• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Komunikasi Media Massa

Kata “komunikasi” berasal dari bahasa latin communicare, berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Komunikasi pada umumnya memiliki definisi sebagai proses menyampaikan pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media atau secara langsung. Setiap orang pasti melakukan komunikasi dengan orang lain, hal ini tidak jauh dari manusia sebagai makhluk sosial yang mereka perlu bersosialisasi dengan sesama.

Komunikasi adalah proses dimana terjadi pemberian informasi, gagasan, dan perasaan yang tidak saja dilakukan secara lisan dan tertulis bahasa tubuh, atau gaya atau tampilan pribadi, atau hal lain di sekelilingnya yang memperjelas makna. Komunikasi setiap orang pasti berbeda-beda cara penyampaiannya, namun setiap penyampai pesan (komunikator) memiliki tujuan yang sama yaitu penerima pesan(komunikan) menerima maksud pesan yang disampaikan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan komunikator (Dyatmika, 2020).

1) Unsur-Unsur Komunikasi

Komunikasi memiliki beberapa unsur untuk mendukung proses komunikasi berjalan dengan baik dan efektif. Harold D. Kaswell menyebutkan unsur-unsur komunikasi sebagai berikut:

a. Komunikator (source/sender), adalah perorangan atau kelompok yang menyampaikan pesan kepada audiens atau khalayak secara langsung maupun tidak langsung. Komunikator adalah bagian dari sumber informasi atau pesan. Ada beberapa syarat sebagai komunikator agar pesan dapat diterima dengan baik.

1) Memiliki kedekatan (proximility) dengan khalayak

Semakin jauh jarak dengan audiens maka semakin sedikit peluang untuk pesan dapat diterima. Sebaliknya, semakin dekat jarak dengan audiens maka semakin besar peluang pesan dapat diterima dengan baik.

2) Mempunyai kesamaan dan daya tarik sosial dan fisik

Komunikator akan lebih diperhatikan ketika penampilannya memiliki daya tarik bagi audiens.

3) Kesamaan (similarity)

Kesamaan yang dimaksud meliputi gender, pendidikan, umur, agama, latar belakang, ras, hobi, dan kemampuan bahasa dapat membuat audiens lebih tertarik dengan komunikator.

4) Pandai dalam cara penyampaian pesan

Memang sudah selayaknya komunikator harus pandai dalam menyampaikan pesan dengan baik dan benar.

5) Dikenal status, kekuasaan dan kewenangannya

Status, kekuasaan dan kewenangan komunikator menjadi faktor kepercayaan audiens

b. Pesan (message) adalah berita atau hal yang disampaikan berupa informasi yang menjadi bahasan antara komunikator dan komunikan.

c. Media (chanel/saluran) adalah sebuah alat atau sarana yang digunakan sebagai penghubung antara komunikator dan komunikan dalam hal penyampaian pesan.

d. Komunikan (communicant) adalah perorangan atau sebuah kelompok yang menerima pesan dari komunikator.

e. Efek (impact/effect) adalah dampak atau hasil yang berpengaruh dalam hal diterima atau ditolaknya suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan (Caropeboka, 2017).

2) Komunikasi Visual

Komunikasi visual merupakan bagian dari jenis komunikasi yang terdiri dari dua kata, yaitu komunikasi dan visual. Pengertian komunikasi sudah dijabarkan di poin sebelumnya. Sedangkan visual merupakan sesuatu yang dapat dilihat melalui indra penglihatan (mata). Maka komunikasi visual memiliki arti sebagai proses pertukaran pesan visual antara komunikator dan komunikan dengan menghasilkan umpan balik tertentu (Andhita, 2021).

Sejarah komunikasi visual dimulai dari kemunculan teknik percetakan, perekaman gambar tidak bergerak (fotografi), perekaman gambar bergerak (film), hingga kemunculan olah desain visual melalui perangkat teknologi komputer. Dari sejarahnya, kini media komunikasi memiliki berbagai jenis yaitu:

a. Media cetak, yaitu media yang berbentuk tulisan, seperti surat, brosur, kalender, spanduk, majalah, tabloid, dan sebagainya.

b. Media audio visual, merupakan saluran komunikasi yang memuat suara dan gambar, seperti vidio, film, game dan sebagainya.

c. Media luar ruangan, adalah media komunikasi yang penggunaannya ada di luar ruangan. Media ini biasanya digunakan untuk promosi produk. Contohnya, billboard, neon box, dan sebagainya.

d. Media display adalah media yang digunakan untuk memajang objek visual tertentu seperti poster desain gantung dan sebagainya.

e. Barang kenangan, yaitu suatu benda yang digunakan untuk mengingat pemberi atau penerimanya. Contohnya, kaos, topi, payung dan berbagai jenis sovenir lainnya.

