa berbicara, namun suara yang keluar dari mulutnya kurang sempurna.

Ada 5 hal yang harus diperhatikan seorang MC dalam mengucapkan bahasa yang wajar dan lazim digunakan adalah:

1.

Phrasing (pemenggalan kalimat);

2.

Intonasi (alunan kalimat yang tidak berkesan monoton);

3.

Stessing (tekanan pada kata-kata tertentu)

4.

Reading Speed (kecepatan membaca)

5.

Pause (Jeda).

Dengan memperhatikan phrasing kita bisa memenggal kalimat untuk mencapai suatu pengertian yang tepat dan orang memahmi, dan pemenggalan kalimat tersebut dibaca dengan intonasi tertentu, alunan suara tidak sama/monoton, karena memang demikianlah gaya bicara yang wajar. Stessing dengan memberikan tekanan volumen suara digunakan bila ingin menegaskan sesuatu, juga merupakan kebiasaan manusia sehari-hari. Reading speed harus disesuaikan dengan situasi lokal/ruangan, agar semua ucapan MC dapat didengar jelas dan sekaligus menghindari salah ucap/keseleo lidah. Para ahli komunikasi menetapkan aturan baku kecepatan membaca sebaiknya antara 110 s/d 120 kata setiap menit, atau sekitar 10 s/d 11 baris kalimat. Pause atau jeda diperlukan bagi MC karena selain untuk melacak kalimat selanjutnya, sekaligus untuk memperhatikan suasana dan memberi kesempatn hadirin memahami apa yang suda didengarnya.

b) Pengetahuan akan forum yang dipandunya

Pengetahuan seorang pemandu akan keberadaan forumnya akan membantunya untuk menyesuaikan diri baik dalam hal penampilan diri, bahasa tubuh maupun penggunaan bahasa yang digunakan. Selain itu, pengetahuan akan keberadaan forum akan mengurangi under confindence (kepercayaan diri yang rendah) yang MC karena tidak dapat mengukur kompetensi orang yang dipandu.

Teknik untuk menambah pengetahuan tentang forum maupun tempat ia pandu dapat dilakukan dengan melakukan observasi langsung tempat berlangsungnya acara dan memperhatikan segala sesuatu dalam ruangan itu, baik tempat duduknya, peserta, dll. Selain itu, seorang MC juga dapat melakukan komunikasi atau bertanya kepada panitia pelaksana tentang jumlah serta kapasitas Audiance, maupun para undangan yang hadir. Semakin banyak dan lengkapnya informasi yang diketahui seorang mc tentang forum yang dihadapinya nanti akan banyak membantu seorang pemandu acara dalam mempesiapkan dirinya.

c)

Kemampuan untuk menyelaraskan kemampuan pribadi dengan keadaan forum

Pada momentum ini, seorang MC akan berhapan langsung dengan audiancenya, maka yang dibutuhkan kemampuan seorang mc dalam menyelaraskan bahkan mengedalikan audiance agar secara hikmat dan teratur mengikuti seluruh rangkaian acara hingga selesai. Maka hall pertama yang perlu diiperhatikan dalam momentum ini adalah kemampuan untuk menciptkan kesan pertama.

Kesan pertama yang positif dapat dilakukan dengan cara menjaga penampilan diri. Penampilan yang sesuai dengan citra diri akan menciptakan kesan pertama yang positif. Penampilan yang sesuai dengan citra diri menandakan bahwa kita mampu menjadi diri sendiri (be your self).

Selain kemampuan membangun citra diri dengan menjaga penampilan diri, seorang mc juga harus dapat segera menguasai dan mengendalikan forumnya agar beraga dalam pengendaliannya sebagai pemimpin dan pemandu forum.

Dalam dokumen Bahan Ajar Protokol (Halaman 35-40)

Dokumen terkait