New media, yaitu sebuah saluran komunikasi yang bersifat integratif, menggabungkan berbagai jenis media. Contohnya, media sosial, situs web, dan lain sebagainya (Andhita, 2021).

Saat ini seiring perjalanan peradaban manusia melalui penemuan teknologi termasuk di dalamnya teknologi komunikasi, bisa dikatakan hampir seluruh masyarakat sudah menggunakan atau mengkonsumsi media massa dalam format beragam dan tingkat kecanggihan teknologi yang berbeda. Media massa sendiri adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Lahyanto, 2019).

Definisi komunikasi massa yang lain juga dikemukakan oleh Bittner, yakni Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah: radio siaran dan telivisi, keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah,

keduanya disebut media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah bioskop (Ardianto, 2007).

Pengertian lain komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi, ide, dan sikap kepada banyak orang (biasanya dengan menggunakan mesin atau media yang diklasifikasikan ke dalam media massa, seperti radio, telivisi, surat kabar/majalah dan film) (Suprapto, 2019). Komunikasi massa harus dilakukan dengan menggunakan media massa dimana yang termasuk media massa adalah radio dan televisi (media elektronik), surat kabar dan majalah (media cetak) serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film layar lebar (Asri, 2020).

Menyimak berbagai definisi komunikasi massa yang dikemukakan para ahli komunikasi, tampaknya tidak ada perbedaan yang mendasar atau prinsip.

Bahkan definisi-definisi itu satu sama lain saling melengkapi, hal ini telah memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian komunikasi massa.

Bahkan secara tidak langsung dari pengertian komunikasi massa dapat diketahui pula ciri-ciri yang membedakan komunikasi massa dari bentuk komunikasi lainnya.

Komunikasi massa berasal dari bahasa latin yaitu media of masss comunication (media komunikasi massa). Dalam hal ini yang termasuk media massa yaitu surat, telepon, telegram, radio, surat kabar, film, internet dan lain sebagainya. Media massa lebih merujuk pada penerima pesan yakni khalayak, penonton atau audience, pemirsa maupun pembaca. Ada beberapa komponen

dalam Komunikasi Massa sebagai berikut : komunikator, pesan, media, komunikan, umpan balik (Halik, 2013). Definisi yang dikemukakan oleh Wright sekaligus memperlihatkan ciri-ciri dari komunikasi massa yang membedakan konteks komunikasi ini dengan konteks komunikasi yang lain.

Menurut Nurudin dalam bukunya pengantar Komunikasi Massa menjelaskan terdapat 7 ciri-ciri komunikasi massa, yaitu :

1) Komunikator dalam Komunikasi Massa melembaga 2) Komunikasi dalam Komunikasi Massa bersifat Heterogen 3) Pesannya bersifat umum

4) Komunikasinya berlangsung satu arah

5) Komunikasi Massa menimbulkan keserampakan 6) Komunikasi Massa mengandalkan peralatan teknis 7) Komunikasi Massa dikontrol oleh Gate Keeper

Adapun fungsi komunikasi massa menurut Dominick terdiri dari lima fungsi, yaitu:

1) Surveilance (pengawasan). Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama, yaitu warning or beware surveilance (pengawasan peringatan) dan instrumental surveilance (pengawasan instrumental).

2) Interpretation (penafsiran). Media massa tidak hanya memasok fakta

dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Contoh nyata penafsiran media dapat dilihat pada halaman tajuk rencana surat kabar.

3) Linkage (pertalian). Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

4) Transmission of Values (penyebaran nilai-nilai). Fungsi ini disebut juga sosialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok.

5) Entertainment (hiburan). Melalui berbagai macam program acara yang ditayangkan telivisi, khalayak dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya.

Dokumen terkait